A Dream of Marrying You - Bab 21 Gambaran Wanita yang Cemburu
Setelah mendengar perkataan itu, Clarie Song langsung benar-benar menjadi tenang, meskipun masih ada sedikit perasaan sakit di hatinya, tetapi perasaan itu sudah tidak cukup untuk menjadi benci.
Alih-alih marah, Clarie Song justru tertawa, “Jasper Ye kalau seandainya kita bisa duduk dan berbicara dengan baik, sekalian saja kita bicarakan masalah perceraian kita.”
Genggaman tangan Jasper Ye yang menahan pergelangan tangan Clarie Song itu tiba-tiba menjadi lebih kencang lagi, dan dengan penuh amarah, pria itu berkata, “Kamu ingin bercerai denganku? Benar-benar ingin bercerai denganku?”
“Iya!” Ucap Clarie Song, “Aku akan lebih dulu mengurus surat perjanjian perceraian itu dan mengirimkannya ke e-mailmu.”
“Aku juga pernah memberitahumu,” Jasper Ye menggigit bibirnya, “Aku tidak akan pernah menyetujuinya!”
“Jasper Ye, sudah tiga tahun, apa kamu tidak pernah merasa bersalah kepadaku?” Ucap Clarie Song, “Aku tidak takut tinggal sendirian, aku tidak takut menjadi janda, aku hanya takut pria yang dulunya berkata akan mencintaiku selama seribu tahun itu sudah tidak ada lagi!”
Dirinya masih ingat, ada sekali, mereka pergi ke dinding yang bisa memantulkan suara di belakang gunung, pria itu menyuruhnya untuk menempelkan telinganya di permukaan dinding itu, setelah itu dia pergi berlari sejauh sepuluh meter, dan dengan suara yang kecil, pria itu mengatakan sebuah kalimat, lalu berteriak bertanya kepadanya:”Apa kamu bisa mendengarnya?” dan ketika Jasper Ye melihat dirinya menggelengkan kepalanya, Jasper Ye bertanya lagi, pria itu terus-menerus mengulangi hal itu, sampai akhirnya dia sudah tidak sabar lagi dan langsung berteriak kearah Clarie Song, ”Clarie Song, aku cinta seribu tahun kepadamu!”
Karena kata-kata ‘Aku cinta padamu seribu tahun’ itu sangat populer waktu itu, Clarie Song langsung terbutakan karena terharu.
Hanya saja sekarang, meskipun kata-kata itu masih sama, orang yang mengatakannya sudah tidak sama lagi.
Elsie Xu dan Molly Pei yang baru saja melewati hutan kecil itu alhasil mendengar teriakkan Clarie Song, Molly Pei mengerutkan alisnya, pada awalnya dia ingin mendengarkan pembicaraan itu dengan diam, tetapi sebelum dirinya sempat menahan Elsie Xu yang berada disampingnya itu, wanita itu sudah lebih dulu mengeluarkan suaranya.
“Kakak? Kakak ipar, apa yang sedang kalian berdua lakukan?”
Mendengar suara itu, Clarie Song langsung melemparkan pandangan mata setajam pisaunya ke wanita itu, dan Elsie Xu langsung membuang pandangan matanya, takut.
Molly Pei mendeham dan berkata, “Apa yang sedang kalian lakukan disini? Apa tidak bisa membicarakannya di dalam?”
“Tidak ada apa-apa, aku dan Clarie Song akan menginap di luar hari ini, “Jasper Ye membuka mulutnya, “Hari ini adalah peringatan tahun ketiga pernikahan kami.”
Clarie Song langsung menjadi kaku, wajahnya langsung berubah.
Siapa tahu, meskipun Jasper Ye sudah susah payah membuat penjelasan seperti itu, ketika dirinya memegang pergelangan tangan Clarie Song dan hendak menarik wanita itu berjalan keluar, Clarie Song justru memberontak dan melepaskan tangannya, setelah itu wanita itu berbalik sambil berteriak, “Ma! Aku ingin berbicara dengan mama!”
“Aku tidak memiliki energi sebanyak kalian yang masih muda, kalau ingin berbicara denganku, masuk ke dalam.”
Selesai berbicara, Molly Pei langsung berbalik badan dan masuk duluan ke dalam.
Clarie Song langsung melangkah dan mengikuti dari belakang, “Ma, mama bisa tidak membiarkan orang yang tidak memiliki hubungan sama sekali untuk pergi?”
Air mata langsung menyeruak keluar dari dalam mata Elsie Xu, wanita itu kemudian langsung menyeka air matanya, “kak, aku taku dari awal, kamu tidak pernah menganggapku sebagai adikmu, dalam hatimu, aku hanyalah orang luar, aku pergi…..”
Molly Pei berkata: “Tidak ada yang perlu pergi, tidak ada yang namanya hal yang harus dibicarakan secara sembunyi-sembunyi! Semuanya harus dibicarakan secara terbuka.”
“Baiklah, kalau begitu aku akan mengucapkannya di depan hadapan Elsie Xu,” Clarie Song lalu menunjuk wanita itu, “Dia sama sekali tidak sedang hamil! Malam ini di Golden Lin Hotel, aku masih melihatnya bersama seorang pria, didalam salah satu kamar di dalam toilet……”
Clarie Song tiba-tiba menghentikan perkataannya karena ekspresi wajah ketiga orang di depannya itu semuanya berbeda, tetapi dirinya tidak bisa menebak perasaan mereka.
Elsie Xu melihat Clarie Song dengan sepasang mata yang penuh kesedihan, “Kak, kamu juga tidak boleh asal berbicara seperti ini…… apa kamu yakin yang kamu lihat itu diriku? Karena aku semalaman bersama Tante Pei.”
Clarie Song langsung memutar tubuhnya dan melihat kea rah Molly Pei.
Molly Pei menganggukkan kepalanya: “Dia pergi bersamaku untuk belajar tata aturan teh di malam hari.”
“Tidak mungkin! Aku jelas-jelas mendengar……”
Mendengar……
Melihat pun tidak bisa menjamin bahwa hal itu memang benar, apalagi mendengar?!
Perkataan seperti itu, siapapun yang mendengarnya akan menganggapnya sebagai sebuah fitnahan, mengapa dirinya tidak terpikir untuk merekam pembicaraan itu dengan hpnya? Tetapi maish ada sebuah cara untuk membuktikan secara pasti apakah yang dikatakannya itu benar atau salah.
Clarie Song berkata: “Suruh Elsie Xu untuk melakukan tes USG!”
Setelah setengah menit yang panjang itu berlalu, Molly Pei melirik ke arah Clarie Song dan berkata: “Baiklah!”
Dan disaat itulah, Clarie Song langsung mengerti tatapan mata yang diberikan Molly Pei kepadanya itu, dan itu jelas adalah sebuah perasaan iri, tatapan mencemooh dirinya yang benar-benar memperlihatkan sebuah gambaran wanita yang cemburu!
Novel Terkait
Yama's Wife
ClarkThe Gravity between Us
Vella PinkyThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensCinta Seorang CEO Arogan
MedellineHanya Kamu Hidupku
RenataMy Cold Wedding
MevitaDon't say goodbye
Dessy PutriA Dream of Marrying You×
- Bab 1 Pemergokan Yang Konyol
- Bab 2 Aku Ingin Bercerai
- Bab 3 Kamu Ingin Melahirkan Anak Untuk Suamiku?
- Bab 4 Tamu Undangan
- Bab 5 Merebut Cinta
- Bab 6 Tidak Mampu Hamil
- Bab 7 Kakak, Kumohon
- Bab 8 Mustahil Untuk Memiliki Anak
- Bab 9 Menggunakan Alkohol Untuk Mengebaskan Rasa Sakit
- Bab 10 Ciuman Paksa
- Bab 11 Di Hotel!
- Bab 12 Papa Tunggal
- Bab 13 Ibu Mertua dan Selingkuhan
- Bab 14 Mulut Manis Taktik Kejam, Posisinya Akan Stabil
- Bab 15 Pergi Ke Tempat Jauh
- Bab 16 Semua Mama Tiri Sangatlah Galak
- Bab 17 Pacaran Jarak Jauh
- Bab 18 Bagian Punggung Terlalu Terbuka
- Bab 19 Parasnya sama, Suaranya Sama
- Bab 20 Pura-Pura Hamil
- Bab 21 Gambaran Wanita yang Cemburu
- Bab 22 Mesin Seperti Diriku Ini Tidak Memiliki Kemampuan Itu
- Bab 23 Gali Sebuah Lubang Dan Kubur
- Bab 24 Ibuku Kabur Dengan Pria Lain
- Bab 25 Pria Dan Wanita Tidak Boleh Saling Bersentuhan
- Bab 26 Dasar, Si Malas
- Bab 27 Masuk, Bantu Aku Gosok Punggungku!
- Bab 28 Mimpi Buruk
- Bab 29 Melewati Batas
- Bab 30 Tidak Ada Masalah
- Bab 31 Hati Langsung Menjadi Sakit Ketika Mengingatnya
- Bab 32 Kamu Tahu Saja Sudah Cukup
- Bab 33 Temukan Wanita Itu!
- Bab 34 Satu Sekat Kecil
- Bab 35 Kamu Mati Kalau Berani Menolak
- Bab 36 Musim Hujan Diusia 17 Tahun Itu
- Bab 37 Wajah yang Tersipu-Sipu Dan Mata yang Merah
- Bab 38 Tidak Baik Mempermainkan Seorang Wanita
- bab 39 Tidak Boleh Langsung Berpisah Setelah Bertemu
- Bab 40 Berlebihan? Itu Sudah Parah
- Bab 41 Memang Sangat Kebetulan
- Bab 42 Benar-benar Aneh
- Bab 43 Orang-orang Bodoh
- Bab 44 Cium Aku?
- Bab 45 Wali
- Bab 46 Paparazzi
- Bab 47 Beloved
- Bab 48 Istri?!
- Bab 49 Acara Khusus Kencan Buta
- Bab 50 Waktunya Hampir Tiba
- Bab 51 Pemilih Makanan, Sangat Susah Dilayani
- Bab 52 Nasi Goreng
- Bab53 Ikuti Aku
- Bab 54 Makan Seafood
- Bab 55 Kamu Percaya Tidak?
- Bab 56 Suasana Hati Yang Kacau
- Bab 57 Putramu Memanggilku
- Bab 58 Mari Kita Bersatu, Ayah
- Bab 59 Asisten Sementara
- Bab 60 Ulang tahun Dia?
- Bab 61 Aku Laporkan!
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (1)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (2)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (3)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (1)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (2)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (3)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (1)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (2)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (3)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (1)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (2)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (3)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (1)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (2)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (3)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (1)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (2)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (1)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (2)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(1)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(2)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (1)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (2)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (1)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (2)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (1)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (2)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (1)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (2)
- Bab 74 Sepertinya.....Dipermainkan Lagi?
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (1)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (2)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (3)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (1)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (2)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (3)
- Bab 77 Putramu umur berapa?
- Bab 78 Ayah, kamu nakal lagi! (1)
- Bab 78 Ayah, Kamu Nakal Lagi! (2)
- Bab 79 Pasti Tidak Akan, Aku, Abaikan!