Satan's CEO Gentle Mask - Bab 7 Miliknya Secara Pribadi

Ketika melihat wanita yang berada di depan hadapannya itu meneteskan air matnaya, Kingston Ou pu tercengang. Sejak wanita ini muncul, ia benar-benar jarang sekali melihatnya khawatir seperti ini.

Kingston Ou mengeluarkan ponselnya, lalu membuat panggilan,”Aku berharap kamu dapat menepati janjimu.”

Ia memberikan ponselnya, Kylie Man kemudian menganggukkan kepalanya, suara nada dering terus mengiang di sisi telinganya, ketika panggilan terjawab, perasaannya pun langsung goyah.

“Kelcy Man, apakah ini kamu? Kelcy Man......,”suara Kylie Man terdengar bergemetar, air matanya pun kehilangan kendali dan akhirnya mengalir.

“Kak......,” saat suara itu terdengar dari sisi lain panggilannya, ia pun merasa pernafasannya sendiri itu sudah tidak dapat ia kendalikan lagi.

Bibir yang lembut itu terus memainkan anting pada telinganya, lalu lehernya.

“Kelcy Man, apakah kamu baik-baik saja?” Kylie Man menggigigt bibirnya dan berusaha keras untuk menahan emosinya. Ia tidak ingin Kelcy Man mendengar suasananya yang tidak tenang.

“Kakak, tenang saja, aku baik-baik saja, kamu tidak perlu khawatir......,”suaranya tiba-tiba mendengar menjauh, ponsel tersebut kemudian terlepas dari tangan Kylie Man.

Ia melihat Kingston Ou memutuskan panggilannya dengan sikap yang dingin, air matanya pun menyusuri wajahnya,”Mengapa kamu tidak memperbolehkanku terus berbicara, mengapa......”

“Tidak perlu bersikap kasihan di depan hadapanku, aku sudah memenuhi keinginanmu, bagaimana denganmu?” Suara nafas yang panas menghampiri wajah Kylie Man, Kingston ou menarik tangan yang melingkari pinggangnya, lalu menciumnya, memasuki mulutnya, meninggikan bibirnya dan menggigitnya.

“Ehm...... Ehm......,”Ia terus memberontak dengan air matanya yang terus menetes dan memasuki mulut mereka berdua, yang kemudian membuatnya terasa asin.

Amarah Kingston Ou mulai terpicu, ia menggendong wanita yang berada dalam pelukannay dan melemparnya ke atas tempat tidur, gerakannya yang tiba-tiba itu membuat Kylie Man terjatuh di tempat tidur, rambut panjangnya yang berwarna hitam terlihat sangat kontras dengan sprei tempat tidur yang berwarna putih.

“Aku tidak menyukai wanita yang tidak menuruti perkataanku,”samibl berbicara, Kingston Ou sudah kembali mendekatinya dengan aura yang menekan,”Aku kini memerintahkanmu untuk melepas pakaianmu.”

Wajah Kylie Man terlihat sangat memerah, ketika ia melihat ke arah tatapan kesal lelaki tersebut, ia pun teringat kembali akan ucapannya tadi.

Seiring dengan keraguannya, lelaki itu sudah terlebih dahulu mendekatinya dan merobek pakaian tidurnya tanpa berperasaan......

Kingston Ou menundukkan kepalanya, tatapannya terlihat melembut tanpa alasan jelas, pada saat ia menciumnya, ia melihat wanita yang berada di bawah tubuhnya ini mengerutkan alisnya, apakah dia benar-benar sebenci itu padanya?

Wanita ini, hak apa yang ia miliki untuk membencinya?

Ciumannya berubah menjadi semakin liar dan keras.

“Ah......,”ia kali ini sudah tidak lagi mengontrol suaranya. Kedua tangannya menggenggam erat sprei tempat tidur dan menahan semuanya.

“Boleh juga, aku benar-benar tidak mneyangka suara Nona Man semerdu itu, teruskan.......,”ciumannya terus mengarah ke bawah, melewati telinganya, lehernya......

Kylie Man memejamkan matanya dan membiarkan lelaki ini memainkan dirinya. Ia tidak ingin menolak, tidak ingin memberontak, semuanya itu tidak ada gunanya.

“Bagus sekali......,”ia tersenyum dingin, lalu menundukkan kepalanya dan mencium dirinya, hidungnya dipenuhi dengan wangi aroma lavender, wajah dinginnya kemudian terlihat bersedih, ia lalu perlahan bergumam,”Diana, aku pasti akan membalas dendam demi dirimu......”

“Ah.......,”rasa sakit yang menusuk terasa dari sisi bahunya, Kylie Man merasa sakit hingga berteriak, tatapannya tertuju kepada bahunya yang kini sudah berdarah, ia merasa tidak tahan melihatnya.

Bibir Kingston Ou juga sudah diwarnai darah dan terlihat sangat mencolok di tengah kegelapan, tatapannya terlihat penuh dengan kehausan itu terus tertuju ke tubuh Kylie Man.

Rasa sakit terus memenuhi tubuhnya, Kylie Man menggigit bibirnya, ia sudah tidak bisa lagi menahan air matanya, hatinya sudah sepenuhnya merasa putus asa.

Kingston Ou menghentikan gerakannya yang tidak berperasaan itu, lalu menajamkan tatapannya, ekspresi wajahnya terlihat sedikit tersakiti ketika melihat bahunya itu berdarah. Wanita ini benar-benar terlalu kuat.

Selama ia memohon kepadanya, ia pasti akan melepaskannya, namun...... Ia lebih bersedia meneteskan air matanya dan tidak bersedia memohon kepadanya.

Jarinya perlahan menyentuh lukanya, suara rendahnya itu kemudian terdengar,”Selanjutnya, kamu hanya akan menjadi milikku seorang diri. Tidak peduli kemanapun kamu pergi, aku tidak akan pernah membiarkan lelaki lain menyentuhmu sedikitpun.”

Setelah ucapan dinginnya itu berhenti, Kingston ou kembali bertindak kejam lagi, aroma darah memenuhi seluruh ruangan, malam yang panjang, malam yang menyakitkan.

......

Pagi subuh, ketika langit terlihat mulai terang.

Pada saat Kylie Man membuka matanya, ia menyadari luka yang berada pada bahunya itu sudah diobati terlebih dahulu. Ia hanya bisa merasa bersedih terhadap segala hal yang terjadi kemarin malam.

Lelaki ini benar-benar terlalu menakutkan, ia tidak akan pernah bisa mengetahui apa yang akan ia lakukan satu detik setelahnya.

Ia sepertinya juga sudah menghabiskan perasaannya keika ia mempermalukan dirinya, bukan? Hanya saja, ia sepertinya terus memanggil nama seseorang kemarin malam.

Sepertinya orang tersebut sangat penting baginya, bukan?

Pintu kamarnya tiba-tiba dibuka, Janice Luo kemudian melangkah masuk. Ia hari ini mengenakan kemeja putih yang akhirnya mengurangi aura tegasnya dan menambah sedikit aura kelembutan seorang wanita.

“Nona Man, kamu sudah seharusnya bangun,”ia memperingatkannya dengan sikap dingin, lalu melempar seragamnya ke tempat tidurnya.

Bibir Kylie Man terlihat bersedih sejenak, ia menegakan tubuh dengan perasaan putus asa, seiring dengan gerakannya, ia tidak sengaja menyenggol luka pada bahunya, rasa sakitnya itu membuatnya mengerutkan alisnya dan hampir saja meneteskan air matanya.

Setelah mengenakan seragamnya, ia melaksanakan segalanya seperti kebiasaannya, yaitu langsung pergi ke insitut tepat setelah selesai sarapan.

Saat Kylie Man tiba di kelas, ia menyadari ada sebuah surat yang tergeletak di atas mejanya, surat itu tidak memiliki catatan apapun, apakah masih ada yang bergurau pada masa seperti ini?

Setleah melihat ke sekeliling dan melihat teman-temannya tidak merasakan sesuatu yang aneh, Kylie Man kemudian merasa tenang, ia langsung membuka suratnya, di dalamnya terdapat sebuah kertas berwarna ungu dengan tulisan,”Jika kamu ingin menyelamatkan adikmu, datang ke atas pukul empat sore nanti, sampai jumpa.”

Tulisan asing itu membuat Kylie Man mengerutkan alisnya, siapa yang sebenarnya menuliskan surat ini untuknya? Namun, ada satu hal yang dapat ia pastikan, orang itu pasti bukanlah ayahnya.

Dengan demikian, siapa yang meletakkan surat ini disini? Lagipula, orang-orang yang mengetahui permasalahan ini juga tidak terlalu banyak.

Ia mengepalkan lembaran surat tersebut, pelajaran dalam satu hari itu terasa berlalu sangat lambat, ia menanti setiap detik yang berlalu, menanti kemunculan orang misterius itu.

Lagipula, menurut Kylie Man, tidak peduli siapapun orangnya, ia mungkin saja sama kuatnya dengan di sisi setan, selama orang tersebut dapat membantunya menyelamatkan adiknya, maka ia rela melakukan apa saja.

Ketika waktu hendak menunjuk pukul empat, Kylie Man langsung berlari ke lantai paling atas, setiap anak tangga terasa sangat jauh.

Luka yang berada pada bahunya itu bahkan kembali terbuka, namun ia kini sudah tidak lagi menghiraukannya.

Namun, ketika ia tiba di lantai paling atas, ia melihat ternyata tidak ada siapapun disana.

Kylie Man mengeluarkan ponselnya, waktu sudah tepat menunjukkan pukul empat Namun, mengapa orang tersebut tidak muncul, apakah ada yang mengisenginya? Namun, ia sepertinya tidak seharusnya mencandakan hal seperti ini, bukan?

Sepoian angin di lantai paling atas terasa cukup kuat, angin terus menghembus rambut hitamnya dan membuatnya terlihat berantakkan.

Detik demi detik berlalu, ia pun akhirnya pergi ketika waktu pulang sekolah hampir tiba. Ia tidak melihat orang disepanjang perjalanan turunnya.

Hatinya merasa sedikit kecewa.

Ia sebelumnya mengira ada orang yang dapat menyelamatkan adiknya, ia benar-benar tidak menyangka bahwa ia sudah berharap terlalu banyak. Hingga akhirnya merasa sangat kecewa ketika keadaannya berbalik.

Seseorang tiba-tiba menepuk bahunya. Perasaan Kylie Man terasa canggung, pada saat ia berpaling, ia perlahan mengerutkan alisnya.

“Wanita cantik, apakah kamu mempunyai waktu luang mala mini? Bagaimana kalau kita berkencan,”beberapa murid terlihat menghampirinya dengan sikap yang sembrono.

Kylie Man terlihat kesal, ia pun langsung berpaling dan pergi. Namun, salah satu dari mereka langsung menarik lengannya, ia kemudian memberontak dan berteriak kesal,”Lepaskan aku......”

“Wanita cantik, jangan takut. Kita semua pasti akan bersikap baik padamu, haha......,”lelaki yang mengenakan pakaian berwarna hijau itu mengulurkan tangannya, pada saat ia hendak menyentuh wajah Kylie Man, tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung menabrak sisi dinding.

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu