A Dream of Marrying You - Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (2)
Clarie Song memegang dagunya dan berpikir sejenak,”Aku tidak tahu, dia mungkin terlihat rapi, tapi menurutku, dia memiliki sesuatu di dalam."
Cody Li menajamkan telinganya untuk mendengarnya.
Clarie Song berpikir sejenak, kemampuan berbahasanya mungkin belum cukup baik, hingga dia akhirnya berkata,”Sedikit nakal.”
Ketika mendengar jawaban singkatnya itu, Cody Li hampir saja menginjak rem sebagai pedal gas.
Clarie Song tersenyum,”Aku sedang berbohong, Asisten Khusus Li, mohon jangan beri tahu CEO Pei."
"Hehe, tentu saja tidak."
Dia pasti sedang aneh jika dia tidak mengatakannya, ini adalah kesempatan yang tepat untuk menyanjungnya, bagaimana dia mungkin bisa melewatkannya.
Pada malam harinya, Erin Song memilih rok berpinggang tinggi, dia awalnya ingin mencari supir keluarga Song untuk mengantarnya ke rumah keluarga Han, tetapi ketika dia baru saja melangkah keluar dari pintu, dia menyadari bahwa sebuah mobil dengan plat militer yang berada di pinggir jalan sedang menunggunya.
Sepertinya itu adalah mobil yang dikirimkan oleh keluarga Han.
Erin Song memberi tahu penjaga pintu,”Sampaikan kepada supir untuk pulang, katakan saja ada mobil yang mengantarku.”
Setelah berbicara, dia berjalan ke arah mobil tersebut.
Di dalam mobil, seperti apa yang sudah diduga, seorang pria yang mengenakan mantel hitam duduk dengan wajah muram yang tersembunyi di tengah kegelapan.
Erin Song tidak mengatakan apa-apa, dia hanya duduk dan melihat ke luar jendela.
Sopir di depan tidak mengendarai mobilnya sampai pria itu berkata,”Pergi ke rumah keluarga Han."
Mobil mulai perlahan bergerak.
Tidak ada sedikitpun perbincangan di perjalanan.
Erin Song memang memiliki sifat yang tidak takut akan apapun, tetapi di depan hadapan Calvin Han, putra tertua dari keluarga Han yang memiliki temperamen yang mengerikan, dia tiba-tiba merasa gugup.
Mobil berhenti di depan hutan lebat di luar rumah keluarga Han, lampu sangat redup, disertai dngan bayang-bayang pepohonan yang bergoyang.
Calvin Han turun dari mobil, menghentikan langkah kakinya sejenak di bawah langit malam yang gelap, lalu menunggu Erin Song menghampirinya dan berkata,”Kamu seharusnya sudah tahu apa yang seharusnya dikatakan dan tidak seharusnya dikatakan, bukan?"
Erin Song tertawa dingin,”Apa kamu mengira kamu benar-benar bisa melindungi Maddie Song jika aku tidak mengatakannya?"
Calvin Han menatap Erin Song dengan dingin, suaranya terdengar tidak marah tetapi angkuh,”Jika kamu memang berani, katakan saja, selama kamu ingat untuk mempertimbangkan konsekuensinya."
Walaupun Erin Song merasa takut di dalam hatinya, namun dia masih memaksakan diri untuk menjawab,”Konsekuensi apa? Apakah kamu mungkin bisa membunuhku?"
Calvin Han tiba-tiba tersenyum, seseorang yang sudah lama tidak tersenyum kini tersenyum, dia bahkan terlihat lebih mengenaskan dibandingkan saat tidak tertawa, hingga membuat bulu kuduk punggung Erin Song berdiri.
"Aku mendapat kabar bahwa putri yang kamu lahirkan dengannya kini sedang dibesarkan di rumah keluarga Ye di Kota C, bagaimana kalau aku mencari beberapa bawahan untuk pergi mengunjunginya sejenak, supaya kamu juga dapat merasa lebih tenang."
Erin Song mengepalkan tangannya,”Apakah kamu berani?!"
Calvin Han berkata,”Selama kamu berani, maka aku juga berani, ingat, kebahagiaan putrimu yang terakung ada di tanganmu sendiri."
Erin Song sangat tidak ingin meletakkan tangannya di lengan Calvin Han, perasaan tertekan ini benar-benar tidak nyaman!
Tidak jauh di depan, Zedy Han perlahan menghampiri mereka dan berteriak,”Kak, acaranya akan diadakan di aula samping hari ini."
Zedy Han meuntun Calvin Han dan Erin Song ke aula samping, lalu seorang wanita pun menyambut mereka.
“Erin, kamu sudah pergi ke luar negeri selama lebih dari setahun, sekarang kamu akhirnya kembali jgua.” Chelsy Zhang adalah Nyonya Kedua dari keluarga Han, yang juga merupakan bibi kedua Calvin Han.
Erin Song tersenyum,”Bibi kedua, kamu telah bekerja keras."
"Kenapa kondisimu terlihat buruk?"
Calvin Han mengambil handuk basah yang diserahkan pelayan untuk mengelap tangan, lalu mengambil segelas anggur merah dan berkata,”Mungkin sedang mabuk pascaterbang."
Erin Song tersenyum,”Iya, aku masih belum terbiasa."
Chelsy Zhang berkata,”Terakhir kali Zedy Han kembali dari perjalanan bisnis di Kota C, dia berkata bahwa dia melihat kakak iparnya, aku sudah berkata bagaimana mungkin, kakak iparmu ada di Irlandia, benar bukan, Zedy?"
“Ya.” Zedy Han menatap ibunya, lalu menganggukkan kepalanya.
Dalam pertemuan keluarga ini, semua senyuman itu sebenarnya hanya menyembunyikan pedang mereka, perkelahian dalam keluarga besar sepertinya akan menjadi hal yang sulit dihindari kali ini.
Erin Song langsung paham mengapa Calvin Han mengirim Maddie Song ke Kota C.
Yaitu untuk menjauhi pusat permasalahannya.
Pria ini ternyata juga memiliki kelemahan.
Erin Song juga mengambil segelas anggur dan menyenggol gelas di tangan Calvin Han.
Dia hanya berharap dapat melindunginya untuk sementara waktu, juga dapat melindunginya untuk sepanjanghidupnya
Tapi, apakah kelemahannya ini benar-benar adalah Maddie Song?
Pada malam itu, waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam ketika kembali ke Kota C.
Clarie Song kembali ke rumah sewaannya di Apartemen Golden Water, dia terlebih dahulu menyelesaikan pekerjaan rumahnya, lalu memasak semangkuk mie untuk dirinya sendiri, dia juga melakukan yoga sederhana sebelum tidur, kemudian pergi mandi, hingga akhrinya tidur .
Pada awalnya, dia melakukan semua ini untuk membantunya lebih mudah tertidur, karena dia sudah lama tidak dapat tidur dengan lelap.
Namun, dia tidak menyangka bahwa dia ternyata memimpikan sebuah halusinasi.
Dalam mimpi itu, dirinya yang sedang terengah-engah kini berbaring di tempat tidur yang luas, menatap lampu dinding dengan linglung, cahaya yang berada di sekelilingnya adalah cahay oranye yang hangat, hingga menodai jarinya dengan warna ambigu ini.
Ada sepasang tangan besar dari seorang pria terus berputar di atasnya, tetapi tatapannya terlihat sedikit kabur, dia hanya bisa merasakannya, tetapi tidak bisa melihat siapakah orang ini sebenarnya.
Dia merasa tubuhnya sedang sangat membara, dia tiba-tiba meraih sepasang tangan yang sangat indah, yang terus berputar di sekelilingnya dan berkata,”Berikan kepadaku!"
Selanjutnya, suara yang rendah mengiang di samping telinganya, lalu berkata,”Tolong."
Dia tidak menghiraukan yang lainnya dan berteriak,”Aku mohon!"
Clarie Song benar-benar seakan-akan mengalami persetubuhan yang hangat itu sepanjang malam.
Pada pagi hari, Clarie Song terbangun dan menyadari bahwa didirinyaa basah kuyup, dia ternyata benar-benar bereaksi terhadap mimpinya!
Namun, semua yang ada di dalam mimpi itu terasa seakan-akan sungguh-sungguh terjadi, mimpi seperti itu terasa menghidupkannya kembali.
Mengapa bisa ada perasaan seperti ini?
Clarie Song berbaring di samping tempat tidur dan terengah-engah untuk beberapa saat, apakah ini benar-benar karena dia kehausan karena sudah tidak bersetubuh terlalu lama? Seharusnya tidak, bukankah dua hari yang lalu, dia bahkan sudah mengatakan kepada Eugene Pei
Teringat akan hal ini, jantungnya langsung berdebar kencang, wajah tampannya tiba-tiba muncul di dalam pikirannya.
Dia pun langsung bergegas menggelengkan kepakanya.
Mengapa dia bisa teringat akan Eugene Pei pada saat-saat seperti ini!
Setelah absensi bekerja di pagi hari, setelah Clarie Song pergi ke departemen personalia untuk membatalkan izin cutinya, dia pergi menemui Ava Dai untuk mengundurkan diri atas tanggung jawabnya dengan Pei's Corp.
Ava Dai mendorong kaca matanya ke pangkal hidungnya dan bertanya,”Alasannya?"
Clarie Song berkata,”Aku tidak mempunyai kemampuan yang cukup untuk melakukan pekerjaan itu, Kak Dai, panggil saja"
Ava Dai langsung memotong ucapan Clarie Song,”Kamu sudah mengikuti perkembangan proyek ini selama hampir dua bulan, tetapi sekarang kamu berkata bahwa kamu memiliki kemampuan yang tidak mencukupi dan ingin menyerahkannya kepada orang lain, apakah kamu merasa alasanmu ini cukup meyakinkan? Aku menolaknya, kamu tetap akan berkomunikasi dengan Pei’s Corp. seperti biasanya.”
Setelah bekerja selama tiga tahun, kemampuan profesional Clarie Song juga sudah meningkat pesat, namun dia masih saja buta dalam penanganan hubungan seperti ini, dia sebenarnya bisa menggunakan cara lain untuk menuturkan bahwa dia tidak ingin bertanggung jawab atas penyerahan Pei's Corp., namun dia masih saja menggunakan cara yang paling konyol.
Ketika Clarie Song melangkah keluar dari kantor Ava Dai, Emma Zhou pun sudah menduganya.
"Pasti tidak berhasil," ucap Emma Zhou,”Aku sudah menebaknya sejak awal, Ava Dai tidak akan pernah meyetujui kamu tidak mengikuti perkembangan Pei's Corp. ini."
Clarie Song merasa sedikit frustrasi dan berkata,”Bagaimana kamu bisa tahu?"
Emma Zhou berkata,”Kamu mempunyai sedikit koneksi dengan Eugene Pei, bagaimana mungkin Ava Dai tidak memanfaatkan hal ini, dia tidak perlu terlalu mengkhawatirkan hal-hal yang dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, bagaimana dia mungkin tidak menggunakannya."
Clarie Song menggerakkan bibirnya, apakah mungkin permasalahan dia dengan Eugene Pei di Kota S sudah diketahui orang lain, tetapi berdasarkan ekspresi Emma Zhou, dia pasti tidak tahu, jika tahu, Emma Zhou pasti akan menjadi orang pertama yang menggemparkan bumi, dia tidak mungkin mengatakannya dengan tenang.
"Kamu sedang membicarakan"
Clarie Song baru saja ingin bertanya, seorang rekan di luar pintu memanggilnya,”Clarie Song, bukankah kamu ingin mengirimkan paket? Ada satu di depan pintu."
"Hmm, baik, bantu aku akan memanggilnya!"
Clarie Song bergegas mengeluarkan gaun yang sebelumnya Eugene Pei kirimkan, yang dikatakan Emma Zhou memiliki harga jual mencapai dua belas ribu yuan itu, lalu mengirimkannya melalui jasa kurir antarkota.
Benda seperti ini terlalu mahal, lebih baik tidak memilikinya.
Oleh karena itu, dia menganggap dirinya sudah melewatkan kesempatan untuk mengetahui hubungan Eugene Pei dan Jasper Ye.
Benar juga, hubungan yang Emma Zhou bicarakan adalah permasalahan Eugene Pei yang merupakan paman kecil dari CEO Ye Ye’s Copr., dia mengira Clarie Song sudah mengetahui hal itu, sehingga dia tidak mengungkitnya lagi.
Dua hari kemudian, Eugene Pei membawa Tavin Pei terbang kembali ke Kota C.
Eugene Pei mengenakan kacamata hitam yang besar, Tavin Pei juga mengenakan kacamata hitam, tetapi satu ukuran lebih kecil dari milik Eugene Pei, mereka muncul di depan hadapan para wartawan di bkamura, cahaya yang terus berkedip itu memiliki kecepatan lebih cepat dibandingkan lebah yang mengibaskan akupnya, akhirnya, dalam waktu kurang dari satu jam, kacamata hitam versi "ayah dan anak" menjadi barang yang paling diburu, mereka bahkan menujulukinya sebagai "Model Yang Sama Dengan Milik Eugene Pei".
Tavin Pei mengikuti ayahnya dan duduk di mobil pribadi mereka, dia berbaring di kursi belakang dengan sangat nyaman,”Benar-benar melelahkan! Aku tidak ingin pergi bersekolah, apa yang harus aku lakukan!"
Eugene Pei berkata,”Kamu memang belum sepenuhnya teregistrasi sejak awal."
Tavin Pei beranjak berdiri dengan ekspresi kesal dan bertanya,”Apa yang disebut sebagai tidak teregistrasi sejak awal?"
Cody Li yang berada di depan berkata,”Usia Tuan Muda Kecil masih belum mencapai ketentuan usia untuk bersekolah, jadi kamu hanya menumpang belajar di kelas itu, jika kamu mendapatkan nilai yang baik, dapat mengikuti pelajarannya, maka situasinya akan dikaji ulang.”
Novel Terkait
Cinta Di Balik Awan
KellyPengantin Baruku
FebiThis Isn't Love
YuyuHusband Deeply Love
NaomiMy Cold Wedding
MevitaCutie Mom
AlexiaA Dream of Marrying You×
- Bab 1 Pemergokan Yang Konyol
- Bab 2 Aku Ingin Bercerai
- Bab 3 Kamu Ingin Melahirkan Anak Untuk Suamiku?
- Bab 4 Tamu Undangan
- Bab 5 Merebut Cinta
- Bab 6 Tidak Mampu Hamil
- Bab 7 Kakak, Kumohon
- Bab 8 Mustahil Untuk Memiliki Anak
- Bab 9 Menggunakan Alkohol Untuk Mengebaskan Rasa Sakit
- Bab 10 Ciuman Paksa
- Bab 11 Di Hotel!
- Bab 12 Papa Tunggal
- Bab 13 Ibu Mertua dan Selingkuhan
- Bab 14 Mulut Manis Taktik Kejam, Posisinya Akan Stabil
- Bab 15 Pergi Ke Tempat Jauh
- Bab 16 Semua Mama Tiri Sangatlah Galak
- Bab 17 Pacaran Jarak Jauh
- Bab 18 Bagian Punggung Terlalu Terbuka
- Bab 19 Parasnya sama, Suaranya Sama
- Bab 20 Pura-Pura Hamil
- Bab 21 Gambaran Wanita yang Cemburu
- Bab 22 Mesin Seperti Diriku Ini Tidak Memiliki Kemampuan Itu
- Bab 23 Gali Sebuah Lubang Dan Kubur
- Bab 24 Ibuku Kabur Dengan Pria Lain
- Bab 25 Pria Dan Wanita Tidak Boleh Saling Bersentuhan
- Bab 26 Dasar, Si Malas
- Bab 27 Masuk, Bantu Aku Gosok Punggungku!
- Bab 28 Mimpi Buruk
- Bab 29 Melewati Batas
- Bab 30 Tidak Ada Masalah
- Bab 31 Hati Langsung Menjadi Sakit Ketika Mengingatnya
- Bab 32 Kamu Tahu Saja Sudah Cukup
- Bab 33 Temukan Wanita Itu!
- Bab 34 Satu Sekat Kecil
- Bab 35 Kamu Mati Kalau Berani Menolak
- Bab 36 Musim Hujan Diusia 17 Tahun Itu
- Bab 37 Wajah yang Tersipu-Sipu Dan Mata yang Merah
- Bab 38 Tidak Baik Mempermainkan Seorang Wanita
- bab 39 Tidak Boleh Langsung Berpisah Setelah Bertemu
- Bab 40 Berlebihan? Itu Sudah Parah
- Bab 41 Memang Sangat Kebetulan
- Bab 42 Benar-benar Aneh
- Bab 43 Orang-orang Bodoh
- Bab 44 Cium Aku?
- Bab 45 Wali
- Bab 46 Paparazzi
- Bab 47 Beloved
- Bab 48 Istri?!
- Bab 49 Acara Khusus Kencan Buta
- Bab 50 Waktunya Hampir Tiba
- Bab 51 Pemilih Makanan, Sangat Susah Dilayani
- Bab 52 Nasi Goreng
- Bab53 Ikuti Aku
- Bab 54 Makan Seafood
- Bab 55 Kamu Percaya Tidak?
- Bab 56 Suasana Hati Yang Kacau
- Bab 57 Putramu Memanggilku
- Bab 58 Mari Kita Bersatu, Ayah
- Bab 59 Asisten Sementara
- Bab 60 Ulang tahun Dia?
- Bab 61 Aku Laporkan!
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (1)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (2)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (3)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (1)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (2)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (3)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (1)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (2)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (3)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (1)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (2)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (3)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (1)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (2)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (3)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (1)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (2)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (1)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (2)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(1)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(2)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (1)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (2)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (1)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (2)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (1)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (2)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (1)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (2)
- Bab 74 Sepertinya.....Dipermainkan Lagi?
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (1)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (2)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (3)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (1)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (2)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (3)
- Bab 77 Putramu umur berapa?
- Bab 78 Ayah, kamu nakal lagi! (1)
- Bab 78 Ayah, Kamu Nakal Lagi! (2)
- Bab 79 Pasti Tidak Akan, Aku, Abaikan!