A Dream of Marrying You - Bab 18 Bagian Punggung Terlalu Terbuka
"Aku......"Clarie Song menundukkan kepalanya.
Jika hanya sekedar hubungan antara atasan dan bawahan, ataupun seorang pegawai melayani kostumernya, dan tidak ada Zoey Hua, dirinya bisa menjadi pasangan wanita Eugene Pei secara terus terang, tapi karena berkaitan dengan Zoey Hua, Clarie Song tidak bisa menganggapnya tidak ada, hanya saja dirinya tadi telah mengatakan bahwa dirinya tidak ada kegiatan ataupun rencana apapun di malam hari nanti, sungguh sial.
"Tidak mampu berbohong lagi?"
Clarie Song telah merasa malu, dibocorkan oleh orang secara langsung seperti ini, sungguh tidak nyaman.
Eugene Pei menggantungkan jaket di lengannya, "Lain kali jangan menjawab pertanyaan dengan begitu buru-buru, bertanyalah dengan jelas baru menjawab, kalau tidak, kamu akan dilema."
"Hmm."
Clarie Song merasa suasana saat ini terasa sangat aneh, seakan-akan telah tertangkap permasalahan dalam perdebatan seorang murid oleh guru saat di masa SMA.
"Ayo pergi."
Eugene Pei duluan keluar dari kantor, Clarie Song melongo sejenak, lalu mengikutinya.
"Ke mana?"
"Pesta."
Langkah kaki Clarie Song terhenti sejenak, tapi tidak lagi membantahnya, Eugene Pei telah mengatakannya hingga tahap seperti ini, dia akan terlihat arogan jika terus menolaknya.
Mobil Eugene Pei telah menunggu di depan perusahaan, Clarie Song melihat Eugene Pei telah duduk di barisan belakang, dirinya yang baru saja membuka pintu mobil di sebelah pengemudi, langsung dipanggil olehnya: "Clarie, duduklah di belakang."
"Baik."
Cody Li yang menjadi supir melihat sisi wajahnya Clarie Song, langsung teringat dengan wanita di dalam pelukan bosnya pada malam hari itu, bentuk tubuhnya juga mirip, memang benar wanita itu! Tapi, mendengar panggilan "Clarie" yang terkesan akrab dari mulut Eugene Pei, usus dalam perutnya mulai bergejolak bercampur aduk.
Mobil ini adalah mobil pribadi biasa, bukanlah mobil besar yang luas, Clarie Song duduk di barisan belakang, jaraknya dengan Eugene Pei tidak sampai satu meter, bahkan nafas pun terasa panas.
Sepasang tangannya terletak di atas lutut, menundukkan kepalanya serendah mungkin, dan tidak bergerak sama sekali.
Eugene Pei menghancurkan keheningan suasana, "Tahun ini umur berapa?"
Clarie Song menjadi sangat kaget atas suara Eugene Pei yang begitu tiba-tiba, berkata: "24."
"Aku dengar dari Ava Dai," Eugene Pei sedikit memalingkan kepala melihat Clarie Song, "kamu telah bekerja di sisinya selama 3 tahun."
"Benar." Clarie Song terdiam sejenak, lalu menambahkan, "Aku langsung bekerja tanpa lulus perkuliahan, karena telah mengambil cuti."
Selanjutnya, Eugene Pei tidak mengatakan apapun lagi.
Terus terdiam hingga tiba di sebuah toko busana, Eugene Pei menyuruh pegawai untuk mengeluarkan model busana pesta terbaru keluar, mata pegawai langsung bersinar-sinar ketika mendengarnya, dan langsung mengeluarkan baju model terbaru, memperkenalkannya dengan semangat penuh.
Eugene Pei melihatnya satu per satu, dan mengambil sebuah gaun panjang menyapu lantai berwarna biru gelap, membalikkan badan dan membandingkannya sejenak dengan tubuh Clarie Song, Clarie Song seakan-akan spontan untuk mundur ke belakang, satu tangannya Eugene Pei menahan pundaknya, "Jangan gerak." Setelah mengamatinya sejenak, dia menggelengkan kepala dan menggantungkan kembali bajunya.
Terakhir, dia memilih sebuah gaun pesta berwarna merah tua, dan sebuah gaun pesta dengan atasan seperti korset berwarna hijau apel, memberikannya pada Clarie Song: "Pilihlah salah satu sesukamu."
Eugene Pei bersandar pada rak kasir, menyilangkan tangannya melihat Clarie Song, tidak berkata apapun.
Clarie Song hanya bisa menurutinya untuk masuk dan mencoba gaun pesta.
Gaun pesta hijau apel di sulam dengan sulaman benang hijau tua kehitaman, bagian punggung merupakan kain berjaring tipis, kulit Clarie Song begitu putih, setelah memakainya, aura keanggunan di tubuhnya langsung muncul.
Eugene Pei mundur ke belakang dua langkah, memegang dagunya dan merenungkannya, berkata: "putarlah sekali."
Clarie Song meurutinya dan berputar, sambil meremas rok gaun, telapak tangannya telah berkeringat.
Awalnya mengira telah lulus, tapi siapa sangka Eugene Pei malah berkata: "Pergi ganti gaun yang satunya lagi, yang ini terlalu memperlihatkan punggung."
Clarie Song: "......"
Kali ini waktu untuk Clarie Song mengganti baju di dalam menjadi lebih lama, Eugene Pei memainkan mancis berwarna keemasan di tangannya, lalu, mulai terbuka sedikit celah dari dalam ruang ganti, terdengar suara Clarie Song dari dalam: "Nona, boleh tidak merepotkanmu menarikkan resleting di belakang sebentar?"
Pegawai yang berdiri di samping ruang ganti berkata: "Baik."
Clarie Song membalikkan badannya, memaparkan area punggung, resletingnya terbuka hingga di bawah pinggang, memperlihatkan kulitnya begitu putih dan mulus.
Pegawai itu baru saja hendak menariknya, tapi dari belakang telah terulurkan sepasang lengan besar.
Novel Terkait
Inventing A Millionaire
EdisonSomeday Unexpected Love
AlexanderPengantin Baruku
FebiThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensHei Gadis jangan Lari
SandrakoMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeA Dream of Marrying You×
- Bab 1 Pemergokan Yang Konyol
- Bab 2 Aku Ingin Bercerai
- Bab 3 Kamu Ingin Melahirkan Anak Untuk Suamiku?
- Bab 4 Tamu Undangan
- Bab 5 Merebut Cinta
- Bab 6 Tidak Mampu Hamil
- Bab 7 Kakak, Kumohon
- Bab 8 Mustahil Untuk Memiliki Anak
- Bab 9 Menggunakan Alkohol Untuk Mengebaskan Rasa Sakit
- Bab 10 Ciuman Paksa
- Bab 11 Di Hotel!
- Bab 12 Papa Tunggal
- Bab 13 Ibu Mertua dan Selingkuhan
- Bab 14 Mulut Manis Taktik Kejam, Posisinya Akan Stabil
- Bab 15 Pergi Ke Tempat Jauh
- Bab 16 Semua Mama Tiri Sangatlah Galak
- Bab 17 Pacaran Jarak Jauh
- Bab 18 Bagian Punggung Terlalu Terbuka
- Bab 19 Parasnya sama, Suaranya Sama
- Bab 20 Pura-Pura Hamil
- Bab 21 Gambaran Wanita yang Cemburu
- Bab 22 Mesin Seperti Diriku Ini Tidak Memiliki Kemampuan Itu
- Bab 23 Gali Sebuah Lubang Dan Kubur
- Bab 24 Ibuku Kabur Dengan Pria Lain
- Bab 25 Pria Dan Wanita Tidak Boleh Saling Bersentuhan
- Bab 26 Dasar, Si Malas
- Bab 27 Masuk, Bantu Aku Gosok Punggungku!
- Bab 28 Mimpi Buruk
- Bab 29 Melewati Batas
- Bab 30 Tidak Ada Masalah
- Bab 31 Hati Langsung Menjadi Sakit Ketika Mengingatnya
- Bab 32 Kamu Tahu Saja Sudah Cukup
- Bab 33 Temukan Wanita Itu!
- Bab 34 Satu Sekat Kecil
- Bab 35 Kamu Mati Kalau Berani Menolak
- Bab 36 Musim Hujan Diusia 17 Tahun Itu
- Bab 37 Wajah yang Tersipu-Sipu Dan Mata yang Merah
- Bab 38 Tidak Baik Mempermainkan Seorang Wanita
- bab 39 Tidak Boleh Langsung Berpisah Setelah Bertemu
- Bab 40 Berlebihan? Itu Sudah Parah
- Bab 41 Memang Sangat Kebetulan
- Bab 42 Benar-benar Aneh
- Bab 43 Orang-orang Bodoh
- Bab 44 Cium Aku?
- Bab 45 Wali
- Bab 46 Paparazzi
- Bab 47 Beloved
- Bab 48 Istri?!
- Bab 49 Acara Khusus Kencan Buta
- Bab 50 Waktunya Hampir Tiba
- Bab 51 Pemilih Makanan, Sangat Susah Dilayani
- Bab 52 Nasi Goreng
- Bab53 Ikuti Aku
- Bab 54 Makan Seafood
- Bab 55 Kamu Percaya Tidak?
- Bab 56 Suasana Hati Yang Kacau
- Bab 57 Putramu Memanggilku
- Bab 58 Mari Kita Bersatu, Ayah
- Bab 59 Asisten Sementara
- Bab 60 Ulang tahun Dia?
- Bab 61 Aku Laporkan!
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (1)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (2)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (3)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (1)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (2)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (3)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (1)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (2)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (3)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (1)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (2)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (3)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (1)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (2)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (3)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (1)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (2)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (1)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (2)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(1)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(2)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (1)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (2)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (1)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (2)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (1)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (2)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (1)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (2)
- Bab 74 Sepertinya.....Dipermainkan Lagi?
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (1)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (2)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (3)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (1)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (2)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (3)
- Bab 77 Putramu umur berapa?
- Bab 78 Ayah, kamu nakal lagi! (1)
- Bab 78 Ayah, Kamu Nakal Lagi! (2)
- Bab 79 Pasti Tidak Akan, Aku, Abaikan!