My Beautiful Teacher - Bab 60 Keputusan yang menyakitkan

Untuk sifat Fela, aku lebih tahu dari orang lain. Itu hal normal kalau dia menolak Rizal. Melihat Rizal teriak berarti benar bahwa dia datang untuk membuat keributan.

Aku hendak berdiri untuk menghentikannya, akan tetapi Julian berkata, "Pelanggan adalah Tuhan, dan itu harus didasarkan pada rasa saling menghormati karena kamu tidak menghormati orang lain, mengapa kamu mengharapkan orang lain menghormati kamu seperti Tuhan? Itu konyol . "

Meskipun Julian sedikit botak dan gemuk, dengan cincin emas di jarinya, dia terlihat seperti seorang kaya, tetapi ketenangannya saat ini membuat aku melihat pria ini dengan tampilan baru.

Dia duduk di kursinya, kata-kata yang meremehkan, tetapi siapa pun bisa mendengar provokasi.

"Siapa yang berani mengatakan aku seperti itu?" Mata Rizal berkobar api. Tampaknya itu kapan pun akan meledak.

Beberapa pengawal juga berdiri di belakang dengan garang, siap untuk memulai kapan saja.

"Tidak masalah siapa aku, tapi Nona Fela akan segera menjadi anggota perusahaan kami, jadi aku tidak ingin artis aku diganggu oleh beberapa bajingan."

"Artis, apakah kamu ingin masuk ke perusahaan hiburan? Apakah kamu berani menyebut aku bajingan? kamu cari mati."

Atas perintahnya, beberapa pengawal hendak menghancurkan meja. Namun, Julian mengeluarkan sebuah kartu nama dan menyerahkannya kepada Rizal. Dia berkata dengan dingin, "Perhatikan baik-baik sebelum kamu mulai. Jangan mengira kamu adalah raja surga di sebuah kota A."

Wajah Rizal berubah sedikit. Dengan lambaian tangannya, pertama-tama dia mengatur banyak pengawal, lalu meraih kartu namanya. Setelah melihat-lihat, wajahnya tiba-tiba berubah, dengan keterkejutan yang ekstrim dan sedikit ketakutan di matanya.

"Apa hubungan antara kamu dengan perusahaan Sound Entertainment ?" Muka sombong Rizal lenyap sama sekali dan bertanya dengan cara yang luar biasa.

"Wah, tahu juga tentang perusahaan Sound Entertainment. Sepertinya juga mengerti sesuatu tentang industri hiburan. Tidak masalah untuk mengatakan yang sebenarnya. Wakil dari perusahaan Sound Entertainment itu sepupuku. Jika kamu memiliki kemampuan, kamu bisa coba menantang aku" Julian berkata dengan tatapan yang tajam.

"Maaf, aku minta maaf. aku tidak kenal kamu. Direktur Ming maafkan aku. Aku akan memperhatikannya lain kali." Wajah Rizal sangat jelek, jadi dia membungkuk dan meminta maaf.

Aku belum pernah melihat Rizal terlihat begitu malu. Aku juga terkejut. Aku tidak percaya bahwa Julian yang dari Star Creation Music ada hubungannya dengan Sound Entertainment.

Harus diketahui bahwa Sound Entertainment adalah perusahaan kelas tinggi dalam industri hiburan. Semua artisnya adalah selebriti domestik, termasuk bintang film dan penyanyi.

Mampu terhubung dengan Sound Entertainment sudah cukup untuk menunjukkan kemampuan Julian.

Dan Rizal hanyalah generasi kedua yang kaya di suatu tempat. Bahkan jika dia adalah penjahat lokal, dia tidak berani menantang banteng seperti itu.

Fela yang di panggung sudah lama berhenti bernyanyi. Matanya menatap Julian. Matanya bersinar dengan warna-warna cerah. Sepertinya dia juga dikejutkan dengan latar belakang dan momentum Julian.

Hatiku tiba-tiba sakit, memiliki firasat yang sangat buruk.

"Pergi. Jangan biarkan aku melihatmu di bar ini kedepannya." Julian melambaikan tangannya dan berkata dengan tenang.

Tapi kalimat ini sepertinya mengandung energi yang tidak ada habisnya, Rizal takut bahkan mengangguk, dan kemudian melarikan diri dengan beberapa pengawal, bahkan uang 20 juta rupiah pun dia tidak ambil.

Kemudian, bar kembali tenang.

Fela terus bernyanyi di atas panggung, tetapi lebih bergairah dari sebelumnya.

Setelah bernyanyi, dia turun dan duduk di meja Julian. Dia dengan cepat mengucapkan terima kasih dan berbicara serta tertawa bersama mereka.

Aku yang duduk di sudut dengan hati yang kacau, aku merasa bahwa dia benar-benar dibandingkan dengan Julian.

Dia belum memulai sama sekali, hanya mengucapkan dua kata, lalu Rizal takut sekali dan meminta maaf, malu untuk melarikan diri.

Jika aku yang melakukannya, aku akan menjadi satu-satunya yang menderita dari para pengawal itu.

Dan setelah kejadian ini, sepertinya Fela lebih percaya padanya, yang juga membuatku merasakan sedih karena kehilangan Fela .

Aku tidak bisa mendengarkannya lagi. Aku tidak perlu memperhatikan apa yang mereka bicarakan.

Saat keluar dari bar dan menarik napas panjang, aku merasa sangat tertekan.

Sendiri berjalan perlahan di pinggir jalan, seperti jiwa yang hilang, berjalan sambil merokok, tidak tahu berapa lama, bahkan sudah sampai di depan pintu, aku pun tidak memperhatikan.

Setelah beberapa saat, Fela pulang.

Dengan senyum cerah di wajahnya, dia mengganti sepatunya dan duduk di sampingku, tersenyum, "kamu belum tidur?"

"Iya, tunggu kamu pulang. Bagaimana kamu diskusikan dengan bos perusahaan musik ?

"Semuanya berjalan dengan baik. Dia berpikir bahwa kondisi eksternal dan nyanyian internal aku sangat cocok untuk menjadi artis di perusahaan mereka. Dia juga mengatakan bahwa dia akan mengemas dan mempublikasikan aku dan membantu aku mengeluarkan album. Dalam waktu singkat di masa depan, aku akan menjadi bintang yang sedang naik daun. Jika aku menjadi bintang di masa depan, aku akan membiarkanmu menjadi pengawalku. Betapa indahnya itu, Fela berkata dengan penuh semangat.

Tanpa senyum di wajah aku, aku bertanya dengan getir, "Hanya seorang pengawal?"

Melihat ekspresiku, Fela sepertinya mengerti segalanya. Dia tidak bisa tertawa lepas dari wajahnya dan berkata, "Maaf, keledai bau, aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya bercanda. Aku tidak ingin kamu menjadi pengawalku. Aku pikir aku ingin bersamamu selamanya . "

Di saat yang sama, mata Fela menjadi merah dan air matanya mengalir deras.

Namun, aku tertawa. Aku tahu bahwa Fela merasakan sakit karena penampilanku, jadi dia memaksa dirinya untuk mengendalikan emosinya. Dia tersenyum dan berkata, "Aku bangga padamu. Kamu akan menjadi yang paling bersinar dalam waktu dekat. Aku ingin menjadi batu sandunganmu. Tidak masalah. Hidupmu tidak akan berarti tanpa mimpi. Tidak masalah, aku akan memilih untuk melepaskan, membiarkan kamu mengejar impianmu. Ayo. Ketika kamu benar-benar berhasil, aku akan bangga dengan kamu ketika aku melihat kamu di TV.

"Tida, jangan bilang lagi."Fela mulai menangis: "Aku akan menelepon sekarang dan meminta direktur Ming untuk tidak memisahkan kita."

Fela menitikkan air mata dan dengan bersemangat mengeluarkan ponselnya.

Tapi aku menghentikannya dan berkata, "Tony benar pada awalnya. Jika karena aku, kamu memiliki kekurangan menjadi bintang, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri. Jangan menangis. Kita semua akan baik-baik saja. Mungkin kita bisa bertemu suatu hari nanti. masa depan. Saat kamu menjadi bintang, tolong jangan berpura-pura tidak mengenalku. "

Dengan itu, Fela tidak bisa menahan tangis di pelukanku.

Hidungku masam, air mata juga kabur, tidak bisa berkata-kata.

Mereka saling berpelukan untuk waktu yang lama.

Kemudian, Fela berbaring di pelukan aku dan tertidur. Aku menyeka wajahku dengan tangan dan menarik napas dalam-dalam. Aku membawa Fela kembali ke kamar, melepas sepatunya dan menutupi selimutnya.

Dan malam itu, aku tertidur di sofa.

Ketika aku bangun di pagi hari, Fela sudah tidak ada lagi dan meninggalkan aku dengan catatan di atas meja: "Keledai bau, bertemu dengan kamu adalah keberuntungan terbesar dalam hidupku. Aku tahu bahwa kamu pasti telah menanggung rasa sakit yang luar biasa baru bisa mengatakan hal seperti semalam yang kamu katakan. Tapi aku memilih untuk mengejar impianku dengan egois. Aku akan pergi mencari direktur Ming sekarang dan memintanya untuk berjanji kepada aku persyaratannya. Kamu tenang, bahwa kita tidak akan pernah berpisah. "