Satan's CEO Gentle Mask - Bab 22 Nikmatilah Baik-baik

"Tentu saja adalah kamu, setiap gadis di dunia ini pasti memiliki suatu keindahan yang hanya dimiliki olehnya seorang, orang itu hari ini pasti akan mengalirkan banyak darah." Membentuk sebuah senyuman yang menawan, senyuman sang wanita cantik terlihat bagaikan seekor rubah. Tanpa menunggu pertanyaan lain dari Kylie Man, sang wanita memapah Kylie Man yang sudah selesai dirias.

"Mandy, Susan, bahulah Nona Man pergi mencoba baju, dari daerah B no 15, sampai daerah C no 20, coba pakaikan padanya sesuai ukuran, nanti aku akan pergi melihat."

Dua orang asisten rias saling bertatapan saat masuk ke dalam, B15 sampai C20, itu merupakan daerah terlarang di Dream House, direktur tidak hanya mengutus seseorang untuk khusus membersihkan daerah itu, juga, jangankan memakai, bahkan menyentuhnya saja bisa membuat direktur mengamuk. Apalagi beberapa bulan yang lalu, ada seorang artis yang tak tahu mati, mengajukan ingin memakai gaun yang ada di dalam, setelah itu, dia tidak hanya langsung ditendang keluar oleh direktur yang biasanya sangat ramah, direktur juga memberikan perintah, lain kali tidak memperbolehkan pegawai Dream House manapun menerima pekerjaannya.

Tapi hari ini, direktur malah mengambil inisiatif untuk membiarkan gadis ini mencoba gaun di sana, setelah memastikan ini memang maksud dari direktur, baru mereka berdua membahu Kylie Man ke sana dengan setengah percaya setengah tidak.

Kylie Man tidaklah mengerti apa yang telah terjadi, dia hanya tahu, dirinya telah dipapah oleh dua orang asisten memasuki sebuah kamar kecil.

Di sini, baru dia mulai mengerti mengapa tempat ini merupakan impian dari para gadis. Satu per satu gaun menawan, masing-masing memiliki no urutan yang mencolok, dipakaikan pada patung model, dan di atasnya terdapat berbagai model aksesoris, dari tudung kepala hingga bendo, semuanya lengkap, di bawahnya juga terdapat sepasang demi sepasang sepatu yang tak berdebu sama sekali. dan diselaraskan dengan masing-masing baju, penyelarasan seperti ini, membuatnya bagaikan berada dalam mimpi.

"Nona Man, setiap baju yang ada di sini di buat berdasarkan ukuran yang berbeda, jadi Anda perlu memberitahukan ukuran badanmu, percaya padaku, pasti bisa menemukan baju yang cocok denganmu di sini."

Asisten bermata tajam dalam sekejab telah menyadari logo di depan dada Kylie Man yang merupakan milik SMA Paramount, itu merupakan satu-satunya sekolah bagi kalangan bangsawan, meskipun sangat asing terhadapnya, tapi dia adalah orang yang bisa membuat Direktur Lisa melayaninya sendiri, juga diperbolehkan memakai baju di sini, dia hanya bisa berusaha melayaninya dengan lebih baik.

Kylie Man merasa, dirinya bagaikan telah tiba di sebuah surga, segala dari segala ini, terasa seperti sebuah mimpi yang indah. Di balik mata yang jernih, membawakan kewaspadaan terhadap hal yang belum diketahui. Setelah mengatakan ukurannya, dirinya yang mungil duduk di sana dengan penurut, menunggu diatur oleh orang lain.

Harus diakui, kualitas pegawai yang bekerja di sini sangat tinggi, kinerja mereka juga sangat baik, setelah beberapa menit kemudian, satu set gaun putih bermodel mermaid dan berbagai aksesoris pelengkap telah dipajang di hadapan Kylie Man.

Setelah gaun putih bersih itu telah terpakai di tubuhnya, Kylie Man tetap saja merasa semua ini, merupakan mimpi palsu belaka. Tapi dia, juga merasa berterima kasih terhadap pembuat mimpi ini, seorang pria yang memaksa untuk merampas segalanya darinya.

"Sangat bagus, semua sangat cocok denganmu, bagaimana, sudah kukatakan kamu akan menjadi seorang tuan putri, lihatlah betapa indahnya ini. Ingat, malam ini, kamu adalah pemeran utama, nikmatilah baik-baik."

Mendekat di samping telinga Kylie Man, Lisa kembali menggunakan suaranya yang memikat untuk menyemangati Kylie Man, tangannya dengan lancar membentuk rambut panjangnya Kylie Man menjadi model bagus juga elegan.

Menundukkan kepala, meskipun Kylie Man masih tidak tahu mengapa wanita ini akan membantunya, dan mengatakan perkataan seperti itu terhadapnya, namun hatinya, tetap merasa senang, walaupun masih ada sedikit ketidaktenangan memenuhi hatinya. Hati yang mencintai keindahan, telah membuatnya melupakan kebanyakan rasa sakit.

"Nona Man, Tuan Muda telah menelepon untuk mendesak, Anda sudah selesai belum? Kita sudah harus berangkat?"

Di luar ruang rias yang tertutup rapat, suara Janice Luo yang dingin terdengar, membuat Kylie Man yang masih berada di dunia mimpi, seketika jatuh terjerumus dalam kenyataan. Ekspresi murung di wajah yang menawan membuat orang merasa sedih, sedikit rasa sedih di keningnya tidak terhapuskan.

"Aku mengerti, Nona Man akan segera selesai, tunggulah beberapa menit lagi."

Lisa yang cerdik sudah menyadari perubahan suasana hati Kylie Man, matanya berkedip-kedip, dan terakhir hanya berdiam diri, setelah selesai menata beberapa helai rambut Kylie Man dengan teliti, mewarnai bibir yang membuat para lelaki menggila, lalu bergumam di samping telinga Kylie Man. Setelah Kylie Man mendengarnya, dia hanya melihat sang wanita dengan menggunakan tatapan terkejut, tapi tidak mendapatkan penjelasan.

Pintu besar ruang rias terbuka, Kylie Man dengan riasan menawan didorong keluar oleh para perempuan, meskipun Kylie Man yang memakai sepatu kaca hak tinggi tembus pandang masih harus dibahu oleh orang, tapi semua orang di luar sangatlah tercengang melihat perubahan Kylie Man.

"Pengurus Rumah Luo, orangnya sudah kuserahkan padamu ya, jangan lupa menyampaikan pesan pada bosmu untuk mentransfer biaya riasannya ke rekeningku, tempatku ini hanya sekedar bisnis kecil saja, tidak sebanding dengan bisnis besar seperti Ou's Corp."

Meskipun Janice Luo juga sama-sama merupakan seorang perempuan, tapi tetap saja tidak mampu menghadang pesona dari sang wanita, dia pernah mendengar dari tuan mudanya, bahwa wanita ini merupakan seekor siluman rubah, setiap kali bertemu dengannya pasti akan melamun. Dia mendatarkan wajah dan menganggukkan kepala, mengulurkan tangan menerima Kylie Man yang menempel di tubuh Lisa, tatapan sepasang mata yang tenang terlintas secercah cahaya dingin yang sulit untuk disadari orang lain.

"Pengurus Rumah Luo, bagaimana pun juga, kamu sama-sama adalah seorang perempuan, memangnya tidak lelah mendatarkan wajahmu seperti ini setiap hari? Aku sarankan kamu sebaiknya seringlah datang ke sini, dan belajar bagaimana menjadi seorang perempuan, kalau tidak, pria sebaik apapun pasti akan dibuat takut dan kabur karena wajah pokermu."

Dengan jelas mampu merasakan, tangan yang menggenggam lengannya mengerat, Kylie Man diam-diam melirik Janice Luo yang biasanya tidak pernah tersenyum, wajahnya yang indah itu, apakah juga telah ditutupi dengan kepura-puraan sama seperti lukanya?

Mobil mewah hitam dikemudikan menuju tempat tujuan malam ini, Kylie Man dengan pendiam duduk di tempat duduknya, lampu jalanan yang terkadang menerangi terkadang meredup, membuat orang lain sulit untuk melihat ekspresinya.

Tidak diragukan lagi, dia pada hari ini memang cantik, tapi dia yang hari ini juga sangat lemah. Dia yang baru saja terluka, telah menguras seluruh tenaga yang tersisa, suasana hatinya pun mulai menjadi murung. Mata yang jernih, diselimuti oleh keresahan, dia tidak tahu dirinya hendak diantarkan ke mana, kesedihan karena tidak bisa menentukan nasibnya ini, membuatnya terpaksa untuk menghadapinya.

"Janice, kita ingin pergi ke mana?"

Cahaya lampu yang berkilau, membuat hati Kylie Man berangsur terhanyut, perasaan takut terhadap hal yang belum diketahui telah terkesampingkan karenanya, Janice Luo melihat Kylie Man yang berada di depan telah berubah menjadi tuan putri, sedikit mengerutkan dahi, tapi tidaklah disadari oleh gadis yang memalingkan kepala melihat ke arah luar jendela.

"Kita akan pergi ke kediaman Keluarga Leng."

Lagi-lagi merupakan sebuah keluarga besar yang tidak diketahuinya, lagi-lagi merupakan sebuah dunia yang tidak mampu dia sentuh. Bibir merah muda, melekuk tanpa suara, matanya memancarkan ekspresi kesal. Jelas-jelas dirinya bukanlah orang yang sedunia dengan mereka, tapi kenapa mereka harus memaksanya untuk masuk ke dalam dunia mereka?

Hingga tiba di tempat tujuan, Kylie Man baru mengetahui kediaman Keluarga Leng yang dikatakan oleh Janice Luo itu berpenampilan seperti apa. Gerbang besar di depan mata, tetap bisa dilihat dengan jelas meskipun berada dalam kegelapan, beberapa lampu penerangan yang dingin, menerangi ukiran bunga putih di gerbang besar, dengan anehnya memancarkan aura yang dingin.

Mobil mewah memasuki padang rumput yang rapi, di dalamnya sudah terdapat banyak mobil mewah, bell boy yang bertugas menyambut dan mengantar tamu dengan hormat mengarahkan jalan terhadap mereka.

"Sudah tiba, Nona Man, mari ktia turun, kita sudah membuat Tuan Muda tak sabaran menunggu."

Janice Luo mengeluarkan kursi roda yang indah dari bagasi mobil di belakang, Kylie Man merasa sedikit ragu saat melihat kursi roda putih perak itu, hatinya sangat berterima kasih terhadap perhatian dari Janice Luo.

Meskipun berada di luar kerumunan, namun paras menawan Kylie Man dan metode kemunculannya yang unik, tetap saja bisa memancing banyaknya perhatian mata. Semua orang sedang menebak, tuan putri kecil yang duduk di kursi roda itu, sebenarnya merupakan nona kecil dari keluarga mana. Untung saja meskipun Kylie Man telah berumur 18 tahun, tapi dia tumbuh mungil, dari luar terlihat bagaikan masih berumur 15 atau 16 tahun, dan ditambah lagi karena duduk di atas kursi roda, membuat orang lain tidak tahu jelas terhadap usianya, semuanya hanya menganggap dia adalah nona kecil dari salah satu keluarga besar, dan pertama kalinya muncul di acara pertemuan kalangan atas saja.

Dari padang rumput yang gelap, berjalan hingga di bawah penyinaran cahaya yang terang, Kylie Man merasa sedikit tidak biasa, mengulurkan tangan mungilnya yang putih mulus untuk menghadang sinar di depan matanya, memegang pegangan kursi roda yang keras, setelah itu, baru dia mulai memiliki keberanian untuk mengahadapi semua orang itu.

"Derrick, bawalah Nona Man pergi ke ruang istirahat di lantai 2, aku pergi mencari Tuan Muda."

"Baik."

Di depan pintu, Janice Luo menyerahkan Kylie Man kepada Derrick si bodyguard yang terus ikut di samping. Lalu dia pergi ke arah lain seorang diri. Setelah melihat sosok tubuh yang elok menghilang dari hadapan matanya, Kylie Man menghela napas, mata yang berkilau, memancarkan rasa penasaran, tapi dia terpaksa menutupinya, karena tubuhnya telah tidak mengizinkannya untuk berbuat apa pun terhadap rasa penasarannya.

Derrick mendorong Kylie Man hingga tiba di dalam ruangan yang megah, menundukkan kepala, hanya mampu melihat karpet merah yang tertulis kata "Bersatu" dengan ukuran besar.

Tempat ini sungguh sangat aneh, jelas-jelas begitu megah dan tak kalah dari rumah Keluarga Ou, namun karpet yang mencolok, malah tercetak kata "Bersatu" warna putih, terlihat memukau, membuat orang merasa aneh namun harmonis, keindahan yang eksentrik.

Sesuai dengan dugaan Kylie Man, rumah Keluarga Leng bahkan memiliki lift yang menghubungkan lantai dasar ke lantai 2, dengan begitu mudah diantarkan masuk ke dalam sebuah kamar di lantai 2, para pelayan yang berlalu lalang bahkan tidak menanyakan siapa mereka berdua.

Pintu rosewood, berkilau dan bersih, saat menutup pintu, berbagai suara gaduh kecil itu, telah sepenuhnya dihadang di luar. Seketika, seluruh ruangan menjadi tenang.

"Nona Man, Anda istirahatlah di sini sejenak, aku akan berada di luar, panggillah aku kapan pun saja jika ada masalah."

Derrick dengan sopan menutup pintunya, di dalam kamar yang luas, hanya tersisa Kylie Man seorang, lalu dia mendorong kursi rodanya sendiri, akhirnya Kylie Man sekarang memiliki kesempatan untuk mengamati ruang kamar ini dengan teliti.

Kamar ini terlihat bagaikan sebuah kamar seorang gadis kecil, tidak peduli dari segi tirai jendela berenda yang berwarna putih polos, ataupun dari segi kelambu berwarna merah muda, tak ada satupun yang bukan merupakan model khas para putri kecil.

Kamar sangat luas, tapi didekorasi dengan begitu hangat, di lantai sekitar ujung ranjang, terletak karpet tebal dengan gambar beruang kecil, tapi rak rias di samping ranjang, malah terdapat beberapa kotak yang memikat.

Di dinding yang berwana ungu pudar, terdapat beberapa rak buku. Mendorong kursi rodanya sendiri, Kylie Man ingin melihat dengan jelas ada buku apa saja sebenarnya di atas rak itu, tapi malah tidak mampu menggapai kunci dari raknya. Berusaha berpegangan pada kursi roda untuk berdiri, tapi tangannya terpeleset, dan akan segera terantuk dengan kursi roda, namun sedetik kemudian, malah mendarat di dalam pelukan yang penuh tenaga.

"Haha, nona yang cantik, bagaimana kalau kamu mencoba membuka matamu untuk melihat, aku rasa aku tidaklah terlihat begitu menakutkan."

Sebuah suara rendah milik seorang pria, terdengar di telinganya Kylie Man, di balik suara yang iseng, hanya terdapat kasih sayang, tidak mengandung sindiran sedikit pun.

Sepasang mata yang terpejam erat langsung terbuka, mata yang berkilau, bagaikan seekor anak binatang buas yang terkejut, entah datang dari mana tenaganya, langsung mendorong sang pria dengan kuat, lalu dia langsung merebah duduk di kursi roda.

"Aku...... kamu sungguh membuat harga diriku sebagai seorang pria terluka, nona lainnya saat melihatku, pasti akan berteriak histeris, hanya kamu seorang, nona yang cantik ini, yang akan menghindar dan mendorongku, sungguh membuatku terluka!"

Kylie Man merasa batang telinganya telah mulai memanas dan merah, dia awalnya tidaklah sengaja, ini hanya sekedar sebuah reaksi secara spontan karena merasa terkejut. Wajah menunduk, tiba-tiba muncul dua buah kemerahan, wajah yang awalnya pucat, sudah mulai terlihat merona.

"Maaf, aku tidak sengaja, kamu jangan marah, terima kasih telah menolongku, sungguh berterima kasih."

Melihat wajah mungil yang terus menunduk tanpa henti, takut sang pria akan kembali berkomentar, sang wanita terlihat bagaikan burung unta, mencari tempat untuk menyembunyikan kepalanya. Sang pria sudah tidak tahan lagi, tiba-tiba tertawa lepas.

"Apa yang kamu tertawakan? Tuan?"

Suara tawaan sang pria telah memancing keberaniannya, mendadak mengangkat kepala, mata besar yang berkilau melihatnya dengan polos, tapi tiba-tiba menyadari, ketampanan orang itu, berada di luar dugaannya.

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu