Satan's CEO Gentle Mask - Bab 395 Cemas, Lenyap

"Iya! Iya! Tante Irrena, apakah adik baru kami laki-laki atau perempuan? Kumohon beritahu kami!" seru Jacob dan Chelsea bersemangat ke arah microphone. Mama dari tadi berbicara dengan Irrena soal Kingston, tetapi perhatian mereka sudah mulai teralihkan.

"Hihihi, dasar kalian ini, masih sama semangatnya dengan biasanya. Baiklah! Karena kalian sangat penasaran, maka tante akan beritahu. Adik kalian laki-laki, saat kalian pulang nanti kalian harus merawatnya dengan baik ya! Jangan malah membuatnya menjadi anak nakal!" tawa Irrena melihat Evan yang ikut tersenyum lembut di sisinya. Tak dibayangkan hidupnya akan menjadi sebahagia ini mulai sekarang!

"Jangan lupa ingatkan dia untuk meninggalkan Nikolas Guan!" ujar Evan mengingatkan. Mereka tidak hanya khawatir dengan keadaannya sekarang, mreka juga sangat was-was dengan orang-orang yang seharusnya dijauhi oleh Kylie.

"Aku mengerti! Setelah syuting kali ini selesai kami akan langsung pulang! Tidak perlu mencemaskan kami!" balas Kylie mendengar ucapan Evan. "Aku juga tidak ingin Anni dan Charles berpisah untuk waktu selama ini. Makanya aku bertanya apda Irrena. Dia tidak mungkin ingin menjadi alasan hubungan orang lain retak. Entah bagaimana perasaan Anni sekarang setelah ditinggal Charles begitu lama!"

"Baiklah. Aku akan berbicara dengannya. Kau juga tidak usah khawatir." Irrena melirik ke arah Evan yang sedang tersenyum di sisinya. Mereka sudah membahas ini berkali-kali. Kalau bukan karena Evan, mungkin Anni sekarang sudah kembali ke negaranya untuk mencari Charles!

"Oh iya, Kylie, jika butuh bantuan apapun, jangan lupa langsung hubungi kami secepat mungkin! Kami pasti akan membantumu semampu kami!" ucap Irrena lagi.

"Aku pasti akan ingat itu. Tak ada masalah pun aku tetap akan sering-sering menghubungi kalian! Kami juga ingit melihat foto-foto bayi yang imut! Jangan lupa kirimkan aku ya..." Kylie tertawa kecil, melihat Jacob dan Chelsea juga ikut tersenyum mendengarnya. Mereka pasti juga tidak sabaran untuk melihat foto bayi kecil itu.

"Akan kukirimkan nanti. Ingat, jangan terlalu dekat dengan Nikolas! Oh iya, belakangan ini sepertinya hubungan Kelcy dan pacarnya juga baik-baik saja. Sepertinya kalau kau pulang nanti kita juga akan merayakan sebuah hari bahagia! Sepertinya ada orang-orang yang menunggumu kembali!" mendengar itu Kylie pun tersenyum kecil. Hal sebaik ini pada adik laki-lakinya sendiri tentu saja sangat menari baginya!

"Baiklah, aku akan menghubunginya nanti! Kalian tenang saja!" balas Kylie. Melihat Jacob dan Chelsea yang masih menatapinya, ia mengibas-ngibaskan tangannya. "Sepertinya keluarga kecil kita akan bertambah anggota baru setelah ini!"

"Apakah itu kakak cantik yang muncul dengan paman waktu itu?" tanya Jacob penasaran menatap lekat-lekat ke arah Kylie.

"Tentu saja! Mama, apakah kami yang akan menbawakan bunga untuk mereka?" celetuk Chelsea. Tentu saja pamannya tidak akan muncul dengan orang sembarangan di acara penting mama.

"Tentu saja!" balas Kylie pasrah melihat kedua anaknya yang menari-nari kegirangan. Ia kembali tersenyum lebar. Waktu istirahat sudah berakhir. Kylie pun menarik mereka kembali ke lokasi syuting.

Melihat anak-anaknya mulai tersenyum lebar di depan kamera, Kylie hanya bisa mennghela nafas dan menggelengkan kepalanya pasrah. Tiba-tiba wajah Kingston yang sangat ekspresif itu muncul dalam benaknya. Senyuman hangatnya saat mereka masih di Amerika. Ini membuat Kylie sedikit muram, bagaikan telah kehilangan sesuatu.

"Nona Kylie, apakah Anda ada waktu? Kami membutuhkan bantuan Anda!' ujar wanita separuh baya bersuara serak yang berdiri di sebelahnya. Kylie menoleh ke arah suara itu, melihat wanita itu berpakaian sangar profesional.

"Maaf, Anda siapa?" tanya Kylie canggung. Dilihat dari penampilannya sepertinya dia bukan kru dari pemotretan kali ini. Kylie merasa sangat penasaran dengan alasan kemunculan wanita itu di sini.

"Saya adalah kepala sekolah dari sekolah amal dekat sini. Ini kartu nama saya." Kepala sekolah itu menyodorkan sebuah kartu nama. Kylie memperhatikan tulisan di kartu itu dengan saksama.

"Sienny Dong? Maaf, tapi sepertinya saya tidak kenal dengan Anda. Ada masalah apa, ya?" seingat Kylie ia tidak pernah menghubungi sekolah amal manapun. Ia hanya pernah sesekali memberi sumbangan tetapi jumlahnya juga tidak besar, jadi tidak pernah diberi tahu siapapun juga. Jadi apa maksud dari wanita ini tiba-tiba mencarinya?

"Sebenarnya, sekolah kami ini selalu disponsori oleh Ou's Corp. Tapi sejak ada masalah dalam Ou's Corp, sekolah kami jadi tidak bisa berjalan seperti biasanya. Kami sendiri sedang mempersiapkan sebuah acara amal, kami ingin orang penting seperti Anda mungkin bisa datang dalam penampilan acara tersebut, sebagai amal. Tentu saja kalau setuju. Kami juga akan berusaha untuk membalas budi anda, hanya saja kemampuan kami agak terbatas." jelas Sienny Dong agak gugup. Beliau sudah menanyakan banyak artis, tetapi karena mereka tidak bisa membayar biaya yang tinggi, semuanya telah menolaknya...

"Baiklah, sekolah amal kalian menerima murid yang seperti apa?" tanya Kylie penasaran. Mendirikan sekolah amal di pinggiran kota seperti ini memang agak tidak biasa. Apalagi sampai ingin meminta sumbangan!

"Memang namanya adalah sekolah, tetapi lebih tepatnya kami adalah panti asuhan. Tapi karena kami memang kekurangan secara finansial, jadi kami biasa melakukan sumbangan. Apakah Anda bersedia membantu kami?" tanya kepala sekolah Dong menatap Kylie penuh harap, seolah ia adalah harapan terakhir mereka.

"Aku paham soal ini. Tetapi kenapa saya?" tanya Kylie balik, masih penasaran. Dia memang punya beberapa lagu yang lumayan, tetapi dia sendiri juga bukan artis yang sangat ternama.

"Sebenarnya saya juga pernah mencari CEO Ou yang sekarang ini — Tuan Aldio Tang sebelumnya. Beliaulah yang menyarankan saya untuk mencari Anda. Saya tahu hubungan kalian sebenarnya. Saya pikir Ou's Corp sedang menghadapi masalah yang sulit sekarang ini, jadi Tuan Tang tidak bisa langsung membantu kami, saya bisa memahaminya. Jadi..." ujar kepala sekolah Dong berusaha menjelaskan kembali. Dia memang tidak begitu berharap akan berhasil saat datang kemari. Tapi ia tidak mau mengecewakan Tuan Tang.

"Hmm, untuk acara ini...aku bisa ikut berpartisipasi. Dan juga, aku akan berusaha membantu kalian semampuku. Bagaimana?" Kylie merogoh tasnya mengambil secarik kartu nama untuk diberikan kepada kepala sekolah Dong. "Ini adalah kontak saya. Beberapa hari ini saya akan meluangkan waktu untuk menghubungi beberapa teman saya. Kami akan membantu acara kalian ini. Kalau ada berita tentang detail penampilan saya nanti atau apa yang perlu saya sediakan nanti, langsung hubungi saya saja. Boleh 'kah?"

"Terima kasih, Nona Kylie! Saya mewakilkan anak-anak sekolah kami mengucapkan terima kasih! Anda memang orang yang sangat baik hati!" ujar kepala sekolah Dong berterima kasih, membuat Kylie agak malu. Tapi sekarang ini dia memang sedang tidak ada kontrak apapun dengan perusahaan manapun. Jadi setidaknya ia bisa melakukan apapun semaunya. Entah ini termasuk ikut campur atau tidak tentang peringatan yang diberi oleh Kakak Su. Tetapi semua ini dia lakukan demi kehidupan anak-anak itu. Hal kecil seperti ini harusnya tidak masalah.

“Baiklah, Nona Kylie. Tentang biaya pertunjukan Anda nanti..." baru saja kepala sekolah Dong mau bertanya, Kylie langsung memotongnya, "Ini demi anak-anak, anggap saja biayanya adalah sumbangan dari saya! Saya juga bukannya pergi untuk mencari uang. Tidak perlu bingung tentang biaya pertunjukan nanti! Dan juga, Anda tidak perlu berterimakasih seperti itu pada saya. Saya rasa Anda lah yang harus menerima rasa terima kasih itu. Karena Anda telah memberi saya kesempatan untuk melakukan sesuatu demi anak-anak itu."

"Nona Kylie, saya...benar-benar tidak tahu harus berkata apa! Anda..." kepala sekolah Dong meraih tisu di tangan Kylie untuk mengusap air mata di sudut matanya terharu.

"Kepala sekolah Dong, sekarang ini pasti adalah jam sekolah anak-anak itu, Anda pasti sibuk sekali. Anda kembali dulu saja, kalau ada masalah apa-apa langsung hubungi saya. Saya pasti akan membantu semampu saya..." Kylie bisa merasakan betapa terharunya kepala sekolah Dong sekarang ini.

"Baiklah, saya pasti akan menghubungi Anda. Saya harap Anda tidak keberatan kalau saya agak bawel nantinya!" ujar kepala sekolah Dong. Melihat senyum santai Kylie, ia merasa sedikit tidak tenang. Dia terlalu cepat untuk setuju, itu membuatnya agak ragu apakah dia akan benar-benar membantu mereka.

"Baik, aku tidak akan keberatan." balas Kylie. Ia melirik ke layar ponsel melihat sebuah pesan yang masuk dan tersenyum. Setelah kepala sekolah Dong berjalan menjauh, ia pun mengangkat teleponnya.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu