Satan's CEO Gentle Mask - Bab 79 Semoga Semuanya Adalah Kebetulan
“Evan, kamu lihat, aku pun sudah datang sekian lama, bisakah kamu meletakkan pekerjaan di tanganmu dan mengobrol denganku?”
Irrena Feng berkata dengan berpura-pura sedih.
“Irrena, kamu main sendiri dulu, tunggu aku selesai sibuk aku akan pergi mencarimu. Kamu di sini akan memengaruhi aku bekerja, lagi pula kamu sendiri juga bosan, menurutmu benar tidak?”
“Kalau kamu mencariku setelah selesai bekerja, aku akan pergi sekarang.” Yang Irrena Feng inginkan adalah kalimat Evan Su ini, memenuhi semua waktunya, lihat dia bagaimana pergi mencari Kylie Man.
“Baik, aku pasti akan mencarimu setelah selesai bekerja.”
“Kalau begitu sepakat ya.”
“Iya.” Akhirnya Irrena Feng pergi dengan puas.
Meninggalkan Evan Su berdiam diri di dalam kantor dan melamun, dia sudah tidak memiliki konsentrasi untuk bekerja. Dia berjalan ke depan jendela kaca besar, menyilangkan tangannya di belakang.
Melihat keramaian di bawah sana, dia bergumam, “Kylie Man, kamu sekarang ada di mana? Kenapa kamu pergi dari aku, apa yang terjadi hingga dirimu pun pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal?”
Namun, tidak ada orang yang menjawab pertanyaannya ini.
Di dunia ini, ada dua pria yang mencari Kylie Man, satunya adalah Evan Su, satunya lagi adalah Kingston Ou.
Dua bulan kemudian, Kylie Man berada di dalam rumah sewaannya, dan berlatih piano dengan santai.
Setelah datang ke sini, hatinya jauh lebih tenang. Bukannya dia melupakan Kakak Su dan Anni mereka, melainkan dia hanya mengosongkan dirinya, membuatnya dirinya beradaptasi dengan kehidupan tanpa mereka.
Dia menggunakan cek yang diberikan Irrena Feng. Menyewa rumah dan membesarkan anak, serta mencarikan tutor untuk Kelcy Man, semuanya membutuhkan uang. Bukannya dia tidak memiliki integritas, sekarang dia tidak memiliki kemampuan untuk menanggung semua biaya ini.
Ditambah lagi, dia juga sudah memutuskan akan mengembalikan uang ini kepadanya setelah dia memiliki uang ke depannya. Bagaimanapun juga, pertemanan antara Kakak Su dan dia tidak akakn tercampur dengan hal lainnya, tidak bisa dibeli dengan uang oleh Irrena Feng.
Namun, dengan situasinya saat ini, sama sekali tidak berhak untuk membicarakan integritas. Integritas itu, tunggu dia mempunyai duit dulu baru membahasnya.
Guru Thomas sangat banyak membantunya, Carol Man juga sering datang makan ke rumah, dan berkata bahwa masakannya adalah makanan yang paling lezat di dunia.
Melalui keterampilan Kylie Man, Carol man mencintai China, negeri yang misterius ini.
Hehe, Kylie Man tersenyum tanpa suara.
Iya, China, tanah airnya, dia sudah begitu lama tidak kembali ke sana. Setelah Kelcy Man lulus, dia akan membawanya dan anak-anak pulang. Dia juga sangat merindukan tanah airnya.
“Carol Man, tahukah kamu? China benar-benar sangat bagus, dia memiliki tanah yang luas, penglihatan yang terbuka lebar, memiliki gunung yang menjulang tinggi, memiliki aliran sungai dan tembok raksasa, juga memiliki pasukan terakota yang ternama, memiliki warga yang antusias dan ramah, juga memiliki sumber daya yang makmur. Dia adalah tempat yang paling indah di dunia. Masakan di sana jauh lebih lezat daripada yang aku masak. Ditambah lagi memiliki banyak sekali rasa, jika ada kesempatan aku, aku akan membawamu pulang, memperlihatkan betapa bagusnya tanah air kami.
Semakin berbicara semakin Kylie Man bergairah, dia sangat ingin terbang pulang sekarang juga. Tetapi dia harus menyelesaikan pembelajaran pianonya. Dia harus memiliki bakat yang nyata barulah pulang kembali ke pelukan tanah air. Pada saat itu, dia akan membuat semua orang melihat keluarbiasaannya.
Di bawah deskripsi Kylie Man, Carol Man semakin ingin pergi ke China.
“Kylie Man, aku ingat nantinya harus membawa aku yah. Aku sudah tidak sabar sekali.”
“Haha. Carol Man kamu lucu sekali.” Setelah berinteraksi lama dengan Carol Man, dia pun tidak menganggapnya sebagai istri guru. Dia sebenarnya adalah gadis yang sangat lucu. Dia sangat klop dengan Kylie Man.
Carol Man bisa menemukan seorang sahabat baik, ini juga membuat Thomas merasa senang. Selain itu, seiring dengan pencapaian Kylie Man yang semakin membaik dalam bidang piano, dia pun berencana membawanya pergi melakukan tur konser.
Setelah pergi dari Keluarga Su, Kylie Man mengalami masa depresi untuk sesaat, tetapi sekarang semuanya sudah baik. Terkecuali rasa bersalahnya kepada Kakak Su.
Jacob dan Chelsea juga sangat manis, mereka sudah mulai belajar berjalan.
Masalah kedua manusia sampah dari Keluarga Su sudah selesai, Kingston Ou juga berencana untuk kembali.
Baginya, Nora Leng adalah adik kandung dari Diana, dia tidak tahu harus bagaimana mengurusnya. Hanya karena iri, dia bekerjasama dengan orang lain untuk membunuh kakaknya sendiri. Wanita ini kenapa bisa begitu kejam?
Tetapi jika Diana masih hidup, dia pasti akan melepaskannya, pasti. Karena Diana begitu baik hatinya. Terlebih lagi, orang itu adalah adik kandungnya. Ini adalah alasan kenapa Kingston Ou sudah menindak semua orang, tetapi tetap tidak bisa menindak Nora Leng.
Kingston Ou berdiri di depan jendela kaca besar dengna tangan terlipat ke belakang, melihat rembulan telang di tengah langit. Sekarang, hal yang dia paling suka lakukan adalah berdiri di depan jendela dan memikirkan masalah.
Malam yang sunyi membuat sosok bayangannya yang kesepian tampak sangat menyedihkan. Sementara itu, telepon tiba-tiba berdering pada saat ini.
Dia mengambil ponselnya, melihat nama yang ditampilkan di layar, alisnya yang tampan terkerut dalam.
Sudut bibirnya terangkat, dan dia berkata dengan dingin, “Nora Leng!”
Dia mengangkat telepon itu.
“Kakak Ou, apakah kamu masih berada di Amerika?” Suara centilnya membuat orang bergidik, dia masih tidak tahu bahwa Kingston Ou telah mengetahui konspirasinya.
“Hhmm.” Kingston Ou mengeluarkan suara hidung.
“Kakak Ou, ada satu kejadian malang yang ingin kuberitahu padamu, semoga kamu jangan terlalu berduka.”
“Hhmm? Kejadian apa?” Di saat ini, ada kejadian malang seperti apa? Kingston Ou bertanya-tanya sendiri.
“Cepat katakan.” Dia sama sekali tidak memiliki kesabaran untuk mendengarnya cerewet di sini, sejak mengetahui bahwa dia juga adalah salah satu pelaku penyebab kematian kakaknya, dia pun tidak akan bisa lagi menggunakan sikap yang dulu terhadapnya.
Sekarang ini dia sudah sangat sabar.
“Kakak Ou, Kylie Man… Kylie Man kakak beradik sudah menginggal….” Suara Nara Leng penuh dengan kedukaan.
Mendengar kabar ini, Kingston Ou tidak lagi memikirkan apakah dia sedang berakting, dia terguncang oleh kabar ini. Dia bersusah payah mencari selama tiga tahun, namun mendapatkan kabar kematian mereka. Tidak bisa, dia tidak percaya, bagaimanapun dia juga tidak akan percaya. Badannya terhuyung ke belakang, lalu dia berdiri stabil.
“Aku akan segera kembali, jika kamu berani membohongiku, aku tidak akan membiarkan kamu begitu saja.”
Suaranya yang dingin merambat melalui telepon, membuat badan Nora Leng yang sedang memegang ponsel menjadi kaku. Sejak kapan Kakak Ou pernah menggunakan nada seperti berbicara dengannya? Apakah hari ini hanya karena dia memberitahunya bahwa Kylie Man sudah meninggal?
Nora Leng meletakkan ponselnya, dia merasa sekujur tubuhnya dingin sekali. Kepanikan mulai merambat dalam hatinya. Perbuatannya dulu masih ternyiang-nyiang di kepala.
Dia juga tahu dia tidak seharusnya berbuat seperti itu, dia adalah kakak kandungnya sendiri, tetapi ketika melihatnya bersama dengan Kakak Ou, keirian dalam hatinya hampir menyiksa dia hingga menjadi gila. Maka dari itu, dia akhirnya bekerjsama dengan orang lain membunuh kakak kandungnya sendiri di hari tunangan mereka.
Namun sekarang, kakaknya sudah meninggal tiga tahun yang lalu, di tengah ini ditambah lagi dengan Kylie Man, meskipun dia sudah memberitahunya bahwa Kylie Man sudah meninggal, dirinya tetap tidak bisa berjalan masuk ke dalam hatinya. Mengapa? Apakah pria ini seumur hidup ini tidak akan menjadi miliknya? Tidak bisa, dia tidak bisa kalah begitu saja, dia pasti akan memikirkan cara untuk mendapatkannya, pasti!
Wajah Nora Leng yang cantik menunjukkan ekspresi bengis. Bagaimana mungkin dia akan kalah, bagaimana mungkin!
Kingston Ou membeli tiket pesawat yang terbang paling cepat untuk kembali ke negerinya, dia bergegas pergi ke rumah Keluarga Leng dengan kecepatan yang paling cepat.
Nora Leng berjalan keluar dengan wajah penuh duka.
“Kakak Ou, Kylie Man dia… dia benar telah meninggal. Orang yang menyelidiki menemukan jasadnya dan Kelcy Man.”
“Benarkah?” Nada Kingston Ou yang dingin membuat Nora Leng tertegun.
Jika dikatakan bahwa nadanya di telepon adalah ilusinya sendirinya, maka sekarang adalah kenyataan.
Nora Leng tidak bisa menerima sikap Kingston Ou seperti itu. Seketika dia merasa sedih.
“Kakak Ou, aku juga berduka atas kematian Kylie Man, tetapi kenapa kamu bersikap seperti itu kepadaku?”
“Beritahu aku, di mana jasad mereka ditemukan?”
“Di tempat terpencil di daerah pinggiran kota. Jasad mereka sepertinya diterjang oleh air sungai ke sana. Satu pria satu wanita, pakaian di badan mereka adalah yang mereka kenakan di waktu itu. Tetapi jasad mereka sudah lama membusuk.”
Nora Leng melemparkan satu tatapan mata, segera ada orang yang mengeluarkan sebuah kantong plastik. Potongan kain di dalamnya terpapar ke dalam mata Kingston Ou. Dia masih ingat dengan gaun hijau zamrud yang dia kenakan hari itu, benar itu adalah bahan kain dari gaun itu.
Tangan Kingston Ou yang memegangi kantong plastik itu sedikit bergetar. Dia yang selama ini terkenal dengan dingin dan kejam, saat ini justru tidak bisa mempertahankannya.
“Kylie Man.” Dia memanggil, lalu memberikan kantong plastik ke orang di sampingnya, dan berbalik badan berjalan keluar.
“Kakak Ou, kamu ingin pergi ke mana?” Nora Leng berteriak di belakangnya.
Yang dia dapatkan hanyalah bayangan punggungnya yang dingin. Kingston Ou sama sekali tidak ingin menghiraukannya.
“Kakak Ou, aku pergi bersamamu.” Melihat Kingston Ou naik ke dalam mobil, Nora Leng yang tidak menyerah juga mengikutinya, menempel di jendela mobil dan berkata.
“Supir, jalan.” Kingston Ou berkata dengan dingin, mengabaikan Nora Leng sepenuhnya.
Mobil melesat pergi, meninggalkan sosok Nora Leng yang terbengong. Kenapa dengan Kakak Ou? Kenapa setelah dia pulang kali ini, sikap kepadanya berubah menjadi seperti itu?
Mobil berhenti di tepi sungai tempat ditemukannya mayat. Supir turun dari mobil, menunjuk ke satu tempat, dan berkata, “Di sini, Tuan Muda.”
Kingston Ou berjongkok, di sana jelas sudah dikubur dengan tanah yang baru.
“Carikan orang, gali mayatnya.”
Kingston Ou memerintah dengan dingin, lalu dia berjalan ke tepi sungai dengan kacamata hitamnya, dan berdiri di tepi sungai sambil memandang.
Dalam hatinya masih menyimpan sedikit harapan, dia berharap semua ini hanyalah kebetulan, wanita yang mati itu kebetulan mengenakan pakaian yang sama dengan Kylie Man, dia juga kebetulan membawa seorang lelaki. Mereka sama sekali bukan Kylie Man dan Kelcy Man.
Supir mencarikan beberapa warga desa, sebentar saja sudah menggali tempat itu.
“CEO Ou, mayat sudah digali keluar.” Supir itu berkata sambil menyeka keringat.
Kingston Ou berbalik badan, berjalan dengan lambat ke sana.
Jarak puluhan langkah, dia seperti menggunakan seluruh tenaganya.
Setelah sampai dengan susah payah, dia pun tidak rela untuk melihatnya, dia menolehkan kepala dan memejamkan matanya. Setelah tertegun sejenak, barulah dia berjongkok dan melihatnya.
Di dalam lubang itu benar ada dua kerangka manusia, satu pria satu wanita. Di kaki pria itu masih mengenakan sepasang sepatu olahraga, dia ingat, Kelcy Man waktu itu mengenakan sepatu olahraga. Sementara pakaian wanita itu, meskipun sudah robek sekali, tetapi masih bisa terlihat warnanya yang hijau zamrud.
Kingston Ou tidak lagi mencurigainya, dia bangkit berdiri dengan tanpa ekspresi, dan memakai kacamata hitamnya.
Dia melambaikan tangannya.
“Bawa jasadnya kembali dan kubur dengan mewah.”
“Baik.” Supir menjawabnya dengan hormat, lalu memberikan uang kepada para warga yang menggali mayat tadi, menyuruh mereka mengantarkan mayat ke krematorium. Setelah itu, menyimpannya di taman pemakaman.
Di tepi sungai, Kingston Ou terus berdiri di sana, tidak bergerak untuk waku lama.
Novel Terkait
Love at First Sight
Laura VanessaMy Charming Wife
Diana AndrikaPernikahan Kontrak
JennyMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeBeautiful Lady
ElsaThe Richest man
AfradenSatan's CEO Gentle Mask×
- Bab 1 Lelaki Yang Serupa Dengan Setan
- Bab 2 Ciuman Yang Buas Dan Keras
- Bab 3 Aroma Segar Pada Tubuhnya
- Bab 4 Wanita, Beraninya Kamu Menggigitku
- Bab 5 Menahan Tangannya Yang Tidak Bisa Diam
- Bab 6 Aromamu Ini Boleh Juga
- Bab 7 Miliknya Secara Pribadi
- Bab 8 Apakah Kamu Berharap Lelaki Akan Menyentuhmu?
- Bab 9 Menerima Amarah Yang Hebat
- Bab 10 Terluka Melindunginya
- Bab 11 Apakah Kamu Benar-benar Rela Menyuruhku Pergi?
- Bab 12 Ingin Mengawasiku?
- Bab 13 Hinaan Dan Cacian
- Bab 14 Tidak Terlupakan
- Bab 15 Lelaki Yang Lemah
- Bab 16 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 17 Sekarang, Puaskan Aku!
- Bab 18 Setan Lainnya
- Bab 19 Menutupi Luka Dalam Hati
- Bab 20 Menahan Rasa Sakit
- Bab 21 Tuan Putri yang Jelita
- Bab 22 Nikmatilah Baik-baik
- Bab 23 Ciuman yang Lembut
- Bab 24 Kamu Tidak Boleh Celaka!
- Bab 25 Aku Akan Menjagamu
- Bab 26 Menyembunyikan Rasa Sakit
- Bab 27 Love of Rose
- Bab 28 Membayar Harga Setimpal
- Bab 29 Amarah yang Meledak
- Bab 30 Suasana Hati yang Kacau
- Bab 31 Lembut Dan Perhatian
- Bab 32 Tatapan Kebencian
- Bab 33 Senyum Dingin
- Bab 34 Selamanya Berpura-pura
- Bab 35 Rasa Cemas
- Bab 36 Mainan Dan Barang
- Bab 37 Aku Membencinya, Selamanya
- Bab 38 Berikan Aku Penjelasan
- Bab 39 Hukuman Yang Disebut Pria Itu
- Bab 40 Pengkhianatan
- Bab 41 Wanita, Tidak Mengerti Menaatikah?
- Bab 42 Wanita Yang Keras Kepala
- Bab 43 Nasib Yang Menyedihkan
- Bab 44 Hati Tersayat
- Bab 45 Melunakkan Hatinya
- Bab 46 Hanya Pengganti
- Bab 47 Tangisan Tanpa Suara
- Bab 48 Kenangan Buruk
- Bab 49 Kakak Su, Terima Kasih
- Bab 50 Kematian, Apa Warnanya
- Bab 51 Wanita Lembut Yang Kuat
- Bab 52 Senyuman Menenangkan Pria
- Bab 53 Calon Ibu Yang Berani
- Bab 54 Sup Ayam Yang Dimasak Dengan Sepenuh Hati
- Bab 55 Senyuman Yang Tidak Berdaya
- Bab 56 Inti Dari Kehidupan
- Bab 57 Tatapan Hina Anni
- Bab 58 Apakah Sebenarnya Tujuannya Itu
- Bab 59 Bernafas Saja Terasa Sakit
- Bab 60 Kenapa Menangkapku?
- Bab 61 Terhanyut Dalam Pikirannya
- Bab 62 Hanya Bercanda
- Bab 63 Anggur Yang Pahit
- Bab 64 Tidak Meninggalkan Sedikitpun Jejak
- Bab 65 Kejadian Yang Mengejutkan
- Bab 66 Bayi yang Lemah
- Bab 67 Wanita Dijiwanya
- Bab 68 Melampiaskan Perasaan
- Bab 69 Tidak Dapat Menanggapi Cinta Itu
- Bab 70 Membuka Harga
- Bab 71 Hal yang Disembunyikan
- Bab 72 Orang Berbakat
- Bab 73 Gadis Dengan Wajah Imut
- Bab 74 Dua Sampah
- Bab 75 Jangan Takut, Ada Aku Di Sini
- Bab 76 Semakin Lihat Semakin Suka
- Bab 77 Tujuan Yang Asli
- Bab 78 Hanya Masalah Waktu
- Bab 79 Semoga Semuanya Adalah Kebetulan
- Bab 80 Berebut Kasih Sayang
- Bab 81 Menghilang Tanpa Alasan
- Bab 82 Pelukan Besar
- Bab 83 Ketidakhadiran Yang Lama
- Bab 84 Pelukan Lembut
- Bab 85 Terlambat Untuk Mengatakan Aku Mencintaimu
- Bab 86 Kebahagiaan
- Bab 87 Apa Yang Kamu Takutkan, Aku Melindungimu
- Bab 88 Dia Harus Pergi Mencarinya
- Bab 89 Perasaan Campur Aduk
- Bab 90 Suara Yang Akrab
- Bab 91 Pembicaraan Yang Adil
- Bab 92 Cinta Seperti Ini, Tidak Bisa Ditanggung
- Bab 93 Cinta Kita Masih Belum Berakir
- Bab 94 Dugaan
- Bab 95 Sebuah Racun
- Bab 96 Memenjarakannya Seumur Hidup
- Bab 97 Bayangan Yang Pergi Menjauh
- Bab 98 Suasana Yang Ramai
- Bab 99 Hidup Yang Kesepian
- Bab 100 Kebencian yang Sangat Dalam Kepadanya
- Bab 101 Mendominasi Hidupnya
- bab 102 Menggerakkan hatinya
- Bab 103 Kebahagiaan Yang Telah Lama Tidak Dirasakan
- Bab 104 Seperti Biasanya
- Bab 105 Senyuman Yang Tampan Dari Pria Itu
- Bab 106 Racun Yang Cukup Keras
- Bab 107 Berusaha Memperbaiki Semuanya
- Bab 108 Tenggelam Dalam Kelembutannya
- Bab 109 Sepenuh Hati Mengeluarkan
- Bab 110 Kekurangan Kasih Sayang Seorang Ayah
- Bab 111 Rencana Jasea, Pembunuhan
- Bab 112 Keterikatan Yang Tidak Bisa Dimusnahkan
- Bab 113 Kebahagiaan Yang Amat Besar
- Bab 114 Kebengisan Hati Manusia
- Bab 115 Penuh Dengan Harapan
- Bab 116 Berjanji Seumur Hidup.
- bab 117 Hati Yang Penuh Dengan Bekas Luka.
- Bab 118 Meskipun Merelakan Semuanya.
- Bab 119 Rasa Cemburu yang Tidak Beralasan.
- Bab 120 Lukanya, Di Bayar Selama Seumur Hidup!
- Bab 121 Nama Panggilan Yang Mudah
- Bab 122 Senyuman Bahagia
- Bab 123 Mendambakan Pujaan Hati
- Bab 124 Perasaan Yang Kacau
- Bab 125 Ancaman Keras
- Bab 126 Diam-Diam Berdoa
- Bab 127 Menusuk Kedalam Hatinya
- Bab 128 Memilih Hubungan
- Bab 129 Senyum Candaan
- Bab 130 Ayah Jahat
- Bab 131 Dulu, Tidak Pernah Ada
- Bab 132 Mimpi Yang Mendalam
- Bab 133 Sangat Kecewa
- Bab 134 Menunggu Akhir
- Bab 135 Kehilangan Tanpa Akhir
- Bab 136 Kencan Terbaik
- Bab 137 Berdoa Agar Keajaiban Terjadi
- Bab 138 Cincin Berlian Berbentuk Hati
- Bab 139 Kehormatan Yang Sangat Besar
- Bab 140 Gadis Itu
- Bab 141 Hati Yang Kosong
- Bab 142 Keterikatan Hati
- Bab 143 Tidak Tahu Berbuat Apa
- Bab 144 Melodi Yang Berkumandang Dihati
- Bab 145 Mimpi Buruk Yang Nyata
- Bab 146 Permainan, Baru Saja Dimulai
- Bab 147 Kelembutan Yang Tidak Dapat Dijelaskan
- Bab 148 Kehidupan, Sesuatu Yang Sangat Indah
- Bab 149 Hukum Karma
- Bab 150 Krisis
- Bab 151 Sebuah Hadiah Saja
- Bab 152 Menertawakan Aku Lagi
- Bab 153 Kalang-Kabut
- Bab 154 Pura-pura Berlagak Baik
- Bab 155 Ciuman Basah
- Bab 156 Aura Memikat
- Bab 157 Apakah Dia Jatuh Cinta Padanya?
- Bab 158 Kesaksian Cinta
- Bab 159 Kamu Satu-Satunya Milikku
- Bab 160 Umpan Yang Tidak Berarti
- Bab 161 Bermain Hilang Denganku?
- Bab 162 Dia Adalah Barang Di Sakunya
- Bab 163 Hubungan Darah Tidak Tergantikan
- Bab 164 Hati, Sekali Lagi Bergejolak
- Bab 165 Hukuman Baru
- Bab 166 Ayah Jahat, Hidup Bersamakah
- Bab 167 Menjaga Cinta
- Bab 168 Apa Itu Naksir? Apa Itu Harapan?
- Bab 169 Penantian Itu Adalah Cinta
- Bab 170 Memilih Kehidupan
- Bab 171 Semuanya Hanya Angin Berlalu
- Bab 172 Obsesi Yang Hancur
- Bab 173 Membalas Dengan Cinta Yang Lebih Banyak
- Bab 174 Ciuman
- Bab 175 Jangan Terlalu Naif
- Bab 176 Perhatian Dari Anak-anak
- Bab 177 Cinta Yang Penuh Manja
- Bab 178 Komunikasi Secara Mendalam
- Bab 179 Harga Yang Mahal
- Bab 180 Masalah Kakak Yang Menyedihkan Hati
- Bab 181 Melampaui Persahabatan, Bukan Cinta
- Bab 182 Kurva Anggun
- Bab 183 Penghiburan Yang Lembut
- Bab 184 Tergila-Gila Dengan Kecuekannya
- Bab 185 Tempat Teduh Yang Hangat
- Bab 186 Bagaimana Bisa Tega?
- Bab 187 Biarpun Sekujur Tubuh Penuh Luka, Juga Harus Bertahan
- Bab 188 Memprovokasi Keingintahuannya
- Bab 189 Kebahagiaan Yang Tidak Familiar
- Bab 190 Pura-pura Kuat
- Bab 191 Berterima Kasih
- Bab 192 Tulus, Arus Yang Bergejolak Secara Diam-Diam
- Bab 193 Pemikiran Yang Tidak Pasti
- Bab 194 Tidak Ada Masa Lalu, Hanya Ada Kebencian
- Bab 195 Kamu Selamanya Merupakan Wanitaku!
- Bab 196 Anggung-anggip Bagai Rumput Tengah Jalan
- Bab 197 Hati yang Membeku
- Bab 198 Rasa Nyeri yang Menusuk
- Bab 199 Hubungan Darah yang Tak Terputuskan
- Bab 200 Kebohongan Dengan Niat Baik
- Bab 201 Orang Yang Sangat Di Pertanyakan.
- Bab 202: Seorang Bocah Yang Lucu Dan Nakal
- Bab 203 Gadis Yang Jahil.
- Bab 204 Kebahagiaan, Ada Di Masa Depan Yang Tidak Jauh.
- Bab 205 Permain Anak-anak.
- Bab 206 Apakah Akan Menghasilkan Uang Dengan Berakting?
- Bab 207 Terimakasih Kamu Telah Menjaga Pacarku
- Bab 208 Memilih Seseorang Yang Tidak Kamu Cintai
- Bab 209 Menunggu Kebahagiaan
- Bab 210 Mimpi Yang Sia-Sia
- Bab 211 Membenci Pikiran Sendiri
- Bab 212 Apa Yang Sudah Aku Lakukan Padanya!
- Bab 213 Orang Yang Senantiasa Melindunginya
- Bab 214 Pertarungan Antara Dua Pria
- Bab 215 Mengkhawatirkan Masalah Orang Dewasa
- Bab 216 Ada Yang Dinamakan Dengan Tanggung Jawab
- Bab 217 Hening, Tidak Akur
- Bab 218 Derita, Dilema!
- Bab 219 Menarik Jarak
- Bab 220 Siapa Ayah dari Anak-Anak?
- Bab 221 Semua Kenanganku
- Bab 222 Harus Membawanya Pergi
- Bab 223 Jadilah Asisten Pribadiku
- Bab 224 Jatuh Kedalam Jurang
- Bab 225 Insiden
- Bab 226 Siapa Orang Yang Berhenti Di Hatinya?
- Bab 227 Suhu Tubuh Yang Familiar
- Bab 228 Tenggelam Dalam Pelukannya
- Bab 229 Maksudnya Tidak Biasa Adalah?
- Bab 230 Kami Percaya Paman
- Bab 231 Berusaha Keras Berjuang
- Bab 232 Apa Masih Ingin Kehilangan Dia?
- Bab 233 Paling Tidak Memiliki Jejaknya
- Bab 234 Satu Wajah Kelelahan
- Bab 235 Memenuhi Kekosongan Dalam Hati
- Bab 236 Untunglah, Semuanya Ada
- Bab 237 Benar-Benar Kejam!
- Bab 238 Genggamlah Harapan Itu
- Bab 239 Saling Mencintai, Mengapa Tidak Bisa Bersama
- Bab 240 Kemesraan Seperti Itu
- Bab 241 Bayangan yang Menghilang
- Bab 242 Tidak Bisa Memiliki Keduanya
- Bab 243 Menekan Jalan Pikirannya
- Bab 244 Itu Hanya Salah Paham Saja
- Bab 245 Apa Lagi yang Tersisa Darinya
- Bab 246 Ketakutan yang Merasuk Kembali
- Bab 247 Meningkatkan Kewaspadaan
- Bab 248 Posisi Itu Milik Mommy
- Bab 249 Kebahagiaan Dan Keengganan
- Bab 250 Sakitnya Sampai Lubuk Hati
- Bab 251 Tidak Punya Masa Depan Di Antara Kami
- Bab 252 Sebuah Tantangan Bagi Siapapun
- Bab 253 Kesakitan Yang Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 254 Terukir Di Dalam Hati
- Bab 255 Perasaan Memikat
- Bab 256 Rencana Manusia Tidak Sebaik Rencana Tuhan
- Bab 257 Tidak Akan Membiarkanmu Terluka
- Bab 258 Kembali Mengguncang Hatiku
- Bab 259 Bernilai Uang
- Bab 260 Kenyataan Yang Mengejutkan
- Bab 261 Merahasiakannya Dariku?
- Bab 262 Siap Menemaninya Setiap Saat
- Bab 263 Percikan Api Yang Menyilaukan
- Bab 264 Hubungan Yang Tidak Ada Perasaan Di Dalamnya.
- Bab 265 Suasana Hati Yang Buruk.
- Bab 266 Bagaimana Mungkin Baby Bukan Anaknya?
- Bab 267 Perasaan Yang Tidak Benar.
- Bab 268 Memperjuangkan Hak Asuh Anak.
- Bab 269 Wajah Iblis Yang Mempesona.
- Bab 270 Pertengkaran Kecil.
- Bab 271 Hubungan
- Bab 272 Batas Tantangannya
- Bab 273 Mengendalikan Perasaan Sendiri
- Bab 274 Tidak Tahu Berterima Kasih
- Bab 275 Dia, Sulit untuk Memilih
- Bab 276 Sengketa Tanpa Akhir
- Bab 277 Arah Hidup Yang Baru
- Bab 278 Merasakan Masamnya Hidup
- Bab 279 Diam Terisak
- Bab 280 Tidak Bisa Berhenti
- Bab 281 Wajah Yang Mirip
- Bab 282 Pasti Akan Kembali Dengan Selamat
- Bab 283 Waktu Yang Di Tentukan
- Bab 284 Tersakiti, Di sekitarnya
- Bab 285 Melewati Waktu Yang Indah
- Bab 286 Terjatuh Saat Ini
- Bab 287 Memiliki Kenyamanan
- Bab 288 Jalan Dimana Tidak Akan Bisa Kembali
- Bab 289 Mencari Benang
- Bab 290 Berubah Tanpa Disadari
- Bab 291 Pelaksanaan Rencana
- Bab 291 Pandangan Yang Meragukan
- Bab 293 Lebih Memilih Percaya
- Bab 294 Semuanya Sudah Digariskan
- Bab 295 Mengkhawatirkan Keadaannya
- Bab 296 Percaya, Atau Melepaskan?
- Bab 297 Alasan Melarikan Diri
- Bab 298 Dia, Adalah Wanita Tercantik
- Bab 299 Apa Arti Kakak Di Dalam Hatimu?
- Bab 300 Dia Adalah Orang Yang Selalu Aku Cintai
- Bab 301 Hidup Bahagia Dengannya
- Bab 302 Rasa Lain
- Bab 303 Kehidupan Sepele
- Bab 304 Pertahankan Anak Itu
- Bab 305 Hal Yang Pantas Disyukuri
- Bab 306 Menculik Sandera
- Bab 307 Debut Sensasional
- Bab 308 Waktu Kematian Ada Di Sini!
- Bab 309 Kegelapan
- Bab 310 Niat Yang Perlahan-lahan Terdorong Jauh
- Bab 311 Keserasian Antara Kita Berdua
- Bab 312 Krisis Terbesar
- Bab 313 Penuh Dengan Kecemasan Di Dalam Hatinya
- Bab 314 Tidak Bisa Diremehkan
- Bab 315 Memainkan Sebuah Permainan.
- Bab 316 Kakak, Aku Mempunyai Rencana.
- Bab 317 Pasangan Sempurna Yang Saling Mencintai.
- Bab 318 Apakah Dia Bisa Menanggungnya?
- Bab 319 Berpikir Demi Dirinya.
- Bab 320 Dapat Memikul Tanggung Jawab.
- Bab 321 Menghapuskan Keberadaannya
- Bab 322 Dipikirkan Dengan Baik
- Bab 323 Apa Yang Disebut Dengan
- Bab 324 Keputusan Akhir
- Bab 325 Tidak Ada Kesempatan Apapun Untuk Kembali
- Bab 326 Pernah Bekerja Keras Seperti Itu
- Bab 327 Karena Aku Mencintaimu
- Bab 328 Cinta, Terkubur Dihatiku
- Bab 329 Jebakan
- Bab 330 Kebencian Yang Dalam
- Bab 331 Penyesalan Di Dalam Hati
- Bab 332 Tentang Ingatan
- Bab 333 Membuat Dia Susah
- Bab 334 Merindukan Dia Hingga Bodoh
- Bab 335 Kebahagiaan Di Dalam Hati
- Bab 336 Senyuman Yang Dingin
- Bab 337 Mengenal Hatinya Sendiri
- Bab 338 Menjaga Senyuman Yang Berkilau
- Bab 339 Cinta Yang Murni
- Bab 340 Menarik Perhatiannya
- Bab 341 Ekspresi Gila
- Bab 342 Hawa Dingin Di Hati
- Bab 343 Menyeramkan Seperti Di Neraka
- Bab 344 Kasih Sayang Yang Mendalam
- Bab 345 Tatapan Bengong
- Bab 346 Memeluknya
- Bab 347 Kehidupan Yang Berbeda
- Bab 348 Kamu Adalah Pemeran Utama
- Bab 349 Merekam Film Baru
- Bab 350 Dibayar Dengan Baik
- Bab 351 Apakah Melepaskan, Juga Harapan Tinggi ?
- Bab 352 Berjuang Untuk Hidup
- Bab 353 Bisakah Aku Mengundangmu Untuk Menari?
- Bab 354 Hadiah Permintaan Maaf
- Bab 355 Anak Itu Tidak Bersalah!
- Bab 356 Hubungan Kerjasama
- Bab 357 Terjebak Dalam Bahaya
- Bab 358 Belaian Yang Lembut
- Bab 359 Jangan Melakukan Hal Bodoh
- Bab 360 Apakah Kamu Membenciku?
- Bab 361 Rasa Lelah Sepanjang Malam.
- Bab 362 Pandangan Mata Dingin Yang Terlihat Kesal.
- Bab 363 Tidak Dapat Di Percaya.
- Bab 364 Wajah Yang Pucat.
- Bab 365 Kamu Tidak Ada Jalan Untuk Mudur.
- Bab 366 Menganggap Pencuri Sebagai Seorang Ayah.
- Bab 367 Bibi Jahat
- Bab 368 Menakutkan.
- Bab 369 Suara Tawa Yang Tidak Asing.
- Bab 370 Penderitaan Yang Mendalam.
- Bab 371 Tidak Bisa Menyentuhnya
- Bab 372 Diperalat Oleh Mereka
- Bab 373 Tidak Menghormati Orang Yang Lebih Tua
- Bab 374 Anak Bodoh Yang Polos
- Bab 375 Ada Kesalapahaman
- Bab 376 Tetap Tinggal Di Sini Untuk Menemaniku
- Bab 377 Melewatkan Kebahagiaan
- Bab 378 Mentolerir Ahli Seperti Ini
- Bab 379 Apakah Kamu Ingin Pergi Beristirahat ?
- Bab 380 Sejarah Masa Lalu
- Bab 381 Kemampuan Beradu Peran
- Bab 382 Orang Rendahan Memang Tidak Masuk Akal
- Bab 383 Teguh Dengan Pilihan Sendiri
- Bab 384 Perasaan Tidak Nyaman Yang Sulit Dipahami!
- Bab 385 Keuntungan Dari Siapa?
- Bab 386 Bergabung
- Bab 387 Pesan Tidak Berdaya
- Bab 388 Biarkan Aku Tenang Sejenak
- Bab 389 Seperti Sehati
- Bab 390 Perhatikan Baik-Baik Lukamu
- Bab 391 Sama Seperti yang Dulu
- Bab 392 Banyak Pikiran
- Bab 292 Hanya Perlu Sedikit Waktu
- Bab 394 Peringatan
- Bab 395 Cemas, Lenyap
- Bab 396 Sudah Menggila
- Bab 397 Nada Berat dan Ucapan yang Tenang
- Bab 398 Hanya Candaan Belaka
- Bab 399 Harapan Sudah Sirna?
- Bab 400 Tangisan, Menghibur
- Bab 401 Semuanya Sudah Tenang
- Bab 402 Menenangkan Hati
- Bab 403 Bekerja Keras Untiuk Memadamkan Api
- Bab 404 Tidak Sebanding Dengan Usahamu
- Bab 405 Rencanaku
- Bab 406 Tersenyum Dan Penuh Semangat
- Bab 407 Ketidakberdayaan Dan Simpati
- Bab 408 Hubungan Tanpa Jalan Keluar
- Bab 409 Memberi Kompensasi
- Bab 410 Setelah Pergi Barulah Bisa Menghargai
- Bab 411 Benar-benar Di Luar Dugaan
- Bab 412 Bisa Mempunyai Banyak Pilihan
- Bab 413 Sudah Sangat Sadar
- Bab 414 Lembut, Yakin
- Bab 415 Percaya Pada Teman
- Bab 416 Dari Awal Tidak Bersalah
- Bab 417 Jangan Membuat Wanita Marah
- Bab 418 Air Mata Di Sudut Mata
- Bab 419 Mengingat Kembali Kenangan Yang Indah
- Bab 420 Yang Tidak Dapat Melihat Kebahagian, Adalah Aku
- Bab 421 Rahasia Di Antara Mereka
- Bab 422 Jangan Berpura-pura Menjadi Orang Baik!
- Bab 423 Foto-foto tersebut
- Bab 424 Hati, Hampa
- Bab 425 Dua Baris Air Mata
- Bab 426 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 427 Sebuah Kekuatan
- Bab 428 Pasti Merupakan Mimpi!
- Bab 429 Wajah Yang Jelas
- Bab 430 Semuanya, Melenyap untuk Seutuhnya
- Bab 431 Hutang Di Masa Lalu.
- Bab 432 Diam-diam Saling Berpandangan.
- Bab 433 Sikap Santai.
- Bab 434 Cara Terbaik.
- Bab 435 Tidak Tega Melihanya Jatuh Semakin Dalam.
- Bab 436 Karena, Ada Kehidupannya.
- Bab 437 Amarah Yang Bergelora.
- Bab 438 Wajah Serius.
- Bab 439 Menghancurkan Diri Sendiri
- Bab 440 Mencapai Kesepakatan.
- Bab 441 Dia Sendirian Seumur Hidup
- Bab 442 Panik Dalam Sekejap
- Bab 443 Dia Pasti Menyukainya
- Bab 444 Aku Percaya Dia!
- Bab 445 Nasib Di Masa Depan.
- Bab 446 Jaringan Rahasia.
- Bab 447 Kecurigaannya Satu Demi Satu.
- Bab 448 Pandangan Matanya, Menusuk Hatinya.
- Bab 449 Wanita Yang Tidak Berperasaan
- Bab 450 Hatinya Terkoyakkan.
- Bab 451 Mengejek Diri Sendiri
- Bab 452 Kabar Terluka
- Bab 453 Tidak Ada Keluhan
- Bab 454 Bayangan Pelan-Pelan Menghilang
- Bab 455 Berhati-Hati
- Bab 456 Sedikit Penantian
- Bab 457 Penuh Percaya Diri
- Bab 458 Kasih Sayang Yang Hangat
- Bab 459 Terselubung
- Bab 460 Tatapan Yang Ragu-Ragu
- Bab 461 Suasana Yang Kaku
- Bab 462 Ekspresi Wajah Tidak Berdaya
- Bab 463 Hangat, Setia
- Bab 464 Terpesona, Nakal
- Bab 465 Berkata Tidak Usah Bertemu Maka Tidak Usah Bertemu?
- Bab 466 Berbinar-binar
- Bab 467 Rencana Dalam Hati
- Bab 468 Target Perlindungan Yang Penting
- Bab 469 Mengganti Rencana Dalam Detik Terakhir
- Bab 471 Sangat Puas
- Bab 470 Cahaya Diambil Alih, Olehnya
- Bab 472 Semoga Kalian Bahagia
- Bab 473 Pikiran Yang Melonjak
- Bab 474 Niat Dia
- Bab 475 Bagaimana Peduli Terhadapnya
- Bab 476 Tidak Takut Dan Tidak Terkendali
- Bab 477 Kini Sudah Tidak Seperti Dulu
- Bab 478 Berusaha Keras Membuatnya Menjadi Kenyataan
- Bab 479 Memahami Kesedihannya
- Bab 480 Sebenarnya Cinta Atau Tidak?
- Bab 481 Memberi Contoh Yang Sangat Bagus
- Bab 482 Cara Yang Pas
- Bab 483 Mencicipi Aromanya
- Bab 484 Tak Bisa Berkata-Kata
- Bab 485 Wanita Gampangan
- Bab 486 Dirinya Sendiri Yang Terbawa Perasaan?
- Bab 487 Alasan Menolak.
- Bab 488 Sangat Mengalah.
- Bab 489 Nasib Sebagai Catur.
- Bab 490 Masuk Kedalam Pelukkannya.
- Bab 491 Anak Kecil Yang Mengganggu
- Bab 492 Pembicaraan Yang Canggung
- Bab 493 Pertunangan Yang Sederhana
- Bab 494 Terampil
- Bab 495 Sangat Intim
- Bab 496 Menyebarkan Ketenangan
- Bab 497 Semua Penuh Dengannya
- Bab 498 Penuh Perhatian
- Bab 499 Berbincang Dengan Baik
- Bab 500 Dengan Pelan Dia Memperingati
- Bab 501 Membuat Aku, Hidup Dengan Tidak Tenang
- Bab 502 Berikan Kesempatan Untukku
- Bab 503 Sasaran
- Bab 504 Perlombaan Bocah
- Bab 505 Penjaga Rahasia
- Bab 506 Kesakitan Yang Begitu Mendalam
- Bab 507 Saling Menjaga
- Bab 508 Dengan Tenang Menyerahkan Dirinya Padanya
- Bab 509 Tidak Ada Artinya Hidup Tanpamu
- Bab 510 Terbang Bersamamu
- Bab 511 Mengerti Niat Mereka
- Bab 512 Ayah Yang Aneh
- Bab 513 Senyuman Yang Begitu Menawan
- Bab 514 Ayah Sedang Melamar?
- Bab 515 Jangan Pergi!
- Bab 516 Malu
- Bab 517 Pernikahan Yang Lebih Baik
- Bab 518 Kita Jangan Berpisah Lagi!
- Bab 519 Memegang Kebahagiaan Sendiri
- Bab 520 Ayah, Sangat Buruk
- Bab 521 Melihat Kebahagiaan
- Bab 522 Kami Setuju!
- Bab 523 Cinta Seperti Mimpi
- Bab 524 Perjalanan Bulan Madu Untuk Dua Orang
- Bab 525 Akhir Yang Bahagia