A Dream of Marrying You - Bab 79 Pasti Tidak Akan, Aku, Abaikan!

Tavin Pei sangat tidak terima di luar, namun Eugene Pei duduk dengan sangat tenang di dalam.

Dia sama sekali tidak memedulikan putranya, dia mengambil sebuah gelas sekali pakai, kemudian menuangkan air dari teko dan dengan tenang berkata : “Aku tahu apa yang kamu ingin katakan, ingin memutuskan hubungan denganku, benar bukan?”

Kali ini Clarie Song benar-benar tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Kamu sudah mengatakannya, masih ingin aku berkata apa lagi, lagipula tahu dengan begitu jelas.

Eugene Pei menahan kedua lengannya ke depan, berkata : “Clarie Song, sebenarnya sekarang aku ingin memberitahukan satu hal kepadamu, ada satu dokumen yang ingin aku perlihatkan kepadamu, tapi sekarang aku masih belum bisa memperlihatkannya kepadamu, apa kamu tahu kenapa?”

Clarie Song benar-benar tercengang, apa maksud Eugene Pei tiba-tiba mengucapkan hal ini? Apakah mereka berdua tidak berada dalam dimensi yang sama?

Eugene Pei juga tidak memedulikan apakah sekarang Clarie Song mengerti atau tidak, berkata : “Aku tunggu sampai kamu bercerai, kemudian aku akan memperlihatkan barang yang sangat penting itu kepadamu.”

Clarie Song bertanya : “Barang yang sangat penting?”

Eugene Pei menganggukan kepalanya : “Ya, sangat penting.”

………………

Sepanjang sore, Clarie Song sedang berpikir, sebenarnya barang penting apa yang dikatakan

Eugene Pei itu?

Kenapa harus menunggu sampai dia bercerai baru bisa memperlihatkan kepadanya, apakah ada hubungannya dengan Jasper Ye? Apakah bukti yang bisa memberatkan Jasper Ye? Dia juga tahu, beberapa tahun ini, hal melanggar hukum yang dilakukan Ye’s Corp tidak sedikit, jika hal ini ditarik keluar, maka ini bukanlah hal yang kecil.

Memikirkan Jasper Ye benar-benar membuatnya merasa sakit kepala.

Dia menelepon Zoey Hua, meminta nomor telepon adik kelasnya yang belajar hukum itu, dia ingin besok pagi pergi ke kantor pengacaranya, dan berkonsultasi tentang keadaan rincinya.

Tapi, sore hari sebaliknya datang sebuah kabar baik dari kantor Ava Dai ----Adi Shang meminta bagian keuangan Taikang untuk melunasi sisa hutang.

Karena pelunasan hutang ini, Clarie Song mendapatkan uang bonus di bulan ini, tidak termasuk banyak, tapi baginya uang ini pasti sangat lebih.

Bisa dibilang usahanya beberapa hari ini berlari kesana kemari mengumpulkan data tidak sia-sia.

Setelah berisitirahat, Clarie Song teringat kembali perihal ditabrak oleh mobil tadi malam, dia berpikir-pikir, dia merasa tetap perlu meminta bantuan kakak sepupunya, Cain Su, yang bekerja di kantor polisi, dia meneleponnya dan menceritakan garis besar kejadian itu sekali lagi kepadanya.

Cain Su berkata : “Begini saja, hari ini aku cuti tidak pergi ke kantor polisi, aku tanyakan kepada ketua timku dulu.”

Kira-kira dua puluh menit kemudian, Clarie Song menerima panggilan balik dari Cain Su, berkata : “Sudah ada orang yang menyelidiki rekaman, pelakunya juga sudah ditangkap, sekarang sudah berada di kantor polisi, bukankah dulu kamu sudah lapor polisi?”

Clarie Song tertegun : “Tidak, hari ini aku baru saja mencarimu.”

Cain Su berkata : “Nanti setelah kamu kerja, datang sebentar ke kantor polisi, aku pergi dulu kesana untuk mencari tahu tentang situasinya.”

“Ya, baik.”

Jadi, di waktu satu setengah jam baru bisa pulang kerja ini, Clarie Song merasa sedikit gelisah.

Kemarin yang mengetahui dia ditabrak mobil selain Kak Maddie Song, hanya Eugene Pei.

Sekarang dia menelpon Kak Maddie Song, namun tidak tersambung, pasti bukan kakak yang mencari orang, apalagi meskipun Maddie Song mencari orang, maka dia juga akan mencari Cain Su, kalau begitu masih ada kemungkinan lain, yaitu Eugene Pei.

Jelas-jelas saat berpisah tadi siang, Clarie Song menghela nafas lega, dia berpikir kali ini, mungkin tidak akan bertemu lagi untuk waktu yang lama.

Tapi sekarang jika benar dia yang membantu dirinya menemukan mobil itu, tidak perlu waktu yang lama, sebentar lagi mungkin akan bertemu kembali di kantor polisi.

Masih harus berkata terima kasih.

Yang paling tak disukai Clarie Song adalah berhutang budi, lebih baik baginya jika orang lain yang berhutang budi padanya.

………………

Di luar Biro pusat.

Erin Song sampai terlebih dahulu, di tengah jalan dia menghubungi Patrick Yuan, kemudian berjanji untuk bertemu di kafe di sekitar kantor polisi.

Begitu melihat Patrick Yuan, dia benar-benar tidak mengenalinya lagi!

Apa ini Patrick Yuan?

Meskipun pada saat kuliah juga seorang yang tinggi kekar, namun paling tidak dia tampan.

Tapi sekarang, sebaliknya menjadi jelek.

Begitu Patrick Yuan melihat Erin Song, sepasang mata yang awalnya sipit itu memicing, kemudian dengan suara besar dia berteriak: “Bunga kelas Song”

Bibir Erin Song berkedut.

Di universitas, dia memang dipanggil bunga kelas karena kecantikannya, namun kemudian disebut orang sebagai “Lukisan pinus”, jadi dia sangat benci dengan pujian ini, Patrick Yuan ini benar-benar tidak bisa menyenangkan orang.

Namun sekarang dia ingin meminta pertolongan, tetap harus memasang senyum di wajah.

Erin Song berkata :“Kak Yuan, sudah beberapa tahun tidak berjumpa, kamu terlihat...tinggi dan tampan.”

Patrick Yuan tersenyum : “Kamu juga cantik, pasti suamimu yang memanjakanmu bukan?”

Memang orang jahat tidak pernah bisa mengucapkan hal yang baik dari mulutnya, Erin Song benar-benar ingin menampar si gendut ini, namun dia menahan diri dan melanjutkan bicara.

Erin Song benar-benar tidak punya waktu untuk berbasa basi dengannya, putrinya sekarang masih ada di kantor polisi, dia harus bergegas, dia hanya mengatakan beberapa patah kata basa basi kemudian langsung masuk ke dalam topik pembicaraan.

“Keponakan perempuanku ditangkap oleh polisi, katanya dia sengaja menabrak orang, kamu juga pernah melihat keponakan perempuanku, dia sangat pendiam dan anggun, sangat berhati-hati dan cermat, biasanya dia bahkan tidak berani melihat ayam dibunuh, apalagi menyetir dan menabrak orang.”

Patrick Yuan mengiyakan kemudian berkata : “Apakah keponakanmu dijebak oleh seseorang?”

“Tidak bisa dibilang seperti itu juga,” Erin Song berkata : “Karena hamil, suaminya bermain dengan wanita diluar, tidak pulang ke rumah, mungkin hatinya gelisah. Sebenarnya Kak Yuan, aku ingin memohon bantuanmu, bantu aku mengeluarkan keponakanku dari kantor polisi.”

“Tidak masalah,” Patrick Yuan berkata membual, “Bukankah tidak melukai orang, maka seharusnya itu tidak ada masalah, tenang saja.”

Patrick Yuan mengenal orang di dalam kantor polisi itu, mengirimkan sesuatu untuk membuka koneksi, paling lama ditahan dua sampai tiga hari lalu dilepaskan, apalagi mendengar ucapan Erin Song bahwa keponakannya adalah wanita hamil, maka akan lebih mudah diurus.

………………

Saat Molly Pei sampai di kantor polisi, dia melihat Elsie Xu yang sedang duduk di kursi luar dengan gemetar sambil memegangi perut besarnya, melihat rupanya yang menyedihkan ini, hatinya juga sangat tidak tega. Setelah mengetahui keadaan dari polisi dan merekam pernyataan, dia duduk di sebelahnya, dan menepuk-nepuk punggungnya.

Ada orang di sebelahnya, Elsie Xu segera menoleh dan bersandar ke bahu Molly Pei, berkata : “Aku salah, aku benar-benar tidak sengaja….Aku tidak ingin, benar tidak ingin nyawanya,..”

Molly Pei menepuk-nepuk punggung Elsie Xu : “Ya, baiklah, asal tidak terjadi apapun pada siapapun maka tidak apa, kamu dengar tidak, tunggu sebentar lagi sampai Jasper menyelesaikan masalah ini, maka kamu bisa keluar.”

Elsie Xu mendengar nama Jasper Ye, dia menyeka air matanya, kemudian mengangkat kepalanya bertanya : “Apakah Jasper akan datang?”

Molly Pei tertawa : “Kenapa sekarang tidak memanggil kakak ipar lagi?”

Elsie Xu menggigit bibirnya tak bersuara.

“Aku tahu kamu menyukai Jasper, tapi bagaimanapun sekarang dia dan kakakku masih suami istri yang sah, tak peduli ada masalah apa diantara mereka berdua, kamu muncul sebagai pihak ketiga dalam hubungan mereka, di mata orang luar, kamu itu salah! Dulu juga aku begitu menginginkan anak hingga mataku tertutup, tidak membiarkanmu memilih menggugurkan kandungan di saat yang paling baik, sekarang anak ini sudah sebesar ini,” Molly Pei teringat bahwa putranya, Jasper Ye pernah berkata dia tidak akan mengakui anak ini, hatinya menjadi gelisah, “Sekarang kamu harus menjaga dirimu baik-baik, mengerti tidak? Sekarang satu-satunya hal yang harus kamu lakukan adalah menjaga janinmu dengan baik, jagalah dia dengan baik, mengerti tidak?”

Elsie Xu berkata : “Bibi, bisakah kamu tidak meninggalkan aku di lereng gunung itu lagi? Aku mendengar dari orang lain bahwa pernah ada yang mati disana, aku tidak bisa tidur saat malam….”

“Bila tidak ingin tinggal di sana, maka jangan tinggal di sana,” Molly Pei berkata, “Kamu ingin kembali tinggal di rumah kediaman Keluarga Ye, rumah kediaman Keluarga Ye juga tidak akan

kekurangan kamar.”

“Terima kasih Bibi!” Elsie Xu mengangkat lengan baju dan menyeka air matanya.

Saat Erin Song masuk, dia melihat adegan itu.

Kelihatannya, hubungan Elsie Xu dan Molly Pei, satu langkah semakin dekat?

Seharusnya Erin Song senang karena hubungan Elsie Xu dengan calon mertuanya sudah membaik, tapi sekarang dia memiliki perasaan bahwa putrinya direbut orang lain, putrinya sendiri masih belum memanggilnya ibu, sekarang akan menyebut orang lain dengan sebutan ibu, berpikir bagaimanapun dia merasa tidak senang.

………………

Jasper Ye awalnya berencana langsung menelepon paman kecil, namun dipikir-pikir, sudah beberapa tahun mereka tidak bertemu, jika hanya bicara di telepon takutnya tidak memberi muka, ditambah, jika memang bisa dibicarakan dengan jelas di telepon, untuk apa ibunya menyuruhnya mencari Eugene Pei.

Dia mengendarai mobilnya menuju Pei's Corp, melalui resepsionis di bawah menghubungi Eugene Pei di kantor CEO di atas.

Namun, jawaban yang diberikan resepsionis adalah : “CEO Pei sedang rapat, silahkan Anda menunggu sebentar di ruang tunggu.”

Sambil berbicara, nona di resepsionis memimpinnya masuk ke ruang istirahat di lantai satu.

Jasper Ye duduk, namun bahkan segelas air pun tidak ada, dia duduk menunggu di ruang tunggu

yang kosong selama setengah jam.

Dia benar-benar tidak bisa menunggu lagi, dia keluar dan bertanya pada resepsionis, “Sebenarnya kamu sudah mengatakan kepada CEO Pei atau belum, aku adalah Jasper Ye, aku adalah…”

“Keponakannya, saya tahu, CEO Pei khusus berpesan pada saya,” Resepsionis berkata “Harus dijamu baik-baik.”

Pesan yang khusus dikatakan, pasti tidak akan, aku, abaikan!

Tiga puluh menit kemudian, resepsionis akhirnya menerima jawaban dari CEO Pei, kemudian berjalan ke hadapan Jasper Ye dengan penuh hormat, berkata : “CEO Pei sudah selesai rapat, tunggu asisten CEO Pei turun menjemput Anda.”

………………

Sebenarnya, Eugene Pei tidak rapat sama sekali, dia sedang berada di kantornya bermain games.

Karena dia menyadari, ternyata Clarie Song juga memiliki akun games ini, jadi dia ingin mulai melawan monster dan menaikkan levelnya kembali, membeli berbagai macam peralatan.

Cody Li mengetuk pintu ketiga kalinya dan berkata : “Bos, keponakan Anda sudah menunggu Anda dibawah satu jam lebih, resepsionis sudah menelepon empat kali…”

Kalimat berikutnya yang belum dia ucapkan adalah : Sedangkan Anda malah bermain games di sini, mencoba menyenangkan istri dan membawanya naik level, apa, ini, benar, benar, bagus?

Pada akhirnya Eugene Pei berhasil menyelesaikan satu misi, dia memencet mousenya, keluar dari halaman tersebut, berkata : “Kamu bawa Jasper Ye naik, ingat, sopan sedikit.”

Ok.

………………

Jasper Ye lebih hormat kepada Eugene Pei, pamannya ini.

Karena dia dan Eugene Pe hanya bertemu beberapa kali, bahkan pertemuan yang sedikit itu hanya sewaktu dia masih kecil, apalagi, usia Eugene Pei juga enam tahun lebih tua darinya, tidak bisa dikatakan hubungan antara senior dan junior.

Tapi, Molly Pei telah berulang kali memperingatkan Jasper Ye bahwa di Keluarga Pei, di antara senior dan junior harus mengerti saling menghormati.

“Paman Kecil.”

Jasper Ye memanggilnya dulu begitu masuk.

Eugene Pei melambaikan tangannya menyuruhnya duduk, dia bertanya : “Kopi atau teh?”

Jasper Ye melambaikan tangannya berkata : “Tidak perlu, aku kemari sekarang karena ada hal mendesak yang butuh bantuan Paman Kecil.”

Jasper Ye memberitahunya mengenai hal yang diberitahu Ibunya yang berhubungan dengan kantor polisi, hanya saja dia melewatkan perihal Elsie Xu yang mengandung anaknya.

Selesai bicara, dia merasa agak haus, namun, melihat Eugene Pei yang masih mempertahankan posisi sebelumnya, satu tangan di atas meja, tangan yang satunya memegang rokok.

“Kalau begitu kamu ingin aku melakukan apa?” Eugene Pei mengangkat matanya memandang Jasper

Ye, menyesap rokoknya kemudian menghembuskan asapnya.

Tenggorokan Jasper Ye serak, dia tidak tahu kenapa bisa ada aura yang begitu menekan saat menghadapi Paman Kecil ini, jelas-jelas dia sendiri juga merokok, tapi sekarang merasa asapnya bisa membuat orang tersedak, hingga membuka mata pun sulit.

Beberapa menit saat menunggu Eugene Pei berbicara, benar-benar ada sebuah perasan waktu berlalu begitu lama.

Tetapi, Eugene Pei tetap bangkit dan berkata : “Aku pergi denganmu ke kantor polisi.”

………………

Saat Clarie Song pulang kerja, Cain Su sudah menjemputnya di bawah kantor.

Emma Zhou tertawa terkikik, kemudian mencolek Clarie Song : “Setiap hari ada pria tampan yang menjemputmu.”

“Bicara sembarangan apa,” Clarie Song berkata, “Ini adalah kakak sepupuku, lagipula hubungan dia dengan istrinya sangat baik.”

Cain Su mengenakan pakaian kasual, tidak memakai seragam polisi, tetapi dia mengenakan flat cap, kelihatannya seperti pemuda berusia dua puluh tahunan.

“Naiklah.”

Clarie Song awalnya berencana naik ke kursi di sebelah supir, hasilnya dia melihat istri sepupunya berada di kursi di sebelah supir, jadi memutar duduk di kursi belakang.

“Clarie!” Kate Sang tersenyum, kemudian menyodorkan kotak makan berisi strawberry kepada Clarie Song.

Karena usia Kate Sang dan Clarie Song sama, sifatnya juga mirip, jadi asal tidak di hadapan orang tua mereka akan saling memanggil nama.

Cain Su bertanya : “Clarie, apakah akhir pekan ini kamu ada waktu?

“Ada.”

“Temani Kate Sang berbelanja di toko ibu dan anak untuk membeli beberapa barang.”

“Kate Sang, kamu hamil?!” Clarie Song segera melompat dari kursi belakang, dia tidak hati-hati, kepalanya membentur atap mobil, seketika dia kesakitan hingga hampir mengeluarkan air mata.

“Kate Sang yang hamil, bukan kamu.”

Cain Su berkata dengan tidak berdaya, karena meskipun sekarang hamil, itu karena kebocoran dari persentase satu dari sepuluh ribu, istrinya sudah beberapa hari tidak memedulikannya karena kehamilan tidak sengaja yang diakibatkan karena dia tidak melakukan tindakan pencegahan. Bukannya tidak ingin hamil, melainkan ingin hamil saat keduanya berada kondisi yang baik, salah satu syaratnya yaitu dalam tiga bulan dilarang minum alkohol dan merokok, tapi, karena sudah hamil, maka....tidak perlu dilarang bukan.

“Bagaimana semuanya hamil!”

Kate Sang berkata dengan terkejut : “Siapa lagi yang hamil?”

“Aku….” Clarie Song awalnya ingin mengatakan Maddie Song, namun memikirkan apakah Calvin Han mau mengakui anak yang ada di perut Maddie Song atau tidak, hal ini sebaiknya jangan di katakan pada orang lain, jadi dia menutup mulutnya, “Tidak, tidak ada yang hamil.”

Di kursi depan, Kate Sang danCain Su saling memandang, di mata mereka sudah tertulis jelas : Clarie Song hamil, pulang beri tahu kepada ibu.”

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu