The Richest man - Bab 40 Istri

Penampilan pria itu terlihat biasa, mengenakan kemeja dengan motif bunga yang menyilaukan mata, hal pertama yang di lakukan pria itu adalah memeluk pinggang wanita itu, bertanya di mana dia terluka, dan wanita itu menunjuk ke hidung Alvero.

“Kamu cium bau tubuhnya, baunya membuat hidungku sakit!”

Si kemeja motif bunga ini melihat ke arah wanita itu menunjuk dan melihat Alvero, melihat Alvero seperti pecundang, seketika dia menjadi sombong dan langsung menghampiri Alvero.

“Bau badanmu sudah membuat hidung istriku menjadi sakit!”

Dengan nada bicara yang arogan, saat pria itu mendongak ada tato di lehernya, semua itu menyiratkan identitasnya: Preman muda.

Tidak heran jika wanita cantik itu begitu menarik, sangat jelas melihat pakaian norak yang dikenakan wanita ini menunjukkan bahwa wanita ini kampungan, make-upnya sangat tebal.

“Aku hanya pernah mendengar bahwa hidung anjing itu sangat sensitif, tapi aku belum pernah mendengar bahwa hidung manusia begitu sensitif.”

Karena dua orang ini tidak berbicara dengan baik dengannya, nada suara Alvero jelas tidak begitu baik.

Begitu kata-kata itu dilontarkan, wanita itu bergegas menghampiri pria itu, menarik pria muda itu dan menunjuk ke arah Alvero: “Suamiku, kamu liha dia, dia mengatakan kalau aku itu anjing.”

“Puuuff!”

Alvero tidak bisa menahan tawa, sangat jelas yang dia katakan adalah anjing itu memiliki hidung yang sensitive, wanita ini menganggap dirinya mengatakan wanita itu sebagai anjing, IQ wanita ini benar-benar buruk.

Si Kemeja motif bunga tidak suka wanitanya diperlakukan seperti itu, amarah tiba-tiba naik dan langsung meraih kerah Alvero, namun, karena tinggi tubuhnya sedikit pendek, pria itu harus mengangkat tangannya tinggi-tinggi, Alvero merasa lelah melihatnya seperti ini.

Wanita itu, berdiri di sana dengan bahagia melihat kemalangan orang lain, mendongakkan kepalanya, melihat mereka berdua, bertengkar.

Tindakan ketiga orang itu akhirnya menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka, seorang karyawan laki-laki bergegas menghampiri mereka dan mencoba untuk memisahkan kedua pemuda itu, tetapi didorong oleh si kemeja motif bunga itu.

“Tuan, aku adalah karyawan bagian penjualan di sini, jika kalian ada masalah, kalian bisa keluar untuk menyelesaikannya, jangan menghancurkan barang-barang kami yang ada di dalam sini!”

Kali ini, yang berbicara adalah seorang karyawan wanita, nada suaranya sangat sopan, yang segera menarik perhatian si kemeja motif bunga, dia menatap karyawan wanita itu dengan tatapan yang ceroboh, lalu melepaskan Alvero.

“Sebenarnya rumah yang kalian jual ada kelasnya atau tidak? Kenapa orang seperti ini bisa masuk?”

Perkataan si kemeja motif bunga itu, membuat karyawan wanita itu memperhatikan keberadaan Alvero, melihat penampilannya seperti orang miskin, dia mengerutkan kening.

Karena rumah di sini sangat bagus, dan ada banyak orang yang datang untuk membelinya, jadi ketika Alvero masuk tidak ada orang yang memperhatikannya, sekarang melihat Alvero seperti melihat seorang pengemis.

“Tolong segera keluar dari sini, atau kami berhak curigai kamu sebagai pencuri!”

Mendengar kata-kata karyawan wanita itu, Alvero langsung menyeringai, dia baru saja masuk untuk melihat rumah dan ditangkap sebagai pencuri, seluruh kamera pengintai dapat melihat bahwa dia berdiri di depan pintu sebentar.

Jika bukan karena rumah di sini sangat cocok, Alvero benar-benar tidak ingin membuang waktu dan uangnya di sini, jika Nabila ada di sini, setidaknya hal-hal ini dapat dilakukan olehnya dengan baik.

“Katakan sebentar, berapa harga tiga bangunan ini.” Sambil berbicara, tangan Alvero menunjuk ke arah tiga vila yang baru saja dia lihat.

Karywan itu dengan terkejut menatap Alvero, lalu menyeringai.

“Sebenarnya jika kamu ingin berpura-pura menjadi orang kaya, seharunya kamu berpakaian yang rapi sedikit, mumpung aku masih baik dan aku tidak akan mengekspos kamu, tapi melihat kamu berpenampilan seperti orang miskin sekarang, mana berani kamu membeli ketiga bangunan ini?”

Selesai berbicara, dia mendorong Alvero, mencoba mendorongnya keluar dari sini, dan menatap tangan wanita itu, ketika kedua kalinya wanita itu menjangkaunya, Alvero mengelak.

Saat karyawan wanita itu ingin marah, si kemeja motif bunga itu berkata lagi.

“Lupakan, karena dia sangat ingin melihat-lihat, biarkan dia lihat-lihat di dalam sini dan biarkan dia tahu identitasnya, dia tidak pantas berdiri di sini, dan rumah-rumah ini terlalu mahal baginya dalam hidupnya!”

Karyawan wanita itu, berpikir itu benar juga, orang ini tidak ingin segera keluar dari sini, lebih baik membiarkan dia merasa jengkel, dan nanti dirinya akan keluar dengan sendirinya.

Barusan Alvero memilih ketiga rumah itu, wanita yang si kemeja motif bunga itu memandang secara tidak sadar, tidak perlu dikatakan, salah satu rumah yang terletak di puncak gunung, setiap hari ketika membuka mata, bisa melihat matahari terbit, di malam hari, juga bisa melihat bintang di langit yang luas, pemandangan berdiri di bawah atap bisa dilihat sekilas, ini adalah rumah favorit wanita itu.

“Suamiku, tidak diragukan lagi, rumah yang baru dia pilih itu tidak jelek, kamu lihat.”

Wanita itu memimpin si kemeja motif bunga itu untuk melihat rumah yang ingin dilihatnya dan mengatakannya sebentar, tetapi si kemeja motif bunga itu juga sedikit memberi isyarat dan seolah-olah sangat puas dengan rumah itu.

“Berapa harga vila ini?” Si kemeja motif bunga itu bertanya kepada karyawan wanita yang berdiri di samping mereka, dan melihat ke bagian yang paling dia banggakan.

“Mata Nona ini benar-benar bagus, hanya ada satu vila di seluruh perumahaan ini, selain posisi yang ditempati oleh vila, di belakangnya ada taman, ruang olahraga berada di luar ruangan, dan ada kolam renang, tidak ada terganggu oleh orang di sekitar, vila ini seperti surga!”

“Harganya!” Segera setelah si kemeja motif bunga itu mendengar bahwa tempatnya yang begitu besar, sektika dia langsung merasa bahwa harganya mahal dan tidak sabar untuk mendengar harganya.

“Jika kamu membeli satu set bangunan ini, harganya sekitar enam puluh miliar.”

Saat karyawan wanita itu baru saja mengatakannya, si kemeje motif bunga itu terkejut, dan suasananya hening sejenak.

Tentu saja, karyawan wanita itu melihat keragu-raguan dari mata si kemeja motif bunga itu dan langsung menatap ke wanita yang ada di samping.

“Tubuhmu sangat bagus, apakah kamu sering berolahraga? Kebetulan di vila ini ada kolam renang di luar, yang sangat cocok untuk berolahraga dan pesta saat musim panas!”

Harus dikatakan bahwa karyawan wanita ini begitu pintar, baru saja dia selesai berbicara, wanita itu memegang lengan si kemeja motif bunga: “Suamiku, kamu lihat rumah ini sangat bagus, yang satu ini, jika kita tidak segera mengambilnya, maka akan segera diambil orang!”

Si kemeja motif bunga ini juga sangat menyukai rumah ini, tetapi uang di dompetnya tidak cukup! Dia harus mencari uang dengan susah payah hanya untuk membeli setengah villa ini, apalagi satu bangunan ini.

“Astaga, apa gunanya tinggal di rumah sebesar itu untuk kita berdua? Lebih baik memilih yang lebih kecil, dan lebih hangat!” Si kemeja putih tidak enak untuk langsung mengatakan bahwa dirinya tidak punya uang, jadi dia mencari alasan.

Dan wanita itu juga sangat matre, dan ekspresi mengeluh, air matanya segera jatuh.

Ketika Alvero mendengar harganya, dia meninggalkan orang-orang ini dan pergi ke seorang karyawan wanita lainnya yang sedang kebingungan.

Karyawan wanita itu melihat seseorang berjalan ke arahnya, dengan sopan tersenyum, dan memberikan segelas air kepada Alvero.

“Halo, apa yang bisa aku bantu?”

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu