Satan's CEO Gentle Mask - Bab 321 Menghapuskan Keberadaannya
Pada saat ini, di ruangan yang menghadap ke ladang bunga, Elexa Lin sedang menatap dingin Ryan He yang berada di hadapannya. Tubuhnya berlumuran dengan darah. Dia pasti ada membawa Kylie Man dan Lisa keluat, lalu mengalami pertempuran sengit. Kini dia, yang telah muncul di hadapannya, sudah tidak lagi bersikap liar dan kasar!
“Elexa Lin, aku sekarang tahu apa yang terjadi antara ibuku dan ayahku saat itu. Apakah kamu tahu apa yang aku pikirkan mengenaimu sekarang?” Pandangan Ryan He berubah menjadi suram. Pada pagi hari, dia bergegas ke kuburan sesuai dengan waktunya, mencoba untuk menghibur Devon Ou, tetapi ia tetap menolak untuk menggunakan obatnya! Ketika mengingat kembali, keteguhannya itu entah kenapa membuatnya merasa sedih!
"Kamu tidak perlu melihatku seperti itu! Tapi yang bisa kuberitahukan padamu adalah ibumu pasti menyesal telah melahirkanmu!" bentak Elexa Lin. Laki-laki di depannya, yang memiliki hubungan darah wanita kotor itu, sudah mulai berani menasehatinya! Dia benaran memiliki putra yang baik, ya!
"Ha ha ha! Menurutku orang yang seharusnya menyesal itu adalah suamimu, ayahku! Dia pasti memiliki banyak penyesalan! Menyesal ketidakmampuannya, kelemahannya, menyesali dirinya yang tidak teguh, melepaskan ibuku di saat paling pentung itu! Kupikir kamu selamanya tidak akan tahu bahwa kalian setiap hari memiliki perselisihan perkawinan! Ha ha ha!" Ryan He pun tertawa keras, seolah-olah tawanya itu bisa menghibur hatinya!
“Bagaimana kamu bisa mengetahuinya! Bukankah itu untuk membuatku kesal? Aku telah menerima keberadaan ibumu, semua ini pun sudah lama kuketahui. Bukankah ini sungguh konyol ketika mendengarnya dari mulut!” Wajah Elexa Lin terlihat serius, berharap dirinya yang terlalu sensitif! Ketika dia mendengar Ryan He mengucapkan perkataan yang tidak masuk akal itu, dia merasa sedih, di mana ini berbeda dengan rasa sakit pada ibunya! Ia tiba-tiba kehabisan akal, membuat kepalanya pusing seolah-olah akan meledak! Ini seharusnya tidak seperti ini…
"Aku tidak marah padamu! Lihatlah wajahmu yang telah berubah! Tampaknya tebakanku benar, kan! Bagaimanapun juga, kalian adalah selama bertahun-tahun adalah pasangan suami istri, jika ini tidak ada akhirnya, aku pun akan turut bersedih padamu!" Ryan He menghela napasnya. Meskipun dia tahu apa yang dipikirkan Devon Ou, tetapi dia malah lebih memilih dirinya tidak akan pernah tahu masalah sepele yang pernah terjadi di masa lalu itu! Ibunya secara bodoh telah menghabiskan masa mudanya untuk apa yang disebut dengan cinta! Dan jika Kingston Ou tidak pernah ada, ibunya pun tidak akan menderita seperti itu!
Devon Ou sendiri mengakui hubungan Selena He dengannya pada waktu itu, tetapi malah tertangkap oleh Kingston Ou! Meskipun dia tidak pernah mengatakan apa-apa di depan keluarganya, tetapi dia dari awal sudah diam-diam mengumpulkan semua informasi tentang Selena He dan menaruhnya di atas meja Devon Ou! Niatnya dapat jelas terlihat! Bahkan jika informasinya telah diubah dan keberadaannya langsung dilenyapkan, Kingston Ou dari awal hingga akhir sudah mengetahuinya, tetapi dia malah sengaja mencegat kebahagiaannya!
Amarah yang dipendam selama bertahun-tahun ini telah keluar, jika dia bukan marah Kingston Ou, dia masih akan marah pada siapa lagi! Dia telah membiarkan ibunya kehilangan kesempatan untuk hidup bersama orang yang paling dia cintai! Dia ingin membiarkan Kingston Ou menyesal selamanya karena telah menyakiti orang yang dia cintai!
"Maksudmu..." Wajah Elexa Lin menjadi pucat. Dia tidak percaya bahwa masalah itu ternyata benar! Mustahil! Sangat mustahil! Ketika dia pergi, dia masih baik-baik saja. Ini pasti berita palsu yang dibuat Ryan He untuk membuatnya bingung! Ini tidak mungkin benar!
"Ini adalah kata terakhirnya untukmu..." Ryan He membuka percakapan yang direkam di ponselnya. Ia pun melihat wajah Elexa Lin langsung menjadi kaku, seolah-olah dia sedang memakai topeng! Matanya seketika berair, air mata pun berlinang!
“Maaf... Elexa!” Suara Devon Ou terdengar jelas di telinga Elexa Lin. Dia pun tidak bisa lagi menahan rasa sakitnya dan menangis keras. Suara keras itu mengejutkan semua orang yang bersembunyi di semak bunga matahari! Mereka semua menebak bahwa Elexa Lin sangat sedih setelah mengetahui berita kematian Devon Ou! Makanya dia baru bisa mengeluarkan suara seperti itu!
"Menurutku kamu perlu istirahat sejenak! Aku pergi dulu!" ucap Ryan He sambil bangkit dari sofa. Tetapi ketika dia berjalan ke depan pintu, langkah kakinya berhenti, dan tanpa menoleh ke belakang, ia berkata pada Elexa Lin. "Menurutku kamu seharusnya pernah mendengar ini, dia ingin dimakamkan dengan ibuku! Karena masalah ini adalah keinginan terakhirnya, menurutku kamu juga seharusnya mengetahuinya!"
"Aku memang seharusnya mengetahuinya! Ryan He, kuberitahumu ya, selama aku masih hidup, aku tidak akan pernah membiarkan keinginannya berakhir! Jadi..." Elexa Lin pun melihat Ryan He sedang bergegas kemari, dimana moncong pistol di tangannya dipenuhi dengan hawa dingin yang menakutkan, yang membuatnya merinding! Apa yang ingin dia lakukan?
"Nyonya Ou, kamu sekarang ada di tanganku! Sebaiknya kamu jangan memikirkan ide lain! Aku hanya memberi tahumu sisa masalahnya! Selama kamu ada di tanganku, aku akan membiarkanmu melihat semua perubahannya! Ou's Corp. dengan Dragon Clan akan mati... Ha ha ha! Kamu menyaksikannya saja!" Ryan He mendorong tubuh Elexa Lin ke samping. Melihat tatapan Elexa Lin yang tak berdaya, Ryan He menjadi sangat marah! Penyesalan ibunya selama bertahun-tahun ini akhirnya terjadi di waktu sekarang ini!
Ryan He dengan linglung berjalan kembali ke kamarnya. Dia merosot di bangkunya, memutar berkali-kali rekaman di ponselnya! Ini adalah satu-satunya saat dia mengatakan begitu banyak hal dengannya. Apakah dia ingin membuatnya mengingat sesuatu? Gambaran wajah tangisan Devon Ou melintas di pandangannya satu demi satu, dan hatinya menjadi semakin terganggu!
Kylie Man mengikuti kedua Baby dari belakang, dari pintu belakang vila berjalan selangkah demi selangkah mendekati vila. Kedua anak kecil itu diam-diam mengikuti Charles dari belakang. Kylie Man pun melihat senjata api di tangannya. Hatinya seketika membeku! Apakah dirinya begitu saja akan berjalan ke medan perang?
Tidak lama kemudian, Charles sudah membereskan penjaga di depan pintu. Kylie Man memperhatikan dua anak kecilnya dan Charles saling bekerja sama untuk mengurusi pengawasnya! Kylie Man pun diam-diam membuat tekad bahwa anak-anaknya untuk kedepan tidak boleh terlalu dekat dengan Charles. Dia selalu melihat ilusi yang tidak jelas pada anaknya, terkadang dia selalu melihat mereka, yang sedang berpikir, seakan memiliki kelicikan dan kecerdikan orang dewasa! Mereka berdua baru berusia dua tahun, bagaimana bisa mereka terlihat seperti itu! Kylie Man pun memikirkannya, lalu ia memperhatikan para Baby yang sedang membuka pintu dan masuk ke kamar.
“Nyonya Ou, kami datang kemari untuk menyelamatkanmu!” Kylie Man memperhatikan Charles yang sedang berjaga di depan pintu. Charles yang berdiri di dekat pintu sedang mendengarkan secara saksama suara gerakan di luar pintu.
“Kamu? Bukankah kamu adalah orang yang pergi dengan Lisa? Di mana Lisa? Jika aku tidak melihatnya, aku tidak akan pergi!” ucap Elexa Lin tidak puas. Ia dengan saksama memperhatikan sosok di depannya, lalu kembali memejamkan matanya. Kini perasaannya berombak-ombak. Lisa keluar bersama Kylie Man... dan dia sekarang diselamatkan oleh mereka, tapi bagaimana dengan Lisa? Apakah ada sesuatu yang telah terjadi?
"Lisa telah diselamatkan oleh Kingston Ou! Nyonya Ou, kami tidak akan melakukan sesuatu yang merugikanmu! Bagaimanapun juga, para Baby masih ada di sini! Bagaimana bisa kita melakukan hal memalukan dan jahat di depan anak-anak!” Kylie Man segera menjelaskannya. Anak-anak berada tepat di depan mereka, menatap Elexa Lin dengan tatapan tulus.
"Paman Ou telah menyelamatkan Bibi Lisa..." Melihat Chelsea yang tampak agak kesal, Jacob segera mengulurkan tangannya, menepuk punggung adiknya, lalu berbisik di telinganya. "Tolong jangan memalukan Ibu, bisa? Ibu datang kemari menyelamatkan Nenek karena saynag! Nenek sekarang curiga Ibu lakukan ada melakukan sesuatu pada Bibi Lisa! Jadi kita sebaiknya jangan bicara terlalu banyak! Biarkanlah ibu yang menanganinya sendiri!"
Jacob pun melihat Chelsea memalingkan wajahnya, dia mengalihkan pandangannya dengan marah, enggan untuk berkompromi dengan kakaknya di sini. Kakaknya dari dulu tidak bernah bersikap serius! Sekarang ketika harus menjadi serius, dia malah membiarkan ibu disalahkan nenek! Bukankah mereka harus melindungi ibu?
“Kalian juga tidak bisa melakukan apa-apa!” ucap Elexa Lin sambil bangkit dari ranjangnya, tetapi ia malah memperhatikan rombongan sekretaris yang berada di pintu kamar. Charles, yang melihat senjata berat di hadapannya, mundur ke belakang. Dia pun membiarkan Kylie Man dan kedua anak kecil itu bersembunyi di belakangnya. Barusan dia terus mengatakan kepada mereka untuk jangan membuat heboh! Jangan membuat heboh! Tapi pada akhirnya mereka pun bertemu dengan Ryan He!
“Kalau begitu kau lihatlah apa yang akan kulakukan!” Ryan He menatap orang-orang di depannya, lalu tatapannya jatuh pada tubuh Kylie Man. “Awalnya kukira Lisa sangat beruntung! Tetapi aku malah bertemu dengan adegan konyolmu itu. Aku tidak menyangka ada begitu banyak orang bangsawan di sini! Ini bagus sekali… Ha ha!” Ryan He memandangi dua anak kecil dengan ransel mereka yang terisi penuh di depannya.
"Ryan He, Kingston Ou telah menerima pesanku dan dia sedang dalam perjalanan kemari! Kamu sebaiknya secepat mungkin membiarkan kami pergi supaya kamu bisa selamat! Jika tidak..." Kylie Man melihat arah mata Ryan He. Ia pun mengulurkan tangannya dan memeluk kedua Baby-nya untuk mendatinya. Ryan He lagi-lagi ingin melakukan apa dengan anaknya?
"Jika aku membiarkan kalian pergi, aku yang tidak punya jalan keluarnya! Aku bukan anakmu yang bisa membiarkanmu membujukku!" Ryan He segera menarik ransel yang digendong Jacob. Ketika Kylie Man melihat kedua anaknya ingin pergi bertengkat dengan Ryan He, ia pun memeluk kedua anaknya. Dia tidak bisa membiarkan kedua anaknya sampai mengambil risiko!
Novel Terkait
Love and Trouble
Mimi XuAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanIstri ke-7
Sweety GirlAfter The End
Selena BeeMata Superman
BrickKing Of Red Sea
Hideo TakashiUnlimited Love
Ester GohRahasia Istriku
MahardikaSatan's CEO Gentle Mask×
- Bab 1 Lelaki Yang Serupa Dengan Setan
- Bab 2 Ciuman Yang Buas Dan Keras
- Bab 3 Aroma Segar Pada Tubuhnya
- Bab 4 Wanita, Beraninya Kamu Menggigitku
- Bab 5 Menahan Tangannya Yang Tidak Bisa Diam
- Bab 6 Aromamu Ini Boleh Juga
- Bab 7 Miliknya Secara Pribadi
- Bab 8 Apakah Kamu Berharap Lelaki Akan Menyentuhmu?
- Bab 9 Menerima Amarah Yang Hebat
- Bab 10 Terluka Melindunginya
- Bab 11 Apakah Kamu Benar-benar Rela Menyuruhku Pergi?
- Bab 12 Ingin Mengawasiku?
- Bab 13 Hinaan Dan Cacian
- Bab 14 Tidak Terlupakan
- Bab 15 Lelaki Yang Lemah
- Bab 16 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 17 Sekarang, Puaskan Aku!
- Bab 18 Setan Lainnya
- Bab 19 Menutupi Luka Dalam Hati
- Bab 20 Menahan Rasa Sakit
- Bab 21 Tuan Putri yang Jelita
- Bab 22 Nikmatilah Baik-baik
- Bab 23 Ciuman yang Lembut
- Bab 24 Kamu Tidak Boleh Celaka!
- Bab 25 Aku Akan Menjagamu
- Bab 26 Menyembunyikan Rasa Sakit
- Bab 27 Love of Rose
- Bab 28 Membayar Harga Setimpal
- Bab 29 Amarah yang Meledak
- Bab 30 Suasana Hati yang Kacau
- Bab 31 Lembut Dan Perhatian
- Bab 32 Tatapan Kebencian
- Bab 33 Senyum Dingin
- Bab 34 Selamanya Berpura-pura
- Bab 35 Rasa Cemas
- Bab 36 Mainan Dan Barang
- Bab 37 Aku Membencinya, Selamanya
- Bab 38 Berikan Aku Penjelasan
- Bab 39 Hukuman Yang Disebut Pria Itu
- Bab 40 Pengkhianatan
- Bab 41 Wanita, Tidak Mengerti Menaatikah?
- Bab 42 Wanita Yang Keras Kepala
- Bab 43 Nasib Yang Menyedihkan
- Bab 44 Hati Tersayat
- Bab 45 Melunakkan Hatinya
- Bab 46 Hanya Pengganti
- Bab 47 Tangisan Tanpa Suara
- Bab 48 Kenangan Buruk
- Bab 49 Kakak Su, Terima Kasih
- Bab 50 Kematian, Apa Warnanya
- Bab 51 Wanita Lembut Yang Kuat
- Bab 52 Senyuman Menenangkan Pria
- Bab 53 Calon Ibu Yang Berani
- Bab 54 Sup Ayam Yang Dimasak Dengan Sepenuh Hati
- Bab 55 Senyuman Yang Tidak Berdaya
- Bab 56 Inti Dari Kehidupan
- Bab 57 Tatapan Hina Anni
- Bab 58 Apakah Sebenarnya Tujuannya Itu
- Bab 59 Bernafas Saja Terasa Sakit
- Bab 60 Kenapa Menangkapku?
- Bab 61 Terhanyut Dalam Pikirannya
- Bab 62 Hanya Bercanda
- Bab 63 Anggur Yang Pahit
- Bab 64 Tidak Meninggalkan Sedikitpun Jejak
- Bab 65 Kejadian Yang Mengejutkan
- Bab 66 Bayi yang Lemah
- Bab 67 Wanita Dijiwanya
- Bab 68 Melampiaskan Perasaan
- Bab 69 Tidak Dapat Menanggapi Cinta Itu
- Bab 70 Membuka Harga
- Bab 71 Hal yang Disembunyikan
- Bab 72 Orang Berbakat
- Bab 73 Gadis Dengan Wajah Imut
- Bab 74 Dua Sampah
- Bab 75 Jangan Takut, Ada Aku Di Sini
- Bab 76 Semakin Lihat Semakin Suka
- Bab 77 Tujuan Yang Asli
- Bab 78 Hanya Masalah Waktu
- Bab 79 Semoga Semuanya Adalah Kebetulan
- Bab 80 Berebut Kasih Sayang
- Bab 81 Menghilang Tanpa Alasan
- Bab 82 Pelukan Besar
- Bab 83 Ketidakhadiran Yang Lama
- Bab 84 Pelukan Lembut
- Bab 85 Terlambat Untuk Mengatakan Aku Mencintaimu
- Bab 86 Kebahagiaan
- Bab 87 Apa Yang Kamu Takutkan, Aku Melindungimu
- Bab 88 Dia Harus Pergi Mencarinya
- Bab 89 Perasaan Campur Aduk
- Bab 90 Suara Yang Akrab
- Bab 91 Pembicaraan Yang Adil
- Bab 92 Cinta Seperti Ini, Tidak Bisa Ditanggung
- Bab 93 Cinta Kita Masih Belum Berakir
- Bab 94 Dugaan
- Bab 95 Sebuah Racun
- Bab 96 Memenjarakannya Seumur Hidup
- Bab 97 Bayangan Yang Pergi Menjauh
- Bab 98 Suasana Yang Ramai
- Bab 99 Hidup Yang Kesepian
- Bab 100 Kebencian yang Sangat Dalam Kepadanya
- Bab 101 Mendominasi Hidupnya
- bab 102 Menggerakkan hatinya
- Bab 103 Kebahagiaan Yang Telah Lama Tidak Dirasakan
- Bab 104 Seperti Biasanya
- Bab 105 Senyuman Yang Tampan Dari Pria Itu
- Bab 106 Racun Yang Cukup Keras
- Bab 107 Berusaha Memperbaiki Semuanya
- Bab 108 Tenggelam Dalam Kelembutannya
- Bab 109 Sepenuh Hati Mengeluarkan
- Bab 110 Kekurangan Kasih Sayang Seorang Ayah
- Bab 111 Rencana Jasea, Pembunuhan
- Bab 112 Keterikatan Yang Tidak Bisa Dimusnahkan
- Bab 113 Kebahagiaan Yang Amat Besar
- Bab 114 Kebengisan Hati Manusia
- Bab 115 Penuh Dengan Harapan
- Bab 116 Berjanji Seumur Hidup.
- bab 117 Hati Yang Penuh Dengan Bekas Luka.
- Bab 118 Meskipun Merelakan Semuanya.
- Bab 119 Rasa Cemburu yang Tidak Beralasan.
- Bab 120 Lukanya, Di Bayar Selama Seumur Hidup!
- Bab 121 Nama Panggilan Yang Mudah
- Bab 122 Senyuman Bahagia
- Bab 123 Mendambakan Pujaan Hati
- Bab 124 Perasaan Yang Kacau
- Bab 125 Ancaman Keras
- Bab 126 Diam-Diam Berdoa
- Bab 127 Menusuk Kedalam Hatinya
- Bab 128 Memilih Hubungan
- Bab 129 Senyum Candaan
- Bab 130 Ayah Jahat
- Bab 131 Dulu, Tidak Pernah Ada
- Bab 132 Mimpi Yang Mendalam
- Bab 133 Sangat Kecewa
- Bab 134 Menunggu Akhir
- Bab 135 Kehilangan Tanpa Akhir
- Bab 136 Kencan Terbaik
- Bab 137 Berdoa Agar Keajaiban Terjadi
- Bab 138 Cincin Berlian Berbentuk Hati
- Bab 139 Kehormatan Yang Sangat Besar
- Bab 140 Gadis Itu
- Bab 141 Hati Yang Kosong
- Bab 142 Keterikatan Hati
- Bab 143 Tidak Tahu Berbuat Apa
- Bab 144 Melodi Yang Berkumandang Dihati
- Bab 145 Mimpi Buruk Yang Nyata
- Bab 146 Permainan, Baru Saja Dimulai
- Bab 147 Kelembutan Yang Tidak Dapat Dijelaskan
- Bab 148 Kehidupan, Sesuatu Yang Sangat Indah
- Bab 149 Hukum Karma
- Bab 150 Krisis
- Bab 151 Sebuah Hadiah Saja
- Bab 152 Menertawakan Aku Lagi
- Bab 153 Kalang-Kabut
- Bab 154 Pura-pura Berlagak Baik
- Bab 155 Ciuman Basah
- Bab 156 Aura Memikat
- Bab 157 Apakah Dia Jatuh Cinta Padanya?
- Bab 158 Kesaksian Cinta
- Bab 159 Kamu Satu-Satunya Milikku
- Bab 160 Umpan Yang Tidak Berarti
- Bab 161 Bermain Hilang Denganku?
- Bab 162 Dia Adalah Barang Di Sakunya
- Bab 163 Hubungan Darah Tidak Tergantikan
- Bab 164 Hati, Sekali Lagi Bergejolak
- Bab 165 Hukuman Baru
- Bab 166 Ayah Jahat, Hidup Bersamakah
- Bab 167 Menjaga Cinta
- Bab 168 Apa Itu Naksir? Apa Itu Harapan?
- Bab 169 Penantian Itu Adalah Cinta
- Bab 170 Memilih Kehidupan
- Bab 171 Semuanya Hanya Angin Berlalu
- Bab 172 Obsesi Yang Hancur
- Bab 173 Membalas Dengan Cinta Yang Lebih Banyak
- Bab 174 Ciuman
- Bab 175 Jangan Terlalu Naif
- Bab 176 Perhatian Dari Anak-anak
- Bab 177 Cinta Yang Penuh Manja
- Bab 178 Komunikasi Secara Mendalam
- Bab 179 Harga Yang Mahal
- Bab 180 Masalah Kakak Yang Menyedihkan Hati
- Bab 181 Melampaui Persahabatan, Bukan Cinta
- Bab 182 Kurva Anggun
- Bab 183 Penghiburan Yang Lembut
- Bab 184 Tergila-Gila Dengan Kecuekannya
- Bab 185 Tempat Teduh Yang Hangat
- Bab 186 Bagaimana Bisa Tega?
- Bab 187 Biarpun Sekujur Tubuh Penuh Luka, Juga Harus Bertahan
- Bab 188 Memprovokasi Keingintahuannya
- Bab 189 Kebahagiaan Yang Tidak Familiar
- Bab 190 Pura-pura Kuat
- Bab 191 Berterima Kasih
- Bab 192 Tulus, Arus Yang Bergejolak Secara Diam-Diam
- Bab 193 Pemikiran Yang Tidak Pasti
- Bab 194 Tidak Ada Masa Lalu, Hanya Ada Kebencian
- Bab 195 Kamu Selamanya Merupakan Wanitaku!
- Bab 196 Anggung-anggip Bagai Rumput Tengah Jalan
- Bab 197 Hati yang Membeku
- Bab 198 Rasa Nyeri yang Menusuk
- Bab 199 Hubungan Darah yang Tak Terputuskan
- Bab 200 Kebohongan Dengan Niat Baik
- Bab 201 Orang Yang Sangat Di Pertanyakan.
- Bab 202: Seorang Bocah Yang Lucu Dan Nakal
- Bab 203 Gadis Yang Jahil.
- Bab 204 Kebahagiaan, Ada Di Masa Depan Yang Tidak Jauh.
- Bab 205 Permain Anak-anak.
- Bab 206 Apakah Akan Menghasilkan Uang Dengan Berakting?
- Bab 207 Terimakasih Kamu Telah Menjaga Pacarku
- Bab 208 Memilih Seseorang Yang Tidak Kamu Cintai
- Bab 209 Menunggu Kebahagiaan
- Bab 210 Mimpi Yang Sia-Sia
- Bab 211 Membenci Pikiran Sendiri
- Bab 212 Apa Yang Sudah Aku Lakukan Padanya!
- Bab 213 Orang Yang Senantiasa Melindunginya
- Bab 214 Pertarungan Antara Dua Pria
- Bab 215 Mengkhawatirkan Masalah Orang Dewasa
- Bab 216 Ada Yang Dinamakan Dengan Tanggung Jawab
- Bab 217 Hening, Tidak Akur
- Bab 218 Derita, Dilema!
- Bab 219 Menarik Jarak
- Bab 220 Siapa Ayah dari Anak-Anak?
- Bab 221 Semua Kenanganku
- Bab 222 Harus Membawanya Pergi
- Bab 223 Jadilah Asisten Pribadiku
- Bab 224 Jatuh Kedalam Jurang
- Bab 225 Insiden
- Bab 226 Siapa Orang Yang Berhenti Di Hatinya?
- Bab 227 Suhu Tubuh Yang Familiar
- Bab 228 Tenggelam Dalam Pelukannya
- Bab 229 Maksudnya Tidak Biasa Adalah?
- Bab 230 Kami Percaya Paman
- Bab 231 Berusaha Keras Berjuang
- Bab 232 Apa Masih Ingin Kehilangan Dia?
- Bab 233 Paling Tidak Memiliki Jejaknya
- Bab 234 Satu Wajah Kelelahan
- Bab 235 Memenuhi Kekosongan Dalam Hati
- Bab 236 Untunglah, Semuanya Ada
- Bab 237 Benar-Benar Kejam!
- Bab 238 Genggamlah Harapan Itu
- Bab 239 Saling Mencintai, Mengapa Tidak Bisa Bersama
- Bab 240 Kemesraan Seperti Itu
- Bab 241 Bayangan yang Menghilang
- Bab 242 Tidak Bisa Memiliki Keduanya
- Bab 243 Menekan Jalan Pikirannya
- Bab 244 Itu Hanya Salah Paham Saja
- Bab 245 Apa Lagi yang Tersisa Darinya
- Bab 246 Ketakutan yang Merasuk Kembali
- Bab 247 Meningkatkan Kewaspadaan
- Bab 248 Posisi Itu Milik Mommy
- Bab 249 Kebahagiaan Dan Keengganan
- Bab 250 Sakitnya Sampai Lubuk Hati
- Bab 251 Tidak Punya Masa Depan Di Antara Kami
- Bab 252 Sebuah Tantangan Bagi Siapapun
- Bab 253 Kesakitan Yang Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 254 Terukir Di Dalam Hati
- Bab 255 Perasaan Memikat
- Bab 256 Rencana Manusia Tidak Sebaik Rencana Tuhan
- Bab 257 Tidak Akan Membiarkanmu Terluka
- Bab 258 Kembali Mengguncang Hatiku
- Bab 259 Bernilai Uang
- Bab 260 Kenyataan Yang Mengejutkan
- Bab 261 Merahasiakannya Dariku?
- Bab 262 Siap Menemaninya Setiap Saat
- Bab 263 Percikan Api Yang Menyilaukan
- Bab 264 Hubungan Yang Tidak Ada Perasaan Di Dalamnya.
- Bab 265 Suasana Hati Yang Buruk.
- Bab 266 Bagaimana Mungkin Baby Bukan Anaknya?
- Bab 267 Perasaan Yang Tidak Benar.
- Bab 268 Memperjuangkan Hak Asuh Anak.
- Bab 269 Wajah Iblis Yang Mempesona.
- Bab 270 Pertengkaran Kecil.
- Bab 271 Hubungan
- Bab 272 Batas Tantangannya
- Bab 273 Mengendalikan Perasaan Sendiri
- Bab 274 Tidak Tahu Berterima Kasih
- Bab 275 Dia, Sulit untuk Memilih
- Bab 276 Sengketa Tanpa Akhir
- Bab 277 Arah Hidup Yang Baru
- Bab 278 Merasakan Masamnya Hidup
- Bab 279 Diam Terisak
- Bab 280 Tidak Bisa Berhenti
- Bab 281 Wajah Yang Mirip
- Bab 282 Pasti Akan Kembali Dengan Selamat
- Bab 283 Waktu Yang Di Tentukan
- Bab 284 Tersakiti, Di sekitarnya
- Bab 285 Melewati Waktu Yang Indah
- Bab 286 Terjatuh Saat Ini
- Bab 287 Memiliki Kenyamanan
- Bab 288 Jalan Dimana Tidak Akan Bisa Kembali
- Bab 289 Mencari Benang
- Bab 290 Berubah Tanpa Disadari
- Bab 291 Pelaksanaan Rencana
- Bab 291 Pandangan Yang Meragukan
- Bab 293 Lebih Memilih Percaya
- Bab 294 Semuanya Sudah Digariskan
- Bab 295 Mengkhawatirkan Keadaannya
- Bab 296 Percaya, Atau Melepaskan?
- Bab 297 Alasan Melarikan Diri
- Bab 298 Dia, Adalah Wanita Tercantik
- Bab 299 Apa Arti Kakak Di Dalam Hatimu?
- Bab 300 Dia Adalah Orang Yang Selalu Aku Cintai
- Bab 301 Hidup Bahagia Dengannya
- Bab 302 Rasa Lain
- Bab 303 Kehidupan Sepele
- Bab 304 Pertahankan Anak Itu
- Bab 305 Hal Yang Pantas Disyukuri
- Bab 306 Menculik Sandera
- Bab 307 Debut Sensasional
- Bab 308 Waktu Kematian Ada Di Sini!
- Bab 309 Kegelapan
- Bab 310 Niat Yang Perlahan-lahan Terdorong Jauh
- Bab 311 Keserasian Antara Kita Berdua
- Bab 312 Krisis Terbesar
- Bab 313 Penuh Dengan Kecemasan Di Dalam Hatinya
- Bab 314 Tidak Bisa Diremehkan
- Bab 315 Memainkan Sebuah Permainan.
- Bab 316 Kakak, Aku Mempunyai Rencana.
- Bab 317 Pasangan Sempurna Yang Saling Mencintai.
- Bab 318 Apakah Dia Bisa Menanggungnya?
- Bab 319 Berpikir Demi Dirinya.
- Bab 320 Dapat Memikul Tanggung Jawab.
- Bab 321 Menghapuskan Keberadaannya
- Bab 322 Dipikirkan Dengan Baik
- Bab 323 Apa Yang Disebut Dengan
- Bab 324 Keputusan Akhir
- Bab 325 Tidak Ada Kesempatan Apapun Untuk Kembali
- Bab 326 Pernah Bekerja Keras Seperti Itu
- Bab 327 Karena Aku Mencintaimu
- Bab 328 Cinta, Terkubur Dihatiku
- Bab 329 Jebakan
- Bab 330 Kebencian Yang Dalam
- Bab 331 Penyesalan Di Dalam Hati
- Bab 332 Tentang Ingatan
- Bab 333 Membuat Dia Susah
- Bab 334 Merindukan Dia Hingga Bodoh
- Bab 335 Kebahagiaan Di Dalam Hati
- Bab 336 Senyuman Yang Dingin
- Bab 337 Mengenal Hatinya Sendiri
- Bab 338 Menjaga Senyuman Yang Berkilau
- Bab 339 Cinta Yang Murni
- Bab 340 Menarik Perhatiannya
- Bab 341 Ekspresi Gila
- Bab 342 Hawa Dingin Di Hati
- Bab 343 Menyeramkan Seperti Di Neraka
- Bab 344 Kasih Sayang Yang Mendalam
- Bab 345 Tatapan Bengong
- Bab 346 Memeluknya
- Bab 347 Kehidupan Yang Berbeda
- Bab 348 Kamu Adalah Pemeran Utama
- Bab 349 Merekam Film Baru
- Bab 350 Dibayar Dengan Baik
- Bab 351 Apakah Melepaskan, Juga Harapan Tinggi ?
- Bab 352 Berjuang Untuk Hidup
- Bab 353 Bisakah Aku Mengundangmu Untuk Menari?
- Bab 354 Hadiah Permintaan Maaf
- Bab 355 Anak Itu Tidak Bersalah!
- Bab 356 Hubungan Kerjasama
- Bab 357 Terjebak Dalam Bahaya
- Bab 358 Belaian Yang Lembut
- Bab 359 Jangan Melakukan Hal Bodoh
- Bab 360 Apakah Kamu Membenciku?
- Bab 361 Rasa Lelah Sepanjang Malam.
- Bab 362 Pandangan Mata Dingin Yang Terlihat Kesal.
- Bab 363 Tidak Dapat Di Percaya.
- Bab 364 Wajah Yang Pucat.
- Bab 365 Kamu Tidak Ada Jalan Untuk Mudur.
- Bab 366 Menganggap Pencuri Sebagai Seorang Ayah.
- Bab 367 Bibi Jahat
- Bab 368 Menakutkan.
- Bab 369 Suara Tawa Yang Tidak Asing.
- Bab 370 Penderitaan Yang Mendalam.
- Bab 371 Tidak Bisa Menyentuhnya
- Bab 372 Diperalat Oleh Mereka
- Bab 373 Tidak Menghormati Orang Yang Lebih Tua
- Bab 374 Anak Bodoh Yang Polos
- Bab 375 Ada Kesalapahaman
- Bab 376 Tetap Tinggal Di Sini Untuk Menemaniku
- Bab 377 Melewatkan Kebahagiaan
- Bab 378 Mentolerir Ahli Seperti Ini
- Bab 379 Apakah Kamu Ingin Pergi Beristirahat ?
- Bab 380 Sejarah Masa Lalu
- Bab 381 Kemampuan Beradu Peran
- Bab 382 Orang Rendahan Memang Tidak Masuk Akal
- Bab 383 Teguh Dengan Pilihan Sendiri
- Bab 384 Perasaan Tidak Nyaman Yang Sulit Dipahami!
- Bab 385 Keuntungan Dari Siapa?
- Bab 386 Bergabung
- Bab 387 Pesan Tidak Berdaya
- Bab 388 Biarkan Aku Tenang Sejenak
- Bab 389 Seperti Sehati
- Bab 390 Perhatikan Baik-Baik Lukamu
- Bab 391 Sama Seperti yang Dulu
- Bab 392 Banyak Pikiran
- Bab 292 Hanya Perlu Sedikit Waktu
- Bab 394 Peringatan
- Bab 395 Cemas, Lenyap
- Bab 396 Sudah Menggila
- Bab 397 Nada Berat dan Ucapan yang Tenang
- Bab 398 Hanya Candaan Belaka
- Bab 399 Harapan Sudah Sirna?
- Bab 400 Tangisan, Menghibur
- Bab 401 Semuanya Sudah Tenang
- Bab 402 Menenangkan Hati
- Bab 403 Bekerja Keras Untiuk Memadamkan Api
- Bab 404 Tidak Sebanding Dengan Usahamu
- Bab 405 Rencanaku
- Bab 406 Tersenyum Dan Penuh Semangat
- Bab 407 Ketidakberdayaan Dan Simpati
- Bab 408 Hubungan Tanpa Jalan Keluar
- Bab 409 Memberi Kompensasi
- Bab 410 Setelah Pergi Barulah Bisa Menghargai
- Bab 411 Benar-benar Di Luar Dugaan
- Bab 412 Bisa Mempunyai Banyak Pilihan
- Bab 413 Sudah Sangat Sadar
- Bab 414 Lembut, Yakin
- Bab 415 Percaya Pada Teman
- Bab 416 Dari Awal Tidak Bersalah
- Bab 417 Jangan Membuat Wanita Marah
- Bab 418 Air Mata Di Sudut Mata
- Bab 419 Mengingat Kembali Kenangan Yang Indah
- Bab 420 Yang Tidak Dapat Melihat Kebahagian, Adalah Aku
- Bab 421 Rahasia Di Antara Mereka
- Bab 422 Jangan Berpura-pura Menjadi Orang Baik!
- Bab 423 Foto-foto tersebut
- Bab 424 Hati, Hampa
- Bab 425 Dua Baris Air Mata
- Bab 426 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 427 Sebuah Kekuatan
- Bab 428 Pasti Merupakan Mimpi!
- Bab 429 Wajah Yang Jelas
- Bab 430 Semuanya, Melenyap untuk Seutuhnya
- Bab 431 Hutang Di Masa Lalu.
- Bab 432 Diam-diam Saling Berpandangan.
- Bab 433 Sikap Santai.
- Bab 434 Cara Terbaik.
- Bab 435 Tidak Tega Melihanya Jatuh Semakin Dalam.
- Bab 436 Karena, Ada Kehidupannya.
- Bab 437 Amarah Yang Bergelora.
- Bab 438 Wajah Serius.
- Bab 439 Menghancurkan Diri Sendiri
- Bab 440 Mencapai Kesepakatan.
- Bab 441 Dia Sendirian Seumur Hidup
- Bab 442 Panik Dalam Sekejap
- Bab 443 Dia Pasti Menyukainya
- Bab 444 Aku Percaya Dia!
- Bab 445 Nasib Di Masa Depan.
- Bab 446 Jaringan Rahasia.
- Bab 447 Kecurigaannya Satu Demi Satu.
- Bab 448 Pandangan Matanya, Menusuk Hatinya.
- Bab 449 Wanita Yang Tidak Berperasaan
- Bab 450 Hatinya Terkoyakkan.
- Bab 451 Mengejek Diri Sendiri
- Bab 452 Kabar Terluka
- Bab 453 Tidak Ada Keluhan
- Bab 454 Bayangan Pelan-Pelan Menghilang
- Bab 455 Berhati-Hati
- Bab 456 Sedikit Penantian
- Bab 457 Penuh Percaya Diri
- Bab 458 Kasih Sayang Yang Hangat
- Bab 459 Terselubung
- Bab 460 Tatapan Yang Ragu-Ragu
- Bab 461 Suasana Yang Kaku
- Bab 462 Ekspresi Wajah Tidak Berdaya
- Bab 463 Hangat, Setia
- Bab 464 Terpesona, Nakal
- Bab 465 Berkata Tidak Usah Bertemu Maka Tidak Usah Bertemu?
- Bab 466 Berbinar-binar
- Bab 467 Rencana Dalam Hati
- Bab 468 Target Perlindungan Yang Penting
- Bab 469 Mengganti Rencana Dalam Detik Terakhir
- Bab 471 Sangat Puas
- Bab 470 Cahaya Diambil Alih, Olehnya
- Bab 472 Semoga Kalian Bahagia
- Bab 473 Pikiran Yang Melonjak
- Bab 474 Niat Dia
- Bab 475 Bagaimana Peduli Terhadapnya
- Bab 476 Tidak Takut Dan Tidak Terkendali
- Bab 477 Kini Sudah Tidak Seperti Dulu
- Bab 478 Berusaha Keras Membuatnya Menjadi Kenyataan
- Bab 479 Memahami Kesedihannya
- Bab 480 Sebenarnya Cinta Atau Tidak?
- Bab 481 Memberi Contoh Yang Sangat Bagus
- Bab 482 Cara Yang Pas
- Bab 483 Mencicipi Aromanya
- Bab 484 Tak Bisa Berkata-Kata
- Bab 485 Wanita Gampangan
- Bab 486 Dirinya Sendiri Yang Terbawa Perasaan?
- Bab 487 Alasan Menolak.
- Bab 488 Sangat Mengalah.
- Bab 489 Nasib Sebagai Catur.
- Bab 490 Masuk Kedalam Pelukkannya.
- Bab 491 Anak Kecil Yang Mengganggu
- Bab 492 Pembicaraan Yang Canggung
- Bab 493 Pertunangan Yang Sederhana
- Bab 494 Terampil
- Bab 495 Sangat Intim
- Bab 496 Menyebarkan Ketenangan
- Bab 497 Semua Penuh Dengannya
- Bab 498 Penuh Perhatian
- Bab 499 Berbincang Dengan Baik
- Bab 500 Dengan Pelan Dia Memperingati
- Bab 501 Membuat Aku, Hidup Dengan Tidak Tenang
- Bab 502 Berikan Kesempatan Untukku
- Bab 503 Sasaran
- Bab 504 Perlombaan Bocah
- Bab 505 Penjaga Rahasia
- Bab 506 Kesakitan Yang Begitu Mendalam
- Bab 507 Saling Menjaga
- Bab 508 Dengan Tenang Menyerahkan Dirinya Padanya
- Bab 509 Tidak Ada Artinya Hidup Tanpamu
- Bab 510 Terbang Bersamamu
- Bab 511 Mengerti Niat Mereka
- Bab 512 Ayah Yang Aneh
- Bab 513 Senyuman Yang Begitu Menawan
- Bab 514 Ayah Sedang Melamar?
- Bab 515 Jangan Pergi!
- Bab 516 Malu
- Bab 517 Pernikahan Yang Lebih Baik
- Bab 518 Kita Jangan Berpisah Lagi!
- Bab 519 Memegang Kebahagiaan Sendiri
- Bab 520 Ayah, Sangat Buruk
- Bab 521 Melihat Kebahagiaan
- Bab 522 Kami Setuju!
- Bab 523 Cinta Seperti Mimpi
- Bab 524 Perjalanan Bulan Madu Untuk Dua Orang
- Bab 525 Akhir Yang Bahagia