A Dream of Marrying You - Bab 23 Gali Sebuah Lubang Dan Kubur
Clarie Song kembali ke Apartemen Golden Water yang disewanya, lalu setelah membuka kunci pintu itu, dia bersandar di balik pintu dan terduduk disana, seluruh tenaga di dalam tubuhnya seperti sudah disedot kosong dan hanya menyisahkan sebuah cangkang yang kosong.
Hatinya sakit sampai berdenyut, kemudian menjadi mati rasa, sampai akhirnya tidak bisa merasakan rasa apapun lagi.
Kegelapan yang berada disekitarnya itu lalu membungkusnya secara perlahan-lahan, membungkusnya menjadi sebuah kepompong dengan sangat rapat.
Dia kemudian mengangkat kepalanya dan melihat ruangan yang hitam itu, lalu merasa bahwa dirinya seperti sudah dibuang ke sudut lain oleh dunia ini, tanpa ada orang yang memperhatikannya dan tanpa ada orang yang sedang menunggunya.
Kecewa dan putus asa.
Tangannya menggenggam dengan erat lipatan di atas pakaiannya itu, lalu dia menutup matanya.
Ini adalah kali terakhir dia membiarkan dirinya tenggelam dalam kepedihan dan kekecewaannya, untuk kedepannya, dia tidak akan lagi memperbolehkan dirinya menangis lagi karena Jasper Ye, pria itu tidak layak untuk ditangisinya, disaat pria itu menginjak-injak harga dirinya sebagai wanita dengan kejam itulah, pria itu sudah tidak layak lagi.
Dan malam itulah, Clarie Song secara resmi menggali sebuah lubang dalam hatinya dan mengubur Jasper Ye yang dulunya pernah memperlakukannya dengan sangat baik itu.
Ketika Clarie Song berdiri sambil berpegangan kepada pintu itu, kedua kakinya mati rasa, lalu setelah berhenti sebentar, dirinya baru berjalan ke dalam kamar mandi untuk mandi.
Di tengah-tengah dirinya sedang mandi, air ditempatnya itu tiba-tiba mati, tiga detik kemudian, seluruh lampu di dalam apartemen itu mati, dan tempat itu langsung diselubungi dengan kegelapan, setelah matanya beradaptasi dengan kegelapan di depan matanya itu, Clarie Song menemukan gaun tidurnya dengan meraba-raba lalu mengenakannya, dirinya kemudian mengambil hpnya dan menekan tombol untuk menghidupkan layarnya.
Seluruh lampu ruangan dalam apartemen itu mati, tetapi ketika Clarie Song membuka pintunya, lampu dengan sensor bunyi di luar itu langsung menyala.
Sepertinya, sekring listriknya terbakar.
Clarie Song lalu memijat-mijat pelipisnya, dirinya sama sekali tidak bisa mengganti sekring listrik, dia sama sekali tidak mengerti mengenai hal-hal yang berbau listrik seperti ini, sebenarnya dia bisa menunggu sampai besok pagi untuk memanggil tukang listrik, dan lagi, mati lampu tidak akan mengganggu tidurnya, tetapi rambutnya yang sekarang masih ada bekas shampo dan tubuhnya masih sabunan.
Benar-benar sudah jatuh tertimpa tangga.
Clarie Song lalu mengenakan pakaiannya dan turun ke bawah, dia kemudian mencari sebuah tempat permandian umum di luar, setelah membayar, dirinya masuk ke dalam, Clarie Song terlebih dahulu melewati sebuah lorong umum sebelum sampai sampai ke ruangan istirahat yang merupakan bagian dari tempat mandi wanita di ujung lorong itu.
Diluar dugaannya, ketika dirinya melewati sebuah kamar, ada seorang anak kecil dengan tubuh yang hanya dibalut dengan sehelai handuk putih, langsung berlari keluar dari dalam dan menabrak tubuh Clarie Song, kemudian anak itu langsung terjatuh sambil terduduk.
“Auw, sakit sekali.”
Clarie Song: ”……”
Dia lalu menunduk dan membantu anak kecil itu berdiri, wajah anak itu sangatlah imut, matanya besar dan berkilau seperti kaca hitam, ketika mengamatinya, dia merasa seperti dirinya pernah bertemu dengan anak itu disuatu tempat sebelumnya, tetapi meskipun dirinya sudah menggelengkkan kepalanya, dia masih tidak bisa mengingatnya.
Clarie Song memang pernah melihatnya, dalam sebuah foto keluarga berita utama mengenai Eugene Pei di sebuah majalah hiburan yang dilihatnya dengan sekilas.
Pria kecil itu adalah Tavin Pei.
Malam itu, dirinya bisa keluar pada dasarnya adalah sebuah kebetulan, mengikuti ayahnya untuk pergi mandi di tempat permandian umum, tetapi di luar perkiraannya, mereka bisa bertemu dengan seorang teman ayahnya, dan yang lebih menakutkannya lagi, putra dari teman ayahnya itu, Denny, adalah teman sekolahnya Tavis Pei, dan lagi, anak itu memiliki perasaan untuknya! Barusan saja, Denny memberikannya sebuah permen lolipop sambil mengungkapkan perasaannya kepadanya, waktu itu, Tavis Pei langsung kencing dicelana karena terkejut, kalau orang yang menembaknya itu adalah seorang anak wanita, dirinya masih bisa menerimanya, tetapi kalau orang itu sama dengannya…… Dia langsung membelakkan matanya dan tanpa berpikir untuk memberi tahu Eugene Pei, dirinya langsung berlari keluar.
Dia menutupi dadanya sambil berlari, dan ketika dirinya melirik ke belakang, situasi yang barusan itu benar-benar merupakan situasi yang berbahaya dan membuat jantungnya berdebar-debar karena takut.
Kemudian, dia menabrak orang.
Tavis Pei mengusap-usap hidungnya yang sakit karena ditabrak, lalu melihat Clarie Song dengan marah: “Kamu sudah menabrakku sampai terjatuh, kamu harus bertanggung jawab!”
Clarie Song: “……”
Tavis Pei lalu mencengkram jari Clarie Song, seperti takut wanita itu akan pergi, “Aku barusan saja terjatuh dibokongku tadi, sakit sekali, kamu harus membawaku pergi ke rumah sakit!”
Clarie Song sedikit merasa tidak enak, apa jangan-jangan dirinya sudah bertemu dengan anak nakal yang legendaris itu?
Novel Terkait
Love Is A War Zone
Qing QingSi Menantu Dokter
Hendy ZhangPejuang Hati
Marry SuHis Soft Side
RiseAsisten Bos Cantik
Boris DreyA Dream of Marrying You×
- Bab 1 Pemergokan Yang Konyol
- Bab 2 Aku Ingin Bercerai
- Bab 3 Kamu Ingin Melahirkan Anak Untuk Suamiku?
- Bab 4 Tamu Undangan
- Bab 5 Merebut Cinta
- Bab 6 Tidak Mampu Hamil
- Bab 7 Kakak, Kumohon
- Bab 8 Mustahil Untuk Memiliki Anak
- Bab 9 Menggunakan Alkohol Untuk Mengebaskan Rasa Sakit
- Bab 10 Ciuman Paksa
- Bab 11 Di Hotel!
- Bab 12 Papa Tunggal
- Bab 13 Ibu Mertua dan Selingkuhan
- Bab 14 Mulut Manis Taktik Kejam, Posisinya Akan Stabil
- Bab 15 Pergi Ke Tempat Jauh
- Bab 16 Semua Mama Tiri Sangatlah Galak
- Bab 17 Pacaran Jarak Jauh
- Bab 18 Bagian Punggung Terlalu Terbuka
- Bab 19 Parasnya sama, Suaranya Sama
- Bab 20 Pura-Pura Hamil
- Bab 21 Gambaran Wanita yang Cemburu
- Bab 22 Mesin Seperti Diriku Ini Tidak Memiliki Kemampuan Itu
- Bab 23 Gali Sebuah Lubang Dan Kubur
- Bab 24 Ibuku Kabur Dengan Pria Lain
- Bab 25 Pria Dan Wanita Tidak Boleh Saling Bersentuhan
- Bab 26 Dasar, Si Malas
- Bab 27 Masuk, Bantu Aku Gosok Punggungku!
- Bab 28 Mimpi Buruk
- Bab 29 Melewati Batas
- Bab 30 Tidak Ada Masalah
- Bab 31 Hati Langsung Menjadi Sakit Ketika Mengingatnya
- Bab 32 Kamu Tahu Saja Sudah Cukup
- Bab 33 Temukan Wanita Itu!
- Bab 34 Satu Sekat Kecil
- Bab 35 Kamu Mati Kalau Berani Menolak
- Bab 36 Musim Hujan Diusia 17 Tahun Itu
- Bab 37 Wajah yang Tersipu-Sipu Dan Mata yang Merah
- Bab 38 Tidak Baik Mempermainkan Seorang Wanita
- bab 39 Tidak Boleh Langsung Berpisah Setelah Bertemu
- Bab 40 Berlebihan? Itu Sudah Parah
- Bab 41 Memang Sangat Kebetulan
- Bab 42 Benar-benar Aneh
- Bab 43 Orang-orang Bodoh
- Bab 44 Cium Aku?
- Bab 45 Wali
- Bab 46 Paparazzi
- Bab 47 Beloved
- Bab 48 Istri?!
- Bab 49 Acara Khusus Kencan Buta
- Bab 50 Waktunya Hampir Tiba
- Bab 51 Pemilih Makanan, Sangat Susah Dilayani
- Bab 52 Nasi Goreng
- Bab53 Ikuti Aku
- Bab 54 Makan Seafood
- Bab 55 Kamu Percaya Tidak?
- Bab 56 Suasana Hati Yang Kacau
- Bab 57 Putramu Memanggilku
- Bab 58 Mari Kita Bersatu, Ayah
- Bab 59 Asisten Sementara
- Bab 60 Ulang tahun Dia?
- Bab 61 Aku Laporkan!
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (1)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (2)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (3)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (1)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (2)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (3)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (1)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (2)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (3)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (1)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (2)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (3)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (1)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (2)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (3)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (1)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (2)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (1)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (2)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(1)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(2)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (1)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (2)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (1)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (2)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (1)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (2)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (1)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (2)
- Bab 74 Sepertinya.....Dipermainkan Lagi?
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (1)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (2)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (3)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (1)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (2)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (3)
- Bab 77 Putramu umur berapa?
- Bab 78 Ayah, kamu nakal lagi! (1)
- Bab 78 Ayah, Kamu Nakal Lagi! (2)
- Bab 79 Pasti Tidak Akan, Aku, Abaikan!