A Dream of Marrying You - Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (2)
Malamya dia kembali diwaktu yang tepat, Clarie Song sengaja jalan-jalan di mall, membeli sayuran dan buah-buahan yang segar, dia juga membeli ayam hitam, dia ingin membuatkan sup ayam hitam untuk Maddie Song.
Melihat ayam hitam yang dibelinya, Maddie Song merasa geli dan isi perutnya jadi naik, dia lantas berlari dan memuntahkannya di kamar mandi.
Clarie Song membuatkan segelas air madu untuk Maddie Song: “Kakak sudah hamil lima bulanan, mengapa kakak masih saja merasa mual?”
Maddie Song menerima air madu itu, mengatakan: “Ini bukan sesuatu yang aneh, aku merasa jijik ketika melihat ayam hitam itu.”
Jika dia tidak melihat ayam hitam itu, mungkin dia masih bisa menikmati sup dan juga dagingnya, tapi dia malah melihat ayam hitam yang ada didalam panci itu, dia lantas memalingkan wajahnya dan tidak ingin makan.
Clarie Song kemudian menghancurkan daging ayam yang sudah dimasaknya dengan menggunakan garpu, setelah itu dia menambahkan sup kedalam mangkuk: “Kakak, aku rasa kamu tetap harus memakannnya, aku sudah susah-susah memasaknya selama dua jam, setidaknya hargai aku sedikit ya?”
Dihadapan Maddie Song, Clarie Song kemudian mengelabuinya, Maddie Song akhrinya menyerah, menekan hidungnya, seperti sedang meminum ramuan herbal, menghabiskan semangkuk sup itu dengan susah payah, dia tidak bisa menahan diri dan bergidik: “Aku benar-benar takut padamu, aku hanya minum satu mangkuk, kamu jangan berpikir untuk memberikannya lagi padaku.”
Clarie Song tersenyum dengan sangat senang, dia merasa semuanya seperti kembali kesaat dimana mereka masih kecil, dia suka merebut mainan kakaknya, setelah itu mengelabuinya, menggunakan matanya yang terlihat sangat kasihan meratap melihat Maddie Song, Maddie Song akhirnya melunak dan mewujudkan keinginan Clarie Song.
Setelah selesai makan, Maddie Song mengganti pakaiannya dan memberitahu Clarie Song kalau dia akan keluar, dia juga ingin Clarie Song keluar menemaninya.
Clarie Song pikir Maddie Song ingin jalan-jalan diluar setelah makan malam, oleh karenanya dia pun ikut dengannya.
Tapi dia tidak menyangka kalau Maddie Song malah membawanya ke tempat hiburan malam.
“Eh, kakak, apa kamu tidak salah!” dia menarik baju Maddie Song mencegah wanita itu berjalan masuk, “Kamu itu sekarang adalah wanita yang sedang hamil! Kamu masih berani datang ketempat seperti ini?”
Maddie Song kemudian berbalik dan menarik tangan Clarie Song: “Bukan aku, tapi kamu, apa kamu pikir hanya pria saja yang boleh selingkuh? Dan wanita itu harus selalu menjaga kesuciannya demi pria? Hari ini kakak membawamu ketempat ini, agar kamu bisa bermain dengan puas.”
Mendengar perkataan Maddie Song ini, Clarie Song tiba-tiba saja teringat akan ciuman menyesakkan yang terjadi antara dirinya dan Eugene Pei dikantor siang tadi.
Sebenarnya dia juga sudah tidak menjaga kesuciannya.
Meskipun sebelumnya dia tidur dengan pria itu karena pengaruh obat, tetapi bagaimana pula dengan siang ini? Jelas kalau sekarang dia memiliki perasaan pada pria itu.
Kelihatannya, sesuatu yang paling berbahaya, dan paling menakutkan adalah sesuatu yang paling membigungkan hati.
Meskipun dulu Maddie Song tidak pernah berkunjung ke tempat hiburan malam, tetapi orang-orang didalam sini semuanya juga bisa membaca situasi, hanya melihat penampilan dan mendengar percakapan mereka berdua, mereka sudah yakin kalau mereka bisa mendapatkan uang dari kedua wanita itu, mereka pun menyediakan ruang VIP, dan memanggilkan sekelompok pria-pria muda.
Diruang VIP itu kemudian muncul 6-7 orang anak muda, hal ini membuat Clarie Song tertegun untuk sesaat.
Anak-anak muda ini kelihatannya masih sangat belia, paling besar mungkin hanya diusia 20 tahun, tetapi cara mereka berpakain berbeda satu dengan yang lain, dan jika diperhatikan, mereka kelihatan sangat tampan.
Maddie Song lantas menunjuk dua orang, kemudian meminta yang lainnya untuk pergi.
Clarie Song kemudian berbisik ditelinga Maddie Song, mengatakan: “Kakak, jika kakak ingin menyanyi aku akan menemani kakak bernyanyi, mengapa kakak memanggil mereka?”
“Aku mencarikan mainan untukmu!” Maddie Song kemudian menjulurkan tangannya dan memijat lengan Clarie Song, “Lihat dirimu sudah dewasa, tapi masih tidak pernah melihat hal seperti ini, hati-hati jika sampai ada orang yang mempermainkanmu.”
Clarie Song pun terdiam.
Benar sekali, dia sudah dipermainkan, dia bahkan sudah dipermainkan habis-habisan, sampai akhirnya dia bahkan tidak mengingat apapun yang telah terjadi.
Dua anak muda yang diminta oleh Maddie Song, memiliki style yang berbeda, yang satu kelihatannya sangat pemalu, sementara yang satunya lagi kelihatan sangat menggoda, seperti anak SMA, yang jika tersenyum dapat membuat segerombolan wanita berteriak keras.
Anak muda yang sangat menggoda itu duduk disamping Clarie Song, kemudian menuangkan anggur untuknya, dan bertanya: “Apakah kamu ingin makan buah?”
“Kamu tidak perlu memperdulikanku, kamu lakukan saja yang ingin kamu lakukan.”
Sedetik kemudian pria itu tiba-tiba saja mendekat pada Clarie Song, bibirnya hampir saja menyentuh dagu Clarie Song, “Bagaimana jika aku ingin bermain denganmu?”
Jika bukan karena dia masih muda, dimana dengan kata lain hanyalah anak kecil, mungkin saja Clarie Song yang jelas lebih tua darinya, akan langsung menampar wajahnya, benar-benar tidak bisa menghormati orang lain.
Dia lantas menahan kemarahannya, kemudian menarik Maddie Song yang duduk disebelahnya: “Kakak, kamu mau pergi tidak? Jika kamu tidak mau pergi aku akan pergi!”
Maddie Song sedang duduk diatas sofa, anak muda yang agak pemalu itu sedang bersimpuh memijat kakinya.
“Tidak mau, sudah susah-susah datang, aku tidak ingin pergi.” Maddie Song kemudian menggerakkan telunjuknya meminta anak muda yang tadi duduk disebelah Clarie Song datang mendekatinya, “Sini, kamu kemari, beritahu kakak siapa namamu?”
“Ace.”
“Berapa usiamu?”
“19 tahun.”
“Masih muda dan belia sekali, kakakmu ini tahun ini sudah berusia 28 tahun.”
Ketika Clarie Song melihat Maddie Song seperti ingin menenggak anggur yang ada diatas meja, dia langsung menghalangi tangan wanita itu: “Maddie Song!”
Maddie Song kemudian mengangkat wajahnya dan melihat mata Clarie Song yang sepertinya sudah memerah, dia kemudian mengibaskan tangannya dan meminta kedua anak muda itu pergi, tetapi anak muda yang bernama Ace ini, ketika melewati Clarie Song, jemarinya mengelus lengan Clarie Song, sepertinya dia sengaja melakukannya, setelah itu lantas mendekati wajahnya, dan melihat Clarie Song dengan wajah cabulnya.
Clarie Song kemudian melepaskan tangannya dengan kasar, tetapi anak muda itu malah menarik lengan wanita itu kebelakang, membuat Clarie Song membusungkan dadanya, dan Clarie Song langsung ingin menendangnya, kali ini dia tidak lagi berpikir panjang, apanya anak kecil? Apanya anak muda? Jelas sekali kalau dia adalah seorang mata keranjang!
Tendangannya mengenai betis anak muda itu, anak muda itu kemudian tertawa, dan melepaskan tangannya.
Jika bukan karena anak muda ini seusia dengan adiknya, datang ketempat seperti ini demi kelangsungan hidupnya, Clarie Song pasti sudah mencari orang dan meminta mereka memberinya pelajaran!
Novel Terkait
Someday Unexpected Love
AlexanderMy Enchanting Guy
Bryan WuPerjalanan Selingkuh
LindaAdore You
ElinaPejuang Hati
Marry SuA Dream of Marrying You×
- Bab 1 Pemergokan Yang Konyol
- Bab 2 Aku Ingin Bercerai
- Bab 3 Kamu Ingin Melahirkan Anak Untuk Suamiku?
- Bab 4 Tamu Undangan
- Bab 5 Merebut Cinta
- Bab 6 Tidak Mampu Hamil
- Bab 7 Kakak, Kumohon
- Bab 8 Mustahil Untuk Memiliki Anak
- Bab 9 Menggunakan Alkohol Untuk Mengebaskan Rasa Sakit
- Bab 10 Ciuman Paksa
- Bab 11 Di Hotel!
- Bab 12 Papa Tunggal
- Bab 13 Ibu Mertua dan Selingkuhan
- Bab 14 Mulut Manis Taktik Kejam, Posisinya Akan Stabil
- Bab 15 Pergi Ke Tempat Jauh
- Bab 16 Semua Mama Tiri Sangatlah Galak
- Bab 17 Pacaran Jarak Jauh
- Bab 18 Bagian Punggung Terlalu Terbuka
- Bab 19 Parasnya sama, Suaranya Sama
- Bab 20 Pura-Pura Hamil
- Bab 21 Gambaran Wanita yang Cemburu
- Bab 22 Mesin Seperti Diriku Ini Tidak Memiliki Kemampuan Itu
- Bab 23 Gali Sebuah Lubang Dan Kubur
- Bab 24 Ibuku Kabur Dengan Pria Lain
- Bab 25 Pria Dan Wanita Tidak Boleh Saling Bersentuhan
- Bab 26 Dasar, Si Malas
- Bab 27 Masuk, Bantu Aku Gosok Punggungku!
- Bab 28 Mimpi Buruk
- Bab 29 Melewati Batas
- Bab 30 Tidak Ada Masalah
- Bab 31 Hati Langsung Menjadi Sakit Ketika Mengingatnya
- Bab 32 Kamu Tahu Saja Sudah Cukup
- Bab 33 Temukan Wanita Itu!
- Bab 34 Satu Sekat Kecil
- Bab 35 Kamu Mati Kalau Berani Menolak
- Bab 36 Musim Hujan Diusia 17 Tahun Itu
- Bab 37 Wajah yang Tersipu-Sipu Dan Mata yang Merah
- Bab 38 Tidak Baik Mempermainkan Seorang Wanita
- bab 39 Tidak Boleh Langsung Berpisah Setelah Bertemu
- Bab 40 Berlebihan? Itu Sudah Parah
- Bab 41 Memang Sangat Kebetulan
- Bab 42 Benar-benar Aneh
- Bab 43 Orang-orang Bodoh
- Bab 44 Cium Aku?
- Bab 45 Wali
- Bab 46 Paparazzi
- Bab 47 Beloved
- Bab 48 Istri?!
- Bab 49 Acara Khusus Kencan Buta
- Bab 50 Waktunya Hampir Tiba
- Bab 51 Pemilih Makanan, Sangat Susah Dilayani
- Bab 52 Nasi Goreng
- Bab53 Ikuti Aku
- Bab 54 Makan Seafood
- Bab 55 Kamu Percaya Tidak?
- Bab 56 Suasana Hati Yang Kacau
- Bab 57 Putramu Memanggilku
- Bab 58 Mari Kita Bersatu, Ayah
- Bab 59 Asisten Sementara
- Bab 60 Ulang tahun Dia?
- Bab 61 Aku Laporkan!
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (1)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (2)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (3)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (1)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (2)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (3)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (1)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (2)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (3)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (1)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (2)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (3)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (1)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (2)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (3)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (1)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (2)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (1)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (2)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(1)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(2)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (1)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (2)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (1)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (2)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (1)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (2)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (1)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (2)
- Bab 74 Sepertinya.....Dipermainkan Lagi?
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (1)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (2)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (3)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (1)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (2)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (3)
- Bab 77 Putramu umur berapa?
- Bab 78 Ayah, kamu nakal lagi! (1)
- Bab 78 Ayah, Kamu Nakal Lagi! (2)
- Bab 79 Pasti Tidak Akan, Aku, Abaikan!