The Richest man - Bab 9 Berpura-pura
lebih baik jika tidak membahas tentang dia, setelah membahas orang tersebut, suasana di sana menjadi begitu dingin dari sebelumnya. meskipun mereka semua bekerja di jabatan yang sama, namun bagaimana pun dia memiliki uang yang lebih banyak. meskipun kinerjanya tidak begitu baik, namun dia selalu memberi barang kepada atasannya. ini juga tidak ada tadingannya jika dibandingkan dengan uang yang diberi oleh perusahaan.
orang tersebut begitu merajalela di dalam perusahaan dan membuat beberapa orang ini tidak berdaya.
"Alvero, hanyalah seorang wanita saja, kamu tidak perlu bersikap seperti itu. meskipun sekarang kamu memiliki sedikit uang, namun kamu harus tetap bersikap hemat. jangan menghabiskan semua ini dalam sekejap."
perkataan Marko begitu kasar, Alvero juga tidak menghiraukannya. dia sedikit kehabisan kata-kata ketika memikirkan senior dirumahnya yang memberi uang jajan dalam nominal yang besar.
setelah selesai makan, mereka lalu pergi ke KTV. sebelum masuk ke dalam, Brian pun berlari ke tempat parkiran mobil.
"mobil ini......"
"di sekitaran ini, siapa yang bisa mengendarai mobil seperti ini? ini merupakan mobil Land Rover dengan harga sekitar 2M rupiah."
mereka juga tahu siapa orang tersebut tanpa menyebutkannya. Argus, sangat kebetulan sekali dia juga berada di tempat ini.
Brian lalu menatap Alvero dengan tatapan penuh khawatir. dia lah yang membawa mereka semua ke sini dan dia tidak menyangka kalau akan bertemu dengan Argus di tempat ini!
Alvero juga menatapnya dengan tatapan yang datar dan merangkul Marko untuk masuk ke dalam KTV.
"kita cuma perlu menikmati milik kita sendiri saja, untuk apa menghiraukan begitu banyak hal."
benar juga, mereka semua lalu masuk ke dalam dengan perasaan yang senang. dalam perjalanan ke tempat itu tadi, Alvero sudah menelepon untuk memesan sebuah ruangan besar. setelah mereka masuk ke dalam, mereka pun disambut oleh seseorang. mereka semua lalu masuk dan duduk di dalam sebuah ruangan.
mungkin ini merupakan sebuah hadiah termahal selama hidupnya dan diberikan oleh sahabatnya sendiri. mereka lalu saling merebut mikropon dan tidak rela untuk melepaskan mikropon tersebut.
setiap lagu yang mereka nyanyikan merupakan lagu tentang persahabatan mereka.
ketika makan tadi, beberapa dari mereka telah minum dalam kadar yang banyak. sangat jarang mereka bisa merasakan kebahagiaan seperti ini. Alvero juga telah membuang semua kesedihan di dalam pikirannya ke rumah neneknya. tidak lama kemudian, mereka kembali menghabiskan 2 dari 4 kotak bir yang telah disediakan.
setelah melihat bir yang hampir habis, Alvero pun berjalan keluar dan bersandar di bar dengan postur tubuh yang nyaman baginya.
"apakah kalian memiliki alkohol yang baik?"
"alkohol terbaik di sini adalah kronenbourg 1664, harga per lusin adalah 1,96 juta. kamu akan mendapatkan hadiah tambahan jika membeli dua lusin dengan harga 3,96juta. namun kamu juga bisa mengatakannya jika kamu membutuhkan alkohol lainnya."
Alvero lalu mengerutkan keningnya, harga tersebut memanglah di luar dugaannya. dulunya, dia bahkan tidak berani untuk menanyakan hal ini, harga dua lusin bir merupakan gajinya satu bulan.
wanita dengan pakaian serba hitam menatapnya dengan sedikit ragu. dia lalu tersenyum dan mengeluarkan sebuah daftar kepadanya.
"kami masih menyediakan beberapa alkohol lain, lihatlah daftar ini dan temukan apa yang kamu butuhkan."
ia lalu menggelengkan kepala: "aku ingin memesan tiga paket ini saja. setiap bonus yang didapatkan juga sekalian diantarkan saja."
dulunya dia tidak sering meminum alkohol dan tidak mengerti jenis alkohol yang baik. paket alkohol ini merupakan paket tercocok baginya. tidak masalah juga jika tidak dihabiskan.
"nanti katakan saja kalau aku mendapatkan semua ini dari lotrean. tidak perlu berkata lebih."
pekerja di bar itu terkejut. namun dia juga tidak bertanya lebih lagi karena dia sudah pernah bertemu dengan orang seperti ini sebelumnya. dia lalu merubah ekspresi wajahnya dengan cepat.
setelah menerima uang tersebut, dia kembali menatap Alvero. awalnya dia mengira bisa melihat perasaan sakit dari wajah Alvero, namun dia hanya melihat Alvero keluar dengan perasaan yang santai.
dia mengingat kalau hari ini dia telah berjanji kepada Nabila untuk pulang lebih awal. dia juga tidak menyangka kalau waktu sudah menunjukkan pukul 9 lebih. dia juga tidak bisa pergi ketika memikirkan semangat semua orang untuk terus berpesta malam ini. oleh karena itu, dia hanya bisa mengirimkan sebuah pesan singkat kepada Nabila.
Novel Terkait
Dark Love
Angel VeronicaMy Charming Lady Boss
AndikaThe Richest man
AfradenThe Gravity between Us
Vella PinkyLove at First Sight
Laura VanessaCantik Terlihat Jelek
SherinHabis Cerai Nikah Lagi
GibranThe Richest man×
- Bab 1 Pacar Matre
- Bab 2 Identitas Sebenarnya
- Bab 3 Pengasuh Pribadi
- Bab 4 Kartu ATM Platinum
- Bab 5 Bocah Miskin?
- Bab 6 Porsche!
- Bab 7 Topi Berwarna Hijau
- Bab 8 Patek Philippe (Merek Jam Tangan)
- Bab 9 Berpura-pura
- Bab 10 Penghinaan
- Bab 11 Kejadian Besar
- Bab 12 Andalan
- Bab 13 Hinaan
- Bab 14 Menurunkan Panas Dalam
- Bab 15 Gesek Kartu
- Bab 16 Berikan Struk
- Bab 17 Keluhan
- Bab 18 Edisi Terbatas
- Bab 19 Tak Berdaya
- Bab 20 Sinis
- Bab 21 Ulang Tahun
- Bab 22 Teman Sekamar
- Bab 23 Menghasut Hati Orang
- Bab 24 Kertas Catatan
- Bab 25 Omelan
- Bab 26 Quality Time
- Bab 27 Aman
- Bab 28 Rumah Sakit Swasta
- Bab 29 Hubungan
- Bab 30 Berdasar
- Bab 31 Diam
- Bab 32 Pacar
- Bab 33 Sun Corporation
- Bab 34 Berharap
- Bab 35 Acuh tak acuh
- Bab 36 Pembayaran
- Bab 37 Ruang Perawatan Intensif
- Bab 38 Tingkat Keberhasilan
- Bab 39 Pengobatan
- Bab 40 Istri
- Bab 41 Hebat
- Bab 42 Pakaian Kerja
- Bab 43 Melaporkan
- Bab 44 Bahaya
- Bab 45 Hubungan Yang Baik
- Bab 46 Uang Busuk
- Bab 47 Anjing
- Bab 48 Modal
- Bab 49 Berapa Umurmu
- Bab 50 Menyeringai
- Bab 51 Pertunjukan Yang Bagus
- Bab 52 Malu dan Marah
- Bab 53 Akting
- Bab 54 Anggota Keluarga He
- Bab 55 Mendesak
- Bab 56 teguran
- Bab 57 Alamat
- Bab 58 Ibu-ibu
- Bab 59 Enggan
- Bab 60 Itu palsu
- Bab 61 Sopan Santun
- Bab 62 Bimbang
- Bab 63 Menyela Pembicaraan
- Bab 64 Tercengang
- Bab 65 Berubah Pikiran
- Bab 66 Tidak bisa menahan tawa
- Bab 67 Fleksibel
- Bab 68 Melindungi dan Menjaga
- Bab 69 Hati yang Terluka
- Bab 70 Trik jahat
- Bab 71 Berani juga
- Bab 72 Tiba-tiba tersadar
- Bab 73 Bos Besar
- Bab 74 Pengenalan
- Bab 75 Tersesat
- Bab 76 Tidak Bisa Mengenali Status Seseorang
- Bab 77 Akhir Yang Tragis
- Bab 78 Tersenyum Pahit
- Bab 79 Kekasih Masa Kecil
- Bab 80 Menangis Tanpa Air Mata
- Bab 81 Tuan Muda Keluarga He
- Bab 82 Bermimpi
- Bab 83 Jahat
- Bab 84 Senang Atas Penderitaan Orang Lain
- Bab 85 Tidak Bisa Menunggu
- Bab 86 Memberi Keringanan
- Bab 87 Kejahatan
- Bab 88 Menyindir
- Bab 89 Memancing
- Bab 90 Beraksi
- Bab 91 Kepala Pusing
- Bab 92 Sayang Anak
- Bab 93 Tidak Berdaya
- Bab 94 Kebingungan
- Bab 95 Soba
- Bab 96 Kepalan Tangan yang Keras
- Bab 97 Inisiatif
- Bab 98 Mengkhianati Keluarga He
- Bab 99 Melarikan diri
- Bab 100 Mengecewakan
- Bab 101 Tidak Bisa Menahan Tawanya
- Bab 102 Segala Sesuatu Memiliki Penakluknya
- Bab 103 Siapakah Orang itu
- Bab 104 Tamat