Satan's CEO Gentle Mask - Bab 10 Terluka Melindunginya

Ia mempelajari piano hampir sepanjang satu hari ini. Kylie Man sudah pernah mempelajarinya sebelumnya, ibunya masih ada pada saat itu, setidaknya ia dapat mempelajarinya tanpa rasa khawatir. Sayang sekali...... Setelah ibunya pergi, ia sudah tidak pernah menyentuh piano lagi.

Ketika ia kembali menyentuhnya hari ini, ia tiba-tiba merasa bahwa hatinya teringat kembali akan masa lalunya yang buruk, terutama ketika jarinya itu memainkan melodi, melodi yang dapat menyentuh hatinya.

Terpisahkan oleh jendela, seorang lelaki yang sedang mengenakan kemeja hitam terlihat berdiri diam di luar pintu, cahaya matahari menyinari wajah tampannya dan membuatnya terlihat sangat memikat.

Matanya itu tertuju tajam kepada gadis berambut hitam itu, sisi wajah yang cerah menawan, disertai dengan sedikit kelembutan, rambutnya terurai hingga ke dadanya dan membuatnya terlihat sangat mempesona.

Pikirannya kembali teringat akan sikapnya yang tidak masuk akal terhadap dirinya pagi tadi. Wanita ini jelas-jelas tidak mengerti apa-apa, tetapi ia ternyata berani memberikan sebuah pelajaran kepadanya, benar-benar sangat konyol.

Namun, hal yang lebih konyol lagi adalah, ia seharusnya sudah berangkat ke perusahaan. Namun tidak tahu mengapa, ia ternyata mengendarai mobilnya kemari.

Ia bahkan menelepon Janice Luo untuk tidak perlu menjemputnya lagi hari ini.

Sejak kapan wanita ini ternyata memiliki kedudukan yang sangat penting dalam hatinya? Tidak, wanita ini adalah anak perempuan Andreas Man, bagaimana ia dapat memiliki sedikitpun rasa kasihan terhadap dirinya?

“hei, lihat lelaki yang berada di luar itu, tampan sekali......,”suara gosip yang disertai dengan perasaan terkejut mulai terdengar.

“Bukankah itu adalah CEO dari Ou’s Corp., Kingston Ou?” Ucap salah satu wanita secara tiba-tiba.

“Benarkah? Aku tidak menyangka bahwa ia akan setampan itu...... Ia bahkan berkali-kali lipat lebih tampan dibandingkan dengan penampilannya di sampul......,”ucap salah satu wanita lainnya dengan rasa terkejut dan iri.

Ketika Kylie Man mendengar nama “Kingston Ou”, ia pun melihat ke arah luar jendela tanpa ia sadari, pupil mata menawnannya kemudian menyusut sejenak.

Ia tentu saja tidak menyangka bahwa lelaki itu akan muncul di sekolahnya.

Apa yang sebenarnya ingin ia lakukan?

“Tidak tahu siapa yang akan ia jemput hingga ia datang ke sekolah? Jika ia dapat menjemputku, aku tentu saja akan merasa sangat senang,”suara yang perlahan terdengar itu disertai dengan penantian gadis tersebut.

“Kamu berpikir terlalu berlebihan, berdasarkan penampilan yang kamu miliki ini, kamu sebaiknya tidak perlu terlalu banyak bermimpi......,”jawab wanita yang lainnya.

Kylie Man menundukkan tatapannya dan menutupi rasa tidak nyaman yang muncul dalam hatinya. Apakah lelaki muncul di sekolahnya karena permasalahan tadi pagi?

Apakah ia ingin memberikannya pelajaran di depan hadapan orang banyak?

Sambil berpikir, sebuah suara rendah yang sangat enak didengar itu tiba-tiba muncul di atas kepalanya,”Aku datang untuk menjemputmu pulang, apakah kamu tidak ingin menyimpan barang-barangmu?”

Seiring dengan ucapannya, Kylie Man mengangkat kepalanya dan melihat sepasang mata yang menawan, tatapannya bahkan terlihat disertai oleh senyuman.

Namun Kylie man tahu jelas bahwa senyumannya itu sebenarnya berbahaya.

Para wanita yang berada di sekelilingnya terdengar terkejut, tatapan mereka tertuju ke arahnya, ada yang iri, ada yang cemburu ada yang kesal, semua tatapan ini membuat Kylie Man merasa tidak nyaman.

Kylie Man tersenyum kepada Kingston Ou, itu adalah sebuah senyuman palsu, ia kemudian menggelengkan kepalanya,”Tidak perlu, ayo pulang.”

Ia kemudian berdiri, Kylie Man pun berjalan menjauh di tengah berbagai jenis tatapan yang berbeda. Ketika mereka hendak sampai di depan pintu gerbang institute, ia pun perlahan berkata,”Itu...... Selanjutnya...... Apakah kamu boleh tidak datang menjemputku?”

“Apa?” Kingston Ou yang sedang berjalan di sampingnya itu kemudian mengerutkan alisnya ketika mendengar ucapannya, tatapannya pun berubah menjadi dingin,”Coba ulangi sekali lagi perkataanmu itu.”

Ketika melihat wajah Kingston Ou yang menegang, Kylie Man pun terdiam, pada saat ia hendak berbicara, ia tiba-tiba merasa Kingston Ou mendorongnya.

Ia langsung terjatuh di atas lantai, ketika ia kembali fokus, ia mendengar suara tembakan yang sangat memekakkan telinga.

Kylie Man mengangkat kepalanya dan melihat seorang lelaki yang mengenakan jas berwarna hitam dan kacamata hitam berjalan keluar dari sekolahnya sambil menggenggam pistol di tangannya, seakan-akan ingin menembak mati Kingston ou.

Seiring dengan suara tembakan, para murid yang berada di sekeliling mereka pun langsung berteriak ketakutan hingga suasananya menjadi sangat berantakkan. Di tengah keributan itu, Kingston Ou menarik tangan Kylie Man dan berlari menuju ke arah mobil.

Suara tembakan terus terdengar di belakangnya, Kylie Man berlari sebisanya sambil menutup telinganya dengan salah satu tangannya. Setelah pintu mobil dibuka, ia pun langsung didorong Kingston Ou untuk masuk ke dalam mobil.

Tiba-tiba teredengar suara kaca yang pecah. Pada saat itu, Kingston Ou sudah membuka pintu mobil, duduk di kursi pengemudi, lalu menyalakan mesin mobil dan pergi meninggalkan sekolah.

Saat mobil memasuki wilayah jalan komersial yang ramai, Kylie Man akhirnya kembali fokus dari rasa kejutnya, wajahnya terlihat takut hingga memucat, pada saat ia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah luar jendela, perasaannya masih saja dipenuhi ketakutan dan berdebar kencang.

“Tadi, orang itu......,”Kylie Man menatap ke arah lelaki yang sedang duduk di kursi pengemudi, lalu menyadari wajahnya ternyata dipenuhi oleh keringat, bibirnya terlihat mengerut oleh karena rasa gugupnya.

“Ada apa denganmu?” Perasaan tidak tenang mulai muncul dalam hati Kylie Man, ketika tatapannya tertuju kepada lengan kanannya, ia pun tidak tahan dan menutup mulutnya.

Ia melihat kemeja hitamnya itu sudah dipenuhi oleh darah, darah yang terus mengalir tanpa henti dan menetes dalam mobil.

“Kamu...... Kamu terluka,”jari Kylie Man bergemetar, bahkan suaranya terdengar meninggi, ia mungkin dapat merasakan perihnya luka lelaki itu hanyalah merupakan bentuk pembalasan dari orang lain.

Namun, jika ia tidak melidnunginya tadi, ia mungkin tidak akan terluka, bukan?

Wajah Kingston Ou terlihat memucat, tetapi suaranya terdengar datar,”Ini hanyalah sebuah luka kecil, aku masih belum mati, kamu tidak perlu khawatir.”

“Siapa yang khawatir, akan lebih baik jika kamu mati,”Kylie Man kemudian menyadari bahwa ia sudah salah berbicara ketika mengucapkannya.

Ia selalu berharap lelaki ini dapat melepaskan adiknya, namun ia tidak pernah berharap agar ia mati.

Kingston Ou meliriknya dengan ekspresi datar dan tatapan yang kesal, tetapi ia kemudian tidak mengatakan apa-apa. Ia mungkin sudah kesakitan hingga ia tidak dapat berbicara lagi.

Ketika tiba di vila, Janice Luo berdiri di luar pintu, beserta beberapa pengawal yang mengenakan pakaian berwarna hitam di belakangnya. Pada saat mobil berhenti, Janice Luo pun membukakan pintu mobil dengan sikap hormat.

Kingston Ou melangkah turun dari mobil sambil menutupi lengan kanannya, darah terus mengalir dari celah jari-jarinya tanpa henti, ketika Janice Luo melihatnya, ia pun mengerutkan alisnya dan langsung bertanya,”Tuan Muda, apa yang baru saja terjadi?”

“Panggil Xander Qin kemari,”ucap Kingston Qu dengan sikap dingin, lalu langsung berjalan masuk ke dalam.

Ketika ia tiba di ruang kerjanya, seorang lelaki muda yang mengenakan kemeja hijau muncul di depannya, ia sepertinya baru berumur 27 atau 28 tahun.

Ia memiliki penampilan yang sangat tampan, wajahnya terlihat menegangkan, disertai dengan sedikit aroma darah.

Namun, dirinya itu jelas-jelas menyebarkan aura yang sangat dewasa. Ia terlihat memberikan sikap sinis, lalu tersenyum iseng.

Ketika ia masuk, tatapannya tertuju kepada wajah Kylie Man. Akhirnya, tatapannya tertuju kepada luka pada bahu Kingston Ou, ia pun hanya tertawa,”Mengapa kamu terluka seserius ini, apakah kamu bermain terlalu berbahaya?”

“Mengesalkan, cepat hentikan darah Lukaku,”Kingston Ou duduk di sofa dengan perasaan kurang sabar, lalu melirik dingin Xander Qin.

Ia tidak marah karena Kingston Ou yang bersikap tidak senang, bibirnya tetap saja tersenyum,”Kamu tidak akan mati dengan luka berdarah seperti ini.”

Kylie Man yang berdiri di samping itu tercengang mendengar ucapan lelaki tersebut.

Ia tentu saja tidak menyangka bawha lelaki ini ternyata sangat berani berbicara seperti itu dengan Kingston Ou.

Namun, ia tidak tahu jelas identitas lelaki ini. Dia sudah pernah menjadi pasukan rahasia negara, ia juga merupakan seorang ahli senjata amunisi.

Menurutnya, ketegasan seorang pasukan militer tidak akan pernah mengikat karakternya. Namun, akhirnya tidak ada yang tahu mengapa ia mengundurkan diri.

Bahkan, banyak sekali orang yang tidak menyangka bahwa ia kini melayanai CEO dari Ou’s Corp., Kingston Ou, lalu menjadi dokter pribadinya.

Ia kini tentu saja sudah jarang sekali menginjak dunia pembunuhan. Tetapi orang ini pasti mempunyai kekuatan untuk menyuruhnya kembali memunculkan diri.

Xander Qin mengambil kotak obat, berjalan ke samping sofa, membuka kain hitam yang membalut lengan Kingston Ou dengan gerakan yang tidak terlalu cepat ataupun lambat, hingga akhirnya lukanya dapat terlihat jelas.

Lukanya kini masih terus berdarah, tampilannya bahkan terlihat lebih mencolok dibawah pacarana cahaya lampu.

“Nasibmu dapat dikatakan cukup baik, untung saja peluru hanya melewati sisi lenganmu. Jika tidak, lengamu yang satu ini mungkin akan mengalami kecacatan,”ucap Xander Qin sambil mulai mendisinfektan luka pada lengan Kingston Ou.

Kingston Ou mengerutkan bibirnya dengan erat, wajahnya terlihat menegang tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Kylie Man yang berdiri di sampingnya itu tidak tahan dan menutup mulutnya ketika melihat kapas alkohol itu terus menyentuh lukanya yang memerah.

“Apa yang sebenarnya terjadi?” Janice Luo mengerutkan alisnya dan melihat ke arah Kylie Man.

“Ini......,”Kylie Man kembali terdiam, ia kemudian menatap wajah pucat Kingston Ou dan perlahan menjawab,”Ketika CEO Ou menjemputku pulang tadi, seorang lelaki yang mengenakan jas hitam tiba-tiba muncul dan mulai menembak ke arah kami. Lalu......”

“Bagaimana bisa seperti ini?” Janice Luo mengepalkan tangannya dan tersenyum dingin,”Ternyata masih ada orang yang memiliki keberanian seperti ini, beraninya ia menyerah di sekolah secara terbuka.”

Kingston Ou mengerutkan bibirnya dan memejamkan matanya,”Janice Luo, bawa dia kembali ke kamarnya. ia tidak perlu pergi ke sekolah untuk beberapa hari ini.”

“Baik,”Janice Luo mengiyakannya dengan sikap hormat, berpaling ke arah Kylie Man dan mempersilahkannya.

Kylie Man meliriknya sejenak, lalu langsung berpaling dan berjalan menuju kamarnya tanpa menjawab apa-apa.

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu