A Dream of Marrying You - Bab 9 Menggunakan Alkohol Untuk Mengebaskan Rasa Sakit
Di tengah malam, Clarie Song bagaikan arwah kesepian, yang bergentayangan di jalan seorang diri, ada dua orang yang berjalan mendekat dan melihatnya, mereka seketika terkejut dan takut, pergi menghidarinya.
Tapi, Clarie Song tidak mempedulikan hal apapun lagi saat ini.
Lubuk hatinya terasa begitu sakit, sampai tidak tahu dengan jelas, apakah sedih karena dirinya sendiri tidak bisa mengalami kehamilan, ataupun karena pengkhianatan Jasper Ye.
Dia berjalan mengikuti sebuah jalan, di hadapan matanya adalah jalan bagi mahasiswa di belakang Universitas A, pada jam seperti ini, semua toko telah tutup, hanya terdapat sebuah bar yang masih memancarkan cahaya lampu dengan kaca yang tembus pandang.
Bar di jalan belakang universitas, pastinya tidak akan terdapat orang tidak-tidak seperti bar sesungguhnya, didalam ruangan terdapat suara piano, tidak mirip dengan bar, melainkan mirip dengan sebauh caffe.
Clarie Song duduk di samping rak bar, dan memesan sebotol bir dan cangkir kecil, lalu mulai meminumnya secangkir demi sencangkir.
Dia melihat cahaya bar yang gelap dan saling menari, pandangan matanya terfokus, rasa sakit yang dashyat itu, telah dikebaskan sepenuhnya oleh alkohol.
Sebenarnya, kemampuannya meminum bir hanya secangkir saja, hanya saja satu hal yang baik setelah dia meminum bir adalah, dia tidak lagi menangis, membuat keributan, tidak membuat onar, dia hanya duduk dengan diam, sama sekali tidak terlihat dia telah dalam keadaan mabuk.
Bartender adalah seorang pemuda yang masih muda, ketika menyadari dia tidak bergerak, dia mendekat untuk melihatnya, dan terkejut.
Wajah Clarie Song telah penuh dengan tangisan.
"Err, Nona, apakah perlu menyuruh seseorang untuk menjemputmu? Apakah kamu adalah siswa di sekolah ini?"
Clarie Song menyipitkan matanya, melamun sejenak, baru berkata: "Menjemputku? Siapa yang akan datang menjemputku, tidak ada orang yang akan datang menjemputku......"
Setelah mengatakannya, dia beserdawa.
"Jadi kamu......"
"Suasana hatiku saat ini sangat bagus, aku hanya ingin meminum lebih banyak, kamu tahu tidak, aku adalah beauty queen pada masa itu, pria yang mengejarku sangat banyak...... setelah terus memilih-milih, terus membandingkan mereka, aku memilih Jasper Ye, suamiku, dia saat itu memperlakukanku dengan sangat baik, tapi setelah itu...... aku cuti sekolah......" Clarie Song menggoyangkan gelas yang berada di tangannya, air mata mengalir deras dari wajahnya ke bawah, tapi bibirnya masih tersenyum bodoh, "Oh, tidak bisa dikatakan sebagai suamiku, dia akan segera menjadi suami orang lain, ibu mertuaku merasa risi karena aku tidak mampu hamil, dan aku tidak akan bisa menjadi seorang mama lagi untuk seumur hidup......"
Bartender berkata: "Kamu sudah mabuk, telponlah untuk menyuruh seseorang menjemputmu?"
Clarie Song mengeluarkan ponsel dari dalam tas, "Hmm, telpon......"
Dia membukakan riwayat panggilan di ponselnya, setelah melamun melihat nama "Jasper Ye" cukup lama, baru mulai menghubunginya, hanya saja setelah bunyi panggilan telah tersambung berbunyi, tetap tidak ada yang angkat hingga suara itu berakhir.
Bartender menyadari dia telah merebah di rak bar dan tak bergerak, "Nona, kamu masih bisa menelpon tidak? Carilah orang untuk menjemputmu?"
Clarie Song menatap wajah bartender yang telah membentuk 3 bayangan, memegang ponselnya, "Cari siapa? Mencari suamiku, tidak boleh...... dia telah memiliki pihak ketiga yang sedang mengandung, haha, sungguh menyindir...... Mencari Lulu, tidak bisa, dia masih berada di Australia...... Gleen Rong, juga tidak bisa...... Zoey Hua......"
............
Di pesta yang diselenggarakan oleh Keluarga Hua.
Meskipun atas nama penyumbangan cinta kasih, tapi sebenarnya, ini adalah niat Zoey Hua untuk bisa mengundang Eugene Pei datang.
Dia telah meminum banyak bir, lalu melengket pada tubuh Eugene Pei, pura-pura merasa pusing, dia hari ini sengaja memakai baju model cheongsam, juga dengan belahan yang tinggi, karena dia baru-baru saja mendapatkan kabar bahwa Eugene Pei lebih menyukai wanita yang memakai cheongsam.
Wajah Eugene Ye terlihat ada sedikit senyuman, memanggil seorang pelayan di samping: "Pergi papahlah Nona Hua untuk beristirahat sejenak di ruang istirahat."
"Tidak perlu!" Zoey Hua menghentakkan kaki, melototkan matanya, "Aku......" Tidak mungkin rela membiarkan penampilannya sebagai sosok wanita yang anggun hancur begitu saja, "Aku pergi ke toilet sejenak."
Zoey Hua baru saja pergi ke toilet, ponsel yang baru diletakkan di sana langsung berdering.
Eugene Pei awalnya tidaklah sengaja, tapi pandangan matanya terjatuh pada nama yang muncul di layar ponsel itu, sudut bibirnya melekuk ke atas, maka pergi mengangkatnya seakan-akan sangatlah natural.
Novel Terkait
Menantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelMenantu Hebat
Alwi GoBehind The Lie
Fiona LeeMy Cute Wife
DessyA Dream of Marrying You×
- Bab 1 Pemergokan Yang Konyol
- Bab 2 Aku Ingin Bercerai
- Bab 3 Kamu Ingin Melahirkan Anak Untuk Suamiku?
- Bab 4 Tamu Undangan
- Bab 5 Merebut Cinta
- Bab 6 Tidak Mampu Hamil
- Bab 7 Kakak, Kumohon
- Bab 8 Mustahil Untuk Memiliki Anak
- Bab 9 Menggunakan Alkohol Untuk Mengebaskan Rasa Sakit
- Bab 10 Ciuman Paksa
- Bab 11 Di Hotel!
- Bab 12 Papa Tunggal
- Bab 13 Ibu Mertua dan Selingkuhan
- Bab 14 Mulut Manis Taktik Kejam, Posisinya Akan Stabil
- Bab 15 Pergi Ke Tempat Jauh
- Bab 16 Semua Mama Tiri Sangatlah Galak
- Bab 17 Pacaran Jarak Jauh
- Bab 18 Bagian Punggung Terlalu Terbuka
- Bab 19 Parasnya sama, Suaranya Sama
- Bab 20 Pura-Pura Hamil
- Bab 21 Gambaran Wanita yang Cemburu
- Bab 22 Mesin Seperti Diriku Ini Tidak Memiliki Kemampuan Itu
- Bab 23 Gali Sebuah Lubang Dan Kubur
- Bab 24 Ibuku Kabur Dengan Pria Lain
- Bab 25 Pria Dan Wanita Tidak Boleh Saling Bersentuhan
- Bab 26 Dasar, Si Malas
- Bab 27 Masuk, Bantu Aku Gosok Punggungku!
- Bab 28 Mimpi Buruk
- Bab 29 Melewati Batas
- Bab 30 Tidak Ada Masalah
- Bab 31 Hati Langsung Menjadi Sakit Ketika Mengingatnya
- Bab 32 Kamu Tahu Saja Sudah Cukup
- Bab 33 Temukan Wanita Itu!
- Bab 34 Satu Sekat Kecil
- Bab 35 Kamu Mati Kalau Berani Menolak
- Bab 36 Musim Hujan Diusia 17 Tahun Itu
- Bab 37 Wajah yang Tersipu-Sipu Dan Mata yang Merah
- Bab 38 Tidak Baik Mempermainkan Seorang Wanita
- bab 39 Tidak Boleh Langsung Berpisah Setelah Bertemu
- Bab 40 Berlebihan? Itu Sudah Parah
- Bab 41 Memang Sangat Kebetulan
- Bab 42 Benar-benar Aneh
- Bab 43 Orang-orang Bodoh
- Bab 44 Cium Aku?
- Bab 45 Wali
- Bab 46 Paparazzi
- Bab 47 Beloved
- Bab 48 Istri?!
- Bab 49 Acara Khusus Kencan Buta
- Bab 50 Waktunya Hampir Tiba
- Bab 51 Pemilih Makanan, Sangat Susah Dilayani
- Bab 52 Nasi Goreng
- Bab53 Ikuti Aku
- Bab 54 Makan Seafood
- Bab 55 Kamu Percaya Tidak?
- Bab 56 Suasana Hati Yang Kacau
- Bab 57 Putramu Memanggilku
- Bab 58 Mari Kita Bersatu, Ayah
- Bab 59 Asisten Sementara
- Bab 60 Ulang tahun Dia?
- Bab 61 Aku Laporkan!
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (1)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (2)
- Bab 62 Jangan Tebak Pikiran Pria (3)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (1)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (2)
- Bab 63 Apa Tidak Pernah Melihat Dicakar Kucing (3)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (1)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (2)
- Bab 64 Hari-Hari Kita Masih Panjang (3)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (1)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (2)
- Bab 65 Berbincang Mengenai Cinta (3)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (1)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (2)
- Bab 66 Anak Tanpa Ibu Itu Seperti Rumput (3)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (1)
- Bab 67 ‘Clarie Song’ Palsu (2)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (1)
- Bab 68 Aku Ingin Pergi Ke Surga, Bisa Siapkan Mobil? (2)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(1)
- Bab 69 Menjadi Ayah Yang Tegas Dan Menjadi Ibu Yang Peyayang(2)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (1)
- Bab 70 Umpan Terpancing ! (2)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (1)
- Bab 71 Apakah Ini Musim Hamil (2)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (1)
- Bab 72 Malam Ini, Tidak Ada Seorang Pun Yang Bisa Tidur (2)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (1)
- Bab 73 Temani Aku Pergi Ke Toilet? (2)
- Bab 74 Sepertinya.....Dipermainkan Lagi?
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (1)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (2)
- Bab 75 Si Jomblo Akan Berpacaran! (3)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (1)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (2)
- Bab 76 Apakah Kamu Sudah Memakai Bajunya? (3)
- Bab 77 Putramu umur berapa?
- Bab 78 Ayah, kamu nakal lagi! (1)
- Bab 78 Ayah, Kamu Nakal Lagi! (2)
- Bab 79 Pasti Tidak Akan, Aku, Abaikan!