Satan's CEO Gentle Mask - Bab 292 Hanya Perlu Sedikit Waktu

"Baiklah!" Kylie menghela nafas dalam-dalam, lalu kembali menatap Jacob yang sedang berada di pelukannya. Si Kecil ini mulai ingin bermain dengannya. "Aku tahu kalian hanya sangat menyukai kakak Karen. Tentu saja mama juga sangat menyukainya. Semoga saja dia cepat membaik!" melihat Jacob yang mulai menyeringai kecil ia pun ikut cemberut kesal.

"Mama, aku tidur lagi ya! Mama juga istirahat. Pasti mama sangat capek karena kejadian kemarin malam. Jaga diri mama baik-baik..." oceh Jacob sebelum kembali tertidur.

Kylie menepuk pelan punggung Jacob. Ingatannya yang terus terngiang membuat perasaannya campur aduk, ia sama sekali tidak mengantuk. Suara dalam Nikolas kemarin malam saat berkata serius seperti itu, sangat jelas bahwa ia sangat ingin Kylie membocorkannya pada Kingston! Tetapi ia sama sekali tidak paham tentang apa yang sebenarnya terjadi kemarin malam. Ia bahkan tidak paham tentang hubungan apa yang mereka miliki sebenarnya, apakah ia sudah berfokus pada hal yang salah?

Bintang-bintang mengedipkan cahaya putih yang dingin bagai menusuk hingga tulang-tulang Kingston. Ia pelan-pelan terbangun dan membuka matanya, melihat Sandy yang berada di sisi kasurnya. Ingatannya tentang kejadian kemarin malam sudah mulai samar-samar. Dia bahkan tidak begitu ingat mengapa ia bisa sampai terbaring di sana. Ia hanya ingat betapa dingin malam itu...

"Kau sudah sadar?" sapa Sandy bangit dari tempatnya, merenggangkan tubuhnya yang mulai terasa pegal.

"Iya. Apa yang terjadi?" tanya Kingston menggeleng pelan kepalanya yang agak sakit. Padahal ia ingat tidak mendapat luka yang begitu parah saat kejadian kemarin, tetapi melihat bekas suntikan di punggung tangannya membuatnya kebingungan, apakah ada hal lain yang terjadi?

"Kemarin kau sedang bersantai di beranda, apakah kau tidak ingat? Kau jadi demam dan masuk angin. Walaupun kau tidak jadi mengikuti Nikolas, kau juga tidak perlu menyiksa dirimu sendiri begini!" Sandy masih bergerak merenggangkan pundaknya. Saat melihatnya jatuh di lantai, ia mengira Kingston hanya pingsan biasa.

"Memang tidak ada yang salah dengan perkataanmu. Aku seharusnya percaya dengan intuisiku sendiri. Tapi aku terlalu tergesa-gesa... Terima kasih, Sandy! Kalau bukan karenamu, aku mungkin akan menyesalinya!" Kingston juga mulai merenggangkan lengan dan kakinya. Karena Sandy menghalanginya kemarin, ia tidak jadi menyakiti Kylie lagi.

"Aku paham dengan perasaanmu sekarang ini. Tetapi bukankah kau sendiri yang bilang kalau kau hanya butuh waktu semata?" Sandy merasa agak senang saat menyadari Kingston telah mengalihkan perhatiannya dari Kylie.

"Terima kasih! Kurasa kerja sama kita kali ini sukses besar!" Kingston menghela nafas sejenak. Mempunyai sekongkolan yang baik di saat seperti ini membuatnya merasa tenang.

"Apakah aku tidak salah dengar? Kau sedang berterima kasih padaku?" Sandy agak terkejut dengan Kingston yang ada di hadapannya sekarang ini. Setelah saling mengenal selama ini, baru pertama kalinya ia mendengar Kingston mengucapkan kata-kata yang dalam seperti itu. Hal ini membuatnya teringat pada kejadian di gudang semalam, Kingston yang berusaha melindunginya dari bahaya. Mungkin ini hanya di kepalanya saja, hanya sekali ini saja...

"Tentu saja tidak salah dengar! Aku hanya berterima kasih atas pengorbananmu, kenapa kau bisa heboh begini!" balas Kingston canggung melihat Sandy yang menatapnya penuh harapan itu.

"Baiklah." ujar Sandy merenggangkan pundaknya lagi. Ia bangkit berjalan ke arah kasurnya sendiri. "Kalau kau sudah kembali bersemangat lagi, giliran aku yang ingin istirahat."

"Baiklah, aku tahu. Gantian aku yang berjaga supaya tidak ada orang yang melukaimu lagi. Tenang saja." ujar Kingston. Mendengar itu Sandy hanya mendengus pelan. Kingston pun menghela nafas dan bangkit dari kasurnya.

Melihat Jacob dan Chelsea memakan sarapan dengan lahap, Kylie tersenyum kecil, wajahnya dipenuhi dengan kebahagiaan. Tapi entah karena semalam ia tidak bisa tidur dengan nyenyak, nafsu makannya tidak sama dengan mereka walaupun melihat sarapan yang ada di hadapannya.

"Kenapa, kak Kylie? Apakah sarapannya tidak sesuai dengan selera?" tanya Kenny yang menyodorkan nampan sarapan ke hadapan Kylie sebelum akhirnya duduk di antara Jacob dan Chelsea.

"Sepertinya hanya kelelahan saja, jadi tidak begitu selera untuk makan. Tapi sepertinya kau sama sekali tidak terpengaruhi, kau harus mengajariku trik-trik untuk mengatasi hal-hal sepele ini..." Kylie melirik ke arah nampan Kenny yang sangat penuh dengan makanan.

"Iya, aku baik-baik saja! Pagi ini saat kembali ke kamar, aku langsung menjatuhkan diri ke kasur dan tertidur lelap. Ini baru saja terbangun! Walaupun tidak sepenuhnya menghilangkan keletihanku, hampir semua tenagaku sudah terpulihkan!" Kenny tersenyum melihat ke arah kedua anak kecil di sisinya. Sepertinya pandangan mereka sudah melekat pada isi piringnya. "Ingin makan apa? Ambil saja!"

"Baiklah! Terima kasih!" Kylie melihat Jacob dan Chelsea mengambili makanan di piring Kenny begitu mendapat persetujuan.

"Tidak apa-apa, kak Kylie. Bagaimana dengan luka-lukamu, apakah sudah membaik?" menyadari pandangan Kylie yang agak kebingungan, Kenny lanjut menjelaskan, "Maksudku saat kejadian kemarin, apakah kakak juga terluka?"

"Oh, sudah sangat membaik! Terima kasih perhatiannya." jawab Kylie tersenyum kecil.

"Keadaan lingkungan dan orang-orang di sini memang agak rumit. Kakak harus menjaga diri dengan baik, OK?" Kenny menyondongkan tubuhnya ke arah Kylie untuk berbisik.

Tatapannya yang sangat serius membuat Kylie merasa sedikit canggung dan hanya bisa mengangguk setuju.

"Emm, buket bunga kemarin sangat cantik, terima kasih!" Kylie melihat Hanny seolah sudah berubah menjadi orang yang berbeda. Tubuhnya berbalut wangi yang memikat hati. Bahkan di lekukan bajunya tersembat sebuah bunga mawar yang cantik. Tubuhnya berbalut gaun kuning pucat, membuat siluetnya terlihat sangat jelas.

"Kylie, bagaimana dengan sarapannya?" ujar Hanny duduk di samping Kylie. Tingkahnya yang sangat ramah terhadap Kylie membuat orang kebingungan.

"Emm, baik-baik saja..." jawab Kylie menatap Hanny curiga. Kemarin sikapnya sudah seperti seorang monster, tetapi hari ini tiba-tiba saja berubah, membuatnya tak bisa berkata apa-apa.

"Untuk kejadian kemarin, kita lupakan saja. Setelah kupikir-pikir ini hanyalah salah paham biasa, hari ini mari kita berusaha bersama-sama!" ucap Hanny beranjak dari tempat duduknya, melepaskan bunga di dadanya dan memberikannya pada Kylie.

"Baiklah! Terima kasih." balas Kylie pelan. Melihat Hanny yang berjalan menjauh, ia baru mengalihkan pandangannya pada bunga mawar yang ada di tangannya.

"Hubungan kalian berdua adalah?" Kenny belum sempat mengatakan apapun pada Hanny sebelum akhirnya wanita itu pergi lagi. Kehadirannya membuat Kenny diliputi kebingungan. Ia ingat kemarin wanita itu bersikap dingin sekali terhadap Kylie, seperti sedang memendam dendam. Kenapa perubahannya bisa begitu cepat?

"Aku juga tidak paham." ujar Kylie menaikkan pundaknya acuh. Sepertinya kemarin adalah pertemuan pertama mereka. Apa yang telah terjadi?

"Hmm, sepertinya Nikolas tidak pergi setelah mengantar kita pulang kemarin." Kenny teringat tadi pagi sepertinya ia melihat pasukan mobil Nikolas masih ada di sana. Entah mungkin ialah penyebab perubahan drastis pada sikap Hanny.

"Iya, dia bilang padaku ia ingin mengunjungi seorang teman lama. Aku juga tidak tahu apa yang dilakukannya setelah itu!" Kylie menaikkan pundaknya lagi tak peduli. Hubungan antara mereka dari dulu memang tidak sedekat itu. Nikolas tidak perlu memberinya penjelasan secara detail. Jadi, setelah membaringkan Jacob di kasur kemarin, ia pikir Nikolas akan langsung pergi.

"Hati wanita memang sulit ditebak!" seru Jacob pasrah.

"Iya. Tapi sepertinya kita juga bisa mengatakan bahwa kekuatan cinta itu memang luar biasa!" celetuk Kenny menepuk-nepuk punggung Jacob.

"Jacob, apakah kau sudah selesai makan?" potong Kylie canggung mendengarkan ucapan Kenny. Jacob masih berusia dini, tetapi Kenny sudah sembarangan berbicara soal cinta dengannya.

"Iya!" balas Jacob berbalik menghadap Kylie. Apa ada yang salah dengan ucapan paman Zhang tadi? Kenapa mama seperti menyuruhnya cepat-cepat menyelesaikan sarapannya?

"Tuan Zhang, kalau begitu kami pamit dulu!" Kylie beranjak dari tempat duduknya. Kemarin kedua anaknya seharian bersama dengan Kenny, tidak tahu sudah diajari apa saja... Sebaiknya mereka menjaga sedikit jarak darinya.

"Mama, aku belum selesai makannya!" seru Chelsea tidak puas. Mamanya memang suka lupa kalau sedang tergesa-gesa, hanya ingat kakaknya seorang. Padahal dia sedang asyik-asyiknya makan. Demi syuting hari ini, ia harus memiliki tenaga yang cukup!

"Emm, baiklah! Tidak apa-apa, mama akan menunggumu!" balas Kylie pasrah, menatap canggung Kenny Zhang yang sedang duduk di hadapannya itu. Ia masih tersenyum dengan lembut, membuat Kylie merasa sedikit resah. Memang seharusnya Kylie membawa anak-anaknya menyingkir dari lingkungan ini secepatnya.

Dibandingkan dengan syuting kemarin, hari ini semuanya berjalan dengan sangat lancar! Perlakuan anak-anak semuanya sangat baik. Kylie hanya perlu duduk diam di pinggir, melihat Jacob dan Chelsea bekerja keras di lokasi syuting itu. Terkadang bisa terdengar seruan pujian dari PD Deng. Hal ini membuatnya merasa bangga dan puas.

Tidak terasa dua tahun telah berlalu! Anak-anaknya sudah bertumbuh menjadi sekarang ini, membuatnya merasa waktu berlalu dengan begitu cepat. Ingatannya tentang Kingston pun mulai bermunculan di benaknya. Perubahan besar dalam hidupnya sepertinya selalu di saat ada Kingston di sisinya. Tetapi sekarang ini malah...

"Kak Kylie, ada masalah yang ingin kubicarakan denganmu." bisik Charles di telinga Kylie, matanya masih menatap ke arah Jacob dan Chelsea yang masih berada di lokasi syuting.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu