Satan's CEO Gentle Mask - Bab 394 Peringatan

Kylie membalikkan tubuhnya, melihat Charles yang sedang berdiri penasaran di belakangnya. Dia terus-terusan datang di lokasi syuting. Sampai-sampai Kylie lupa untuk menanyakan alasannya terus datang kemari, baru saja ia teringat kembali setelah mendengarkan suaranya. Ia bergumam dan beranjak dari tempat duduknya, lalu membawa Charles menjauh dari kerumunan.

"Charles, ada apa?" tanya Kylie setelah melihat raut wajah cemas Charles.

"Kemarin malam, terjadi ledakan di salah satu gudang milik anak buah Nikolas Guan! Dan dari berita yang kudengar ini semua adalah ulah Kingston..." Charles berbisik merendahkan suaranya. Dia menatap kedua mata Kylie dipenuhi rasa terkejut, seolah mencari-cari sedikit jawaban.

"Lalu?" Kylie memang mendengar ucapan Nikolas tentang kejadian besar yang terjadi kemarin, tetapi mendengar berita dari Charles ini membuatnya merasa cemas!

"Aku ingin tahu tentang Kingston, apakah dia sudah pernah mendatangimu? Atau apakah kamu pernah mengatakan sesuatu padanya?" tanya Charles ragu. Ia merasa bahwa kali ini Kylie mendekati Nikolas dengan sebuah alasan tersembunyi. Tapi kelakuan Kylie tidak seharusnya...

"Aku tidak pernah bertemu dengannya sejak kami berpisah saat itu." Kylie agak tersinggung dengan pertanyaan Charles tersebut. Apa maksudnya bertanya seperti itu?

"Baguslah kalau begitu. Karena dengar-dengar kelakuan Kingston kali ini benar-benar telah membuat Nikolas marah, sampai-sampai Nikolas ingin pergi mencarinya untuk balas dendam. Aku khawatir denganmu, sampai terlibat dengan masalah ini. Kalau waktu-waktu ini Kingston datang mencarimu, berjanjilah untuk tidak menuruti permintaannya, apapun itu maunya, OK?" Charles menghela nafas lega mendengarkan jawaban Kylie. Tetapi, ia tetap harus memperingatkan Kylie tentang bahayanya terlibat dengan masalah Kingston. Dia tidak bisa membiarkan Kylie kembali ke sisi Kingston begitu saja, akibatnya bisa sangat buruk!

"Jadi maksudmu, sekarang ini Kingston sedang ada dalam bahaya?" tangan Kylie mulai berkeringat. Apakah kali ini Kingston sudah kelewatan? Apa yang bisa ia lakukan sekarang? Hanya berdiam diri begini tak mempedulikannya?

"Iya, tidak hanya dia yang ada dalam bahaya, semua orang yang berhubungan dengannya juga sama! Kylie, tak peduli apa yang sedang kau pikirkan, sekarang ini waktunya sangat berbahaya, aku hanya berharap kau dan anak-anakmu bisa tetap aman! Jangan sembarangan ikut campur urusannya, seenggaknya untuk saat-saat ini. Aku hanya bisa memberimu peringatan saja. Orang seperti Nikolas Guan tidak akan segan-segan saat melakukan sesuatu. Kau pasti tidak ingin terjadi sesuatu pada anak-anakmu, 'kan?" Charles menghela nafas pasrah mengingatkannya setelah melihat pandangan mata Kylie yang sedikit ragu. Tugasnya adalah menjaga keselamatan Kylie. Sekarang ini dia sudah berada di sisi Nikolas Guan, jadi tidak peduli apa situasinya, ia harus membuat Kingston benar-benar menghilang dari kehidupan Kylie!

"Baiklah, Charles." balas Kylie pelan, pandanganya jatuh pada lantai.

"Kylie, aku tahu kau pasti tidak ingin mendengar apapun yang aku bicarakan barusan. Tetapi aku ingin kau berpikir dengan jernih. Demi masa depan anak-anakmu, tolong jangan melibatkan diri. Aku yakin kau pasti bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik. Aku sudah menghubungi kakak, pemikirannya sama denganku..." Charles tahu perkataannya sama sekali tidak berpengaruh pada Kylie. Tetapi ia sudah ikut merawat Jacob dan Chelsea dari kecil, dia tidak ingin apapun berakhir seperti yang tidak ia inginkan!

"Aku akan mempertimbangkan semuanya." Kylie mengangkat pandangannya kembali pada Charles. Dia selalu berharap, tetapi malah selalu ada saja ada yang terjadi untuk menghalanginya. Tetapi saat ini bahkan hanya bayangan Kingston saja sudah tidak terlihat. Sepertinya harapan yang ia miliki semakin lama semakin pupus...

"Kakak juga terus khawatir tentang hubunganmu dengan Nikolas. Kumohon sekarang ini jangan melakukan sesuatu yang bodoh, OK? Ingat untuk jangan tergesa-gesa, OK?" Charles menasehatinya karena khawatir Kylie akan melakukan sesuatu yang impulsif.

"Aku mengerti, aku akan bicara dengan Kakak Su. Tenang saja!" ujar Kylie memaksakan seulas senyuman. Banyak orang mengkhawatirkan keadaannya dan anak-anaknya, memang tidak seharusnya ia egois dan bertindak sembarangan.

"Baguslah kalau begitu. Baiklah, Kak Kylie. Kalau ada sesuatu hubungi aku saja. Aku pasti akan selalu melindungi kalian. Sebenarnya Kakak Su ingin datang langsung kemari, tetapi kau juga tahu bahwa anaknya baru saja lahir, jadi..." ujar Charles menjelaskan ketidakhadiran Evan. Bahkan dirinya sendiri heran, bagaimana mungkin Kakak Su tidak hadir! Hal seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Dia selalu menjadi orang pertama yang muncul saat sesuatu terjadi pada Kylie. Tetapi sepertinyna ia mulai berubah.

"Tentu saja aku tahu! Charles, kau tenang saja, aku tidak akan mengecewakan kalian." ujung bibir Kylie naik membentuk senyuman. Mendengarkan penjelasannya seperti ini membuat Kylie tidak harus bagaimana. Selama ini mereka selalu merawatnya dengan baik. Kalau bukan karena mereka, mungkin hidupnya hanya akan ada kesedihan belaka! Tetapi mereka sudah sangat peduli padanya sampai-sampai mereka lupa akan kehidupan mereka sendiri.

"Baiklah kalau begitu!" balas Charles. Mendengar suara orang-orang di belakangnya membuatnya tersadar ini waktunya meninggalkan Kylie. Kylie menatap punggung Charles hingga hilang di kerumunan. Ternyata bukan hanya Kakak Su yang berjuang keras untuk melindunginya, tetapi Charles juga mulai peduli padanya. Apakah ini membuatnya menjadi orang yang sangat egois?

"Mama, apa yang dikatakan Bapak guru tadi? Kenapa raut wajah mama terlihat pucat? Apakah ada yang terjadi?" tanya Jacob menghampirinya. Melihat Chelsea yang sama sekali tidak bereaksi membuatnya tersadar betapa penasarannya Jacob sekarang.

"Emm, Bapak guru kalian tadi hanya datang mengingatkan mama karena sudah lama tidak menghubungi Papa Su kalian. Jadi, mama sekarang akan menghubungi Papa Su, apakah kalian juga ingin bicara dengannya?" tanya Kylie sambil mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menekan tombol-tombol poselnya. Ia langsung menekan tombol telepon saat melihat Jacob dan Chelsea yang tiba-tiba bersemangat.

Evan menatap wajah Irrena yang pucat, lalu tersenyum hangat, "Iya, aku tahu kau sangat khawatir dengan Kylie. Tetapi saat ini aku harus menemanimu. Jadi jangan menyuruhku untuk pergi terus! Kecuali kau memang tidak mau melihatku lagi."

"Tapi..." baru saja Irrena akan membalas, suara dering telepon Evan terdengar. Melihat Evan yang mengangkat jari telunjuknya ke bibir menyuruhnya diam, ia hanya bisa pasrah. Ia meringis pelan merasakan sakit pegal yang sedikit terasa di daerah perutnya.

"Kylie! Aku sedang menunggu kabar darimu! Sepertinya Charles sudah berbincang-bincang denganmu, benar 'kan?" ujar Evan menjawab panggilan itu, sambil memijat pelan punggung tangan Irrena berusaha menenangkannya.

"Apakah itu Kylie? Aku ingin bicara dengannya..." pinta Irrena pada Evan bersemangat. Tapi ia kembali meringis lagi karena gerakannya membuat luka di perutnya terasa sakit lagi.

"Kakak Su, aku tahu sekarang ini kakak sedang sibuk. Aku juga sebenarnya tidak ingin mengganggu kalian. Aku tahu Kingston kali ini sudah terlalu merepotkan, makanya kalian ingin aku jauh-jauh darinya. Aku tidak akan mengecewakan kalian." ujar Kylie pelan. Menatap wajah canggung Jacob dan Chelsea yang sedang berada di pelukannya, ia juga mengangkat telunjuknya ke depan bibir menyuruh mereka untuk diam.

"Iya, ini memang hal yang terbaik yang bisa kita lakukan sekarang ini. Irrena ingin berbicara denganmu, sepertinya sangat penting. Aku akan mengoper teleponnya padanya, kalau tidak dia akan menghabisiku nantinya!" canda Evan melirik ke arah Irrena yang berada di sisinya dan menghela nafasnya.

"Kylie, aku tahu keadaan kalian saat ini sangat mencemaskan, makanya aku terus-terusan menyuruh Evan untuk segera pergi menghampiri kalian..." ujar Irrena sebelum kalimatnya terpotong oleh Kylie.

"Irrena, kau tahu kau tidak perlu berbuat seperti itu!" potong Kylie dengan nada yang serius, membuat Irrena sedikit tercengang, "Dia adalah suamimu. Tidak peduli masalah apa yang aku hadapi sekarang ini, di saat seperti ini dia memang seharusnya berada di sisimu! Jangan bertindak seolah kau tidak membutuhkannya di sana, aku juga pernah mengalami hal yang sama, jadi aku juga tahu bagaimana perasaanmu sekarang." Mendengar Irrena mulai membuka mulutnya untuk membalas, Kylie kembali buka suara, "Dan juga, aku tahu Irrena kau selalu mengkhawatirkanku karena kau peduli, tetapi aku bukanlah pusat dari kehidupan kalian, OK? Kalian harusnya fokus pada keluarga kalian, pada anak kalian. Kalau kau terus-terusan mendorong Kakak Su keluar dari kehidupanmu nanti akan ada orang yang datang menghancurkan hubungan kalian!" ujar Kylie memperingatkan. Walaupun ia tidak ada pikiran apa-apa terhadap Evan, tetapi bukan berarti orang lain akan berpikiran yang sama. Gini-gini dia adalah keturunan kedua keluarga penting! Kedudukannya berada di antara miliader kelas atas. Dengan status dan kedudukan seperti ini, Irrena tidak seharusnya dengan santai menyuruh Evan untuk terus-terusan meninggalkannya!

"Baiklah, aku tahu. Tapi aku juga sudah mendengar apa yang terjadi padamu! Kau juga masih menyimpan perasaan terhadap Kingston. Jadi kupikir ini bukanlah hal baik bagimu! Kau dan Aldio sudah harus bersiap-siap menghadapi masalah-masalah kedepannya!" ujar Irrena mencobai Kylie. Dua hari yang lalu dia baru saja mendiskusikan hal ini dengan Anni, tak disangka tiba-tiba terjadi hal seperti ini. Mereka belum saja siap menghadapi masalah yang ada di depan mata, telepon dari Kylie pun datang.

"Baiklah. Aku memang sudah ada rencana sendiri tentang ini." balas Kylie menurunkan pandangan dan suaranya. Melihat Jacob dan Chelsea di sisinya, ia kembali bersemangat, "Baiklah, kalian belum mengabariku apa-apa soal anak kalian! Apakah aku akan menjadi godmothernya? Bagaimana?"

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu