Satan's CEO Gentle Mask - Bab 58 Apakah Sebenarnya Tujuannya Itu
Berdiri di sisi jendela itu adalah sudut yang paling tidak menarik perhatian di tengah acara tersebut, di luar adalah Kota New York yang terlihat sangat hidup, di depannya terdapat sepasang lelaki dan wanita yang mengenakan pakaian yang mewah, hati Kylie Man pun tiba-tiba terasa sedikit kesepian.
Di dalamnya, Anni dan Charles adalah pasangan yang paling membuat semua orang iri, tidak peduli apakah itu adalah kecantikan Anni, ataupun ketampanan Charles, semuanya tetap saja menjadi pusat perhatian semua orang, membuat orang-orang yang hanya bisa menatap mereka dengan iri, ada beberapa kebahagiaan yang tidak perlu disampaikan dengan menggunakan kata-kata, namun hanya perlu dituturkan dengan sikap yang tenang.
Setelah menarik tatapannya, terlihat Evan Su yang kini sedang berdiri di sisi lainnya. Penampilan yang tampan, aura yang elok, sikap yang sopan, membuat dirinya terlihat sepenuhnya sangat menyenangkan mata. Berkeliling diantara para wanita yang kagum padanya, berada di tengah kekayaan dan keuntungan, tidak peduli bagaimanapun, semua wanita pasti akan mencintai lelaki seperti ini, namun, mengapa ia bisa mencintai dirinya seperti ini?
Helaan nafas yang pelan berhembus dari sudut mulutnya, dia berpaling dan melihat ke arah luar jendela, sepoian angin yang pelan itu menghembus rambut yang berada di sisinya, dia benar-benar berharap semua ini dapat selesai lebih awal, dia benar-benar ingin segera pulang dan melihat kedua bayi itu.
Tidak tahu apa yang terjadi, namun orang-orang di dalam tiba-tiba mengheboh. Beberapa orang terlihat perlahan berkumpul pada salah satu sisi, setelah Kylie Man menyadarinya, dia sudah terlebih dahulu dikelilingi oleh sekelompok orang.
Kylie Man yang perlahan mengerutkan kedua alisnya itu benar-benar tidak menyukai suasana ramai seperti ini, pada saat ia hendak melangkah keluar, ia menyadari bahwa orang-orang tersebut sudah menutupi jalannya.
Sepintas rasa tidak nyaman muncul dalam perasaannya. Namun, orang-orang itu membelakanginya, selama ia bersikap sedikit lebih hati-hati, maka seharusnya tidak akan muncul masalah, lagipula, ini adalah tempat umum, Kakak Su dan Anni juga sedang hadir, mungkin dirinya yang sudah terlalu sensitif.
Kylie Man awalnya memang sudah mungil, sehingga ia pun langsung tenggelam di tengah para orang barat itu dalam sekejap, Evan Su yang sebelumnya berdiri di tengah kerumunan itu tiba-tiba langsung menatap ke arah Kylie Man, namun dia tidak bisa melihatnya. Jika bukan karena paman yang tiba-tiba terjatuh dari tangga, dia juga tidak akan terjepit di tengah kerumunan orang ini, walaupun dia sebelumnya sedang bersosialisasi, namun tatapannya tidak pernah meninggalkan Kylie Man sebelumnya.
Walaupun kerumunan itu sangat ramai, namun Anni tetap saja dilindungi Charles dalam pelukannya sejak awal. Setelah gadis yang mungil itu berusaha berlari keluar dari kerumunan, hal pertama yang ia lakukan adalah mencari wanita yang mengenakan cheongsam berwarna putih. Namun, hal yang membuatnya merasa kurang nyaman adalah, di tengah gaun-gaun yang berwarna gelap, satu-satunya orang yang tidak terlihat adalah wanita dengan tampilan yang mencolok itu.
“Charles, keadaannya berantakkan.” Setelah menggigit bibirnya, sebuah pikiran yang menakutkan membuat tatapan Anni mulai berkaca-kaca. Dia kehilangan Kak Kylie, para wanita yang tidak tahu malu itu baru saja mengelilingi suaminya dan benar-benar membuatnya merasa sedikit marah, namun....... Semoga orang-orang itu tidak melakukan hal bodoh, jika tidak, dia dan kakaknya pasti akan membuat mereka membayar biaya yang sepantasnya.
Kylie Man tidak bisa melihat jelas permasalahan apa yang sebenarnya terjadi di depan hadapannya, dia juga tidak bisa merasakan kegugupan kedua orang itu. Sambil mengerutkan alisnya, suasana yang sangat mendesak ini membuatnya sedikit sulit bernafas.
Dia langsung menyingkir ke salah satu sisi, namun tanpa adanya sedikitpun kewaspadaan, sebuah tangan tiba-tiba terulur. Selanjutnya, mulut dan hidung Kylie Man ditutupi oleh sebuah saputangan. Hidungnya tiba-tiba dipenuhi oleh sebuah aroma menusuk yang sangat berat, tangan dan kaki Kylie Man yang menyadari bahwa dirinya kini sudah berada dalam situasi berbahaya dan baru saja ingin memberontak itu pun langsung ditahan.
Dalam keadaan sadar, serta seiring dengan aroma manis yang perlahan menjauh, orang-orang yang berada dekat dengannya itu tidak menyadari kebahayaannya. Akhirnya dia tidak bisa mengalahkan efek obat yang kuat dan terjatuh ke dalam kegelapan.
“Apa yang baru saja terjadi? Mengapa semua orang berkumpul disana?”
Kerumunan orang-orang tersebut akhirnya sedikit berkurang, Anni dan Charles bergegas menemukan Evan Su, namun dia tidak bisa menemukan bayangan mungil berwarna putih.
“Paman baru saja terjatuh dari tangga tadi, apakah kalian melihat Kylie Man, aku baru saja mencarinya dan tetap saja masih belum menemukannya.”
Perasaan kesal mulai muncul dalam sepasang matanya itu, ia kemudian melirik lelaki yang dibawa kembali ke kamarnya, perasaan tidak nyaman mulai memenuhi hatinya, wajah tampannya terlihat berubah mendingin, orang-orang itu sebaiknya tidak menaruh target mereka terhadap Kylie Man, jika tidak... Dia pasit tidak akan bersegan untuk mengurangi seorang manusia tidak berguna.
“Kami juga tidak meliihatnya, menurutmu, apakah mungkin......”
Suara Anni terdengar menjadi dingin, matanya yang berkaca-kaca terlihat dilintasi sedikit rasa benci. Mata ketiga orang tersebut menatap ke arah lantai dua pada saat yang bersamaan. Orang-orang tersebut sebaiknya jangan mencoba untuk merebut sesuatu yang tidak seharusnya menjadi milik mereka.
Setelah terbangun dari kegelapan, Kylie Man hanya merasa dirinya kini masih sangat pusing dan linglung. Matanya ditutupi oleh selapis kain hitam, tangan dan kakinya bahkan diikat bersamaan, dia sudah diculik.
Untung saja, walaupun kain tersebut menutupi matanya, selama dia tidak bergerak, maka tidak akan ada yang tahu bahwa dia sudah bangun, berdasarkan akting yang muncul di televisi, jika bukan seorang penjahat yang sangat aneh, sebelum ia sepenuhnya menyadarkan diri, maka dia seharusnya masih bisa mendengar informasi yang tidak seharusnya ia dengar.
Tidak tahu apakah nasib Kylie Man sudah terlalu baik, walaupun dia terikat, namun dia masih saja berbaring di atas lantai, tidak ada orang yang menggantungnya, juga tidak diikat di kursi, walaupun kaki dan tangannya terasa tidak nyaman, namun tidak akan terasa sesakit itu.
Dia dapat merasakan lantai dingin di bagian belakang utbuhnya. Suasana di sekelilingnya terasa sangat tenang, tidak ada sedikitpun suara, tidak tahu sudah berapa lama ia menyadarkan diri, namun intuisinya itu mengatakan kepadanya bahwa dia masih berada di suatu tempat di dalam kota dan tidak dikirimkan ke luar kota.
Namun nasib baiknya itu tidak terus mendukungnya, setelah berusaha beberapa saat, Kylie Man yang sudah sepenuhnya sadar pun mendengar suara langkah kaki, terlebih lagi tidak hanya satu orang. Suara langkah kaki sepatu kulit seorang lelaki yang berat, serta suara nyari dari sepatu hak tinggi seorang wanita, hal ini pun langsung membuatnya gugup dalam sekejap.
‘Ka da’, pintu pun dibuka, lalu diikuti oleh suara godaan lelaki dan wanita. Kylie Man menebak dia mungkin saja sedang berada di sebuah kamar lain, walaupun dia bisa mendengar jelas hal-hal yang terjadi di luar, namun jaraknya itu masih sedikit jauh. Suara pintu itu juga bukan merupakan suara pintu kamar dimana ia berada saat ini.
“Apakah kamu melihat ekspresi Evan Su si anak haram itu, huh, dia hanyalah anak liar yang dipungut oleh tuan besar dari luar saja.”
Ucapan penuh kehinaan itu memasuki telinga Kylie Man, sedangkan suara yang terdengar sedikit akrab itu membuatnya sulit mengingat dimana ia pernah mendengarnya sebelumnya. Setelah mengontrol emosinya, Kylie Man hanya ingin tahu apakah tujuan dari orang yang di luar itu.
“Ck, apakah kamu tidak lihat gadis kecil yang dia bawa pulang itu? Huh, menurutku, kamu ini bukan ayah Evan Su? Mengapa tuan besar melewatimu dan langsung memberikan hartanya kepadanya?”
Orang ini ternyata adalah ayah kandung Kakak Su, Kylie Man pun tiba-tiba merasa sangat kesal dalam sekejap, walaupun dia baru saja menjadi seorang ibu, namun anak itu menduduki posisi yang lebih penting dari dirinya sendiri di dalam hatinya, mengapa lelaki ini harus berbicara seperti ini mengenai anaknya sendiri, benar-benar tidak bisa dimaafkan.
“Siapa yang menyuruhmu tidak berusaha, kamu sudah bersama denganku selama lima tahun, namun perutmu itu tidak menunjukkan sedikitpun pergerakan, jika bukan karena permasalahan yang kuperbuat sebelumnya di luar sana, apakah mereka mungkin dijemput oleh tuan besar ke rumah? Aku menyuruhmu untuk pergi memikat Evan Su itu, mengapa kamu masih saja belum mendapatkannya?”
“Kamu tidak bisa menyalahkanku! Terlebih lagi, aku sudah mengikutimu sejak aku berumut 18 tahun, namun kamu langsung mendorongku kepada putramu seperti ini, apakah kamu tidak merasa sakit hati?”
Terkejut, selain daripada terkejut, masih saja terkejut. Kylie Man kini hanya merasa, mereka ini jelas-jelas memiliki hubungan darah, mengapa orang yang merupakan ayahnya ini bisa sejijik ini, bisa sekejam ini. Bisanya ia menyuruh kekasihnya untuk menggoda putranya sendiri, apa maksudnya ini? Apakah ada ayah seperti ini di dunia ini?
Pantas saja Kakak Su tidak pernah muncul di pesta keluarga selama tiga tahun, jika keluarganya seperti ini, dia juga tidak ingin menghadirinya.
“Sudahlah, sayah, aku sudah lama sekali tidak bertemu denganmu, aku sudah benar-benar sangat merindukanmu, hehe......”
Omelan itu tiba-tiba menjadi dialog penuh godaan, yang kemudian diikuti oleh suara ambigu dan membuat telinga Kylie Man memerah. Lelaki tidak tahu malu, beraninya dia mencelakai putra kandungnya sendiri.
Terlebih lagi....... Wanita ini bagaimanapun adalah senior Kakak Su. Permasalahan ini benar-benar adalah sebuah penghinaan bagi Kakak Su, dia benar-benar tidak mengerti bagaimana ia bisa menahannya.
Suara ambigu di dalam kamar itu terus berlangsung salaam beberapa waktu, Kylie Man yang mudah merasa malu itu pun menggunakan dinginnnya lantai untuk menurunkan suhu tubuhnya. Namun dia tetap saja harus terus berwaspada, jika dia tidak salah menebak, ayah liar dari Kakak Su itu sepertinya akan menggunakan dirinya untuk mengancam Kakak Su. Semoga saja Kakak Su tidak mengalami hal tidak terduga lainnya.
“Rubah tua ini!” Merasa kesal hingga membanting ponsel yang berada di tangannya, ekspresi wajah Evan Su pun berubah menegangkan hingga terlihat menakutkan. Dia dan Anni sudah mencari ke seluruh hotel, namun mereka tetap saja belum menemukan bayangan Kylie Man.
Di tengah keadaan darurat, dimana ia juga teringat kembali akan kedua bayi dan Kelcy Man yang di rumah, walaupun dia sudah memohon kepada bibi tetangga untuk datang membantu menjaganya, dia tetap saja khawatir kedua penjahat tidak tahu malu itu akan bertindak terhadap bayinya.
Mereka tahu, apa arti Jacob dan Chelsea bagi Kylie Man, jika para bayi mengalami kejadian yang tidak terduga, maka Kylie Man pasti akan terpukul oleh karena rasa putus asa, bergegas kembali ke tempat tinggal mereka, setelah Kelcy Man yang terlihat kebingungan itu membukakan pintunya, perasaannya yang terus tergantung itu pun akhirnya merasa setengah lebih lega.
Setelah mengantar bibi tetangga itu pulang dengan penuh rasa terima kash, Evan Su dan Anni masing-masing menggendong satu bayi, bayi-bayi yang lucu itu hanya bisa membuka lebar mata hitam mereka yang bergemilang serta meneteskan air liur, mereka menatap orang-orang yang umumnya bersikap sangat baik terhadap mereka itu kini sedang terdiam dan bersedih di sofa dengan tatapan kebingungan.
“Menurut kalian, apakah kakak sudah diculik?”
Setelah selesia mendengar Charles menceritakan peristiwa yang terjadi malam ini, Kelcy Man pun langsung bertanya dengan gugup. Para saudara-saudari Keluarga Su saling bertatapan sejenak, lalu menganggukan kepala mereka.
“Apa? Mengapa bisa seperti ini?”
Kelcy Man yang tiba-tiba mengalami gejolak emosi itu tiba-tiba meninggikan suaranya, para bayi yan awalnya terlihat mengantuk itu terkejut mendengar suara paman mereka, suara tangisan manja mereka pun langsung terdengar, keempat orang itupun kemudian mulai menenangkan kedua bayi itu.
Novel Terkait
Akibat Pernikahan Dini
CintiaAir Mata Cinta
Bella CiaoThe Gravity between Us
Vella PinkyLoving Handsome
Glen ValoraSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiDiamond Lover
LenaVillain's Giving Up
Axe AshciellyLove Is A War Zone
Qing QingSatan's CEO Gentle Mask×
- Bab 1 Lelaki Yang Serupa Dengan Setan
- Bab 2 Ciuman Yang Buas Dan Keras
- Bab 3 Aroma Segar Pada Tubuhnya
- Bab 4 Wanita, Beraninya Kamu Menggigitku
- Bab 5 Menahan Tangannya Yang Tidak Bisa Diam
- Bab 6 Aromamu Ini Boleh Juga
- Bab 7 Miliknya Secara Pribadi
- Bab 8 Apakah Kamu Berharap Lelaki Akan Menyentuhmu?
- Bab 9 Menerima Amarah Yang Hebat
- Bab 10 Terluka Melindunginya
- Bab 11 Apakah Kamu Benar-benar Rela Menyuruhku Pergi?
- Bab 12 Ingin Mengawasiku?
- Bab 13 Hinaan Dan Cacian
- Bab 14 Tidak Terlupakan
- Bab 15 Lelaki Yang Lemah
- Bab 16 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 17 Sekarang, Puaskan Aku!
- Bab 18 Setan Lainnya
- Bab 19 Menutupi Luka Dalam Hati
- Bab 20 Menahan Rasa Sakit
- Bab 21 Tuan Putri yang Jelita
- Bab 22 Nikmatilah Baik-baik
- Bab 23 Ciuman yang Lembut
- Bab 24 Kamu Tidak Boleh Celaka!
- Bab 25 Aku Akan Menjagamu
- Bab 26 Menyembunyikan Rasa Sakit
- Bab 27 Love of Rose
- Bab 28 Membayar Harga Setimpal
- Bab 29 Amarah yang Meledak
- Bab 30 Suasana Hati yang Kacau
- Bab 31 Lembut Dan Perhatian
- Bab 32 Tatapan Kebencian
- Bab 33 Senyum Dingin
- Bab 34 Selamanya Berpura-pura
- Bab 35 Rasa Cemas
- Bab 36 Mainan Dan Barang
- Bab 37 Aku Membencinya, Selamanya
- Bab 38 Berikan Aku Penjelasan
- Bab 39 Hukuman Yang Disebut Pria Itu
- Bab 40 Pengkhianatan
- Bab 41 Wanita, Tidak Mengerti Menaatikah?
- Bab 42 Wanita Yang Keras Kepala
- Bab 43 Nasib Yang Menyedihkan
- Bab 44 Hati Tersayat
- Bab 45 Melunakkan Hatinya
- Bab 46 Hanya Pengganti
- Bab 47 Tangisan Tanpa Suara
- Bab 48 Kenangan Buruk
- Bab 49 Kakak Su, Terima Kasih
- Bab 50 Kematian, Apa Warnanya
- Bab 51 Wanita Lembut Yang Kuat
- Bab 52 Senyuman Menenangkan Pria
- Bab 53 Calon Ibu Yang Berani
- Bab 54 Sup Ayam Yang Dimasak Dengan Sepenuh Hati
- Bab 55 Senyuman Yang Tidak Berdaya
- Bab 56 Inti Dari Kehidupan
- Bab 57 Tatapan Hina Anni
- Bab 58 Apakah Sebenarnya Tujuannya Itu
- Bab 59 Bernafas Saja Terasa Sakit
- Bab 60 Kenapa Menangkapku?
- Bab 61 Terhanyut Dalam Pikirannya
- Bab 62 Hanya Bercanda
- Bab 63 Anggur Yang Pahit
- Bab 64 Tidak Meninggalkan Sedikitpun Jejak
- Bab 65 Kejadian Yang Mengejutkan
- Bab 66 Bayi yang Lemah
- Bab 67 Wanita Dijiwanya
- Bab 68 Melampiaskan Perasaan
- Bab 69 Tidak Dapat Menanggapi Cinta Itu
- Bab 70 Membuka Harga
- Bab 71 Hal yang Disembunyikan
- Bab 72 Orang Berbakat
- Bab 73 Gadis Dengan Wajah Imut
- Bab 74 Dua Sampah
- Bab 75 Jangan Takut, Ada Aku Di Sini
- Bab 76 Semakin Lihat Semakin Suka
- Bab 77 Tujuan Yang Asli
- Bab 78 Hanya Masalah Waktu
- Bab 79 Semoga Semuanya Adalah Kebetulan
- Bab 80 Berebut Kasih Sayang
- Bab 81 Menghilang Tanpa Alasan
- Bab 82 Pelukan Besar
- Bab 83 Ketidakhadiran Yang Lama
- Bab 84 Pelukan Lembut
- Bab 85 Terlambat Untuk Mengatakan Aku Mencintaimu
- Bab 86 Kebahagiaan
- Bab 87 Apa Yang Kamu Takutkan, Aku Melindungimu
- Bab 88 Dia Harus Pergi Mencarinya
- Bab 89 Perasaan Campur Aduk
- Bab 90 Suara Yang Akrab
- Bab 91 Pembicaraan Yang Adil
- Bab 92 Cinta Seperti Ini, Tidak Bisa Ditanggung
- Bab 93 Cinta Kita Masih Belum Berakir
- Bab 94 Dugaan
- Bab 95 Sebuah Racun
- Bab 96 Memenjarakannya Seumur Hidup
- Bab 97 Bayangan Yang Pergi Menjauh
- Bab 98 Suasana Yang Ramai
- Bab 99 Hidup Yang Kesepian
- Bab 100 Kebencian yang Sangat Dalam Kepadanya
- Bab 101 Mendominasi Hidupnya
- bab 102 Menggerakkan hatinya
- Bab 103 Kebahagiaan Yang Telah Lama Tidak Dirasakan
- Bab 104 Seperti Biasanya
- Bab 105 Senyuman Yang Tampan Dari Pria Itu
- Bab 106 Racun Yang Cukup Keras
- Bab 107 Berusaha Memperbaiki Semuanya
- Bab 108 Tenggelam Dalam Kelembutannya
- Bab 109 Sepenuh Hati Mengeluarkan
- Bab 110 Kekurangan Kasih Sayang Seorang Ayah
- Bab 111 Rencana Jasea, Pembunuhan
- Bab 112 Keterikatan Yang Tidak Bisa Dimusnahkan
- Bab 113 Kebahagiaan Yang Amat Besar
- Bab 114 Kebengisan Hati Manusia
- Bab 115 Penuh Dengan Harapan
- Bab 116 Berjanji Seumur Hidup.
- bab 117 Hati Yang Penuh Dengan Bekas Luka.
- Bab 118 Meskipun Merelakan Semuanya.
- Bab 119 Rasa Cemburu yang Tidak Beralasan.
- Bab 120 Lukanya, Di Bayar Selama Seumur Hidup!
- Bab 121 Nama Panggilan Yang Mudah
- Bab 122 Senyuman Bahagia
- Bab 123 Mendambakan Pujaan Hati
- Bab 124 Perasaan Yang Kacau
- Bab 125 Ancaman Keras
- Bab 126 Diam-Diam Berdoa
- Bab 127 Menusuk Kedalam Hatinya
- Bab 128 Memilih Hubungan
- Bab 129 Senyum Candaan
- Bab 130 Ayah Jahat
- Bab 131 Dulu, Tidak Pernah Ada
- Bab 132 Mimpi Yang Mendalam
- Bab 133 Sangat Kecewa
- Bab 134 Menunggu Akhir
- Bab 135 Kehilangan Tanpa Akhir
- Bab 136 Kencan Terbaik
- Bab 137 Berdoa Agar Keajaiban Terjadi
- Bab 138 Cincin Berlian Berbentuk Hati
- Bab 139 Kehormatan Yang Sangat Besar
- Bab 140 Gadis Itu
- Bab 141 Hati Yang Kosong
- Bab 142 Keterikatan Hati
- Bab 143 Tidak Tahu Berbuat Apa
- Bab 144 Melodi Yang Berkumandang Dihati
- Bab 145 Mimpi Buruk Yang Nyata
- Bab 146 Permainan, Baru Saja Dimulai
- Bab 147 Kelembutan Yang Tidak Dapat Dijelaskan
- Bab 148 Kehidupan, Sesuatu Yang Sangat Indah
- Bab 149 Hukum Karma
- Bab 150 Krisis
- Bab 151 Sebuah Hadiah Saja
- Bab 152 Menertawakan Aku Lagi
- Bab 153 Kalang-Kabut
- Bab 154 Pura-pura Berlagak Baik
- Bab 155 Ciuman Basah
- Bab 156 Aura Memikat
- Bab 157 Apakah Dia Jatuh Cinta Padanya?
- Bab 158 Kesaksian Cinta
- Bab 159 Kamu Satu-Satunya Milikku
- Bab 160 Umpan Yang Tidak Berarti
- Bab 161 Bermain Hilang Denganku?
- Bab 162 Dia Adalah Barang Di Sakunya
- Bab 163 Hubungan Darah Tidak Tergantikan
- Bab 164 Hati, Sekali Lagi Bergejolak
- Bab 165 Hukuman Baru
- Bab 166 Ayah Jahat, Hidup Bersamakah
- Bab 167 Menjaga Cinta
- Bab 168 Apa Itu Naksir? Apa Itu Harapan?
- Bab 169 Penantian Itu Adalah Cinta
- Bab 170 Memilih Kehidupan
- Bab 171 Semuanya Hanya Angin Berlalu
- Bab 172 Obsesi Yang Hancur
- Bab 173 Membalas Dengan Cinta Yang Lebih Banyak
- Bab 174 Ciuman
- Bab 175 Jangan Terlalu Naif
- Bab 176 Perhatian Dari Anak-anak
- Bab 177 Cinta Yang Penuh Manja
- Bab 178 Komunikasi Secara Mendalam
- Bab 179 Harga Yang Mahal
- Bab 180 Masalah Kakak Yang Menyedihkan Hati
- Bab 181 Melampaui Persahabatan, Bukan Cinta
- Bab 182 Kurva Anggun
- Bab 183 Penghiburan Yang Lembut
- Bab 184 Tergila-Gila Dengan Kecuekannya
- Bab 185 Tempat Teduh Yang Hangat
- Bab 186 Bagaimana Bisa Tega?
- Bab 187 Biarpun Sekujur Tubuh Penuh Luka, Juga Harus Bertahan
- Bab 188 Memprovokasi Keingintahuannya
- Bab 189 Kebahagiaan Yang Tidak Familiar
- Bab 190 Pura-pura Kuat
- Bab 191 Berterima Kasih
- Bab 192 Tulus, Arus Yang Bergejolak Secara Diam-Diam
- Bab 193 Pemikiran Yang Tidak Pasti
- Bab 194 Tidak Ada Masa Lalu, Hanya Ada Kebencian
- Bab 195 Kamu Selamanya Merupakan Wanitaku!
- Bab 196 Anggung-anggip Bagai Rumput Tengah Jalan
- Bab 197 Hati yang Membeku
- Bab 198 Rasa Nyeri yang Menusuk
- Bab 199 Hubungan Darah yang Tak Terputuskan
- Bab 200 Kebohongan Dengan Niat Baik
- Bab 201 Orang Yang Sangat Di Pertanyakan.
- Bab 202: Seorang Bocah Yang Lucu Dan Nakal
- Bab 203 Gadis Yang Jahil.
- Bab 204 Kebahagiaan, Ada Di Masa Depan Yang Tidak Jauh.
- Bab 205 Permain Anak-anak.
- Bab 206 Apakah Akan Menghasilkan Uang Dengan Berakting?
- Bab 207 Terimakasih Kamu Telah Menjaga Pacarku
- Bab 208 Memilih Seseorang Yang Tidak Kamu Cintai
- Bab 209 Menunggu Kebahagiaan
- Bab 210 Mimpi Yang Sia-Sia
- Bab 211 Membenci Pikiran Sendiri
- Bab 212 Apa Yang Sudah Aku Lakukan Padanya!
- Bab 213 Orang Yang Senantiasa Melindunginya
- Bab 214 Pertarungan Antara Dua Pria
- Bab 215 Mengkhawatirkan Masalah Orang Dewasa
- Bab 216 Ada Yang Dinamakan Dengan Tanggung Jawab
- Bab 217 Hening, Tidak Akur
- Bab 218 Derita, Dilema!
- Bab 219 Menarik Jarak
- Bab 220 Siapa Ayah dari Anak-Anak?
- Bab 221 Semua Kenanganku
- Bab 222 Harus Membawanya Pergi
- Bab 223 Jadilah Asisten Pribadiku
- Bab 224 Jatuh Kedalam Jurang
- Bab 225 Insiden
- Bab 226 Siapa Orang Yang Berhenti Di Hatinya?
- Bab 227 Suhu Tubuh Yang Familiar
- Bab 228 Tenggelam Dalam Pelukannya
- Bab 229 Maksudnya Tidak Biasa Adalah?
- Bab 230 Kami Percaya Paman
- Bab 231 Berusaha Keras Berjuang
- Bab 232 Apa Masih Ingin Kehilangan Dia?
- Bab 233 Paling Tidak Memiliki Jejaknya
- Bab 234 Satu Wajah Kelelahan
- Bab 235 Memenuhi Kekosongan Dalam Hati
- Bab 236 Untunglah, Semuanya Ada
- Bab 237 Benar-Benar Kejam!
- Bab 238 Genggamlah Harapan Itu
- Bab 239 Saling Mencintai, Mengapa Tidak Bisa Bersama
- Bab 240 Kemesraan Seperti Itu
- Bab 241 Bayangan yang Menghilang
- Bab 242 Tidak Bisa Memiliki Keduanya
- Bab 243 Menekan Jalan Pikirannya
- Bab 244 Itu Hanya Salah Paham Saja
- Bab 245 Apa Lagi yang Tersisa Darinya
- Bab 246 Ketakutan yang Merasuk Kembali
- Bab 247 Meningkatkan Kewaspadaan
- Bab 248 Posisi Itu Milik Mommy
- Bab 249 Kebahagiaan Dan Keengganan
- Bab 250 Sakitnya Sampai Lubuk Hati
- Bab 251 Tidak Punya Masa Depan Di Antara Kami
- Bab 252 Sebuah Tantangan Bagi Siapapun
- Bab 253 Kesakitan Yang Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 254 Terukir Di Dalam Hati
- Bab 255 Perasaan Memikat
- Bab 256 Rencana Manusia Tidak Sebaik Rencana Tuhan
- Bab 257 Tidak Akan Membiarkanmu Terluka
- Bab 258 Kembali Mengguncang Hatiku
- Bab 259 Bernilai Uang
- Bab 260 Kenyataan Yang Mengejutkan
- Bab 261 Merahasiakannya Dariku?
- Bab 262 Siap Menemaninya Setiap Saat
- Bab 263 Percikan Api Yang Menyilaukan
- Bab 264 Hubungan Yang Tidak Ada Perasaan Di Dalamnya.
- Bab 265 Suasana Hati Yang Buruk.
- Bab 266 Bagaimana Mungkin Baby Bukan Anaknya?
- Bab 267 Perasaan Yang Tidak Benar.
- Bab 268 Memperjuangkan Hak Asuh Anak.
- Bab 269 Wajah Iblis Yang Mempesona.
- Bab 270 Pertengkaran Kecil.
- Bab 271 Hubungan
- Bab 272 Batas Tantangannya
- Bab 273 Mengendalikan Perasaan Sendiri
- Bab 274 Tidak Tahu Berterima Kasih
- Bab 275 Dia, Sulit untuk Memilih
- Bab 276 Sengketa Tanpa Akhir
- Bab 277 Arah Hidup Yang Baru
- Bab 278 Merasakan Masamnya Hidup
- Bab 279 Diam Terisak
- Bab 280 Tidak Bisa Berhenti
- Bab 281 Wajah Yang Mirip
- Bab 282 Pasti Akan Kembali Dengan Selamat
- Bab 283 Waktu Yang Di Tentukan
- Bab 284 Tersakiti, Di sekitarnya
- Bab 285 Melewati Waktu Yang Indah
- Bab 286 Terjatuh Saat Ini
- Bab 287 Memiliki Kenyamanan
- Bab 288 Jalan Dimana Tidak Akan Bisa Kembali
- Bab 289 Mencari Benang
- Bab 290 Berubah Tanpa Disadari
- Bab 291 Pelaksanaan Rencana
- Bab 291 Pandangan Yang Meragukan
- Bab 293 Lebih Memilih Percaya
- Bab 294 Semuanya Sudah Digariskan
- Bab 295 Mengkhawatirkan Keadaannya
- Bab 296 Percaya, Atau Melepaskan?
- Bab 297 Alasan Melarikan Diri
- Bab 298 Dia, Adalah Wanita Tercantik
- Bab 299 Apa Arti Kakak Di Dalam Hatimu?
- Bab 300 Dia Adalah Orang Yang Selalu Aku Cintai
- Bab 301 Hidup Bahagia Dengannya
- Bab 302 Rasa Lain
- Bab 303 Kehidupan Sepele
- Bab 304 Pertahankan Anak Itu
- Bab 305 Hal Yang Pantas Disyukuri
- Bab 306 Menculik Sandera
- Bab 307 Debut Sensasional
- Bab 308 Waktu Kematian Ada Di Sini!
- Bab 309 Kegelapan
- Bab 310 Niat Yang Perlahan-lahan Terdorong Jauh
- Bab 311 Keserasian Antara Kita Berdua
- Bab 312 Krisis Terbesar
- Bab 313 Penuh Dengan Kecemasan Di Dalam Hatinya
- Bab 314 Tidak Bisa Diremehkan
- Bab 315 Memainkan Sebuah Permainan.
- Bab 316 Kakak, Aku Mempunyai Rencana.
- Bab 317 Pasangan Sempurna Yang Saling Mencintai.
- Bab 318 Apakah Dia Bisa Menanggungnya?
- Bab 319 Berpikir Demi Dirinya.
- Bab 320 Dapat Memikul Tanggung Jawab.
- Bab 321 Menghapuskan Keberadaannya
- Bab 322 Dipikirkan Dengan Baik
- Bab 323 Apa Yang Disebut Dengan
- Bab 324 Keputusan Akhir
- Bab 325 Tidak Ada Kesempatan Apapun Untuk Kembali
- Bab 326 Pernah Bekerja Keras Seperti Itu
- Bab 327 Karena Aku Mencintaimu
- Bab 328 Cinta, Terkubur Dihatiku
- Bab 329 Jebakan
- Bab 330 Kebencian Yang Dalam
- Bab 331 Penyesalan Di Dalam Hati
- Bab 332 Tentang Ingatan
- Bab 333 Membuat Dia Susah
- Bab 334 Merindukan Dia Hingga Bodoh
- Bab 335 Kebahagiaan Di Dalam Hati
- Bab 336 Senyuman Yang Dingin
- Bab 337 Mengenal Hatinya Sendiri
- Bab 338 Menjaga Senyuman Yang Berkilau
- Bab 339 Cinta Yang Murni
- Bab 340 Menarik Perhatiannya
- Bab 341 Ekspresi Gila
- Bab 342 Hawa Dingin Di Hati
- Bab 343 Menyeramkan Seperti Di Neraka
- Bab 344 Kasih Sayang Yang Mendalam
- Bab 345 Tatapan Bengong
- Bab 346 Memeluknya
- Bab 347 Kehidupan Yang Berbeda
- Bab 348 Kamu Adalah Pemeran Utama
- Bab 349 Merekam Film Baru
- Bab 350 Dibayar Dengan Baik
- Bab 351 Apakah Melepaskan, Juga Harapan Tinggi ?
- Bab 352 Berjuang Untuk Hidup
- Bab 353 Bisakah Aku Mengundangmu Untuk Menari?
- Bab 354 Hadiah Permintaan Maaf
- Bab 355 Anak Itu Tidak Bersalah!
- Bab 356 Hubungan Kerjasama
- Bab 357 Terjebak Dalam Bahaya
- Bab 358 Belaian Yang Lembut
- Bab 359 Jangan Melakukan Hal Bodoh
- Bab 360 Apakah Kamu Membenciku?
- Bab 361 Rasa Lelah Sepanjang Malam.
- Bab 362 Pandangan Mata Dingin Yang Terlihat Kesal.
- Bab 363 Tidak Dapat Di Percaya.
- Bab 364 Wajah Yang Pucat.
- Bab 365 Kamu Tidak Ada Jalan Untuk Mudur.
- Bab 366 Menganggap Pencuri Sebagai Seorang Ayah.
- Bab 367 Bibi Jahat
- Bab 368 Menakutkan.
- Bab 369 Suara Tawa Yang Tidak Asing.
- Bab 370 Penderitaan Yang Mendalam.
- Bab 371 Tidak Bisa Menyentuhnya
- Bab 372 Diperalat Oleh Mereka
- Bab 373 Tidak Menghormati Orang Yang Lebih Tua
- Bab 374 Anak Bodoh Yang Polos
- Bab 375 Ada Kesalapahaman
- Bab 376 Tetap Tinggal Di Sini Untuk Menemaniku
- Bab 377 Melewatkan Kebahagiaan
- Bab 378 Mentolerir Ahli Seperti Ini
- Bab 379 Apakah Kamu Ingin Pergi Beristirahat ?
- Bab 380 Sejarah Masa Lalu
- Bab 381 Kemampuan Beradu Peran
- Bab 382 Orang Rendahan Memang Tidak Masuk Akal
- Bab 383 Teguh Dengan Pilihan Sendiri
- Bab 384 Perasaan Tidak Nyaman Yang Sulit Dipahami!
- Bab 385 Keuntungan Dari Siapa?
- Bab 386 Bergabung
- Bab 387 Pesan Tidak Berdaya
- Bab 388 Biarkan Aku Tenang Sejenak
- Bab 389 Seperti Sehati
- Bab 390 Perhatikan Baik-Baik Lukamu
- Bab 391 Sama Seperti yang Dulu
- Bab 392 Banyak Pikiran
- Bab 292 Hanya Perlu Sedikit Waktu
- Bab 394 Peringatan
- Bab 395 Cemas, Lenyap
- Bab 396 Sudah Menggila
- Bab 397 Nada Berat dan Ucapan yang Tenang
- Bab 398 Hanya Candaan Belaka
- Bab 399 Harapan Sudah Sirna?
- Bab 400 Tangisan, Menghibur
- Bab 401 Semuanya Sudah Tenang
- Bab 402 Menenangkan Hati
- Bab 403 Bekerja Keras Untiuk Memadamkan Api
- Bab 404 Tidak Sebanding Dengan Usahamu
- Bab 405 Rencanaku
- Bab 406 Tersenyum Dan Penuh Semangat
- Bab 407 Ketidakberdayaan Dan Simpati
- Bab 408 Hubungan Tanpa Jalan Keluar
- Bab 409 Memberi Kompensasi
- Bab 410 Setelah Pergi Barulah Bisa Menghargai
- Bab 411 Benar-benar Di Luar Dugaan
- Bab 412 Bisa Mempunyai Banyak Pilihan
- Bab 413 Sudah Sangat Sadar
- Bab 414 Lembut, Yakin
- Bab 415 Percaya Pada Teman
- Bab 416 Dari Awal Tidak Bersalah
- Bab 417 Jangan Membuat Wanita Marah
- Bab 418 Air Mata Di Sudut Mata
- Bab 419 Mengingat Kembali Kenangan Yang Indah
- Bab 420 Yang Tidak Dapat Melihat Kebahagian, Adalah Aku
- Bab 421 Rahasia Di Antara Mereka
- Bab 422 Jangan Berpura-pura Menjadi Orang Baik!
- Bab 423 Foto-foto tersebut
- Bab 424 Hati, Hampa
- Bab 425 Dua Baris Air Mata
- Bab 426 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 427 Sebuah Kekuatan
- Bab 428 Pasti Merupakan Mimpi!
- Bab 429 Wajah Yang Jelas
- Bab 430 Semuanya, Melenyap untuk Seutuhnya
- Bab 431 Hutang Di Masa Lalu.
- Bab 432 Diam-diam Saling Berpandangan.
- Bab 433 Sikap Santai.
- Bab 434 Cara Terbaik.
- Bab 435 Tidak Tega Melihanya Jatuh Semakin Dalam.
- Bab 436 Karena, Ada Kehidupannya.
- Bab 437 Amarah Yang Bergelora.
- Bab 438 Wajah Serius.
- Bab 439 Menghancurkan Diri Sendiri
- Bab 440 Mencapai Kesepakatan.
- Bab 441 Dia Sendirian Seumur Hidup
- Bab 442 Panik Dalam Sekejap
- Bab 443 Dia Pasti Menyukainya
- Bab 444 Aku Percaya Dia!
- Bab 445 Nasib Di Masa Depan.
- Bab 446 Jaringan Rahasia.
- Bab 447 Kecurigaannya Satu Demi Satu.
- Bab 448 Pandangan Matanya, Menusuk Hatinya.
- Bab 449 Wanita Yang Tidak Berperasaan
- Bab 450 Hatinya Terkoyakkan.
- Bab 451 Mengejek Diri Sendiri
- Bab 452 Kabar Terluka
- Bab 453 Tidak Ada Keluhan
- Bab 454 Bayangan Pelan-Pelan Menghilang
- Bab 455 Berhati-Hati
- Bab 456 Sedikit Penantian
- Bab 457 Penuh Percaya Diri
- Bab 458 Kasih Sayang Yang Hangat
- Bab 459 Terselubung
- Bab 460 Tatapan Yang Ragu-Ragu
- Bab 461 Suasana Yang Kaku
- Bab 462 Ekspresi Wajah Tidak Berdaya
- Bab 463 Hangat, Setia
- Bab 464 Terpesona, Nakal
- Bab 465 Berkata Tidak Usah Bertemu Maka Tidak Usah Bertemu?
- Bab 466 Berbinar-binar
- Bab 467 Rencana Dalam Hati
- Bab 468 Target Perlindungan Yang Penting
- Bab 469 Mengganti Rencana Dalam Detik Terakhir
- Bab 471 Sangat Puas
- Bab 470 Cahaya Diambil Alih, Olehnya
- Bab 472 Semoga Kalian Bahagia
- Bab 473 Pikiran Yang Melonjak
- Bab 474 Niat Dia
- Bab 475 Bagaimana Peduli Terhadapnya
- Bab 476 Tidak Takut Dan Tidak Terkendali
- Bab 477 Kini Sudah Tidak Seperti Dulu
- Bab 478 Berusaha Keras Membuatnya Menjadi Kenyataan
- Bab 479 Memahami Kesedihannya
- Bab 480 Sebenarnya Cinta Atau Tidak?
- Bab 481 Memberi Contoh Yang Sangat Bagus
- Bab 482 Cara Yang Pas
- Bab 483 Mencicipi Aromanya
- Bab 484 Tak Bisa Berkata-Kata
- Bab 485 Wanita Gampangan
- Bab 486 Dirinya Sendiri Yang Terbawa Perasaan?
- Bab 487 Alasan Menolak.
- Bab 488 Sangat Mengalah.
- Bab 489 Nasib Sebagai Catur.
- Bab 490 Masuk Kedalam Pelukkannya.
- Bab 491 Anak Kecil Yang Mengganggu
- Bab 492 Pembicaraan Yang Canggung
- Bab 493 Pertunangan Yang Sederhana
- Bab 494 Terampil
- Bab 495 Sangat Intim
- Bab 496 Menyebarkan Ketenangan
- Bab 497 Semua Penuh Dengannya
- Bab 498 Penuh Perhatian
- Bab 499 Berbincang Dengan Baik
- Bab 500 Dengan Pelan Dia Memperingati
- Bab 501 Membuat Aku, Hidup Dengan Tidak Tenang
- Bab 502 Berikan Kesempatan Untukku
- Bab 503 Sasaran
- Bab 504 Perlombaan Bocah
- Bab 505 Penjaga Rahasia
- Bab 506 Kesakitan Yang Begitu Mendalam
- Bab 507 Saling Menjaga
- Bab 508 Dengan Tenang Menyerahkan Dirinya Padanya
- Bab 509 Tidak Ada Artinya Hidup Tanpamu
- Bab 510 Terbang Bersamamu
- Bab 511 Mengerti Niat Mereka
- Bab 512 Ayah Yang Aneh
- Bab 513 Senyuman Yang Begitu Menawan
- Bab 514 Ayah Sedang Melamar?
- Bab 515 Jangan Pergi!
- Bab 516 Malu
- Bab 517 Pernikahan Yang Lebih Baik
- Bab 518 Kita Jangan Berpisah Lagi!
- Bab 519 Memegang Kebahagiaan Sendiri
- Bab 520 Ayah, Sangat Buruk
- Bab 521 Melihat Kebahagiaan
- Bab 522 Kami Setuju!
- Bab 523 Cinta Seperti Mimpi
- Bab 524 Perjalanan Bulan Madu Untuk Dua Orang
- Bab 525 Akhir Yang Bahagia