The Richest man - Bab 27 Aman
“Kenapa lama sekali, mobil kita sudah mau diderek!”
Alvero berkata dengan wajah tersenyum menatap Nabila, seperti tidak melihat ketiga seseorang yang sedang bersama Nabila saja.
Haro merendahkan pakaian murahan yang dikenakan oleh Alvero, benar benar kampungan, tatapannya semakin kesal saat melihat tangannya yang menggandenga tangan Nabila.
“Clubhouse macam apa ini, orang sepertinya saja masih dibolehkan masuk kemari!”
Haro langsung beranjak dari kursi yang diduduki, karena ada begitu banyak orang di sini jadi dia tidak berani berbuat hal yang melebihi batas, hanya berdiri di sana dan mengatakan cemoohan.
Listy dan temannya langsung panik saat melihat Haro marah, dia langsung maju ke depan dan mendorong Alvero agar menjauh dari Nabila.
“Apa kamu sudah tidak menginginkan tanganmu lagi, kamu juga main gandeng gandeng saja, sadar diri dong.”
Nabila begitu dikejutkan oleh tindakan Listy, saat melihat Alvero sampai terdorong ke belakang beberapa langkah, dia tahu jika Listy sudah mendorongnya terlalu kuat, jadi dia mendekat dan memapah Alvero.
Alvero hanya melambaikan tangannya tidak peduli, seberapa besar si tenaga yang bisa dimiliki oleh perempuan, hanya saja dia tidak waspada dan tidak berdiri dengan benar sebelumnya sampai terdorong kebelakang.
“Ini sudah empat jam, kenapa kamu tidak segera mengambil mobil di depan!”
Alvero tidak mungkin berdebat dengan perempuan, dia hanya mengabaikan nya saja, tetapi bagaimana mungkin Listy melepaskannya begitu saja, saat melihat Alvero berbicara dengan Nabila, emosi dalam dirinya semakin menguat.
“Siapa kamu? Apa hubungannya mobilnya denganmu, cepat pergi, kamu...”
Listy belum menyelesaikan perkataannya, tetapi Tata yang berdiri disebelahnya menahannya, wajahnya terlihat ketakutan saat menatap Alvero.
“Itu dia, penguping yang berada di parkiran, Nabila cepat kemari, dia itu orang mesum!”
Sejak awal tatapan mereka hanya fokus tertuju pada tangan Alvero yang memegang tangan Nabila, tapi saat mereka mengangkat kepalanya, mereka baru bisa melihat dengan jelas wajah Alvero.
Karena suara Tata sedikit kencang, setiap mata semua orang yang berada di grup haus ini tertuju kepada mereka, bahkan manager sampai dibuat terkejut, dan mendekat ke arah mereka.
Listy baru menyadari penampilan Alvero, dia juga dibuat terkejut, kemudian kembali teringat akan perkataan mereka saat di parkiran tadi, sepertinya semua pembicaraannya didengar oleh Alvero, kemudian dia maju ke depan untuk menarik Nabila menjauh dari Alvero.
“Bagaimana dengan pengawasan clubhouse ini, kenapa membiarkan orang seperti ini masuk, apa kalian tidak tahu jika dia adalah orang mesum? Cepat panggil orang untuk mengusirnya pergi!”
Melihat manager yang datang mendekat, mereka berdua baru bisa berkutik, mengatakan hal seperti itu dengan bersembunyi di balik tubuh manager di depannya, kesal hingga nafasnya terengah engah.
Karena keributan yang terjadi, setiap orang yang berada di dalam club house ini menjadi membicarakan mereka.
Sebenarnya Alvero juga mempertanyakan mengenai keamanan dari clubhouse di sini, mengenai para pengunjung, ada beberapa orang yang beranjak dan memilih untuk membayar tagihan mereka, dan ada beberapa yang lain hanya duduk dan menunggu pertunjukan ini selesai baru pergi.
Manager yang melihat pemandangan seperti ini juga menatap Alvero dengan tatapan serba salah, entah hal itu sungguhan atau tidak, sekarang yang harus dilakukan adalah mengusirnya agar nama baik club house ini tidak tercemar.
Begitu masalah ini tersebar, maka akan mengakibatkan nama baik clubhouse ini menjadi buruk.
“Tuan, silahkan meninggalkan tempat ini sekarang juga, jika tidak maka tim keamanan kita akan mengusir paksa, kemudian melaporkan tuan kepada polisi.”
Pantas saja laki laki ini bisa menjadi manager, saat menghadapi masalah seperti ini saja dia melimpahkan seluruhnya kepada Alvero, disamping itu bisa membuat semua orang yang lainnya yang berada di sini merasa tenang.
Alvero hanya menatap sekali manager itu dengan tatapan tenang, kemudian tatapan nya tertuju kepada Listy dan kedua orang lainnya.
Bahkan kali ini kedua perempuan itu terlihat semakin panik dengan bersembunyi di belakang punggung manager, bahkan kepalanya tidak terlihat sedikit pun, mereka benar benar menyembunyikan dirinya dengan baik di belakang manager di depannya.
Manager terlihat mengerut kan keningnya kebingungan akan apa yang terjadi saat melihat Alvero tidak menunjukkan reaksi apapun, dia menjadi tidak sabaran dan langsung melambaikan tangannya kepada pengawal yang sejak tadi berjaga di depan pintu.
Saat melihat pengawal yang berlari mendekati Alvero, Nabila langsung menepis tangan Listy dan berlari ke depan Alvero, menghadang mereka para pengawal untuk mendekat kepada Alvero.
“Tunggu, dia adalah pasienku!”
Mereka dua perempuan yang bersembunyi di belakang punggung manager langsung terkejut saat mendengar perkataan Nabila.
“Nabila, kenapa kamu tidak pilih pilih saat menjaga pasien? Dia itu orang mesum, cepat tinggalkan pekerjaanmu, kenapa kamu menyulitkan dirimu sendiri?”
Perkataannya memang tidak terdengar ada gelagat tidak beres, tetapi wajah mereka menunjukkan rona merendahkan yang tidak bisa terabaikan begitu saja.
Mereka berdua memiliki pemikiran yang aneh, bahkan Tata sampai mengeluarkan teleponnya untuk diam diam merekam kejadian yang sangat menarik ini, gadis yang dulunya menjadi idola di kampus sekarang merawat seorang pasien mesum, jika berita ini sampai tersebar di kalangan mahasiswa yang lain, pasti akan sangat ramai.
Nanti jika Haro ingin menggarap perempuan ini, jika dia menggunakan cara yang kotor akan maka dianggap wajar wajar saja.
Kesabaran Nabila juga sudah mencapai batas nya, pada awalnya dia berfikir jika ini hanya quality time yang dihabiskan bersama sahabatnya, tetapi tidak disangka malah menjadi seperti ini, jika hal ini sampai diketahui oleh Keluarga Shen, maka dia pasti akan kehilangan pekerjaan nya saja.
Manager itu juga tidak menyangka jika Nabila akan menghadang para pengawal, orang yang bisa datang ke tempat ini bukanlah orang biasa, tapi dia juga tidak bisa hanya demi seorang pelanggan sampai merugikan pelanggan yang lain.
Setelah sempat ragu untuk beberapa saat, manager menghembuskan nafas panjang dan berkata kepada Nabila, “kalau begitu kita hanya bisa meminta nona ini untuk membawa tuan ini pergi dari sini, jika tidak maka jangan salahkan kita jika kita melakukan pemaksaan.”
Pada saat ini Nabila tidak mempedulikan hal yang lainnya, rasanya ingin sekali dia menghilang dari tempat ini sekarang juga, menarik Alvero untuk segera pergi.
Dia menggunakan sedikit tenaganya, dan baru menyadari jika dia tidak mampu menarik Alvero untuk pergi, bahkan dialah yang sampai ditarik kembali oleh Alvero.
“Apa aku tidak bisa datang ke tempat ini untuk menghabiskan uangku?”
Alvero menatap manager itu dengan tatapan sangat tenang, tapi tidak disangka jika Listy tiba tiba muncul.
“Cih! Hal gila apa yang kamu lakukan, seharusnya sedikit uang yang kamu miliki itu gunakan saja untuk memeriksakan mata Nabila.”
Setelah mendengar perkataan ini wajah Nabila langsung memerah, bahkan untuk mengangkat kepalanya saja terasa sangat berat karena malu, Haro yang berdiri menatap Nabila sejak tadi saja terlihat menunjukkan ada perubahan ekspresi di wajahnya.
“Buktikan saja, tidak usah banyak omong!”
Alvero masih menunjukkan sikap acuh tak acuh, bahkan dia sampai menelisik sosok Listy di depan semua orang.
Tanpa menunggu Listy mengatakan sesuatu lagi, Alvero sudah mengatakan, “jika mengenai penampilan, dari semua yang duduk di sini mungkin kamu lah yang terjelek, jika mengenai body tubuh, kamu bahkan tidak jauh lebih baik dari perempuan yang ada di sebelah mu, mengenai sikap, kamu berteriak begitu keras di hadapan semua orang, katakan, siapa yang memberimu kepercayaan diri untuk mengacau di tempat ini?”
Setelah perkataan itu terucap, semua yang berada di tempat ini entah itu perempuan atau laki laki mulai mengamati mereka semua yang sedang berbuat keributan, jika diperhatikan secara Jeli, maka perkataan itu memang benar adanya.
Listy sampai tidak berkutik, dia langsung melimpahkan semuanya kembali kepada Nabila.
“Nabila, aku lihat jika dia tidak seperti seorang pasien pada umumnya, mungkin saja kalian hanya mengatasnamakan jika kalian hanya memiliki hubungan sebatas perawat dan pasien saja, tetapi siapa tahu jika dibelakang kalian diam diam memiliki hubungan lain?”
Novel Terkait
Yama's Wife
ClarkEverything i know about love
Shinta CharityAwesome Husband
EdisonAku bukan menantu sampah
Stiw boyThe Richest man×
- Bab 1 Pacar Matre
- Bab 2 Identitas Sebenarnya
- Bab 3 Pengasuh Pribadi
- Bab 4 Kartu ATM Platinum
- Bab 5 Bocah Miskin?
- Bab 6 Porsche!
- Bab 7 Topi Berwarna Hijau
- Bab 8 Patek Philippe (Merek Jam Tangan)
- Bab 9 Berpura-pura
- Bab 10 Penghinaan
- Bab 11 Kejadian Besar
- Bab 12 Andalan
- Bab 13 Hinaan
- Bab 14 Menurunkan Panas Dalam
- Bab 15 Gesek Kartu
- Bab 16 Berikan Struk
- Bab 17 Keluhan
- Bab 18 Edisi Terbatas
- Bab 19 Tak Berdaya
- Bab 20 Sinis
- Bab 21 Ulang Tahun
- Bab 22 Teman Sekamar
- Bab 23 Menghasut Hati Orang
- Bab 24 Kertas Catatan
- Bab 25 Omelan
- Bab 26 Quality Time
- Bab 27 Aman
- Bab 28 Rumah Sakit Swasta
- Bab 29 Hubungan
- Bab 30 Berdasar
- Bab 31 Diam
- Bab 32 Pacar
- Bab 33 Sun Corporation
- Bab 34 Berharap
- Bab 35 Acuh tak acuh
- Bab 36 Pembayaran
- Bab 37 Ruang Perawatan Intensif
- Bab 38 Tingkat Keberhasilan
- Bab 39 Pengobatan
- Bab 40 Istri
- Bab 41 Hebat
- Bab 42 Pakaian Kerja
- Bab 43 Melaporkan
- Bab 44 Bahaya
- Bab 45 Hubungan Yang Baik
- Bab 46 Uang Busuk
- Bab 47 Anjing
- Bab 48 Modal
- Bab 49 Berapa Umurmu
- Bab 50 Menyeringai
- Bab 51 Pertunjukan Yang Bagus
- Bab 52 Malu dan Marah
- Bab 53 Akting
- Bab 54 Anggota Keluarga He
- Bab 55 Mendesak
- Bab 56 teguran
- Bab 57 Alamat
- Bab 58 Ibu-ibu
- Bab 59 Enggan
- Bab 60 Itu palsu
- Bab 61 Sopan Santun
- Bab 62 Bimbang
- Bab 63 Menyela Pembicaraan
- Bab 64 Tercengang
- Bab 65 Berubah Pikiran
- Bab 66 Tidak bisa menahan tawa
- Bab 67 Fleksibel
- Bab 68 Melindungi dan Menjaga
- Bab 69 Hati yang Terluka
- Bab 70 Trik jahat
- Bab 71 Berani juga
- Bab 72 Tiba-tiba tersadar
- Bab 73 Bos Besar
- Bab 74 Pengenalan
- Bab 75 Tersesat
- Bab 76 Tidak Bisa Mengenali Status Seseorang
- Bab 77 Akhir Yang Tragis
- Bab 78 Tersenyum Pahit
- Bab 79 Kekasih Masa Kecil
- Bab 80 Menangis Tanpa Air Mata
- Bab 81 Tuan Muda Keluarga He
- Bab 82 Bermimpi
- Bab 83 Jahat
- Bab 84 Senang Atas Penderitaan Orang Lain
- Bab 85 Tidak Bisa Menunggu
- Bab 86 Memberi Keringanan
- Bab 87 Kejahatan
- Bab 88 Menyindir
- Bab 89 Memancing
- Bab 90 Beraksi
- Bab 91 Kepala Pusing
- Bab 92 Sayang Anak
- Bab 93 Tidak Berdaya
- Bab 94 Kebingungan
- Bab 95 Soba
- Bab 96 Kepalan Tangan yang Keras
- Bab 97 Inisiatif
- Bab 98 Mengkhianati Keluarga He
- Bab 99 Melarikan diri
- Bab 100 Mengecewakan
- Bab 101 Tidak Bisa Menahan Tawanya
- Bab 102 Segala Sesuatu Memiliki Penakluknya
- Bab 103 Siapakah Orang itu
- Bab 104 Tamat