Satan's CEO Gentle Mask - Bab 61 Terhanyut Dalam Pikirannya
Lelaki yang sembarangan bertindak itu membuat wajah Kylie Man memerah. Walaupun tidak bisa melihatnya, Kylie Man tetap saja bisa merasakannya dan berusaha untuk menahan pakaiannya sendiri. Dia sudah mendengar permasalahan antara sepasang wanita dan lelaki itu, sehingga sulit sekali dipastikan bahwa lelaki ini tidak akan bertindak kurang ajar padanya.
“Hehe, Nona Kylie Man, mohon maaf, kami sebenarnya ingin mengundangmu sebagai tamu, namun siapa yang menyangka Evan itu akan menghalangi kami. Maka kami akhirnya bertindak seperti ini, mohon jangan salahkan kebaikanku, Nona Man.”
Suara yang terdengar baik itu disertai dengan sedikit kesinisan. Kylie Man mendengus dingin dalam hati, tidak disangka orang sebaik Kakak Su itu ternyata mempunyai ayah yang tidak tahu malu seperti ini. Walaupun pakaiannya berada dalam keadaan berantakkan, namun aura Kylie Man itu tetap saja membuat kedua orang itu merasa sedikit tercengang.
Mereka awalnya memilih hotel ini karena sistem kedap suara yang dimiliki oleh hotel ini, layanan perlindungan rahasia pribadinya ini benar-benar sangat berkelas. Tidak disangka gadis yang berada di depan hadapannya ini ternyata tidak ribut sedikitpun, suara tenang itu seakan-akan membuatnya terlihat datang sebagai tamu.
“Mengundangku sebagai tamu? Apakah ini cara Keluarga Su memperlakuka tamunya? Jika kamu memang sudah mengakui identitasmu, mengapa kalian masih saja merepotkan diri untuk menutup mataku.”
Karena tidak bisa melihat komunikasi antara tatapan kedua lelaki itu, ia hanya bisa menekan rasa takut dalam hatinya, telapak tangannya yang berada di belakang tubuhnya itu bahkan sudah dipenuhi oleh keringat dingin. Ia hanya berharap ia bisa terus menunda waktunya dan membiarkan Kak Su memikirkan cara untuk menyelamatkannya.
“Lihat, ingatanmu itu semakin buruk seiring bertambahnya umur, cepat lepaskan penutup mata Nona Man itu.”
Pengawal yang terus meiliki niat lain terhadap Kylie Man itu langsung melepas penutup mata pada kepala Kylie Man, lalu mengelus wajah kecilnya yang lembut itu sejenak pada sisi yang tidak terlihat oleh orang lain, ekspresi Kylie Man pun langsung berubah dalam sekejap, pada saat ia kembali melihat cahaya, dia tidak melihat ke arah dua lelaki yang tidak tahu malu itu, melainkan menatap ke arah bawahannya yang kejam itu.
Sebuah wajah biasa, namun tatapan dari sepasang matanya itu membuat Kylie Man menatapnya dengan perasaan jijik. Sebuah perasaan dingin memenuhi hatinya, pasti akan ada hari dimana dia dapat membuat lelaki ini membayarnya.
“Silahkan duduk, Nona Man, berdasarkan pertimbangan keuntungan kedua pihak, maka kita tidak bisa melepaskan tanganmu terlebih dahulu, jika memang ada tempat yang terasa kurang nyaman, mohon Nona Man tahan dahulu untuk sementara, selama kita dapat mencapai tujuan kami, maka kita pasti akan mengembalikan Nona Man ke sisi Evan.”
Kylie Man duduk di sofa tanpa rasa bersegan, lalu menatap dingin ke arah kedua lelaki paruh baya yang berada di depan hadapannya. Orang yang berbicar aitu adalah seorang lelaki paruh baya yang terlihat mirip dengan Kakak Su, sehingga dia dapat mengenal mereka dalam sekejap, kedua orang ini adalah paman dan ayah Kakak Su, benar-benar tidak disangka, mereka jelas-jelas adalah orang yang serupa, mengapa mereka berdua dapat melakukan tindakan kejam seperti ini.
“Apa sebenarnya tujuan kalian menangkapku?”
Suara dingin itut idak terdengar sedikitpun takut, bahkan terdengar penuh kewaspadaan. William Su dan Victor Su dapat merasakan sedikit kekesalan dalam hati pada saat yang bersamaan, namun mereka hanya tidak memperlihatkannya saja. Pada saat yang bersamaan, mereka juga menatap ke arah wanita yang terlihat bias aitu.
“Kamu juga tahu bahwa aku memiliki sedikit perselisihan kecil dengan Evan, anak jelek ini mengeraskan diri dan tidak menuruti perkataan diriku yang merupakan ayahnya lagi, aku tahu hubungan yang kamu miliki dengan Evan, aku mengundangmu kemari karena aku ingin memohon kepadamu untuk membantuku meyakinkannya.”
William Su menggunakan hubungan keluarga mereka, lalu berpura-pura bersikap ramah, dia benar-benar tidak tahu bahwa Kylie Man sudah mendengar semua rencana mereka, bahkan mengerti bahwa dia sudah menggunakan kekasihnya sendiri untuk menggoda putranya secara ‘diam-diam’. Perasaan hina yang ia rasakan terhadap lelaki ini terasa semakin mengental, dia benar-benar tidak mengerti mengapa bisa ada orang seperti ini di dunia ini.
“Paman Su, jika kamu memang ingin meyakinkan Kakak Su, aku tentu saja bisa membantunya, namun kamu juga tidak perlu menggunakan cara seperti ini dan mengingkatku. Terlebih lagi, aku saat ini adalah penduduk Amerika, aku yakin aku sudah hilang lebih dari 24 jam, jika kamu tidak ingin memicu keributan, mohon lepaskan diriku, aku bisa membantumu membujuknya.”
Kylie Man hanya ingin mencari kesempatan untuk melarikan diri, namun dia lupa, tidak peduli seburuk apapun keadaannya, William Su dan Victor Su adalah orang-orang yang sudah terjun di dunia bisnis cukup lama, sehingga mereka tentu saja tidak akan merasa yakin hanya dengan beberapa kalimat yang diucapkan oleh seorang gadis. Sehingga ia pun tertawa, tawanya itu terdengar disertai kesinisan, seakan-akan Kylie Man baru saja mengucapkan kata-kata yang sangat konyol.
“Penduduk Amerika? Kekayaan Keluarga Su itu sudah cukup untuk mempengaruhi tindakan kepolisian Kota New York. Nona Man, kamu benar-benar dilindungi oleh Evan dengan sangat baik, jika tidak, kamu juga tidak akan bersikap sekanak-kanak seperti ini di depan hadapanku.”
Ia hanya menggertak erat giginya dan tahu bahwa dirinya ini tidak mepunyai kemampuan untuk memutarbalikkan keadaannya dengan pihak lawan, namun dia sudah cukup akan perasaan dipergunakan untuk mengancam orang-orang yang penting baginya itu.
Dia menggunakan kehromatan diri dan kebersihan dirinya untuk mengubah kembali nama adiknya, naun akhirnya ditahan oleh dua lelaki tidak tahu malu ini di New York, lalu dipergunakan untuk mengancam Kakak Su, dia tidak akan membiarkan masalah seperti ini terulang untuk kedua kalinya.
“Jika kalian memang merasa perlu, maka aku juga sudah tidak perlu mengatakan apa-apa lagi, namun kalian juga merasakan bahwa aku harus dilindungi dengan sangat baik sebelum kalian mencapai tujuan kalian, bukan. Walaupun ini merupakan sebuah tempat yang baik untuk menyandera diriku, namun aku juga bisa menghancurkan segalanya, jadi semoga saja kalian dapat memperlakukanku dengan baik, jika tidak, aku akan membuat kalian tidak mendapatkan segalanya.”
Sikap Kylie Man yang tiba-tiba berubah ini membuat kedua rubah tua itu tercengang ekspresi mereka langsung terlihat sangat tidak enak. Mereka juga merasa sedikit marah saat melihat gadis yang bersikap tenang di depan hadapan mereka. Bukankah gadis ini baru saja berumur 19 tahun? Mereka hanya duduk bersama Kylie Man yang merasa tegang itu dengan ekspresi menegangkan, ruangan itu pun langsung terhanyut ke dalam suasana tenang yang aneh dalam sekejap.
“Baik, aku akan menyuruh orang untuk mengantarkan makanan dan keperluanmu kemari, namun, Nona Man, jika kamu memang tidak merasa rela, aku juga tidak akan memiliki segala jenis penyesalan, dia sudah menyetujui akan dirimu yang berada dalam genggamanku ini, kehidupan dan kematianmu itu tidak sepenting yang kamu kira.”
Dengan ekspresi menegangkan, William Su akhirnya memperingatkannya sekali lagi, Kylie Man hanya tersenyum datar hingga hampir saja membuat kedua lelaki itu hampir saja menggila. Pupil Kylie Man yang bersih itu dilintasi oleh sedikit perasaan dingin, setelah melalui perubahan yang menyakitkan, dia kini bukan lagi sekuntum mawar yang lemah, dia pasti akan membalas satu per satu orang yang sduah mengancam dirinya.
Saat melihat kedua lelaki itu pergi meninggalkan kamar ini, Kylie Man pun akhirnya menghela nafas lega. Sebelum pergi, pengawal itu bahkan menajamkan tatapannya dan membuat Kylie Man ingin sekali melempar wajahnya itu dengan sebuah benda.
Jika pengawal itu diutus untuk mengatur makanan serta kehidupan sehari-harinya, maka dia pasti akan dihadapkan dengan situasi yang sangat berbahaya, untung saja orang yang datang adalah seorang wanita mungil.
Pembantu wanita itu memiliki wajah campuran, hal yang tidak Kylie Man sangka adalah, tubuhnya yang menggoda, riasannya juga terlihat sangat mewah, hal ini sudah cukup membuat orang kecanduan menatapnya. Sambil menatap matanya yang dipenuhi oleh rasa iri yang membara, Kylie Man benar-benar merasa tertuduh.
Wanita itu tampil dengan ekspresi dingin, yang kemudian menatap hina tubuh Kylie Man yang kurus. Dia membuka tali yang mengikat tangan Kylie Man dengan perasaan jijik, namun tangan kirinya selanjutnya tentu saja diikat pada tiang tempat tidur.
Kylie Man merasa sedikit putus asa saat duduk di atas tempat tidur dan melihat wanita itu melempar sebungkus roti dan semua air minum. Dia melirik borgol pada tangannya sejenak, apa yang harus ia lakukan jika ia ingin pergi ke kamar mandi dan sedang diborgol seperti ini?
“Nona, aku ingin pergi ke toilet, bisakah kamu melepaskan ikatanku ini?”
Suara Kylie Man terdengar sangat lembut hingga membuat kewaspadaan wanita itu sedikit berkurang, namun dia ini juga ditunjuk oleh William Su untuk jangan pernah memberikan sedikitpun kesempatan kepada Kylie Man untuk melarikan diri. Sambil menatap Kylie Man dengan berwaspada, dia memastikan bahwa tidak akan ada cara baginya untuk melarikan diri, sebelum ia membuka borgolnya, dia mengaitkan sebuah rantai yang panjang pada borgol Kylie Man di sisi yang lain.
Wanita yang tersenyum dingin sambil mengambil kunci borgol Kylie Man itu beregas melangkah keluar dari kamar hotel. Ia hanya tersenyum kusut, dalam sekejap, Kylie Man pun terjatuh di atas permukaan tempat tidur, wajahnya terlihat memucat, nafasnya bahkan sedikit terengah-engah.
Dia sebelumnya terus berusaha keras untuk bertahan, sebenarnya dirinya ini sudah tidak mempunyai sedikitpun tenaga sejak awal, kaki dan tangannya sudah melemas, sehingga dia benar-benar bukanlah sebuah ancaman bagi mereka.
Setelah beristirahat sejenak, wajahnya tidak terlihat sepucat sebelumnya lagi, ia langsung mengambil roti di atas tempat tidur, lalu menggigitnya dengan suapan yang besar.
Akhirnya, setelah memakan sebuah roti yang panjang, Kylie Man pun kembali bertenaga, setelah beristirahat sejenak di atas tempat tidur, dia pun menyadari bahwa dia sudah bisa berjalan di dalam kamar ini sesuka hatinya. Hanya saja...... Saat ia melihat rantai besi pada lengannya, dia benar-benar tidak mengerti, apakah mereka harus bertindak sampai seperti ini?
Tempat ini jelas-jelas adalah sebuah kamar, terlebih lagi, tempat ini adalah suite yang dilengkapi dengan dua kamar tidur. Kylie Man dapat melihat ke arah kamar yang serupa seperti ruang tamu melalui celah pintunya.
Dia berani memastikan bahwa orang yang berada di luar itu pasti sedang memperhatikan dirinya, namun tidak mempunyai hak untuk memasuki kamar ini, sedangkan nyawanya ini sepenuhnya bergantung kepadanya sebelum Kakak Su bisa menyelesaikan permasalahan ini.
Sebenarnya ini bukanlah sebuah hal baik, setidaknya, lelaki yang sembarangan menyentuhnya itu tidak akan mempunyai kesempatan, dirinya ini juga akan kekurangan sebuah ancaman.
Dia memperhatikan kamarnya, dia hanya mempedulikan makan dan minum sebelumnya dan tidak memperhatikan keadaan kamar ini. Saat kini ia perhatikan, bibirnya pun tersenyum dingin. Benar-benar sampah Keluarga Su, cara mereka dalam menyelesaikan masalah bahkan sangat menghebohkan. Sebuah kamar kecil seperti ini sudah sebanding dengan sebuah kamar standar di hotel biasa.
Untung saja tempat ini dilengkapi oleh segalanya, rantai itu bahkan cukup panjang, selain daripada tidak bisa melihat ke arah luar jendela, hal ini tidak mempengaruhi kebebasannya.
Kamar itu tidak dilengkapi oleh peralatan elektronik, Kylie Man bahkan tidak tahu jelas waktu saat ini. Dia ingat dia sedang menjinjing sebuah tas pesta kecil di tangannya sebelum dia jatuh pingsan, sepertinya kini sudah menjadi milik mereka, yang akan digunakan sebagai bukti untuk mengancam Kakak Su.
Sambil duduk di atas tempat tidur, ia pun menghela nafasnya, dirinya ini benar-benar merupakan sebuah kerepotan, bahkan Kakak Su yang berbaik hati itu saja menjadi sangat sial setelah bertemu dengannya. Dia ini sudah berhutang kepada Kakak Su terlalu banyak, jika hal ini terus berlangsung, dia tidak tahu sampai kapan ia bisa membalas budinya ini.
Sosok yang berdiri di depan jendela tiba-tiba merasa sedikit tidak nyaman. Kingston Ou menatap tajam anggur kekuningan yang berada dalam genggaman tangannya sendiri, lalu terhanyut dalam pikirannya.
Novel Terkait
Cintaku Pada Presdir
NingsiPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Air Mata Cinta
Bella CiaoMata Superman
BrickMy Enchanting Guy
Bryan WuHarmless Lie
BaigeThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlSatan's CEO Gentle Mask×
- Bab 1 Lelaki Yang Serupa Dengan Setan
- Bab 2 Ciuman Yang Buas Dan Keras
- Bab 3 Aroma Segar Pada Tubuhnya
- Bab 4 Wanita, Beraninya Kamu Menggigitku
- Bab 5 Menahan Tangannya Yang Tidak Bisa Diam
- Bab 6 Aromamu Ini Boleh Juga
- Bab 7 Miliknya Secara Pribadi
- Bab 8 Apakah Kamu Berharap Lelaki Akan Menyentuhmu?
- Bab 9 Menerima Amarah Yang Hebat
- Bab 10 Terluka Melindunginya
- Bab 11 Apakah Kamu Benar-benar Rela Menyuruhku Pergi?
- Bab 12 Ingin Mengawasiku?
- Bab 13 Hinaan Dan Cacian
- Bab 14 Tidak Terlupakan
- Bab 15 Lelaki Yang Lemah
- Bab 16 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 17 Sekarang, Puaskan Aku!
- Bab 18 Setan Lainnya
- Bab 19 Menutupi Luka Dalam Hati
- Bab 20 Menahan Rasa Sakit
- Bab 21 Tuan Putri yang Jelita
- Bab 22 Nikmatilah Baik-baik
- Bab 23 Ciuman yang Lembut
- Bab 24 Kamu Tidak Boleh Celaka!
- Bab 25 Aku Akan Menjagamu
- Bab 26 Menyembunyikan Rasa Sakit
- Bab 27 Love of Rose
- Bab 28 Membayar Harga Setimpal
- Bab 29 Amarah yang Meledak
- Bab 30 Suasana Hati yang Kacau
- Bab 31 Lembut Dan Perhatian
- Bab 32 Tatapan Kebencian
- Bab 33 Senyum Dingin
- Bab 34 Selamanya Berpura-pura
- Bab 35 Rasa Cemas
- Bab 36 Mainan Dan Barang
- Bab 37 Aku Membencinya, Selamanya
- Bab 38 Berikan Aku Penjelasan
- Bab 39 Hukuman Yang Disebut Pria Itu
- Bab 40 Pengkhianatan
- Bab 41 Wanita, Tidak Mengerti Menaatikah?
- Bab 42 Wanita Yang Keras Kepala
- Bab 43 Nasib Yang Menyedihkan
- Bab 44 Hati Tersayat
- Bab 45 Melunakkan Hatinya
- Bab 46 Hanya Pengganti
- Bab 47 Tangisan Tanpa Suara
- Bab 48 Kenangan Buruk
- Bab 49 Kakak Su, Terima Kasih
- Bab 50 Kematian, Apa Warnanya
- Bab 51 Wanita Lembut Yang Kuat
- Bab 52 Senyuman Menenangkan Pria
- Bab 53 Calon Ibu Yang Berani
- Bab 54 Sup Ayam Yang Dimasak Dengan Sepenuh Hati
- Bab 55 Senyuman Yang Tidak Berdaya
- Bab 56 Inti Dari Kehidupan
- Bab 57 Tatapan Hina Anni
- Bab 58 Apakah Sebenarnya Tujuannya Itu
- Bab 59 Bernafas Saja Terasa Sakit
- Bab 60 Kenapa Menangkapku?
- Bab 61 Terhanyut Dalam Pikirannya
- Bab 62 Hanya Bercanda
- Bab 63 Anggur Yang Pahit
- Bab 64 Tidak Meninggalkan Sedikitpun Jejak
- Bab 65 Kejadian Yang Mengejutkan
- Bab 66 Bayi yang Lemah
- Bab 67 Wanita Dijiwanya
- Bab 68 Melampiaskan Perasaan
- Bab 69 Tidak Dapat Menanggapi Cinta Itu
- Bab 70 Membuka Harga
- Bab 71 Hal yang Disembunyikan
- Bab 72 Orang Berbakat
- Bab 73 Gadis Dengan Wajah Imut
- Bab 74 Dua Sampah
- Bab 75 Jangan Takut, Ada Aku Di Sini
- Bab 76 Semakin Lihat Semakin Suka
- Bab 77 Tujuan Yang Asli
- Bab 78 Hanya Masalah Waktu
- Bab 79 Semoga Semuanya Adalah Kebetulan
- Bab 80 Berebut Kasih Sayang
- Bab 81 Menghilang Tanpa Alasan
- Bab 82 Pelukan Besar
- Bab 83 Ketidakhadiran Yang Lama
- Bab 84 Pelukan Lembut
- Bab 85 Terlambat Untuk Mengatakan Aku Mencintaimu
- Bab 86 Kebahagiaan
- Bab 87 Apa Yang Kamu Takutkan, Aku Melindungimu
- Bab 88 Dia Harus Pergi Mencarinya
- Bab 89 Perasaan Campur Aduk
- Bab 90 Suara Yang Akrab
- Bab 91 Pembicaraan Yang Adil
- Bab 92 Cinta Seperti Ini, Tidak Bisa Ditanggung
- Bab 93 Cinta Kita Masih Belum Berakir
- Bab 94 Dugaan
- Bab 95 Sebuah Racun
- Bab 96 Memenjarakannya Seumur Hidup
- Bab 97 Bayangan Yang Pergi Menjauh
- Bab 98 Suasana Yang Ramai
- Bab 99 Hidup Yang Kesepian
- Bab 100 Kebencian yang Sangat Dalam Kepadanya
- Bab 101 Mendominasi Hidupnya
- bab 102 Menggerakkan hatinya
- Bab 103 Kebahagiaan Yang Telah Lama Tidak Dirasakan
- Bab 104 Seperti Biasanya
- Bab 105 Senyuman Yang Tampan Dari Pria Itu
- Bab 106 Racun Yang Cukup Keras
- Bab 107 Berusaha Memperbaiki Semuanya
- Bab 108 Tenggelam Dalam Kelembutannya
- Bab 109 Sepenuh Hati Mengeluarkan
- Bab 110 Kekurangan Kasih Sayang Seorang Ayah
- Bab 111 Rencana Jasea, Pembunuhan
- Bab 112 Keterikatan Yang Tidak Bisa Dimusnahkan
- Bab 113 Kebahagiaan Yang Amat Besar
- Bab 114 Kebengisan Hati Manusia
- Bab 115 Penuh Dengan Harapan
- Bab 116 Berjanji Seumur Hidup.
- bab 117 Hati Yang Penuh Dengan Bekas Luka.
- Bab 118 Meskipun Merelakan Semuanya.
- Bab 119 Rasa Cemburu yang Tidak Beralasan.
- Bab 120 Lukanya, Di Bayar Selama Seumur Hidup!
- Bab 121 Nama Panggilan Yang Mudah
- Bab 122 Senyuman Bahagia
- Bab 123 Mendambakan Pujaan Hati
- Bab 124 Perasaan Yang Kacau
- Bab 125 Ancaman Keras
- Bab 126 Diam-Diam Berdoa
- Bab 127 Menusuk Kedalam Hatinya
- Bab 128 Memilih Hubungan
- Bab 129 Senyum Candaan
- Bab 130 Ayah Jahat
- Bab 131 Dulu, Tidak Pernah Ada
- Bab 132 Mimpi Yang Mendalam
- Bab 133 Sangat Kecewa
- Bab 134 Menunggu Akhir
- Bab 135 Kehilangan Tanpa Akhir
- Bab 136 Kencan Terbaik
- Bab 137 Berdoa Agar Keajaiban Terjadi
- Bab 138 Cincin Berlian Berbentuk Hati
- Bab 139 Kehormatan Yang Sangat Besar
- Bab 140 Gadis Itu
- Bab 141 Hati Yang Kosong
- Bab 142 Keterikatan Hati
- Bab 143 Tidak Tahu Berbuat Apa
- Bab 144 Melodi Yang Berkumandang Dihati
- Bab 145 Mimpi Buruk Yang Nyata
- Bab 146 Permainan, Baru Saja Dimulai
- Bab 147 Kelembutan Yang Tidak Dapat Dijelaskan
- Bab 148 Kehidupan, Sesuatu Yang Sangat Indah
- Bab 149 Hukum Karma
- Bab 150 Krisis
- Bab 151 Sebuah Hadiah Saja
- Bab 152 Menertawakan Aku Lagi
- Bab 153 Kalang-Kabut
- Bab 154 Pura-pura Berlagak Baik
- Bab 155 Ciuman Basah
- Bab 156 Aura Memikat
- Bab 157 Apakah Dia Jatuh Cinta Padanya?
- Bab 158 Kesaksian Cinta
- Bab 159 Kamu Satu-Satunya Milikku
- Bab 160 Umpan Yang Tidak Berarti
- Bab 161 Bermain Hilang Denganku?
- Bab 162 Dia Adalah Barang Di Sakunya
- Bab 163 Hubungan Darah Tidak Tergantikan
- Bab 164 Hati, Sekali Lagi Bergejolak
- Bab 165 Hukuman Baru
- Bab 166 Ayah Jahat, Hidup Bersamakah
- Bab 167 Menjaga Cinta
- Bab 168 Apa Itu Naksir? Apa Itu Harapan?
- Bab 169 Penantian Itu Adalah Cinta
- Bab 170 Memilih Kehidupan
- Bab 171 Semuanya Hanya Angin Berlalu
- Bab 172 Obsesi Yang Hancur
- Bab 173 Membalas Dengan Cinta Yang Lebih Banyak
- Bab 174 Ciuman
- Bab 175 Jangan Terlalu Naif
- Bab 176 Perhatian Dari Anak-anak
- Bab 177 Cinta Yang Penuh Manja
- Bab 178 Komunikasi Secara Mendalam
- Bab 179 Harga Yang Mahal
- Bab 180 Masalah Kakak Yang Menyedihkan Hati
- Bab 181 Melampaui Persahabatan, Bukan Cinta
- Bab 182 Kurva Anggun
- Bab 183 Penghiburan Yang Lembut
- Bab 184 Tergila-Gila Dengan Kecuekannya
- Bab 185 Tempat Teduh Yang Hangat
- Bab 186 Bagaimana Bisa Tega?
- Bab 187 Biarpun Sekujur Tubuh Penuh Luka, Juga Harus Bertahan
- Bab 188 Memprovokasi Keingintahuannya
- Bab 189 Kebahagiaan Yang Tidak Familiar
- Bab 190 Pura-pura Kuat
- Bab 191 Berterima Kasih
- Bab 192 Tulus, Arus Yang Bergejolak Secara Diam-Diam
- Bab 193 Pemikiran Yang Tidak Pasti
- Bab 194 Tidak Ada Masa Lalu, Hanya Ada Kebencian
- Bab 195 Kamu Selamanya Merupakan Wanitaku!
- Bab 196 Anggung-anggip Bagai Rumput Tengah Jalan
- Bab 197 Hati yang Membeku
- Bab 198 Rasa Nyeri yang Menusuk
- Bab 199 Hubungan Darah yang Tak Terputuskan
- Bab 200 Kebohongan Dengan Niat Baik
- Bab 201 Orang Yang Sangat Di Pertanyakan.
- Bab 202: Seorang Bocah Yang Lucu Dan Nakal
- Bab 203 Gadis Yang Jahil.
- Bab 204 Kebahagiaan, Ada Di Masa Depan Yang Tidak Jauh.
- Bab 205 Permain Anak-anak.
- Bab 206 Apakah Akan Menghasilkan Uang Dengan Berakting?
- Bab 207 Terimakasih Kamu Telah Menjaga Pacarku
- Bab 208 Memilih Seseorang Yang Tidak Kamu Cintai
- Bab 209 Menunggu Kebahagiaan
- Bab 210 Mimpi Yang Sia-Sia
- Bab 211 Membenci Pikiran Sendiri
- Bab 212 Apa Yang Sudah Aku Lakukan Padanya!
- Bab 213 Orang Yang Senantiasa Melindunginya
- Bab 214 Pertarungan Antara Dua Pria
- Bab 215 Mengkhawatirkan Masalah Orang Dewasa
- Bab 216 Ada Yang Dinamakan Dengan Tanggung Jawab
- Bab 217 Hening, Tidak Akur
- Bab 218 Derita, Dilema!
- Bab 219 Menarik Jarak
- Bab 220 Siapa Ayah dari Anak-Anak?
- Bab 221 Semua Kenanganku
- Bab 222 Harus Membawanya Pergi
- Bab 223 Jadilah Asisten Pribadiku
- Bab 224 Jatuh Kedalam Jurang
- Bab 225 Insiden
- Bab 226 Siapa Orang Yang Berhenti Di Hatinya?
- Bab 227 Suhu Tubuh Yang Familiar
- Bab 228 Tenggelam Dalam Pelukannya
- Bab 229 Maksudnya Tidak Biasa Adalah?
- Bab 230 Kami Percaya Paman
- Bab 231 Berusaha Keras Berjuang
- Bab 232 Apa Masih Ingin Kehilangan Dia?
- Bab 233 Paling Tidak Memiliki Jejaknya
- Bab 234 Satu Wajah Kelelahan
- Bab 235 Memenuhi Kekosongan Dalam Hati
- Bab 236 Untunglah, Semuanya Ada
- Bab 237 Benar-Benar Kejam!
- Bab 238 Genggamlah Harapan Itu
- Bab 239 Saling Mencintai, Mengapa Tidak Bisa Bersama
- Bab 240 Kemesraan Seperti Itu
- Bab 241 Bayangan yang Menghilang
- Bab 242 Tidak Bisa Memiliki Keduanya
- Bab 243 Menekan Jalan Pikirannya
- Bab 244 Itu Hanya Salah Paham Saja
- Bab 245 Apa Lagi yang Tersisa Darinya
- Bab 246 Ketakutan yang Merasuk Kembali
- Bab 247 Meningkatkan Kewaspadaan
- Bab 248 Posisi Itu Milik Mommy
- Bab 249 Kebahagiaan Dan Keengganan
- Bab 250 Sakitnya Sampai Lubuk Hati
- Bab 251 Tidak Punya Masa Depan Di Antara Kami
- Bab 252 Sebuah Tantangan Bagi Siapapun
- Bab 253 Kesakitan Yang Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 254 Terukir Di Dalam Hati
- Bab 255 Perasaan Memikat
- Bab 256 Rencana Manusia Tidak Sebaik Rencana Tuhan
- Bab 257 Tidak Akan Membiarkanmu Terluka
- Bab 258 Kembali Mengguncang Hatiku
- Bab 259 Bernilai Uang
- Bab 260 Kenyataan Yang Mengejutkan
- Bab 261 Merahasiakannya Dariku?
- Bab 262 Siap Menemaninya Setiap Saat
- Bab 263 Percikan Api Yang Menyilaukan
- Bab 264 Hubungan Yang Tidak Ada Perasaan Di Dalamnya.
- Bab 265 Suasana Hati Yang Buruk.
- Bab 266 Bagaimana Mungkin Baby Bukan Anaknya?
- Bab 267 Perasaan Yang Tidak Benar.
- Bab 268 Memperjuangkan Hak Asuh Anak.
- Bab 269 Wajah Iblis Yang Mempesona.
- Bab 270 Pertengkaran Kecil.
- Bab 271 Hubungan
- Bab 272 Batas Tantangannya
- Bab 273 Mengendalikan Perasaan Sendiri
- Bab 274 Tidak Tahu Berterima Kasih
- Bab 275 Dia, Sulit untuk Memilih
- Bab 276 Sengketa Tanpa Akhir
- Bab 277 Arah Hidup Yang Baru
- Bab 278 Merasakan Masamnya Hidup
- Bab 279 Diam Terisak
- Bab 280 Tidak Bisa Berhenti
- Bab 281 Wajah Yang Mirip
- Bab 282 Pasti Akan Kembali Dengan Selamat
- Bab 283 Waktu Yang Di Tentukan
- Bab 284 Tersakiti, Di sekitarnya
- Bab 285 Melewati Waktu Yang Indah
- Bab 286 Terjatuh Saat Ini
- Bab 287 Memiliki Kenyamanan
- Bab 288 Jalan Dimana Tidak Akan Bisa Kembali
- Bab 289 Mencari Benang
- Bab 290 Berubah Tanpa Disadari
- Bab 291 Pelaksanaan Rencana
- Bab 291 Pandangan Yang Meragukan
- Bab 293 Lebih Memilih Percaya
- Bab 294 Semuanya Sudah Digariskan
- Bab 295 Mengkhawatirkan Keadaannya
- Bab 296 Percaya, Atau Melepaskan?
- Bab 297 Alasan Melarikan Diri
- Bab 298 Dia, Adalah Wanita Tercantik
- Bab 299 Apa Arti Kakak Di Dalam Hatimu?
- Bab 300 Dia Adalah Orang Yang Selalu Aku Cintai
- Bab 301 Hidup Bahagia Dengannya
- Bab 302 Rasa Lain
- Bab 303 Kehidupan Sepele
- Bab 304 Pertahankan Anak Itu
- Bab 305 Hal Yang Pantas Disyukuri
- Bab 306 Menculik Sandera
- Bab 307 Debut Sensasional
- Bab 308 Waktu Kematian Ada Di Sini!
- Bab 309 Kegelapan
- Bab 310 Niat Yang Perlahan-lahan Terdorong Jauh
- Bab 311 Keserasian Antara Kita Berdua
- Bab 312 Krisis Terbesar
- Bab 313 Penuh Dengan Kecemasan Di Dalam Hatinya
- Bab 314 Tidak Bisa Diremehkan
- Bab 315 Memainkan Sebuah Permainan.
- Bab 316 Kakak, Aku Mempunyai Rencana.
- Bab 317 Pasangan Sempurna Yang Saling Mencintai.
- Bab 318 Apakah Dia Bisa Menanggungnya?
- Bab 319 Berpikir Demi Dirinya.
- Bab 320 Dapat Memikul Tanggung Jawab.
- Bab 321 Menghapuskan Keberadaannya
- Bab 322 Dipikirkan Dengan Baik
- Bab 323 Apa Yang Disebut Dengan
- Bab 324 Keputusan Akhir
- Bab 325 Tidak Ada Kesempatan Apapun Untuk Kembali
- Bab 326 Pernah Bekerja Keras Seperti Itu
- Bab 327 Karena Aku Mencintaimu
- Bab 328 Cinta, Terkubur Dihatiku
- Bab 329 Jebakan
- Bab 330 Kebencian Yang Dalam
- Bab 331 Penyesalan Di Dalam Hati
- Bab 332 Tentang Ingatan
- Bab 333 Membuat Dia Susah
- Bab 334 Merindukan Dia Hingga Bodoh
- Bab 335 Kebahagiaan Di Dalam Hati
- Bab 336 Senyuman Yang Dingin
- Bab 337 Mengenal Hatinya Sendiri
- Bab 338 Menjaga Senyuman Yang Berkilau
- Bab 339 Cinta Yang Murni
- Bab 340 Menarik Perhatiannya
- Bab 341 Ekspresi Gila
- Bab 342 Hawa Dingin Di Hati
- Bab 343 Menyeramkan Seperti Di Neraka
- Bab 344 Kasih Sayang Yang Mendalam
- Bab 345 Tatapan Bengong
- Bab 346 Memeluknya
- Bab 347 Kehidupan Yang Berbeda
- Bab 348 Kamu Adalah Pemeran Utama
- Bab 349 Merekam Film Baru
- Bab 350 Dibayar Dengan Baik
- Bab 351 Apakah Melepaskan, Juga Harapan Tinggi ?
- Bab 352 Berjuang Untuk Hidup
- Bab 353 Bisakah Aku Mengundangmu Untuk Menari?
- Bab 354 Hadiah Permintaan Maaf
- Bab 355 Anak Itu Tidak Bersalah!
- Bab 356 Hubungan Kerjasama
- Bab 357 Terjebak Dalam Bahaya
- Bab 358 Belaian Yang Lembut
- Bab 359 Jangan Melakukan Hal Bodoh
- Bab 360 Apakah Kamu Membenciku?
- Bab 361 Rasa Lelah Sepanjang Malam.
- Bab 362 Pandangan Mata Dingin Yang Terlihat Kesal.
- Bab 363 Tidak Dapat Di Percaya.
- Bab 364 Wajah Yang Pucat.
- Bab 365 Kamu Tidak Ada Jalan Untuk Mudur.
- Bab 366 Menganggap Pencuri Sebagai Seorang Ayah.
- Bab 367 Bibi Jahat
- Bab 368 Menakutkan.
- Bab 369 Suara Tawa Yang Tidak Asing.
- Bab 370 Penderitaan Yang Mendalam.
- Bab 371 Tidak Bisa Menyentuhnya
- Bab 372 Diperalat Oleh Mereka
- Bab 373 Tidak Menghormati Orang Yang Lebih Tua
- Bab 374 Anak Bodoh Yang Polos
- Bab 375 Ada Kesalapahaman
- Bab 376 Tetap Tinggal Di Sini Untuk Menemaniku
- Bab 377 Melewatkan Kebahagiaan
- Bab 378 Mentolerir Ahli Seperti Ini
- Bab 379 Apakah Kamu Ingin Pergi Beristirahat ?
- Bab 380 Sejarah Masa Lalu
- Bab 381 Kemampuan Beradu Peran
- Bab 382 Orang Rendahan Memang Tidak Masuk Akal
- Bab 383 Teguh Dengan Pilihan Sendiri
- Bab 384 Perasaan Tidak Nyaman Yang Sulit Dipahami!
- Bab 385 Keuntungan Dari Siapa?
- Bab 386 Bergabung
- Bab 387 Pesan Tidak Berdaya
- Bab 388 Biarkan Aku Tenang Sejenak
- Bab 389 Seperti Sehati
- Bab 390 Perhatikan Baik-Baik Lukamu
- Bab 391 Sama Seperti yang Dulu
- Bab 392 Banyak Pikiran
- Bab 292 Hanya Perlu Sedikit Waktu
- Bab 394 Peringatan
- Bab 395 Cemas, Lenyap
- Bab 396 Sudah Menggila
- Bab 397 Nada Berat dan Ucapan yang Tenang
- Bab 398 Hanya Candaan Belaka
- Bab 399 Harapan Sudah Sirna?
- Bab 400 Tangisan, Menghibur
- Bab 401 Semuanya Sudah Tenang
- Bab 402 Menenangkan Hati
- Bab 403 Bekerja Keras Untiuk Memadamkan Api
- Bab 404 Tidak Sebanding Dengan Usahamu
- Bab 405 Rencanaku
- Bab 406 Tersenyum Dan Penuh Semangat
- Bab 407 Ketidakberdayaan Dan Simpati
- Bab 408 Hubungan Tanpa Jalan Keluar
- Bab 409 Memberi Kompensasi
- Bab 410 Setelah Pergi Barulah Bisa Menghargai
- Bab 411 Benar-benar Di Luar Dugaan
- Bab 412 Bisa Mempunyai Banyak Pilihan
- Bab 413 Sudah Sangat Sadar
- Bab 414 Lembut, Yakin
- Bab 415 Percaya Pada Teman
- Bab 416 Dari Awal Tidak Bersalah
- Bab 417 Jangan Membuat Wanita Marah
- Bab 418 Air Mata Di Sudut Mata
- Bab 419 Mengingat Kembali Kenangan Yang Indah
- Bab 420 Yang Tidak Dapat Melihat Kebahagian, Adalah Aku
- Bab 421 Rahasia Di Antara Mereka
- Bab 422 Jangan Berpura-pura Menjadi Orang Baik!
- Bab 423 Foto-foto tersebut
- Bab 424 Hati, Hampa
- Bab 425 Dua Baris Air Mata
- Bab 426 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 427 Sebuah Kekuatan
- Bab 428 Pasti Merupakan Mimpi!
- Bab 429 Wajah Yang Jelas
- Bab 430 Semuanya, Melenyap untuk Seutuhnya
- Bab 431 Hutang Di Masa Lalu.
- Bab 432 Diam-diam Saling Berpandangan.
- Bab 433 Sikap Santai.
- Bab 434 Cara Terbaik.
- Bab 435 Tidak Tega Melihanya Jatuh Semakin Dalam.
- Bab 436 Karena, Ada Kehidupannya.
- Bab 437 Amarah Yang Bergelora.
- Bab 438 Wajah Serius.
- Bab 439 Menghancurkan Diri Sendiri
- Bab 440 Mencapai Kesepakatan.
- Bab 441 Dia Sendirian Seumur Hidup
- Bab 442 Panik Dalam Sekejap
- Bab 443 Dia Pasti Menyukainya
- Bab 444 Aku Percaya Dia!
- Bab 445 Nasib Di Masa Depan.
- Bab 446 Jaringan Rahasia.
- Bab 447 Kecurigaannya Satu Demi Satu.
- Bab 448 Pandangan Matanya, Menusuk Hatinya.
- Bab 449 Wanita Yang Tidak Berperasaan
- Bab 450 Hatinya Terkoyakkan.
- Bab 451 Mengejek Diri Sendiri
- Bab 452 Kabar Terluka
- Bab 453 Tidak Ada Keluhan
- Bab 454 Bayangan Pelan-Pelan Menghilang
- Bab 455 Berhati-Hati
- Bab 456 Sedikit Penantian
- Bab 457 Penuh Percaya Diri
- Bab 458 Kasih Sayang Yang Hangat
- Bab 459 Terselubung
- Bab 460 Tatapan Yang Ragu-Ragu
- Bab 461 Suasana Yang Kaku
- Bab 462 Ekspresi Wajah Tidak Berdaya
- Bab 463 Hangat, Setia
- Bab 464 Terpesona, Nakal
- Bab 465 Berkata Tidak Usah Bertemu Maka Tidak Usah Bertemu?
- Bab 466 Berbinar-binar
- Bab 467 Rencana Dalam Hati
- Bab 468 Target Perlindungan Yang Penting
- Bab 469 Mengganti Rencana Dalam Detik Terakhir
- Bab 471 Sangat Puas
- Bab 470 Cahaya Diambil Alih, Olehnya
- Bab 472 Semoga Kalian Bahagia
- Bab 473 Pikiran Yang Melonjak
- Bab 474 Niat Dia
- Bab 475 Bagaimana Peduli Terhadapnya
- Bab 476 Tidak Takut Dan Tidak Terkendali
- Bab 477 Kini Sudah Tidak Seperti Dulu
- Bab 478 Berusaha Keras Membuatnya Menjadi Kenyataan
- Bab 479 Memahami Kesedihannya
- Bab 480 Sebenarnya Cinta Atau Tidak?
- Bab 481 Memberi Contoh Yang Sangat Bagus
- Bab 482 Cara Yang Pas
- Bab 483 Mencicipi Aromanya
- Bab 484 Tak Bisa Berkata-Kata
- Bab 485 Wanita Gampangan
- Bab 486 Dirinya Sendiri Yang Terbawa Perasaan?
- Bab 487 Alasan Menolak.
- Bab 488 Sangat Mengalah.
- Bab 489 Nasib Sebagai Catur.
- Bab 490 Masuk Kedalam Pelukkannya.
- Bab 491 Anak Kecil Yang Mengganggu
- Bab 492 Pembicaraan Yang Canggung
- Bab 493 Pertunangan Yang Sederhana
- Bab 494 Terampil
- Bab 495 Sangat Intim
- Bab 496 Menyebarkan Ketenangan
- Bab 497 Semua Penuh Dengannya
- Bab 498 Penuh Perhatian
- Bab 499 Berbincang Dengan Baik
- Bab 500 Dengan Pelan Dia Memperingati
- Bab 501 Membuat Aku, Hidup Dengan Tidak Tenang
- Bab 502 Berikan Kesempatan Untukku
- Bab 503 Sasaran
- Bab 504 Perlombaan Bocah
- Bab 505 Penjaga Rahasia
- Bab 506 Kesakitan Yang Begitu Mendalam
- Bab 507 Saling Menjaga
- Bab 508 Dengan Tenang Menyerahkan Dirinya Padanya
- Bab 509 Tidak Ada Artinya Hidup Tanpamu
- Bab 510 Terbang Bersamamu
- Bab 511 Mengerti Niat Mereka
- Bab 512 Ayah Yang Aneh
- Bab 513 Senyuman Yang Begitu Menawan
- Bab 514 Ayah Sedang Melamar?
- Bab 515 Jangan Pergi!
- Bab 516 Malu
- Bab 517 Pernikahan Yang Lebih Baik
- Bab 518 Kita Jangan Berpisah Lagi!
- Bab 519 Memegang Kebahagiaan Sendiri
- Bab 520 Ayah, Sangat Buruk
- Bab 521 Melihat Kebahagiaan
- Bab 522 Kami Setuju!
- Bab 523 Cinta Seperti Mimpi
- Bab 524 Perjalanan Bulan Madu Untuk Dua Orang
- Bab 525 Akhir Yang Bahagia