A Dream of Marrying You - Bab 49 Acara Khusus Kencan Buta
Eugene terus melihati Clarie sampai ia masuk ke dalam apartemennya, setelah itu barulah ia memutar setirnya dan pergi.
Dalam perjalanan, ia menerima sebuah telepon dari seorang editor majalah.
"CEO Pei, itu...... Berita Nona Hua itu, apa perlu diberitakan?"
Eugene melihat ke kaca spionnya sejenak, "Beritakan besok pagi, dua hari kemudian, buat sebuah surat permohonan maaf yang isinya mengatakan bahwa foto itu adalah foto buatan."
Editor, "......"
...............
Clarie masuk ke dalam lift sambil mencari kunci di dalam tasnya, baru saja pintu liftnya tertutup, pintu lift sebelahnya pun terbuka, keluarlah sesosok bayangan hitam yang ternyata adalah Jasper Ye!
Ia berjalan sambil menghentakkan kakinya, kedua matanya berapi-api, jas yang sedang ia pakai juga sangat kusut.
Hari ini ia pergi minum-minum, lalu tanpa sadar, ia langsung membawa mobilnya ke tempat Clarie, ia bersandar di dinding lorong, gelapnya lorong itu membuat perasaannya semakin tenggelam, hatinya juga bertambah dingin.
Di ujung lorong itu ada sebuah jendela, dan dari sana ia bisa melihat keadaan di bawah gedung apartemen itu.
Jasper melihat sebuah mobil pribadi hitam mengarah kemari, ia mengambil handphonenya hendak menelepon Clarie, tiba-tiba ia pun melihat seorang wanita turun dari mobil pribadi itu.
Dan wanita itu adalah Clarie Song!
Hatinya yang awalnya sudah mulai tenang itu pun langsung berubah marah, ternyata ini adalah alasannya mengapa ia bersikeras ingin bercerai dengannya! Ternyata ia sudah memikirkan orang berikutnya yang akan ia nikahi!
Jasper menekan tombol lift sekuat tenaga, dengan sangat emosi ia bersumpah harus menangkap pria selingkuhan Clarie ini! Tapi setelah ia sampai ke lantai bawah, mobil pribadi hitam itu sudah pergi dari sana.
Di dalam kegelapan malam, semuanya terlihat sangat gelap, kecuali kedua matanya yang saat ini sedang memancarkan cahaya berapi-api, seperti seekor serigala yang sedang marah.
...............
Setelah mencuci wajahnya di kamar mandi, barulah Clarie tersadar sedikit, kali ini ia tidak minum sampai mabuk berat, ia masih bisa mengingat percakapannya dengan Eugene tadi.
Lalu tiba-tiba, wajahnya pun memerah.
Rasa penasaran memang adalah sesuatu yang sangat membahayakan, Clarie berjanji pada dirinya sendiri, lain kali kalau memang tidak benar-benar terpaksa, ia tak akan mempertaruhkan kemampuan minumnya yang payah ini.
Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu dari luar, Clarie berjalan keluar dari kamar mandi, dan suara ketukan itu sudah berubah menjadi suara tendangan.
"Clarie Song! Buka pintunya!"
Itu suara Jasper.
Untuk apa dia datang semalam ini?
Kaki Clarie tidak bergerak, ia tidak sebodoh itu sampai mau membukakan pintu untuk Jasper di larut malam seperti ini.
"Clarie Song! Kuberitahu kau, aku tidak akan bercerai darimu! Jangan mimpi kau!"
Ucapan yang dilontarkan Jasper semakin lama semakin ngawur, CLarie mengerutkan keningnya, lalu menelepon satpam perumahannya.
Sebenarnya, kalaupun Clarie tidak menelepon satpam, tetangga-tetangga sebelahnya juga akan menelepon polisi, setelah itu, di luar pun terdengar suara langkah kaki yang gemuruh, ditambah lagi dengan teriakan-teriakan Jasper, "Istriku tinggal di dalam situ! Kenapa kalian menangkapku!"
Clarie bersandar di pintu sambil menutup matanya.
Ia bisa membayangkan dengan jelas bagaimana tetangga-tetangganya itu melihatnya besok pagi.
Malam ini sungguh terasa sangat panjang.
Clarie merasa kalau ia begini terus, ia pasti akan kena penyakit neurastenia.
Saat ia pergi bekerja keesokan harinya, ia bertemu dengan seorang ibu-ibu tetangganya di lift, Clarie tersenyum, lalu berkata, "Pagi."
Ibu itu bertanya, "Anak muda yang kemarin malam datang itu suamimu?"
Clarie menganggukkan kepalanya, "Iya."
"Pertengkaran antara suami istri itu wajar, tidak ada cobaan yang tidak bisa dilewati."
Clarie tersenyum kecut, "Ia memiliki selingkuhan yang sedang hamil dan datang ke rumah kami, apa aku bisa melewati cobaan itu? Ibu mertuaku tidak menyukaiku karena aku tidak bisa hamil, apa aku bisa melewati cobaan itu? Selingkuhannya itu adalah anak dari ibu tiriku, apa aku bisa melewati cobaan itu?"
"A, apa?"
Pintu lift pun terbuka, Clarie berjalan keluar dari lift itu terlebih dahulu, "Terima kasih ya, Bu, memang ada cobaan yang bisa dilewati, tapi ada juga cobaan yang tidak bisa dilewati."
Sudah tiga tahun lamanya, ia tak boleh mengalah lagi hanya karena mereka pernah memiliki kenangan-kenangan yang indah di masa lalu, tidak boleh.
...............
Pagi itu, asisten pribadi Eugene, Cody meneleponnya, katanya Eugene sore ini pukul tiga akan pergi ke lapangan konstruksi untuk melihat rumah, ia bertanya apa Clarie punya waktu untuk menemaninya.
Clarie menjawab, "Kapan pun."
Sekarang ini ia berada dalam situasi yang fleksibel, ia harus melayani Eugene kapanpun, karena ia sudah menandatangani kontrak kerjasama yang nominalnya miliyaran, ia sama sekali tidak boleh teledor, anggap saja ini adalah pengorbanan terakhir yang ia berikan untuk Ye's Corp. sebelum ia pergi dari sana.
Saat ada waktu luang, Clarie merapikan semua bukti perselingkuhan Jasperi, lalu mengirimkannya ke emailnya sendiri dengan kode enkripsi, setelah itu ia menghapus semua riwayat yang ada di komputernya, ini adalah senjata terakhirnya.
Namun, ia tidak ingin membawa masalah perceraiannya ini sampai ke pengadilan, kalau sampai hal itu terjadi, Keluarga Song dan Keluarga Ye pasti tidak bisa hidup dengan tenang lagi.
Sebelum makan siang, tiba-tiba Emma duduk di depan Clarie, "Bagaimana menurutmu kondisiku sekarang?"
Karena siang ini Emma akan pergi kencan buta, ia merasa sangat canggung seharian ini, sampai-sampai ia salah mengantarkan teh dietnya untuk supervisornya karena dikira kopi, kesalahan seperti ini hanya Emma saja yang bisa melakukannya.
Clarie melihat ke arah bibir Emma yang tersenyum kaku itu dan bertanya, "Kau ingin aku jujur atau bohong?"
Seketika, Emma pun melemas, "Bagaimana ini, aku sangat tidak tenang." Tiba-tiba, ia pun menegakkan tubuhnya, lalu menarik tangan Clarie, "Temani aku ke kencan buta saja bagaimana? Clarie, Kakak, Tante, Nyonya CEO......"
Clarie, "Kau panggil aku leluhurmu juga tidak akan kuturuti."
Emma ini bisa dibilang tidak memiliki sesuatu yang menonjol, wajahnya biasa saja, kemampuannya biasa saja, pendidikannya biasa saja, yang ia kuasai hanyalah kemampuan merayu kawan-kawan terdekatnya saja, sampai akhirnya Clarie pun berkata, "Baiklah, tapi aku harus kembali sebelum jam dua siang, aku harus pergi ke lapangan konstruksi di East City."
Tapi, setelah Clarie sampai ke restoran tempat Emma kencan buta itu, ia pun menyesal.
Karena ternyata ini bukanlah kencan buta satu per satu antara Emma dengan pria itu, melainkan acara khusus kencan buta untuk banyak orang.
Novel Terkait
Menaklukkan Suami CEO
Red MapleLove and Trouble
Mimi XuKembali Dari Kematian
Yeon KyeongAir Mata Cinta
Bella CiaoGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniCutie Mom
AlexiaBlooming at that time
White RoseA Dream of Marrying You×
- Bab 1 Pemergokan Yang Konyol
- Bab 2 Aku Ingin Bercerai
- Bab 3 Kamu Ingin Melahirkan Anak Untuk Suamiku?
- Bab 4 Tamu Undangan
- Bab 5 Merebut Cinta
- Bab 6 Tidak Mampu Hamil
- Bab 7 Kakak, Kumohon
- Bab 8 Mustahil Untuk Memiliki Anak
- Bab 9 Menggunakan Alkohol Untuk Mengebaskan Rasa Sakit
- Bab 10 Ciuman Paksa
- Bab 11 Di Hotel!
- Bab 12 Papa Tunggal
- Bab 13 Ibu Mertua dan Selingkuhan
- Bab 14 Mulut Manis Taktik Kejam, Posisinya Akan Stabil
- Bab 15 Pergi Ke Tempat Jauh
- Bab 16 Semua Mama Tiri Sangatlah Galak
- Bab 17 Pacaran Jarak Jauh
- Bab 18 Bagian Punggung Terlalu Terbuka
- Bab 19 Parasnya sama, Suaranya Sama
- Bab 20 Pura-Pura Hamil
- Bab 21 Gambaran Wanita yang Cemburu
- Bab 22 Mesin Seperti Diriku Ini Tidak Memiliki Kemampuan Itu
- Bab 23 Gali Sebuah Lubang Dan Kubur
- Bab 24 Ibuku Kabur Dengan Pria Lain
- Bab 25 Pria Dan Wanita Tidak Boleh Saling Bersentuhan
- Bab 26 Dasar, Si Malas
- Bab 27 Masuk, Bantu Aku Gosok Punggungku!
- Bab 28 Mimpi Buruk
- Bab 29 Melewati Batas
- Bab 30 Tidak Ada Masalah
- Bab 31 Hati Langsung Menjadi Sakit Ketika Mengingatnya
- Bab 32 Kamu Tahu Saja Sudah Cukup
- Bab 33 Temukan Wanita Itu!
- Bab 34 Satu Sekat Kecil
- Bab 35 Kamu Mati Kalau Berani Menolak
- Bab 36 Musim Hujan Diusia 17 Tahun Itu
- Bab 37 Wajah yang Tersipu-Sipu Dan Mata yang Merah
- Bab 38 Tidak Baik Mempermainkan Seorang Wanita
- bab 39 Tidak Boleh Langsung Berpisah Setelah Bertemu
- Bab 40 Berlebihan? Itu Sudah Parah
- Bab 41 Memang Sangat Kebetulan
- Bab 42 Benar-benar Aneh
- Bab 43 Orang-orang Bodoh
- Bab 44 Cium Aku?
- Bab 45 Wali
- Bab 46 Paparazzi
- Bab 47 Beloved
- Bab 48 Istri?!
- Bab 49 Acara Khusus Kencan Buta
- Bab 50 Waktunya Hampir Tiba
- Bab 51 Pemilih Makanan, Sangat Susah Dilayani
- Bab 52 Nasi Goreng
- Bab53 Ikuti Aku
- Bab 54 Makan Seafood
- Bab 55 Kamu Percaya Tidak?
- Bab 56 Suasana Hati Yang Kacau
- Bab 57 Putramu Memanggilku
- Bab 58 Mari Kita Bersatu, Ayah
- Bab 59 Asisten Sementara
- Bab 60 Ulang tahun Dia?
- Bab 61 Aku Laporkan!
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (1)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (2)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (3)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (1)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (2)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (3)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (1)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (2)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (3)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (1)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (2)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (3)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (1)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (2)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (3)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (1)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (2)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (1)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (2)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(1)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(2)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (1)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (2)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (1)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (2)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (1)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (2)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (1)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (2)
- Bab 74 Sepertinya.....Dipermainkan Lagi?
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (1)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (2)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (3)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (1)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (2)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (3)
- Bab 77 Putramu umur berapa?
- Bab 78 Ayah, kamu nakal lagi! (1)
- Bab 78 Ayah, Kamu Nakal Lagi! (2)
- Bab 79 Pasti Tidak Akan, Aku, Abaikan!