Satan's CEO Gentle Mask - Bab 23 Ciuman yang Lembut

Tuxedo putih polos buatan khusus, memperlihatkan bentuk tubuh sang pria yang kekar, kerah baju kemeja dengan warna yang sama, memiliki sulaman motif garis kuning emas, terlihat tampan dengan beberapa kancing yang terbuka, dada yang putih terlihat gagah, sekujur tubuhnya tidak memiliki daging berlemak sedikit pun.

Meskipun ekspresi sang pria dari awal tetap saja terlihat santai, namun aura elegan dan terhormat yang tak sirna itu, membuatnya terlihat bagaikan seorang pangeran yang sebenarnya.

Mata bunga persik yang memikat terkadang memancarkan listrik, helaian rambut coklat berayun di wajahnya, di bawah hidung yang mancung, terdapat sepasang bibir tipis berwarna pudar yang sexy, bisa melontarkan perkataan manis yang mampu menangkap hati para wanita kapan pun saja. Pesona yang sulit untuk diabaikan, membuat Kylie Man yang merupakan seorang wanita, spontan merasa takjub.

"Kamu...... sungguh cantik......"

Satu kalimat ini, hampir saja membuat sang pria merasa kesal, tapi etika sang pria akibat pengajaran yang baik membuatnya tidak melampiaskan emosi terhadap Kylie Man, hanya saja, dia yang sering dianggap menjadi seorang wanita, setiap kali pasti akan membereskan para orang yang mengatakannya cantik hingga mengenaskan, terlihat jelas, Kylie Man yang ada di depannya ini tidaklah mengetahui pantangannya ini.

"Aku cantik? Lebih cantik aku atau kamu?"

Dia meminum wine yang ada di tangan sampai habis, tersenyum mempesona, mendekati Kylie Man yang berada di kursi roda. Spontan menghindarinya, hingga tidak bisa mundur lagi, tapi matanya Kylie Man, tetap terus menatapnya, tidak bersembunyi sama sekali, dia tidak berniat untuk memikat. Sepasang mata berkilau yang indah, terlihat begitu jernih.

"Kamu......"

Menelan air ludah, tapi Kylie Man tetap memutuskan untuk berkata jujur. Seorang pria yang awalnya mengira dirinya akan mengamuk, malah secara tidak sengaja menyadari sesuatu dari pancaran sepasang mata yang jernih itu, dia, malah mempercayai perkataan sang gadis.

"Sungguh seorang gadis kecil yang menarik."

Tersenyum, dia bukanlah seseorang yang berpikiran sempit, apalagi gadis yang ada di depan matanya hanyalah sekedar orang cacat. Awalnya dia datang ke sini hanya karena dipaksa untuk kencan buta dengan nona dari Keluarga Leng, tapi sebelum dia bertemu dengan nona dari Keluarga Leng itu, malah duluan bertemu dengan seseorang yang begitu menyenangkan ini.

"Aku bukanlah gadis kecil, aku bernama Kylie Man, kumohon agar kamu keluar, boleh tidak?"

Mungkin karena sudah terbiasa melihat senyuman Kingston Ou yang mempesona, mungkin karena daya pikat Lisa yang sexy sore tadi, meskipun pria yang ada di depannya begitu cantik hingga tak bisa memastikan dia pria atau bukan, tapi dia tetaplah tidak terhanyut dalam kecantikan sang lelaki. Tiba-tiba teringat, ini adalah tempat yang akan didatangi oleh Kinston Ou, dia hanya ingin memperingati laki-laki ini, dan langsung mengutarakannya, nanti saat Kingston Ou kembali, dia pasti akan merasa tidak senang jika melihat ada pria ini di sini.

"Kylie Man ya? Sungguh sebuah nama yang indah, baik, aku telah mengingatnya, karena kamu tidak ingin bersama denganku dalam satu ruangan, maka aku akan memenuhi permintaanmu, ingat ya, kamu berhutang budi padaku sekali, ingat untuk membalasnya padaku lain kali."

Tangan besar dengan bentuk yang menawan, mencubit wajahnya Kylie Man, lalu tanpa sadar menyadari, wajah mungil yang hanya sebesar telapak tangan itu, malah tidak terasa begitu lembut sesuai bayangan.

Tangannya dengan natural meraba bahunya Kylie Man, malah menyadari, tetap terasa begitu kurus. Spontan mengernyitkan kening yang indah, saat Kylie Man masih belum sempat untuk menghindar, dia telah menarik tangannya sendiri.

"Gadis kecil, kamu belakangan ini tidak makan dengan baik bukan? Lihatlah betapa kurusnya kamu, hanya tersisa tulang saja, sentuhannya sama sekali tidak terasa nyaman, tidak peduli bagaimana pun juga, harus tetap makan nasi dengan baik, agar tidak sakit, mengerti?"

Terdengar seperti perkataan nasihat orang tua yang biasa saja, tapi seketika telah menusuk hati Kylie Man. Wajahnya, masih tersisa kehangatan dari tangan sang pria, awalnya dia baru saja hendak membalas tindakan dari sang pria yang meremas bahunya, tapi kalimat selanjutnya dari sang lelaki, malah membuat matanya seketika merasa nyeri.

Sudah berapa lama, sejak Andreas Man mendesak ibunya untuk mati, lalu menjemput dia dan adiknya pulang ke rumahnya, semua yang dihadapinya, selain kepiluan dan sindiran, pasti adalah bola mata putih yang dibalikkan karena sedih.

Kelcy Man masih kecil, dia hanya bisa berusaha untuk menjadi seorang kakak yang tegar di hadapannya. Berusaha tidak membuat Kelcy Man tahu kelemahannya. Baik Andreas Man maupun Kingston Ou, mereka berdua hanya menganggap dirinya sebagai mainan, asalkan dirinya tidak mati, maka pasti masih ada nilai kegunaan, dan mereka juga tahu, dirinya tidak akan begitu mudah menyerah terhadap nyawanya sendiri demi Kelcy Man. Jadi, dia telah menjadi sebuah boneka mainan yang tak bersuara.

Pria di depan mata, meskipun tindakannya sembrono, tapi setelah hanya berkenalan selama beberapa menit saja, langsung mengutarakan ucapan yang mengandung perhatian, mungkin dia tidaklah sengaja, mungkin saja dia akan berkata seperti itu terhadap semua perempuan, tapi Kylie Man yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang, malah langsung merasa hatinya, telah sedikit bergetar.

Mata yang jernih bagaikan kristal, mengeluarkan selapis air, terkumpul dan membentuk sebutir demi sebutir air mata, mengalir di pipi yang putih bersih.

"Hei! Gadis kecil! Kylie, jangan menangis, boleh tidak? Aku bukan mengataimu tidak baik, aku hanya merasa kamu terlihat sangat kurus, jangan menagis ya?"

Dulu, tidak peduli sehisteris apa para wanita yang menangis di sampingnya, dia selalu tidak terpengaruh, tapi hari ini, entah kenapa saat dia melihat gadis mungil ini mengalirkan air mata, dia merasa setetes demi setetes air mata yang bagaikan butiran permata polos itu, telah menetes di dalam lubuk hatinya, menyentuh sudut hati yang merupakan bagian terlembut.

"Maaf, aku bukanlah sengaja, kamu sebaiknya segera keluar, aku benar-benar tidak kenapa-napa, terima kasih."

Kylie Man dengan cepat telah keluar dari kesedihannya, karena rasa terharu yang diberikan oleh pria ini terhadapnya, makanya dia tidak ingin membuatnya terlibat dalam hubungan yang rumit bersama Kingston Ou.

Lelaki itu masih hendak menjelaskan sesuatu, tapi malah didorong keluar oleh Kylie Man sekuat tenaga. Tangan Kylie Man yang mungil mendorong dada sang pria, meskipun tenaganya tidak begitu besar, namun sang pria malah merasa tersentuh.

"Kalau begitu, maka aku akan menurutimu, menghormati nona yang cantik, merupakan sebuah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang gentlemen sejati."

Tidak peduli karena alasan apa, sang pria sudah keluar dengan perlahan. Kylie Man duduk di kursi roda, melihat sosok punggung sang pria, hatinya, akhirnya telah kembali tenang.

Melihat sang pria berbaju putih sudah hampir menutup pintu, tiba-tiba malah melakukan hal yang membuat Kylie Man merasa terkejut. Sang pria memanfaatkan badannya yang tinggi, dalam sekejab mata langsung tiba di depan Kylie Man yang duduk di kursi roda.

"Apa yang ingin kamu lakukan...... hei! Apa yang kamu lakukan!"

Melihat wajah yang semakin diperbesar muncul di depan matanya, hati Kylie Man mendadak menyusut, tapi sang pria malah tersenyum memikat, bibir tipis yang sexy mendaratkan sebuah ciuman lembut di keningnya Kylie Man.

Mumpung Kylie Man masih melamun, dia telah menggunakan kecepatan paling cepat untuk keluar. Menunjuk ke arah bibirnya sendiri, pandangan mata yang memikat membuat wajah Kylie Man seketika menjadi merah.

"Good day! My lady."

Meraba kehangatan yang ditinggalkan oleh sang pria, Kylie Man tidak tahu harus tersenyum ataupun merasa kesal, pria menawan ini tidak hanya terlihat nakal, tindakannya juga begitu kenakak-kanakkan.

Mengingat budi sang pria yang telah menolongnya tadi, Kylie Man tidak ingin memperhitungkannya lebih lanjut, memalingkan kepala, ingin pergi mengambil buku yang ingin dilihatnya. Sama sekali tidak menyadari, pintu yang baru saja tertutup, telah kembali terbuka.

"Derrick ya? Apa yang dikatakan Kingston?"

Kylie Man yang duduk di kursi roda, akhirnya berhasil mengambil buku dengan bersusah payah, duduk di sana dan baru saja membalikkan halaman buku, langsung terdengar suara terbukanya pintu. Selain seorang lelaki yang baru saja keluar, hanya Derrick lah yang tahu dirinya ada di dalam, tanpa memikirkannya, langsung mengira orang yang masuk adalah Derrick.

"Kenapa tidak berbicara? Ataupun......"

Kylie Man yang membaca buku, tiba-tiba menyadari sesuatu yang sedikit aneh, baru saja hendak memalingkan kepala, langsung merasakan kesakitan di bagian leher, setelah itu, kembali terjerumus dalam kegelapan.

Di dalam ruang green house, bunga-bunga magnolia besar telah mekar dengan indah atas pencahayaan lampu buatan. Baik warna putih yang polos, ataupun warna kuning yang hangat, ataupun warna ungu pudar yang jarang ditemui di luar, di atas tak bunga yang tinggi raknya bervariasi, membentuk sebuah hiasan yang harmonis dan hangat.

Sebuah sosok tubuh yang hitam, seakan-akan telah mengkaku di dalam padang bunga. badan yang tinggi, berdiri di depan bunga magnolia putih, ekspresi di wajah yang tampan, berubah karena indahnya sang bunga di depan mata, semuanya telah menyentuh memori sedih yang tersembunyi di pedalaman hati. Mata yang sipit, tidak terasa begitu dingin lagi, dan malah telah dilumuri dengan renungan.

Tangan besar yang kekar, dengan lembut menyentuh bunga yang indah, tenaganya terlihat bagaikan sedang meraba pipi. sosok tubuh yang terlihat serba hitam, dengan perlahan berjongkok di sana, wajah yang menawan bagaikan dewa itu, tidaklah lagi terlihat sinis, dan tidak terlihat ekspresi tegar lagi, dengan perlahan melonggarkan kerutan dahinya yang sangat resah itu.

"Diana, dalam sekejab, hari ini sudah hari peringatan kematianmu, bagaimana kehidupanmu di surga?"

Suara yang rendah, mengandung kerinduan yang pekat, juga merasa kesakitan karena tertekan. Kalau ada wanita di sini, mereka pasti hanya akan merasa iri terhadap wanita yang dicintai sang pria hinggabegitu mendalam.

"Kamu pasti melaluinya dengan sangat baik, kamu begitu polos, baik, pintar, lucu. Entah apakah di surga ada bunga magnolia tidak, aku masih ingat dengan saat pertama kali bertemu denganmu, di tanganmu, terdapat sekuntum bunga magnolia yang sedang bermekaran. Aku sekarang tahu, kenapa kamu menyukai bunga ini, karena, dia sama polosnya denganmu."

Bergumam di dalam ruang green house yang tenang, hanya bisa didengar oleh para bunga yang tak mampu berbicara. Ekspresi mendalam yang tak terlihat, juga hanya bisa dirasakan oleh para tanaman itu. Jika dia bersedia, ekspresi mendalamnya bisa membuat semua wanita terhanyut dengan senang hati.

"Tuan Muda, Nona Man telah bangun, sekarang sedang beristirahat di dalam kamar.

Tanpa menghasilkan suara, Janice Luo muncul di belakangnya Kingston Ou. Sang pria langsung menggunakan cangkang luar yang terlihat keras, untuk menutupi seluruh kelemahannya.

"Hmm, mari kita pergi, hari ini adalah hari peringatan kematian Diana, semua orang itu pasti telah tak sabaran menunggu."

Setelah berpamitan dengan para bunga yang bermekaran indah, pria yang menawan bagaikan dewa, kembali mengepakkan sepasang sayap iblisnya, begitu sempurna bagaikan seorang pangeran yang paling terhormat di dunia, tapi juga memiliki aura berbahaya bagaikan binatang buas.

Baru saja keluar dari ruang green house, langsung terdengar para pembantu wanita sedang panik, mata sang pria yang gelap sedikit menyipit, dan berjalan lebih lambat, karena seluruh tamu sedang melihat ke suatu arah dengan tatapan tegang.

"Ada apa ini, Janice, kamu coba pergi melihat."

Tanpa perlu menunggu perintah dari Kingston Ou, Janice Luo langsung pergi ke depan untuk memeriksa, tapi hasilnya juga membuatnya sangat kaget. Dia tetap pergi mencari tahu asal usul masalah dengan teliti, kemudian kembali ke sisi Kingston Ou dengan hormat, dan melaporkan apa yang telah didengarnya.

"Tuan Muda, di jendela kamar Nona Leng, sepertinya ada orang yang hendak lompat bunuh diri, apalagi dengar-dengar, orang itu memakai baju yang dipakai oleh Nona Leng sebelum meninggal, para tamu sedang bergunjing, mungkin arwahnya Nona Leng akan segera kembali untuk membalas dendam."

Bibir yang tipis tertutup rapat, ini sama sekali tidak mungkin, jika arwah Diana Leng benar-benar ada, maka orang yang akan dicarinya setelah kembali adalah dirinya, mana mungkin pergi membalas dendam terhadap orang lain. Sosok badan yang tinggi besar muncul di belakang para kerumunan, dan bola mata hitamnya menyusut karena sosok orang yang ada di jendela.

"Mana mungkin itu benar-benar adalah dia?!"

"Hmm...... ini di mana......"

Kylie Man kembali bangun secara perlahan-lahan dari kegelapan, bagian lehernya masih saja menjalarkan rasa nyeri. Otak yang pusing, juga terasa sedikit hampa, tapi saat dirinya hendak mengelus kepalanya yang masih terasa pusing, tiba-tiba menyadari, tubuhnya telah diikat oleh sebuah tali dengan erat.

"Hah! Kenapa bisa seperti ini!"

Bola mata hitam yang berkilau seketika melotot lebar, wajah yang jelita penuh dengan kepanikan, dia terbangun dari kegelapan, dan yang menyambutnya, adalah hal menyadari dirinya sekarang telah diikat, bahkan sampai di gantung di jendela lantai dua.

Tangannya terikat di belakang punggung, ikatannya sangat erat, membuat tangannya tidak memiliki ruang gerak sedikit pun. Setelah menggunakan tenaga untuk melepaskan diri, malah langsung mendengar suara tali setelah saling bergesekan, membuat hatinya seketika menegang. Perasaan untuk bertahan hidup yang besar, membuatnya menggunakan seluruh tenaganya untuk berjinjit, ingin membuatnya menapakkan kaki di tempat yang aman, tapi malah menyadari, dirinya tergantung di rangka jendela luar, jendela yang besar, membuat dirinya yang mungil tidak bisa menemukan tempat pijakan.

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu