Satan's CEO Gentle Mask - Bab 15 Lelaki Yang Lemah

Dia bukanlah seseorang yang umumnya mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya, semua orang selalu berkata bahwa ia terlihat sama saja saat senang dan marah, namun hanya Diana yang tahu bahwa rasa senang dan marahnya itu tidak sesederhana ekspresi wajahnya.

Di dalam ingatannya, ia masih mengingat jelas wangi yang terdapat pada bibir Diana yang berwarna Rose itu. Ia masih ingat bahwa gadis menawan itu dapat mengerti isi hatinya dengan tatapannya yang menyegarkan itu.

Ia mengubah hatinya yang dingin dan tertutup itu berubah sehangat matahari dalam sekejap. Di sisi telinganya terdapat suara manis Diana yang terus memanggilnya ‘Kakak Kingston’, suara manjanya itu ia simpan di dalam sudut hatinya yang paling lembut dan membuatnya ingin ia terus memanggilnya untuk seumur hidupnya.

Tangan besar itu tiba-tiba menepuk erat permukaan meja dan mengeluarkan suara yang menggempar. Tangan lelaki itu menggenggam erat liontinnya itu, kalung perak yang berada pada lehernya itu kemudian terputus.

Terputus menjadi dua kalung perak, lalu memancar di tengah udara, hingga akhirnya melayang sampai di pinggir karpet ruang buku.

Tatapannya yang sebelumnya lembut karena perasaan rindunya itu kini langsung berubah menjadi tatapan tajam. Jika bukan karena Andreas Man yang merupakan lelaki mengesalkan itu, Diana juga tidak akan......

Ketika teringat kembali akan penampilan Diana hari itu, Kingston Ou selalu saja tidak bisa menahan amarahnya. Tatapan ambigunya kemudian mendingin karena rasa kesalnya.

Senyuman dari bibir tipisnya itu terlihat seperti senyuman seorang pembunuh dingin, wajah tampannya itu menutupi ekspresi wajahnya yang mematikan.

Tidak peduli bagaimanapun, Andreas Man sudah berani menyentuh orangnya, dengan demikian, ia harus menghubungkan setiap kekuatan dari si brengsek itu, lalu membiarkan ia tidak mempunyai kesempatan untuk melawan lagi!

Mobil mewah yang sedang diduduki Kylie Man tiba di rumah Keluarga Ou. Sebelumnya, Kylie Man merasa bahwa tidak akan pernah ada hari dimana ia akan menanti-nanti untuk bertemu Kingston Ou seperti ini.

Ketika mobil berhenti di depan pintu gerbang rumah Keluarga Ou, Kylie Man tiba-tiba merasa sedikit takut. Ia perlahan melangkah turun dari mobil, lalu langsung kembali ke depan kamar tidurnya.

Dia benar-benar orang yang bodoh, pengecut! Ia memarahi dirinya dengan sangat kejam dalam hatinya, namun Kylie Man tetap hanya bisa meringkuk di sofa dalam kamar.

Ia sebelumnya terlalu agresif, ia terus berpikir hanya ingin mengetahui kondisi Kelcy Man, namun perasaannya akhirnya perlahan menenang di sepanjang perjalanan pulang, ia kemudian menyadari bahwa sikapnya ini mungkin akan mendatangkan kesulitan yang sangat besar terhadap Kelcy Man.

Matanya terus berputar, dia bukanlah orang yang pintar berbohong, ia juga bukan merupakan orang yang pintar berpura-pura. Terutama ketika ia sedang berhadapan dengan Kingston Ou si lelaki setan ini, kebohongannya pasti akan terungkap.

Tangan kecilnya yang lembut itu terlipat tanpa ia sadari. Ia terus menggigit bibir merahnya yang lembut, hingga bibirnya terlihat sedikit memerah dan membengkak, tetapi membuatnya terlihat semakin memikat.

Alasan apa yang harus ia katakan kepada Kingston Ou? Foto itu belum tentu merupakan foto pemberian Kingston Ou, karena ia mengerti jelas lelaki tersebut, pada saat ia sedang mengancam orang, ia tidak akan mungkin melakukannya seterbuka dan sejelas itu.

Namun siapa lagi itu? Ia tiba-tiba teringat akan panggilan misterius itu, hatinya pun kembali bergejolak. Satu Kingston Ou masih belum cukup, siapa lagi orang misterius itu?

Bukankah dia hanyalah seorang wanita biasa, yang kemudian mengalami semua bencana ini hanya karena ia merupakan keturunan Andreas Man? Namun, bagi Andreas Man, dia hanyalah sebuah alat yang dapat ia pergunakan untuk melakukan pernikahan yang menguntungkan, sekalipun tidak ada dirinya, ia masih bisa menggunakan cara lainnya, jadi keberadaannya itu tidak berpengaruh banyak bagi siapapun juga, namun jika demikian, mengapa orang-orang itu terus mengawasinya?

Gadis yang sedang memiliki pikiran yang berantakkan itu tidak sadar bahwa pintu kamarnya sedang perlahan didorong oleh sepasang tangan besar, ia bahkan masih meringkuk di sofa dan memikirkan permasalahannya sendiri ketika lelaki dengan tubuh tinggi itu sudah berdiri di belakangnya.

Pada saat mobil yang menjemput Kylie Man itu tiba di komplek rumah Keluarga Ou, Kingston Ou juga kebetulan sudah menyelesaikan pekerjaannya, ia kemudian menutup laptopnya, perasaannya juga sudah mulai menenang.

Tangan kanannya itu terus menggenggam erat liontinnya, hingga ia akhirnya tidak menyadari bahwa sisi tajam dari liontin itu sudah melukai telapak tangan besarnya yang tebal itu.

Ia tidak menghiraukan dan tidak terlalu ingin mengobati luka yang ada pada tangannya, karena luka pada tangannya itu terlalu kecil jika dibandingkan dengan luka pada hatinya. Luka yang kecil itu membeku dengan sangat cepat hingga akhirnya meninggalkan bekas yang memerah.

Rasa tidak paham melintasi tatapan Kingston Ou, bukankah wanita ini terus ingin bertemu dengannya? Mengapa ia kini bersembunyi di kamarnya sendiri.

Ia kebetulan sudah menyelesaikan pekerjaannya, sehingga ia memutuskan untuk menemui wanita ini dan melihat trik apa yang sebenarnya ia permainkan.

Ia mengulurkan tangan dan mendorong pintu kamar wanita tersebut, tatapan menawannya tertuju kepada wanita yang berada di depan matnaya.

Masa lalunya langsung memenuhi perasaannya dalam sekejap, perasaannya yang sebelumnya sudah menenang itu kembali bergejolak, perasaan yang menggila itu membuat hatinya hampir saja hancur berkeping-keping.

Ia masih ingat ketika ia pertama kali bertemu dengan Diana, ia juga bersikap seperti ini, tubuh kecilnya itu meringkuk di sebuah kursi, kaki kecilnya juga perlahan mengayun tanpa ia sadari.

Sudah tahu jelas bahwa wanita yang berada di depan matanya ini bukanlah wanita yang berada dalam hatinya, sudah tahu jelas bahwa wanita ini seharusnya merupakan wanita yang menjadi target pembalasan dendamnya, namun ia hampir saja kehilangan akal sehatnya, tekanan ini terus-menerus memicunya, hingga ia akhirnya kehilangan pengendalian dirinya.

Ia perlahan berjalan ke belakang gadis tersebut, tatapannya tidak pernah tertuju seperti ini terhadap gadis di di depan hadapannya sebelumnya.

Tatapannya itu adalah tatapan yang dipenuhi rasa serakah, tetapi juga diikuti oleh sedikit perasaan yang mendalam, sedikit kesulitan mengendalikan diri, dan juga sedikit perasaan berhati-hati.

Ia terus menanti-nanti, menanti dapat kembali bertemu dengan orang yang berada dalam hatinya itu, namun ia juga tahu ini bukan merupakan sebuah harapan yang dapat terwujud, jadi ia juga merasa sedikit rasa terluka karena kecewa, pada saat ia melihat penampilannya yang terlalu serupa, ia kembali merasa ragu, ia khawatir mimpi kecilnya ini akan langsung menghilang dalam sekejap dari depan matanya.

Kingston Ou tidak pernah merasakan perasaan rumit seperti ini sebelumnya, hatinya sudah mendingin dan tertutup terlalu lama, ia benar-benar tidak dapat menahan perasaan sekuat ini.

Pada saat ia melihat mayat Diana pada hari itu, ia menutup dirinya sepenuhnya, tidak berkomunikasi dengan siapapun, lalu berdiam sendiri disana, itu adalah hari dimana ia pertama kalinya ia memohon kepada Tuhan untuk mengembalikan Diana kepadanya, sekalipun ia harus pergi bersama dengannya, tetapi sayang sekali, Tuhan ternyata tidak pernah merasa kasihan terhadap dirinya.

Tanpa disadari, Kingston Ou akhirnya berjalan sampai di belakang tubuh gadis tersebut. Ia mengulurkan tangannya, menyentuh tubuh Kylie Man dengan tangannya yang bergemetar, ia perlahan menyentuhnya seakan-akan menyentuh sebuah gelembung yang sangat lemah.

Tidak! Orang yang berada di depannya ini adalah orang yang sebenarnya, dia memiliki suhu tubuh, darah, dan juga daging, dia adalah manusia yang hidup!

Dalam sekejap, ia tidak lagi menghiraukan yang lainnya dan langsung menarik gadis tersebut ke dalam pelukannya, ia memeluknya dengan sangat erat, tenaganya yang mengejutkan itu membuatnya seakan-akan ingin menekan gadis tersebut ke dalam tubuhnya.

Tindakan lelaki itu tentu saja mengejutkan gadis yang sedang terhanyut dalam pikirannya, ia pun memberontak ingin melepas lengan lelaki tersebut tanpa ia sadari, namun ia kemudian menyadari bahwa lengan lelaki itu seperti sebuah rantai besi yang menguncinya dengan kuat.

“KingstonOu, apa yang ingin kamu lakukan? Lepaskan aku?”

Hidungnya kemudian dipenuhi oleh aroma lelaki yang sudah ia kenali itu, namun lelaki ini tidak pernah kehilangan pengendalian diri seperti hari ini. Lengannya yang terus menguat itu hampir saja mematahkan pinggangnya, ia merasa ia sangat sesak nafas, namun lelaki itu tetap saja tidak memperlihatkan tanda-tanda melepaskannya.

“Jangan pergi! Jangan pergi!”

Lelaki itu bergumam tanpa ia sadari, tetapi telinga Kylie Man dapat mendengarnya dengan sangat jelas. Suaranya yang rendah, yang umumnya tidak pernah mengungkapkan perasaaannya yang lemah dan mendalam itu membuat jiwa keibuan dari gadis ini meledak.

“Baik, aku tidak akan pergi, aku tidak pergi, bisakah kamu melepaskanku?”

Gadis tersebut berhenti memberontak, ia berbicara dengan suara yang lembut untuk menenangkan lelaki yang menempel dengannya. Wajah menawannya itu sudah tidak terlihat gugup, yang kemudian digantikan dengan ekspresi lembut.

Lelaki itu menarik kembali lengannya yang kini sudah tidak bertenaga, gadis tersebut kemudian memijat tangan besar lelaki itu denan tangannya yang mungil dan lembut, sentuhannya itu membuat perasaan Kingston Ou merasakan ketenangan.

Ini adalah pertama kalinya Kylie Man menyadari bahwa Kingston Ou ternyata masih mempunyai sisi yang lemah, Kingston Ou yang bersikap seperti ini terlihat serupa dengan seorang anak kecil yang kehilangan segalanya.

Kepala lelaki tersebut bersandar di sisi telinganya, nafasnya itu terus menyentuh sisi telinga gadis yang sensitif tersebut. Hingga akhirnya membuat tubuh Kylie Man bergemetar, lalu tenaganya itu dihisap habis dalam sekejap.

Ia melemas dalam pelukan lelaki tersebut, lalu mendengar suara detakan jantungnya, merasakan dadanya yang memanas di balik kemeja tipisnya itu.

Tubuh mungil gadis tersebut menempel pada tubuh lelaki tersebut, pernafasan mereka berdua terlihat sangat konsisten.

Kylie Man yang sebelumnya menenangkan lelaki itu tidak tahu sejak kapan permasalahannya mulai berubah.

“Jangan pergi...... Jangan pergi......”

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu