The Richest man - Bab 1 Pacar Matre

Aah!

Mendengar teriakan dari kerumunan, Alvero merasa tatapannya kosong, cairan hangat mengalir di pipinya, kemudian dia terjatuh ke dalam kegelapan.

Ketika dia terbangun, ada tiga dokter berjas putih berdiri di samping tempat tidur, menatapnya dengan tidak sabar.

“Akhirnya sadar juga, telepon keluargamu dulu, segera minta mereka bawakan uang, kepalamu terluka, harus segera diobati.”

Alvero masih belum sadar, sudah mendengar suara seorang perawat yang berdiri di samping dokter berbicara.

Alvero, seorang mahasiswa yang baru lulus, susah payah mencari sebuah pekerjaan, dan mempunyai seorang pacar, melihat hari Valentine segera tiba, dia ingin membelikan hadiah dengan sisa tabungannya, tapi di tengah jalan terjadi kecelakaan, ketika melewati lokasi konstruksi, sebuah batu jatuh di atas kepalanya.

Ketika dia diantar ke Rumah Sakit, karena keadaannya darurat dia melakukan serangkaian tes, dokter menemukan pendarahan di kepalanya, tapi karena hp-nya rusak, tidak bisa menghubungi keluarga, tidak ada yang bisa membayar biaya pengobatan, dokter menunggu dia bangun lalu memintanya untuk membayar biaya pengobatan terlebih dulu.

Setelah beberapa dokter berbicara, melihat dia tidak merespon, dokter langsung menaruh nota tagihan di tubuh Alvero, Alvero menahan rasa sakit yang luar biasa di kepalanya, menyadari biaya Rumah Sakit sebanyak 14 jutaan, dia langsung tercengang di tempat tidur.

Karena dia mahasiswa yang baru tamat, tidak memiliki pengalaman kerja, tidak mudah baginya mencari perusahaan yang ingin menerimanya, gaji yang diberikan hanya cukup baginya untuk tidur di jalanan.

Alvero mengingat orang tuanya, setiap hari memandang tanah liat dan menahan terik matahari, karena sudah bertani cukup lama, mereka menjadi hitam dan kurus, uang kuliahnya dikumpulkan susah payah oleh keluarganya.

Kalau tidak ada uang untuk berobat, yang stress hanya dia seorang, kalau orang tuanya tahu biaya pengobatan sebanyak 14 jutaan, takutnya yang stress bukan hanya dia seorang.

Setelah berpikir cukup lama, dia mengingat seseorang, dan mungkin bisa membantunya.

“Apakah bisa meminjam telepon kalian? Aku ingin menelepon!”

Perawat yang baru saja berbicara mengeluarkan hp-nya dari saku dan memberikannya kepadanya, Alvero melihat ini semua, tapi dia tidak bisa mengatakan apa-apa, hanya bisa menggertakkan gigi.

“Siapa ya?”ketika telepon tersambung, terdengar suara wanita yang tidak sabar.

Alvero menjilat bibir keringnya, karena takut wanita itu menutup telepon, dan berbicara dengan gugup,

“Quin, ini aku, Alvero.”

“Oh, ada apa?”

“Aku terluka di Rumah Sakit, bisakah meminjam uangmu untuk membayar biaya pengobatanku?”

Setelah Alvero selesai berbicara, wanita yang berada diujung telepon tidak mengatakan apa-apa, ketika dia hendak berbicara sekali lagi, Quin tersenyum dingin.

“Heh, Alvero sejak kapan kamu berubah menjadi begitu idiot, ya sudah kalau tidak ada uang membelikanku hadiah, malah masih ingin menggunakan cara ini untuk membohongiku, mimpi saja! Ke depannya jangan cari aku lagi, orang sepertimu, lebih baik mati di Rumah Sakit.”

Selesai mengatakannya, Quin langsung mematikan telepon, sama sekali tidak memberikan Alvero kesempatan untuk berbicara, mendengar suara telepon ditutup, Alvero sekali lagi terpuruk.

Selain uang sewa dan uang makan yang diperlukan, sisa gajinya diserahkan kepada Quin, meskipun tidak banyak, tapi setidaknya ada sekitar 14-16 juta, tidak disangka Quin begitu kejam.

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu