A Dream of Marrying You - Bab 47 Beloved

Awalnya Clarie sedang menundukkan kepalanya melihat jari-jarinya, sampai akhirnya ada sebuah bayangan gelap yang menutupinya tiba-tiba, ia pun langsung menegakkan tubuhnya.

Eugene tidak berhenti di hadapan Clarie, ia hanya melewatinya dan langsung menuju ke pintu mobil, sambil membuka pintu mobil ia berkata, "Naik."

Clarie pun masuk dan duduk di kursi depan, lalu bertanya, "CEO Pei, kita mau ke mana?"

Eugene tidak menjawab, tiba-tiba ia mendekatkan tubuhnya pada Clarie, seketika nafas Clarie pun terhenti, ia menarik tubuhnya ke belakang, namun Eugene menekan pundakknya, lalu mengulurkan tangan panjangnya untuk membantunya memasang sabuk pengaman, "Pengawasan di jalan sangat ketat, pakai sabuk pengamanmu."

"Eh......" Di dalam ruangan yang sesempit ini, dengan jarak yang sedekat ini, Clarie merasa sedikit salah tingkah, dan ia pun menjadi terbata-bata, "Iya, baik, aku pasang sendiri."

Klik, sabuk pengamannya pun terpasang, entah disengaja atau tidak, wajah Eugene sedikit menyentuh bagian dada Clarie, seketika wajah Clarie pun memerah, namun saat ia menatap Eugene, sepertinya Eugene benar-benar tidak sengaja menyentuhnya saat membantunya memasangkan sabuk pengaman, dengan wajahnya yang dingin Eugene melihat ke arah kaca depan mobil, dan langsung menginjak gas dengan tenang.

Untuk mencairkan suasana yang sedikit canggung itu, Clarie bertanya lagi, "Kita mau ke mana?"

Eugene menjawab, "Melihat rumah."

Clarie mengira melihat rumah yang disebut Eugene adalah pergi ke tanah di East City untuk melihat lapangan konstruksi terbaru mereka, oleh karena itu ia tak berkata apa-apa lagi untuk menolaknya, ia hanya duduk diam di kursinya dan melihat pemandangan di luar jendela.

Tak lama, handphone Clarie berdering, ia melihat sejenak layar handphonenya, tak salah lagi, Zoey.

Ia langsung melirik ke arah Eugene yang duduk di sebelahnya, dan barulah ia menekan tombol terima.

Suara yang terdengar dari sana sangat berisik, ada suara mesin yang sangat besar juga di belakangnya, Zoey bergumam sedikit, namun Clarie sama sekali tidak bisa mendengarnya dengan jelas.

"Zoey?"

"Oh, iya, Clarie! Aku sekarang ada di percetakan majalah! Cepat kirimkan fotonya padaku sekarang! Usahakan supaya besok bisa langsung masuk ke dalam berita utama!"

Tiba-tiba, suara Zoey pun mengeras, ia meneriakkannya sekuat tenaga, Clarie menjauhkan handphonenya dari telinganya, namun ia tetap bisa mendengar suara Zoey.

"Seburu-buru itu?" tanya Clarie.

"Tentu saja! Cepat, mereka sudah sedang merapikan formatnya!"

Clarie belum sempat berkata apa-apa, namun telepon itu sudah dimatikan oleh Zoey, seketika ia tercengang, ia merasa ada sebuah gunung yang sangat besar duduk di sebelahnya, dan ia sedang duduk di atas sebuah karpet berduri.

Eugene menghentikan mobilnya di tempat parkir sementara di pinggir jalan, lalu mengulurkan tangannya pada Clarie, "Perlihatkan padaku."

Orang di hadapannya ini adalah salah satu orang terkait, Clarie mengambil gambar tadi secara diam-diam, oleh karena itu ia memberikan handphonenya pada Eugene, paling tidak saat Zoey bertanya nanti ia hanya perlu menjawab apa yang sebenarnya terjadi, karena belakangan ini Clarie juga harus sering bertemu dengan Eugene untuk membicarakan pekerjaan mereka.

Eugene membalik-balik beberapa foto itu, tanpa sengaja ia membalik berlebihan, ia membalik sebuah foto diri Clarie, tanpa sengaja ia membalik sebuah foto lagi, sebuah foto Clarie dari belakang, dan setelahnya lagi, sebuah foto Clarie yang sedang membungkukkan badannya pada sebuah jendela, mungkin orang lain yang mengambil foto itu.

Clarie melihat gerakan jari Eugene, lalu ia pun mengingatkan, "Hanya lima lembar awal saja."

Eugene menjawab, "Aku tahu."

Clarie melihat Eugene sedang melakukan sesuatu pada handphone Clarie dan handphonenya sendiri sejenak, lalu Eugene pun melemparkan handphone Clarie padanya, begitu melihatnya lagi, kelima foto Zoey yang ia ambil diam-diam sudah dihapus semua.

Clarie, "......"

Eugene mengangkat alisnya, "Ada masalah?"

Clarie menggigit bibirnya, "Tidak."

Bagus, bagaimana ia harus menjelaskannya pada Zoey sekarang?

Namun, sepanjang perjalanan berikutnya, Clarie sama sekali tidak mendapat telepon dari Zoey yang memintanya untuk mengirimkan foto.

Dan pada akhinrya, mobil pun melewati sebuah jembatan, dan berhenti di luar sebuah gang yang sangat gelap, sepanjang jalan itu hanya ada dua lampu jalan yang tergantung di pinggiran tembok, cahaya lampu itu kuning remang-remang.

Clarie yang duduk di dalam mobil ragu sejenak, setelah beberapa saat, barulah ia ikut turun dari mobil bersama Eugene.

Jalanan itu sangat gelap, namun setelah berjalan ke dalam, ia bisa melihat sebuah lampu berwarna-warni yang sedang menyala, bertuliskan "Beloved".

Eugene membuka pintu di sana, dan dari dalam terdengarlah suara DJ yang sangat keras, Clarie pun melihat sebuah lantai dansa yang gemerlapan di dalamnya.

Novel Terkait

Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu