Satan's CEO Gentle Mask - Bab 50 Kematian, Apa Warnanya
Ada apa, kamu tidak enak badan?"
Menggelengkan kepalanya, wanita itu memperlihatkan senyuman yang sangat lemah. Tetapi sepasang mata yang jernih tersebut, seolah-olah memancarkan kabut di dalamnya, melihatnya membuat orang lain merasa sangat kasihan padanya. Bahkan suaranya, juga terdengar sangat tidak bertenaga.
Tidak apa-apa, beberapa hari ini selalu seperti ini, mungkin karena baru sampai di Amerika, belum terbiasa dengan air di tempat ini.
Keseriusan kemudian muncul di wajah pria tersebut, tidak lama, dia akhirnya membuka mulutnya. Bagaimanapun, yang dikatakannya ini, bukanlah sesuatu yang diinginkannya.
Kylie Man, apakah kamu dan Kingston Ou, memiliki hubungan yang lebih intim."
Nada bicaranya seperti ingin tahu, dia tidak ingin wanita itu mengingat kembali kenangan-kenangan yang tidak terlalu indah itu, akan tetapi, seseorang yang nama Kingston Ou, tentu tidak lebih lemah darinya, jika ingin membuatnya percaya, wanita secantik dan semanis Kylie Man ini, tinggal di tempat pria itu untuk waktu yang cukup lama, dia yakin sekali, Kingston Ou tidak mungkin bisa menahan dirinya.
Aku dan dia...... benar sekali, ada hal seperti itu, sesuatu yang sama sekali tidak bisa kutolak.
Menundukkan kepalanya, dia takut dengan tatapan dari Evan Su, takut bisa melihat pandangan merendahkan muncul di mata pria tersebut. Tatapan seperti itu, dia sudah sangat sering melihatnya, tetapi, lawan bicaranya sekarang adalah Evan Su, teman satu-satunya yang dimilikinya sekarang, dia tidak bisa menerima, jika dia harus kehilangan orang sepenting ini.
Kylie Man, sekarang coba kamu tenang dan dengar apa yang aku katakan, teman...... teman baikmu, tidak datang.
Ditanya hal seperti ini oleh pria tersebut, wajah Kylie Man kemudian berubah merah padam, baru saja berpikir untuk menjawabnya, tiba-tiba dia seperti teringat akan sesuatu, detik berikutnya, ketakutan muncul di wajah wanita tersebut, tangannya kemudian menyentuh perutnya. Suaranya terdengar gemetar.
Aku...... mungkinkah aku hamil?"
Melihat sikap wanita ini, hati Evan Su sebenarnya sangat tidak tega. Perlahan-lahan dia kemudian menepuk punggung wanita tersebut, menghibur hati yang wanita agak ketakutan tersebut. Bagaimanapun, Kylie Man adalah seorang wanita, pria itu merasa dirinya terlalu sembrono.
Belum pasti, begini saja, aku akan membantumu membeli alat tes kehamilan, kamu tunggu aku sebentar, dengarkan aku, jangan berpikir macam-macam, tidak peduli hal apapun, aku akan membantumu menyelesaikannya.
Duduk di kamar mandi, hati Kylie Man benar-benar sangat kacau. Berbagai macam hal, tiba-tiba saja muncul didalam benaknya. Anak, bagaimana mungkin dia bisa sampai tidak hati-hati dan mempunyai anak. Tidak tidak mungkin, pasti salah, semua ini pasti salah. Dia tidak henti-hentinya meyakinkan dirinya kalau apa yang di pikirannya tidak benar, tetapi hatinya seperti memberitahunya, sepertinya dia benar-benar telah hamil anak Kingston Ou.
Puluhan menit kemudian, Evan Su kemudian mengambil sebuah kotak alat tes kehamilan dan membuka pintu kamar mandi. Melihat wanita yang kelihatannya sangat lemah itu, hatinya, terasa sedikit berdenyut. Dia sudah membuat keputusan, jika Kylie Man benar-benar telah hamil, dan jika wanita itu berpikir untuk melahirkan anaknya, dia pasti akan menganggap anak itu seperti anaknya sendiri. Jika wanita itu tidak menginginkan anak ini, maka dia akan membantu wanita itu mencarikan solusi.
Kylie Man, aku sudah membelinya, kamu tahu bagaimana cara menggunakannyakan, tenang saja, tidak peduli hasilnya seperti apa, aku akan melindungimu seumur hidupku.
Tangan yang tidak bertenaga itu, kemudian menerima kotak alat tes kehamilan yang diberikan oleh Evan Su, wanita itu agak gemetar ketika melihat benda di tangannya itu, nafasnya juga tiba-tiba berubah agak cepat.
Evan Su sebenarnya ingin mengatakan sesuatu, pada akhirnya dia tidak jadi mengatakannya. Matanya, melihat kearah Kylie Man, pria itu lantas menutup pintu dengan perlahan-lahan.
Kylie Man melihat sesuatu di tangannya, hatinya, benar-benar sangat kacau. Mata wanita itu, memperlihatkan kegalauan. Pada akhirnya, dia menggertakkan giginya, perlahan-lahan mengikuti instruksi yang tertulis di atasnya. Wanita itu menarik nafas, setelah itu dia kemudian memberanikan diri melihat hasil akhirnya.
Kertas tes itu akhirnya berubah warna, hati Kylie Man, berdegup dengan lebih cepat seiring dengan perubahan warna di kertas tersebut, akan tetapi, garis merah itu telah melewati batas di atasnya, hati Kylie Man, terasa sangat berat. Air matanya, tiba-tiba memenuhi rongga matanya.
Mengapa, mengapa langit harus menyiksanya seperti ini, ketika dia berpikir untuk melewati kehidupan yang baru, dia menemukan, kalau dia telah hamil anak pria tersebut.
Kertas itu kemudian terjatuh, wanita muda itu kemudian menutup mulutnya, akan tetapi air matanya, tidak henti-hentinya mengalir, bagaimanapun dia tidak bisa menghentikannya.
Sudah lewat 1 jam, tetapi masih tidak terdengar apapun dari dalam sana, Evan Su yang berdiri di luar kamar mandi, semakin lama semakin khawatir. Matanya memperhatikan pintu itu, dia takut dia telah melewatkan sesuatu. Tetapi, di dalamnya tetap sangat tenang, bahkan tidak terdengar suara tangisan.
Pria itu lantas mengernyitkan wajah indahnya, setelah melihat pintu itu. Dia yakin seharusnya sudah ada hasilnya, tangan pria itu ragu, dia kemudian meletakkannya diatas knop pintu kamar mandi, hatinya, terasa sangat tidak tenang. Mengapa tidak terdengar apapun, Kylie Man, mungkinkah terjadi sesuatu?
Memikirkan hal ini, Evan Su tidak mempedulikan hal yang lain, pria itu kemudian menekannya dengan kuat, membuka pintu masuk ke dalam.
Kylie Man, hasilnya seperti apa tidak penting...... Kylie Man! Mengapa kamu bodoh ini!
Evan Su yang sebenarnya berniat untuk menghibur Kylie Man, setelah melihat pemandangan di kamar mandi, dia tiba-tiba membelalakkan matanya, di dalam tempat itu, ada sebuah kekacauan yang sangat jarang terlihat.
Wanita muda yang kurus tersebut, duduk diatas bak mandi yang besar, menutup matanya dengan rapat, tubuhnya bersandar pada bak mandi tersebut. Wajahnya pucat, seperti tidak ada darah. Yang membuat pria itu lebih terkejut adalah, pergelangan tangan wanita itu, sudah penuh dengan darah.
Pria itu segera menggendong wanita yang duduk di atas bak tersebut, Evan Su memekik keras sambil mengambil handuk dan mengikatkannya pada pergelangan tangan wanita tersebut, hatinya, tiba-tiba terasa seperti ditusuk, Tuhan, jangan biarkan wanita baik ini, meninggalkan dunia ini dengan cara seperti ini.
Keributan malam ini, membuat Evan Su tidak tidur. Setelah pria itu menggendongnya keluar dari bak mandi, dia segera menghubungi dokter keluarga Su. Pria itu telah menitipkan Kelcy Man pada temannya, untuk sementara dia sama sekali tidak tahu tentang keadaan Kylie Man, meskipun dokter sudah tepat waktu menyelamatkan nyawa wanita itu, tetapi karena Kylie Man kehilangan terlalu banyak darah, dia masih dalam keadaan pingsan. Membuat hati pria itu, terasa mengambang.
Urat-urat darah, terlihat sangat jelas di sepasang mata yang indah tersebut. Tidak makan apapun pria itu duduk di samping ranjang, dia melihat wanita yang tertidur dengan tenang di sana. Wajah tampannya terlihat sangat lelah, tetapi dia tetap saja menguatkan dirinya untuk duduk disamping wanita tersebut, melindunginya tanpa mengatakan apapun.
“Evan Su, jika kamu tetap menjaganya tanpa makan maupun minum, tubuhmu juga tidak akan bisa bertahan.
Terdengar bahasa mandarin dengan aksen Amerika, pintu di belakangnya, dibuka oleh seorang pria dengan rambut pirang. Pria itu memiliki wajah yang sangat menarik, bentuk wajah yang sangat indah, membentuk sebuah wajah yang membuat wanita akan sangat cemburu. Akan tetapi, sepasang mata jernih tersebut melihat kearah pria yang duduk di sebelah ranjang, ada kekhawatiran dimata tersebut.
Jika dia masih tidak bangun, aku akan menemaninya berbaring di sini. Charles Smith, kamu paling memahami diriku, sebelumnya aku tidak pernah mencintai wanita seperti ini, dia adalah yang pertama, juga yang terakhir.
Charles Smith jelas kaget dengan perkataan pria yang sebelumnya adalah playboy ini, tetapi Charles Smith tahu, perkataan ini bukanlah basa-basi. Evan Su adalah pria yang paling serius dalam urusan cinta, jika pria itu sampai jatuh hati pada seorang wanita maka wanita itu pastilah wanita yang sangat beruntung.
Charles Smith yang masih memakai pakaian olahraga kemudian duduk di sebelah Evan Su, bibirnya membentuk sebuah senyuman pahit, teman baiknya Evan Su benar-benar orang yang sangat tidak beruntung, susah payah dia jatuh hati pada seorang wanita, tetapi wanita ini, malah hamil anak orang lain. Meskipun tempat ini adalah Amerika, tapi bagaimanapun harga diri seorang pria, tetap tidak boleh dilukai, siapapun tidak akan rela menjadi ayah gampangan seperti ini.
Apa pantas seperti ini? Aku lihat dia hanya seorang wanita biasa, setidaknya, di dalam grup kita, ada banyak sekali wanita-wanita yang jauh lebih cantik darinya. Evan Su, sikapmu seperti ini terlalu berlebihan.
Pria itu sama sekali tidak memperhatikan temannya yang mengomel, semua yang ada di benak pria itu, telah dicurahkan pada wanita yang berbaring di atas ranjang itu. Ada rasa getir menyelimuti hati pria tersebut, sebelumnya, dia banyak dikelilingi wanita, ada banyak wanita yang memiliki status dan nama baik, agar bisa tidur bersama dengan pria itu, mereka tidak ragu-ragu untuk melancarkan trik mereka, sayang sekali, dia tidak pernah tertarik pada mereka, sementara Kylie Man yang di hadapannya ini, disebuah malam yang sama sekali tidak istimewa, telah mendobrak masuk ke dalam hatinya, dan dia tidak mampu mengusir keberadaan wanita itu.
Dia adalah malaikat yang diberikan oleh Tuhan padaku, untuk mengobati hati dan jiwaku yang kering, wanita ini muncul dihadapanku. Dialah penyelamatku satu-satunya, juga satu-satunya wanita yang kucintai. Jika sekarang aku memintamu untuk melepaskan Anni Smith, dapatkah kamu melakukannya?
Memikirkan istri aneh di rumahnya, wajah memikat pria itu, tiba-tiba saja memperlihatkan senyuman yang sangat manis. Benar sekali, gadis di rumahnya itu, tanpa disadarinya wanita itu juga sudah menerobos masuk ke dalam pintu hatinya, meskipun dia tidak menyukai wanita yang terbaring lemah di atas ranjang ini, tetapi, temannya sudah menginginkannya, kalau begitu, dia akan mendukungnya.
Aku paham, kamu teruskan untuk menjaganya, Anni Smith masih menungguku di rumah, aku pulang dulu, jika ada apa-apa hubungi aku.
Melihat punggung dari temannya itu, Evan Su baru membalikkan kepalanya untuk pertama kalinya, melihat bayangan tubuh pria tersebut, dia dengan tenang membuka mulutnya mengatakan.
Terima kasih, Charles Smith ada lagi, aku harap kamu bisa membantuku untuk menghapus semua jejak dari Kylie Man, aku ingin dia, melewati hidup yang tenang di Amerika.
Pria itu diam sejenak, Charles Smith kemudian mengangkat pundaknya, sebagai jawabannya, akan tetapi, di wajah Evan Su, muncul sebuah senyuman. Diantara mereka, tidak perlu terlalu banyak basa-basi.
Kylie Man, dia hanya mengingat ingatan terakhirnya, semuanya warna merah. Dia menggunakan pisau yang tajam, melukai pergelangan tangannya, membiarkan darah yang melambangkan kehidupan itu mengalir keluar dari tangan putihnya, rupanya, semuanya bisa berakhir segampang ini.
Rasa dingin, menyelimuti tubuhnya, perlahan-lahan sekelilingnya berubah menjadi sangat buram, dia paham, bahwa nyawanya sedang terhanyut, di detik itu, dia seperti sudah melihat ayah dan ibunya, mereka berdiri tidak jauh, tersenyum melihat ke arahnya, kemudian, dia tersenyum, senyuman itu, membuatnya terlepas.
Dulu ada orang yang pernah bertanya padanya, bagaimana warna kematian, dia selalu berpikir warnanya seperti warna hitam dalam kesunyian dan ketenangan, tetapi sekarang dia tahu, kematian baginya, semerah darah. Ketika ibunya, meninggal di hadapannya, dia ingat, semuanya berwarna merah, sejak saat itu, dia mulai takut melihat mawar merah yang indah, karena, itu adalah warna kematian dari ibunya.
Novel Terkait
Cutie Mom
AlexiaIstri kontrakku
RasudinSomeday Unexpected Love
AlexanderAdieu
Shi QiMy Only One
Alice SongThe Richest man
AfradenSatan's CEO Gentle Mask×
- Bab 1 Lelaki Yang Serupa Dengan Setan
- Bab 2 Ciuman Yang Buas Dan Keras
- Bab 3 Aroma Segar Pada Tubuhnya
- Bab 4 Wanita, Beraninya Kamu Menggigitku
- Bab 5 Menahan Tangannya Yang Tidak Bisa Diam
- Bab 6 Aromamu Ini Boleh Juga
- Bab 7 Miliknya Secara Pribadi
- Bab 8 Apakah Kamu Berharap Lelaki Akan Menyentuhmu?
- Bab 9 Menerima Amarah Yang Hebat
- Bab 10 Terluka Melindunginya
- Bab 11 Apakah Kamu Benar-benar Rela Menyuruhku Pergi?
- Bab 12 Ingin Mengawasiku?
- Bab 13 Hinaan Dan Cacian
- Bab 14 Tidak Terlupakan
- Bab 15 Lelaki Yang Lemah
- Bab 16 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 17 Sekarang, Puaskan Aku!
- Bab 18 Setan Lainnya
- Bab 19 Menutupi Luka Dalam Hati
- Bab 20 Menahan Rasa Sakit
- Bab 21 Tuan Putri yang Jelita
- Bab 22 Nikmatilah Baik-baik
- Bab 23 Ciuman yang Lembut
- Bab 24 Kamu Tidak Boleh Celaka!
- Bab 25 Aku Akan Menjagamu
- Bab 26 Menyembunyikan Rasa Sakit
- Bab 27 Love of Rose
- Bab 28 Membayar Harga Setimpal
- Bab 29 Amarah yang Meledak
- Bab 30 Suasana Hati yang Kacau
- Bab 31 Lembut Dan Perhatian
- Bab 32 Tatapan Kebencian
- Bab 33 Senyum Dingin
- Bab 34 Selamanya Berpura-pura
- Bab 35 Rasa Cemas
- Bab 36 Mainan Dan Barang
- Bab 37 Aku Membencinya, Selamanya
- Bab 38 Berikan Aku Penjelasan
- Bab 39 Hukuman Yang Disebut Pria Itu
- Bab 40 Pengkhianatan
- Bab 41 Wanita, Tidak Mengerti Menaatikah?
- Bab 42 Wanita Yang Keras Kepala
- Bab 43 Nasib Yang Menyedihkan
- Bab 44 Hati Tersayat
- Bab 45 Melunakkan Hatinya
- Bab 46 Hanya Pengganti
- Bab 47 Tangisan Tanpa Suara
- Bab 48 Kenangan Buruk
- Bab 49 Kakak Su, Terima Kasih
- Bab 50 Kematian, Apa Warnanya
- Bab 51 Wanita Lembut Yang Kuat
- Bab 52 Senyuman Menenangkan Pria
- Bab 53 Calon Ibu Yang Berani
- Bab 54 Sup Ayam Yang Dimasak Dengan Sepenuh Hati
- Bab 55 Senyuman Yang Tidak Berdaya
- Bab 56 Inti Dari Kehidupan
- Bab 57 Tatapan Hina Anni
- Bab 58 Apakah Sebenarnya Tujuannya Itu
- Bab 59 Bernafas Saja Terasa Sakit
- Bab 60 Kenapa Menangkapku?
- Bab 61 Terhanyut Dalam Pikirannya
- Bab 62 Hanya Bercanda
- Bab 63 Anggur Yang Pahit
- Bab 64 Tidak Meninggalkan Sedikitpun Jejak
- Bab 65 Kejadian Yang Mengejutkan
- Bab 66 Bayi yang Lemah
- Bab 67 Wanita Dijiwanya
- Bab 68 Melampiaskan Perasaan
- Bab 69 Tidak Dapat Menanggapi Cinta Itu
- Bab 70 Membuka Harga
- Bab 71 Hal yang Disembunyikan
- Bab 72 Orang Berbakat
- Bab 73 Gadis Dengan Wajah Imut
- Bab 74 Dua Sampah
- Bab 75 Jangan Takut, Ada Aku Di Sini
- Bab 76 Semakin Lihat Semakin Suka
- Bab 77 Tujuan Yang Asli
- Bab 78 Hanya Masalah Waktu
- Bab 79 Semoga Semuanya Adalah Kebetulan
- Bab 80 Berebut Kasih Sayang
- Bab 81 Menghilang Tanpa Alasan
- Bab 82 Pelukan Besar
- Bab 83 Ketidakhadiran Yang Lama
- Bab 84 Pelukan Lembut
- Bab 85 Terlambat Untuk Mengatakan Aku Mencintaimu
- Bab 86 Kebahagiaan
- Bab 87 Apa Yang Kamu Takutkan, Aku Melindungimu
- Bab 88 Dia Harus Pergi Mencarinya
- Bab 89 Perasaan Campur Aduk
- Bab 90 Suara Yang Akrab
- Bab 91 Pembicaraan Yang Adil
- Bab 92 Cinta Seperti Ini, Tidak Bisa Ditanggung
- Bab 93 Cinta Kita Masih Belum Berakir
- Bab 94 Dugaan
- Bab 95 Sebuah Racun
- Bab 96 Memenjarakannya Seumur Hidup
- Bab 97 Bayangan Yang Pergi Menjauh
- Bab 98 Suasana Yang Ramai
- Bab 99 Hidup Yang Kesepian
- Bab 100 Kebencian yang Sangat Dalam Kepadanya
- Bab 101 Mendominasi Hidupnya
- bab 102 Menggerakkan hatinya
- Bab 103 Kebahagiaan Yang Telah Lama Tidak Dirasakan
- Bab 104 Seperti Biasanya
- Bab 105 Senyuman Yang Tampan Dari Pria Itu
- Bab 106 Racun Yang Cukup Keras
- Bab 107 Berusaha Memperbaiki Semuanya
- Bab 108 Tenggelam Dalam Kelembutannya
- Bab 109 Sepenuh Hati Mengeluarkan
- Bab 110 Kekurangan Kasih Sayang Seorang Ayah
- Bab 111 Rencana Jasea, Pembunuhan
- Bab 112 Keterikatan Yang Tidak Bisa Dimusnahkan
- Bab 113 Kebahagiaan Yang Amat Besar
- Bab 114 Kebengisan Hati Manusia
- Bab 115 Penuh Dengan Harapan
- Bab 116 Berjanji Seumur Hidup.
- bab 117 Hati Yang Penuh Dengan Bekas Luka.
- Bab 118 Meskipun Merelakan Semuanya.
- Bab 119 Rasa Cemburu yang Tidak Beralasan.
- Bab 120 Lukanya, Di Bayar Selama Seumur Hidup!
- Bab 121 Nama Panggilan Yang Mudah
- Bab 122 Senyuman Bahagia
- Bab 123 Mendambakan Pujaan Hati
- Bab 124 Perasaan Yang Kacau
- Bab 125 Ancaman Keras
- Bab 126 Diam-Diam Berdoa
- Bab 127 Menusuk Kedalam Hatinya
- Bab 128 Memilih Hubungan
- Bab 129 Senyum Candaan
- Bab 130 Ayah Jahat
- Bab 131 Dulu, Tidak Pernah Ada
- Bab 132 Mimpi Yang Mendalam
- Bab 133 Sangat Kecewa
- Bab 134 Menunggu Akhir
- Bab 135 Kehilangan Tanpa Akhir
- Bab 136 Kencan Terbaik
- Bab 137 Berdoa Agar Keajaiban Terjadi
- Bab 138 Cincin Berlian Berbentuk Hati
- Bab 139 Kehormatan Yang Sangat Besar
- Bab 140 Gadis Itu
- Bab 141 Hati Yang Kosong
- Bab 142 Keterikatan Hati
- Bab 143 Tidak Tahu Berbuat Apa
- Bab 144 Melodi Yang Berkumandang Dihati
- Bab 145 Mimpi Buruk Yang Nyata
- Bab 146 Permainan, Baru Saja Dimulai
- Bab 147 Kelembutan Yang Tidak Dapat Dijelaskan
- Bab 148 Kehidupan, Sesuatu Yang Sangat Indah
- Bab 149 Hukum Karma
- Bab 150 Krisis
- Bab 151 Sebuah Hadiah Saja
- Bab 152 Menertawakan Aku Lagi
- Bab 153 Kalang-Kabut
- Bab 154 Pura-pura Berlagak Baik
- Bab 155 Ciuman Basah
- Bab 156 Aura Memikat
- Bab 157 Apakah Dia Jatuh Cinta Padanya?
- Bab 158 Kesaksian Cinta
- Bab 159 Kamu Satu-Satunya Milikku
- Bab 160 Umpan Yang Tidak Berarti
- Bab 161 Bermain Hilang Denganku?
- Bab 162 Dia Adalah Barang Di Sakunya
- Bab 163 Hubungan Darah Tidak Tergantikan
- Bab 164 Hati, Sekali Lagi Bergejolak
- Bab 165 Hukuman Baru
- Bab 166 Ayah Jahat, Hidup Bersamakah
- Bab 167 Menjaga Cinta
- Bab 168 Apa Itu Naksir? Apa Itu Harapan?
- Bab 169 Penantian Itu Adalah Cinta
- Bab 170 Memilih Kehidupan
- Bab 171 Semuanya Hanya Angin Berlalu
- Bab 172 Obsesi Yang Hancur
- Bab 173 Membalas Dengan Cinta Yang Lebih Banyak
- Bab 174 Ciuman
- Bab 175 Jangan Terlalu Naif
- Bab 176 Perhatian Dari Anak-anak
- Bab 177 Cinta Yang Penuh Manja
- Bab 178 Komunikasi Secara Mendalam
- Bab 179 Harga Yang Mahal
- Bab 180 Masalah Kakak Yang Menyedihkan Hati
- Bab 181 Melampaui Persahabatan, Bukan Cinta
- Bab 182 Kurva Anggun
- Bab 183 Penghiburan Yang Lembut
- Bab 184 Tergila-Gila Dengan Kecuekannya
- Bab 185 Tempat Teduh Yang Hangat
- Bab 186 Bagaimana Bisa Tega?
- Bab 187 Biarpun Sekujur Tubuh Penuh Luka, Juga Harus Bertahan
- Bab 188 Memprovokasi Keingintahuannya
- Bab 189 Kebahagiaan Yang Tidak Familiar
- Bab 190 Pura-pura Kuat
- Bab 191 Berterima Kasih
- Bab 192 Tulus, Arus Yang Bergejolak Secara Diam-Diam
- Bab 193 Pemikiran Yang Tidak Pasti
- Bab 194 Tidak Ada Masa Lalu, Hanya Ada Kebencian
- Bab 195 Kamu Selamanya Merupakan Wanitaku!
- Bab 196 Anggung-anggip Bagai Rumput Tengah Jalan
- Bab 197 Hati yang Membeku
- Bab 198 Rasa Nyeri yang Menusuk
- Bab 199 Hubungan Darah yang Tak Terputuskan
- Bab 200 Kebohongan Dengan Niat Baik
- Bab 201 Orang Yang Sangat Di Pertanyakan.
- Bab 202: Seorang Bocah Yang Lucu Dan Nakal
- Bab 203 Gadis Yang Jahil.
- Bab 204 Kebahagiaan, Ada Di Masa Depan Yang Tidak Jauh.
- Bab 205 Permain Anak-anak.
- Bab 206 Apakah Akan Menghasilkan Uang Dengan Berakting?
- Bab 207 Terimakasih Kamu Telah Menjaga Pacarku
- Bab 208 Memilih Seseorang Yang Tidak Kamu Cintai
- Bab 209 Menunggu Kebahagiaan
- Bab 210 Mimpi Yang Sia-Sia
- Bab 211 Membenci Pikiran Sendiri
- Bab 212 Apa Yang Sudah Aku Lakukan Padanya!
- Bab 213 Orang Yang Senantiasa Melindunginya
- Bab 214 Pertarungan Antara Dua Pria
- Bab 215 Mengkhawatirkan Masalah Orang Dewasa
- Bab 216 Ada Yang Dinamakan Dengan Tanggung Jawab
- Bab 217 Hening, Tidak Akur
- Bab 218 Derita, Dilema!
- Bab 219 Menarik Jarak
- Bab 220 Siapa Ayah dari Anak-Anak?
- Bab 221 Semua Kenanganku
- Bab 222 Harus Membawanya Pergi
- Bab 223 Jadilah Asisten Pribadiku
- Bab 224 Jatuh Kedalam Jurang
- Bab 225 Insiden
- Bab 226 Siapa Orang Yang Berhenti Di Hatinya?
- Bab 227 Suhu Tubuh Yang Familiar
- Bab 228 Tenggelam Dalam Pelukannya
- Bab 229 Maksudnya Tidak Biasa Adalah?
- Bab 230 Kami Percaya Paman
- Bab 231 Berusaha Keras Berjuang
- Bab 232 Apa Masih Ingin Kehilangan Dia?
- Bab 233 Paling Tidak Memiliki Jejaknya
- Bab 234 Satu Wajah Kelelahan
- Bab 235 Memenuhi Kekosongan Dalam Hati
- Bab 236 Untunglah, Semuanya Ada
- Bab 237 Benar-Benar Kejam!
- Bab 238 Genggamlah Harapan Itu
- Bab 239 Saling Mencintai, Mengapa Tidak Bisa Bersama
- Bab 240 Kemesraan Seperti Itu
- Bab 241 Bayangan yang Menghilang
- Bab 242 Tidak Bisa Memiliki Keduanya
- Bab 243 Menekan Jalan Pikirannya
- Bab 244 Itu Hanya Salah Paham Saja
- Bab 245 Apa Lagi yang Tersisa Darinya
- Bab 246 Ketakutan yang Merasuk Kembali
- Bab 247 Meningkatkan Kewaspadaan
- Bab 248 Posisi Itu Milik Mommy
- Bab 249 Kebahagiaan Dan Keengganan
- Bab 250 Sakitnya Sampai Lubuk Hati
- Bab 251 Tidak Punya Masa Depan Di Antara Kami
- Bab 252 Sebuah Tantangan Bagi Siapapun
- Bab 253 Kesakitan Yang Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 254 Terukir Di Dalam Hati
- Bab 255 Perasaan Memikat
- Bab 256 Rencana Manusia Tidak Sebaik Rencana Tuhan
- Bab 257 Tidak Akan Membiarkanmu Terluka
- Bab 258 Kembali Mengguncang Hatiku
- Bab 259 Bernilai Uang
- Bab 260 Kenyataan Yang Mengejutkan
- Bab 261 Merahasiakannya Dariku?
- Bab 262 Siap Menemaninya Setiap Saat
- Bab 263 Percikan Api Yang Menyilaukan
- Bab 264 Hubungan Yang Tidak Ada Perasaan Di Dalamnya.
- Bab 265 Suasana Hati Yang Buruk.
- Bab 266 Bagaimana Mungkin Baby Bukan Anaknya?
- Bab 267 Perasaan Yang Tidak Benar.
- Bab 268 Memperjuangkan Hak Asuh Anak.
- Bab 269 Wajah Iblis Yang Mempesona.
- Bab 270 Pertengkaran Kecil.
- Bab 271 Hubungan
- Bab 272 Batas Tantangannya
- Bab 273 Mengendalikan Perasaan Sendiri
- Bab 274 Tidak Tahu Berterima Kasih
- Bab 275 Dia, Sulit untuk Memilih
- Bab 276 Sengketa Tanpa Akhir
- Bab 277 Arah Hidup Yang Baru
- Bab 278 Merasakan Masamnya Hidup
- Bab 279 Diam Terisak
- Bab 280 Tidak Bisa Berhenti
- Bab 281 Wajah Yang Mirip
- Bab 282 Pasti Akan Kembali Dengan Selamat
- Bab 283 Waktu Yang Di Tentukan
- Bab 284 Tersakiti, Di sekitarnya
- Bab 285 Melewati Waktu Yang Indah
- Bab 286 Terjatuh Saat Ini
- Bab 287 Memiliki Kenyamanan
- Bab 288 Jalan Dimana Tidak Akan Bisa Kembali
- Bab 289 Mencari Benang
- Bab 290 Berubah Tanpa Disadari
- Bab 291 Pelaksanaan Rencana
- Bab 291 Pandangan Yang Meragukan
- Bab 293 Lebih Memilih Percaya
- Bab 294 Semuanya Sudah Digariskan
- Bab 295 Mengkhawatirkan Keadaannya
- Bab 296 Percaya, Atau Melepaskan?
- Bab 297 Alasan Melarikan Diri
- Bab 298 Dia, Adalah Wanita Tercantik
- Bab 299 Apa Arti Kakak Di Dalam Hatimu?
- Bab 300 Dia Adalah Orang Yang Selalu Aku Cintai
- Bab 301 Hidup Bahagia Dengannya
- Bab 302 Rasa Lain
- Bab 303 Kehidupan Sepele
- Bab 304 Pertahankan Anak Itu
- Bab 305 Hal Yang Pantas Disyukuri
- Bab 306 Menculik Sandera
- Bab 307 Debut Sensasional
- Bab 308 Waktu Kematian Ada Di Sini!
- Bab 309 Kegelapan
- Bab 310 Niat Yang Perlahan-lahan Terdorong Jauh
- Bab 311 Keserasian Antara Kita Berdua
- Bab 312 Krisis Terbesar
- Bab 313 Penuh Dengan Kecemasan Di Dalam Hatinya
- Bab 314 Tidak Bisa Diremehkan
- Bab 315 Memainkan Sebuah Permainan.
- Bab 316 Kakak, Aku Mempunyai Rencana.
- Bab 317 Pasangan Sempurna Yang Saling Mencintai.
- Bab 318 Apakah Dia Bisa Menanggungnya?
- Bab 319 Berpikir Demi Dirinya.
- Bab 320 Dapat Memikul Tanggung Jawab.
- Bab 321 Menghapuskan Keberadaannya
- Bab 322 Dipikirkan Dengan Baik
- Bab 323 Apa Yang Disebut Dengan
- Bab 324 Keputusan Akhir
- Bab 325 Tidak Ada Kesempatan Apapun Untuk Kembali
- Bab 326 Pernah Bekerja Keras Seperti Itu
- Bab 327 Karena Aku Mencintaimu
- Bab 328 Cinta, Terkubur Dihatiku
- Bab 329 Jebakan
- Bab 330 Kebencian Yang Dalam
- Bab 331 Penyesalan Di Dalam Hati
- Bab 332 Tentang Ingatan
- Bab 333 Membuat Dia Susah
- Bab 334 Merindukan Dia Hingga Bodoh
- Bab 335 Kebahagiaan Di Dalam Hati
- Bab 336 Senyuman Yang Dingin
- Bab 337 Mengenal Hatinya Sendiri
- Bab 338 Menjaga Senyuman Yang Berkilau
- Bab 339 Cinta Yang Murni
- Bab 340 Menarik Perhatiannya
- Bab 341 Ekspresi Gila
- Bab 342 Hawa Dingin Di Hati
- Bab 343 Menyeramkan Seperti Di Neraka
- Bab 344 Kasih Sayang Yang Mendalam
- Bab 345 Tatapan Bengong
- Bab 346 Memeluknya
- Bab 347 Kehidupan Yang Berbeda
- Bab 348 Kamu Adalah Pemeran Utama
- Bab 349 Merekam Film Baru
- Bab 350 Dibayar Dengan Baik
- Bab 351 Apakah Melepaskan, Juga Harapan Tinggi ?
- Bab 352 Berjuang Untuk Hidup
- Bab 353 Bisakah Aku Mengundangmu Untuk Menari?
- Bab 354 Hadiah Permintaan Maaf
- Bab 355 Anak Itu Tidak Bersalah!
- Bab 356 Hubungan Kerjasama
- Bab 357 Terjebak Dalam Bahaya
- Bab 358 Belaian Yang Lembut
- Bab 359 Jangan Melakukan Hal Bodoh
- Bab 360 Apakah Kamu Membenciku?
- Bab 361 Rasa Lelah Sepanjang Malam.
- Bab 362 Pandangan Mata Dingin Yang Terlihat Kesal.
- Bab 363 Tidak Dapat Di Percaya.
- Bab 364 Wajah Yang Pucat.
- Bab 365 Kamu Tidak Ada Jalan Untuk Mudur.
- Bab 366 Menganggap Pencuri Sebagai Seorang Ayah.
- Bab 367 Bibi Jahat
- Bab 368 Menakutkan.
- Bab 369 Suara Tawa Yang Tidak Asing.
- Bab 370 Penderitaan Yang Mendalam.
- Bab 371 Tidak Bisa Menyentuhnya
- Bab 372 Diperalat Oleh Mereka
- Bab 373 Tidak Menghormati Orang Yang Lebih Tua
- Bab 374 Anak Bodoh Yang Polos
- Bab 375 Ada Kesalapahaman
- Bab 376 Tetap Tinggal Di Sini Untuk Menemaniku
- Bab 377 Melewatkan Kebahagiaan
- Bab 378 Mentolerir Ahli Seperti Ini
- Bab 379 Apakah Kamu Ingin Pergi Beristirahat ?
- Bab 380 Sejarah Masa Lalu
- Bab 381 Kemampuan Beradu Peran
- Bab 382 Orang Rendahan Memang Tidak Masuk Akal
- Bab 383 Teguh Dengan Pilihan Sendiri
- Bab 384 Perasaan Tidak Nyaman Yang Sulit Dipahami!
- Bab 385 Keuntungan Dari Siapa?
- Bab 386 Bergabung
- Bab 387 Pesan Tidak Berdaya
- Bab 388 Biarkan Aku Tenang Sejenak
- Bab 389 Seperti Sehati
- Bab 390 Perhatikan Baik-Baik Lukamu
- Bab 391 Sama Seperti yang Dulu
- Bab 392 Banyak Pikiran
- Bab 292 Hanya Perlu Sedikit Waktu
- Bab 394 Peringatan
- Bab 395 Cemas, Lenyap
- Bab 396 Sudah Menggila
- Bab 397 Nada Berat dan Ucapan yang Tenang
- Bab 398 Hanya Candaan Belaka
- Bab 399 Harapan Sudah Sirna?
- Bab 400 Tangisan, Menghibur
- Bab 401 Semuanya Sudah Tenang
- Bab 402 Menenangkan Hati
- Bab 403 Bekerja Keras Untiuk Memadamkan Api
- Bab 404 Tidak Sebanding Dengan Usahamu
- Bab 405 Rencanaku
- Bab 406 Tersenyum Dan Penuh Semangat
- Bab 407 Ketidakberdayaan Dan Simpati
- Bab 408 Hubungan Tanpa Jalan Keluar
- Bab 409 Memberi Kompensasi
- Bab 410 Setelah Pergi Barulah Bisa Menghargai
- Bab 411 Benar-benar Di Luar Dugaan
- Bab 412 Bisa Mempunyai Banyak Pilihan
- Bab 413 Sudah Sangat Sadar
- Bab 414 Lembut, Yakin
- Bab 415 Percaya Pada Teman
- Bab 416 Dari Awal Tidak Bersalah
- Bab 417 Jangan Membuat Wanita Marah
- Bab 418 Air Mata Di Sudut Mata
- Bab 419 Mengingat Kembali Kenangan Yang Indah
- Bab 420 Yang Tidak Dapat Melihat Kebahagian, Adalah Aku
- Bab 421 Rahasia Di Antara Mereka
- Bab 422 Jangan Berpura-pura Menjadi Orang Baik!
- Bab 423 Foto-foto tersebut
- Bab 424 Hati, Hampa
- Bab 425 Dua Baris Air Mata
- Bab 426 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 427 Sebuah Kekuatan
- Bab 428 Pasti Merupakan Mimpi!
- Bab 429 Wajah Yang Jelas
- Bab 430 Semuanya, Melenyap untuk Seutuhnya
- Bab 431 Hutang Di Masa Lalu.
- Bab 432 Diam-diam Saling Berpandangan.
- Bab 433 Sikap Santai.
- Bab 434 Cara Terbaik.
- Bab 435 Tidak Tega Melihanya Jatuh Semakin Dalam.
- Bab 436 Karena, Ada Kehidupannya.
- Bab 437 Amarah Yang Bergelora.
- Bab 438 Wajah Serius.
- Bab 439 Menghancurkan Diri Sendiri
- Bab 440 Mencapai Kesepakatan.
- Bab 441 Dia Sendirian Seumur Hidup
- Bab 442 Panik Dalam Sekejap
- Bab 443 Dia Pasti Menyukainya
- Bab 444 Aku Percaya Dia!
- Bab 445 Nasib Di Masa Depan.
- Bab 446 Jaringan Rahasia.
- Bab 447 Kecurigaannya Satu Demi Satu.
- Bab 448 Pandangan Matanya, Menusuk Hatinya.
- Bab 449 Wanita Yang Tidak Berperasaan
- Bab 450 Hatinya Terkoyakkan.
- Bab 451 Mengejek Diri Sendiri
- Bab 452 Kabar Terluka
- Bab 453 Tidak Ada Keluhan
- Bab 454 Bayangan Pelan-Pelan Menghilang
- Bab 455 Berhati-Hati
- Bab 456 Sedikit Penantian
- Bab 457 Penuh Percaya Diri
- Bab 458 Kasih Sayang Yang Hangat
- Bab 459 Terselubung
- Bab 460 Tatapan Yang Ragu-Ragu
- Bab 461 Suasana Yang Kaku
- Bab 462 Ekspresi Wajah Tidak Berdaya
- Bab 463 Hangat, Setia
- Bab 464 Terpesona, Nakal
- Bab 465 Berkata Tidak Usah Bertemu Maka Tidak Usah Bertemu?
- Bab 466 Berbinar-binar
- Bab 467 Rencana Dalam Hati
- Bab 468 Target Perlindungan Yang Penting
- Bab 469 Mengganti Rencana Dalam Detik Terakhir
- Bab 471 Sangat Puas
- Bab 470 Cahaya Diambil Alih, Olehnya
- Bab 472 Semoga Kalian Bahagia
- Bab 473 Pikiran Yang Melonjak
- Bab 474 Niat Dia
- Bab 475 Bagaimana Peduli Terhadapnya
- Bab 476 Tidak Takut Dan Tidak Terkendali
- Bab 477 Kini Sudah Tidak Seperti Dulu
- Bab 478 Berusaha Keras Membuatnya Menjadi Kenyataan
- Bab 479 Memahami Kesedihannya
- Bab 480 Sebenarnya Cinta Atau Tidak?
- Bab 481 Memberi Contoh Yang Sangat Bagus
- Bab 482 Cara Yang Pas
- Bab 483 Mencicipi Aromanya
- Bab 484 Tak Bisa Berkata-Kata
- Bab 485 Wanita Gampangan
- Bab 486 Dirinya Sendiri Yang Terbawa Perasaan?
- Bab 487 Alasan Menolak.
- Bab 488 Sangat Mengalah.
- Bab 489 Nasib Sebagai Catur.
- Bab 490 Masuk Kedalam Pelukkannya.
- Bab 491 Anak Kecil Yang Mengganggu
- Bab 492 Pembicaraan Yang Canggung
- Bab 493 Pertunangan Yang Sederhana
- Bab 494 Terampil
- Bab 495 Sangat Intim
- Bab 496 Menyebarkan Ketenangan
- Bab 497 Semua Penuh Dengannya
- Bab 498 Penuh Perhatian
- Bab 499 Berbincang Dengan Baik
- Bab 500 Dengan Pelan Dia Memperingati
- Bab 501 Membuat Aku, Hidup Dengan Tidak Tenang
- Bab 502 Berikan Kesempatan Untukku
- Bab 503 Sasaran
- Bab 504 Perlombaan Bocah
- Bab 505 Penjaga Rahasia
- Bab 506 Kesakitan Yang Begitu Mendalam
- Bab 507 Saling Menjaga
- Bab 508 Dengan Tenang Menyerahkan Dirinya Padanya
- Bab 509 Tidak Ada Artinya Hidup Tanpamu
- Bab 510 Terbang Bersamamu
- Bab 511 Mengerti Niat Mereka
- Bab 512 Ayah Yang Aneh
- Bab 513 Senyuman Yang Begitu Menawan
- Bab 514 Ayah Sedang Melamar?
- Bab 515 Jangan Pergi!
- Bab 516 Malu
- Bab 517 Pernikahan Yang Lebih Baik
- Bab 518 Kita Jangan Berpisah Lagi!
- Bab 519 Memegang Kebahagiaan Sendiri
- Bab 520 Ayah, Sangat Buruk
- Bab 521 Melihat Kebahagiaan
- Bab 522 Kami Setuju!
- Bab 523 Cinta Seperti Mimpi
- Bab 524 Perjalanan Bulan Madu Untuk Dua Orang
- Bab 525 Akhir Yang Bahagia