The Richest man - Bab 74 Pengenalan

pengenalan?

Alvero berkata dengan muka kusam.

“ jadikan aku sebagai monyet untuk ditonton orang”?

“Apa”?

Dia bisa merasakan bahwa adiknya lagi tidak senang, tapi karna apa Jesko juga tidak tahu.

“Oh, pengenalan ini juga bagus.

“ Ada memanfaat apa”?

mata alvero bersinar dan merasa senang.

asal kamu tau hari ini yang datang kemari semuanya bos besar dengan aset triliunan.

terpikir bisa mendapatkan keuntungan dengan jumlah yang tidak sedikit, hanya pikir saja sudah merasa senang.

“Hei, jangan terlalu banyak berpikir”.ucap jesko

melihat wajahnya Alvero yang begitu senang Jesko sudah tahu bahwa dia sedang menghayal.

“manfaatnya hanya orang lain tidak berani mencari masalah dengan kamu saja”

Astaga… Alvero tidak berkata apa lagi, manfaat seperti apa ini.

“kakak kamu yakin tidak mempermainkan aku?”

“kenapa ? merasa manfaat ini tidak baik?”

Alvero Tidak mengatakan apa-apa dan langsung mengangguk.

“Hmm, pemikiran yang sempit sangat bodoh”.

melihat Alvero yang sudah tergila dengan uang, Jesko juga tidak tahu harus bagaimana.

dia mengelengkan kepalanya dan awalnya berencana untuk pergi

Tetapi melihat adik bodohnya ini, Jesko masih ingin mengingatkannya lagi.

“jika suatu hari nanti kamu bermasalah dengan para pembisnis ini mereka juga tidak akan berani bermacam-macam denganmu.

“OH”.

Masih belum ada tanggapan Alvero menjawab dengan membosankan.

“kamu…”

Jesko manjadi marah melambaikan lengan bajunya dan langsung pergi.

“orang yang bodoh tidak bisa untuk di tolong lagi”.

“ Bukan, aku…”

setelah jesko menjauh, alvero baru mulai nyadar apa yang barusan dikatakan kakaknya.

“ manfaat ini sangat bagus.......”

Pembicaraannya baru sampai setengah lalu dia mengangkat kepalanya ,eh,,,,,,,orangnya kemana?

Terus melihat di kelilingnya, dia sendiri lagi berada di mana?

Alvero berputaran terus di jalan dan tidak bisa menemukan jalan keluar.

Di sekitarnya sangat sunyi dan tidak tahu tempat apa ini.

Tadi ada orang yang membawa jalan jadi Alvero tidak merasakan rumah keluarga He itu besar, tetapi sekarang….

“ kakak, bukan aku ingin mengatakan kamu, buat apa kamu bawa aku kemari?

Sebentar lagi acara perjamuannya sudah mau mulai dan nanti kalau tidak bisa menemukan jalan keluar itu akan sangat memalukan.

Hatinya Alvero merasa sangat gelisah.

saat ini juga muncul sebuah bayangan orang yang menuju kemari.

“ Masih ingin bengong buat apa di sini? Acara perjamuan sudah mulai ayolah pergi.

Jesko bukan tidak tahu Alvero kenapa bisa ada di sini dan dia juga bukan tidak melihat tangan yang di kepalnya Alvero.

Tetapi gimana jelaskannya,

tadinya marah langsung pergi tanpa berpikir banyak.

lagian siapa yang tau adiknya ini tidak bisa ngenal jalan.

“Jesko…apa yang kamu bicarakan?

alvero langsung melayangkan satu pukulan, Alvero merasa sendiri sudah sangat memalukan kenapa membawa kakak malu sekalian.

nanti orang-orang melihat wajah jesko yang merah, hal yang memalukan yang dialaminya tadi sudah tidak begitu penting lagi.

Bagaimanapun juga Jesko lebih terkenal dari dirinya sendiri.

“ Maaf”.

Alvero sama sekali tidak kebayang Jesko bisa meminta maaf.

Pukulan ini sudah hampir sampai ke orangnya tetapi masih tidak bisa sangup melakukannya.

Lupakan saja, ayo pergi.

alvero mengikut dibelakang jesko dan menuju ke acara perjamuan.

sepertinya alvero sama sekali tidak paham dia sudah di permainkannya.

Keluarga He sebenarnya bukanlah keluarga yang bisa diremehkan sama orang lain.

rumahnya saja sudah mengunakan desain delapan diagram.

hanya susunan delapan diagram saja ini sudah membuat Alvero beputar kesana-kemari dan tidak bisa menemukan jalan keluar.

Sampai munculnya Jesko baru bisa keluar dari sini.

yang baru datang saja sudah sangat bergaya, ingin ditungguin begitu banyak senior.

suara ini tidak asing, Alvero mengangkat kepalanya,astaga ternyata adalah Mita.

Hmm, beraninya mencari masalah denganku.

benar-benar ketemu hantu bukannya tadi si bibi sudah pergi? kenapa.......

didepan terlihat tenang tapi didalam hati entah sudah ketawa berapa ratus kali.

“wei…,kami sedang bicarakan masalah terlambat kamu,kamu tidak usah mengalihkan pembicaraan.

mita teringat sebelumnya kalah debat sama bocah ini dan akhirnya memilih untuk pergi.

Kalau bukan sendiri tidak tahu malu untuk makan malam ini sudah tidak bisa dapat makan lagi.

Coba melihat masakan enak ini, Matanya Mita melintas di atas meja dan tidak sengaja menelankan air liurnya.

Hanya melihat saja sudah merasa enak apalagi sudah makan…

“hahaha tidak kusangat Si Bibi ini rakus juga.

Perkataan Alvero sanggatlah terus terang dan cocok buat tadi Mita dengan wajah yang rakus sangat lucu sekali.

orang-orang yang menhadiri acara seketika terhibur。

“ Siapa yang bilang aku itu rakus?”

Mita memanglah orang yang tidak tahu malu, tetapi dia juga tidak bisa melawan dengan begitu banyak orang.

karna cemas kata yang lontarkan tanpa berpikir dahulu, sehingga terjebak oleh alvero.

“hahaha, kalau Bibi tidak rakus bukannya tadi bilang ingin pergi? Kenapa masih muncul disini.

“kamu….”

mita merasa tidak berdaya hanya bisa teriak.

“baik lah keponakan ku, kamu buruan keatas,mereka sudah pada menunggu lama.

Baik lah, alvero tidak lagi adu mulut dengannya dan langsung keatas.

Jesko adalah kakak sendiri dia sudah lama berdiri di atas panggung.

Dia sangat pintar berbisnis dia ada keunikannya tersendiri dalam metode manajemen.

beberapa tahun ini dia mengoperasikan perusahaan dengan baik bahkan hasilnya lebih baik dari ayahnya, sehingga hari ini dialah yang mewakili untuk memperkenalkan status alvero.

“ mohon para hadirin tenang dulu.

Berdiri di atas panggung dengan tenang Jesko dengan kuat tepuk tangannya mengingatkan orang-orang untuk berdiam.

Kemudian melihat dia dengan ramah dan berkata.

“dia adalah…”

Belum sampai pembicaraannya Jesko selesai dengan suara yang tidak terduga.

“lalala aku adalah…”

Setelah mendengar suara ini, dalam hatinya Alvero merasa berseru.

memang benar, pada saat dia mengambil ponselnya dan melihat ternyata benar telepon dari orang tua angkatnya.

“maaf ya, aku mengangkat telepon dulu.

Setelah membungkuk kepada semua orang Alvero buru-buru berjalan ke samping.

Tidak mungkin orang tua angkatnya tidak tahu kalau hari ini dia ada acara besar, kalau bukan hal yang terlalu mendesak pasti tidak akan meneleponnya.

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu