A Dream of Marrying You - Bab 48 Istri?!

"Bukankah kita pergi melihat rumah?" suara Clarie tertutup oleh suara musik yang menusuk telinga di sana, namun sepertinya Eugene mendengarnya, ia langsung menarik Clarie dan berbisik di telinganya, "Temani aku sebentar."

Suara yang seperti ini ditambah dengan aroma alkohol yang agak menyengat terasa seperti hanya dengan menghirup oksigen di udara saja sudah akan mabuk.

Mungkin suara musiknya terlalu keras, kalau tidak kenapa jantung Clarie terasa berdetak kencang.

Eugene membawanya ke sebuah meja di sudut ruangan, lalu seorang pelayan pun datang kemari, "Bos, seperti biasa?"

"Tidak, kali ini ganti dengan cider."

"Kau yang membuka bar ini?" Clarie sedikit terkejut.

Eugene mengangguk, "Hn."

Seketika, Clarie langsung teringat pada nama bar ini, "Beloved", yang tercinta, dengan kesensitifannya Clarie pun berpikir, bar ini pasti dibuka untuk seorang wanita, dan wanita ini mungkin adalah ibu dari Tavin.

Tak lama, pelayan pun datang untuk mengantarkan minuman mereka kemari, semuanya Bahasa Inggris, Clarie sama sekali tidak mengerti.

Eugene menuangkan segelas cider untuk Clarie, baru saja Clarie hendak menolaknya, Eugene pun berkata, "Aku memesankan cider ini khusus untukmu, kadar alkoholnya tidak tinggi, kau mudah mabuk, jadi bisa meminumnya sedikit."

Akhirnya, Clarie pun menerimanya.

Di tempat duduk yang terpencil dan sedikit gelap ini, suara musiknya terdengar lebih pelan daripada suara di tengah lantai dansa, ditambah lagi dengan adanya sebuah pintu kaca di depannya, suara bising di sana menjadi bertambah pelan.

Clarie memandangi lantai dansa di depannya, kerlap-kerlip lampu disko di sana menerangi para anak-anak muda yang berdansa dengan riang, tiba-tiba hatinya pun mulai tak tenang, ia juga ingin menari dan berdansa bersama mereka, ingin menggantikan si pemain drum yang payah di atas panggung sana, namun semua ini hanya keinginan dalam hatinya saja, jari-jarinya tetap sama sekali tidak bergerak.

Seketika, ia pun merasa, apa dirinya kini sudah tua, hatinya juga sudah tua/

Eugene melihat ke arah mata Clarie memandang, melihat ke arah lantai dansa dan drum yang berada di atas panggung lantai dansa itu, lalu sambil mengocok cider di tangannya ia berkata, "Nona Song juga suka bermain drum?"

Juga?

Clarie menjawab, "Waktu kecil aku sempat belajar beberapa tahun, hanya sekedar hobi saja."

Bibir Eugene terangkat ke atas, "Istriku juga suka bermain drum, terkadang ia bisa bermain sampai dua jam lebih."

Istri?!

Seketika, Clarie langsung teringat pada saat Della memanggil Eugene "Kakak Ipar", jangan-jangan, Eugene benar-benar sudah menikah dengan kakak Della?

Tapi, Tavin berkata bahwa ibunya lari dengan pria lain.

Sedangkan Eugene......

Ia berkata, "Istriku sudah meninggal."

Clarie, "......"

Tempat seperti bar yang dipenuhi dengan aroma alkohol yang sangat menggoda ini benar-benar sangat cocok untuk minum, meskipun orang yang datang sama sekali tidak bisa minum, tapi pasti tak akan bisa menahan diri dan ikut minum.

Cider yang dipesan oleh Eugene ini kadar alkoholnya tidak tinggi, rasanya sangat manis seperti buah, namun memang bisa sedikit membuat orang mabuk, Clarie baru saja minum segelas, namun kepalanya sudah terasa pusing, sampai akhirnya ia tidak bisa berjalan lurus saat keluar dari sana.

Eugene berjalan di belakang Clarie, ia melihat Clarie yang berjalan ke kanan dan ke kiri di depannya itu sambil tertawa dalam hati, tiba-tiba, Clarie tersandung, Eugene pun langsung memeganginya.

Clarie tersenyum dan berkata, "Terima kasih CEO Peo, aku mengenalimu, CEO Pei."

Wanita ini benar-benar tidak boleh menyentuh alkohol sama sekali, begini saja sudah mabuk lagi.

Eugene mengantarkan Clarie sampai ke bawah Apartemen Golden Water, Clarie masih belum melepaskan sabuk pengamannya dan langsung membuka pintu hendak turun dari mobil, alhasil tubuhnya malah tertarik ke belakang.

"Siapa yang mengikatku?"

Eugene, "......"

Clarie berusaha membuka sabuk pengamannya, namun tidak berhasil, akhirnya Eugene pun mengulurkan tangannya dan membukakan sabuk pengamannya, Clarie mengangkat kepalanya sambil tersenyum manis, "Eugene Pei, aku mengenal dirimu."

"Kapan kau mengenalku?"

Clarie menjawab, "Kau adalah ayah Tavin Pei, kau adalah seorang penipu."

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu