Satan's CEO Gentle Mask - Bab 5 Menahan Tangannya Yang Tidak Bisa Diam

Badannya meringkuk tanpa ia sadari, hidungnya dipenuhi oleh aura malam dan aroma seorang lelaki, ia memejamkan matanya dan semuanya sangat menyedihkan.

Ia tidak tahu bagaimana hingga ia akhirnya tertidur, pada saat ia terbangung, waktu sudah tiba di keesokan harinya, cahaya bersinar masuk melalui jendela dan menyinari wajah pucatnya.

Ia berpaling dan melihat Kingston Ou sudah tidak terlihat lagi di sisinya, dan kini hanya tersisa aromanya.

Malam kemarin benar-benar membuatnya merasa sangat lelah.

Pada saat ia berencana untuk kembali memejamkan matanya dan tidur, pintu tiba-tiba dibuka, orang yang berjalan masuk bukan lagi orang lain, tentu saja adalah gadis berpakaian hitam itu, Janice Luo.

Ekspresi wajahnya terlihat sangat datar, ia terlihat sedang menggenggam pakaian baru, Kylie Man terlihat bingung, pakaian itu terlihat seperti seragam kuliah.

“Tuan Muda memerintahkan bahwa aku akan mengantar Nona Man pergi berkuliah mulai hari ini, ini adalah pakaian seragammu untuk registrasi di hari pertama,”suaranya yang dingin itu sesuai dengan ekspresi wajahnya.

“Apa yang baru saja kamu katakan? Berkuliah?” Kylie Man mengerutkan alisnya, ia tidak mengerti apa yang sebenarnya sedang dilakukan oleh lelaki itu,”Apa yang sebenanrya ia inginkan? Mengapa ia tidak melepaskan adikku dan menyuruhku pergi berkuliah?”

Jancie Luo tersenyum dingin melihat ekspresi wajahnya,”Tuan Muda kini sudah pergi ke Britania Raya, ia tidak akan menemuimu. Aku kira Nona Man lebih baik mengenakan seragam ini. Kamu seharusnya merasa beruntung, tidak ada satupun wanita yang berhasil mendapatkan perhatian Tuan Muda.”

“Apakah ini adalah sebuah perhatian?” Kylie Man tersenyum dingin, apakah ia mungkin merasa menyesal setelah bersikap kejam padanya? Sehingga ia akhirnya menyuruhnya untuk pergi berkuliah?

Namun, dia adalah setan, setan yang sangat kejam? Apakah setan mungkin mempunyai perasaan menyesal?

“Tuan Muda tahu Nona Man kini sedang berkuliah di tahun kedua, terlebih lagi, prestasi Nona Man sangat hebat.Tuan Muda tidak ingin melihat Nona Man menyerah begitu saja, sehingga ia akhirnya memutuskan untuk melakukan semua ini. Nona Man seharusnya berterima kasih kepada Tuan Muda.”

“Aku tidak keberatan jika aku harus pergi berkuliah, tetapi biarkan aku bertemu dengan adikku terlebih dahulu,”Kylie Man menatap Janice Luo dengan tatapan yang bersikeras memohon.

“Maaf, aku tidak bisa memenuhi permohonan Nona Man,”tolak Janice Luo dengan dingin,”Namun, Nona Man hanya perlu merasa tenang, karena adikmu kini sedang baik-baik saja.”

“Namun, jika kamu melawan keinginan Tuan Muda, maka aku tidak akan berani menjaminnya lagi,”ia perlahan mengangkat dagunya, tatapan digninnya itu tertuju sejenak kepada seragam yang ada pada tempat tidurnya, kini maksudnya sudah sangat jelas.

Kylie Man menghirup nafas yang dalam,”Baik, aku berharap kamu dapat menyampaikan kepada Tuan Muda kalian, aku akan pergi berkuliah, namun aku berharap adikku tetap dapat baik-baik saja.”

Janice Luo menganggukkan kepalanya, berpaling dan menunggunanya mengenakannya.

Setelah semuanya selesai dipersiapkan, Kylie Man kemudian melangkah turun bersama dengan Janice Luo, sebuah mobil mewah terlihat sedang berhenti di depan pintu, mobil tersebut terlihat mengkilap dibawah pancaran cahaya.

Pada saat melangkah keluar dari pintu, Kylie Man kemudian menyadari apa yang dimaksud dengan cukup lama, sepoian angin perlahan menghembus rambut panjangnya dan roknya.

Pandangannya dipenuhi dengan bunga yang bermekaran, ada banyak sekali bunga dengan nama yang tidak ia ketahui, namun mereka semua tetap saja bergoyang senang di tengah sepoian angin.

Janice Luo membukakan pintu untuknya, lalu mempersilahkannya.

Setelah naik ke mobil, Janice Luo duduk di kursi samping pengemudi, pengendara mobil tersebut adalah seorang lelaki yang mengenakan jas hitam dan kacamata hitam, yang kemudian membuat suasana dalam mobil terasa semakin menegangkan.

Setelah mesin mobil dinyalakan, Kylie Man menatap ke arah luar jendela, jalan-jalan yang ia kenali itu terus berlalu.

Sebelumnya, ia selalu merasa iri dengan tuan putri yang sesuai dengan impiannya. Namun, ketika hal ini terjadi, ia menyadari bahwa seorang tuan putri belum tentu merasa bahagia.

Ia kini memang sedang tinggal di sebuah istana impian, mengenakan pakaian elegan, menaiki mobil mewah, namun ia merasa semua ini tidak ada apa-apanya.

Ketika mobil kemudian berhenti di sebuah tempat yang memberikan aura mewah, Kylie Man pun menatap Janice Luo dengan perasaan tidak mengerti,”Ini bukanlah sekolahku......

“Ini adalah Paramount College, kamu akan berkuliah disini kedepannya,”seiring dengan ucapan Janice Luo, Kylie Man tetap saja merasa kurang percaya.

Paramount College adalah salah satu insititut bergengsi tingkat internasional, ini adalah tempat bagi para orang kaya, anak miskin tidak akan pernah mungkin bermimpi untuk berkuliah disini.

Pintu mobil perlahan dibuka, Janice Luo terlihat sedang menggenggam dokumen di tangannya, ia kemudian berkata,”Nona Man, silahkan turun, aku akan membawamu pergi registrasi.”

Setelah turun dari mobil, Kylie Man menatap tajam ke arah pintu gerbang Paramount College, tatapannya tetap saja terlihat tidak percaya, ia tidak percaya bahwa lelaki itu ternyata menyekolahkannya di institut mewah seperti ini.

Dia benar-benar tidak mengerti apa yang sebenarnya sedang lelaki itu pikirkan, namun ia benar-benar tidak dapat membaca pikiran lelaki tersebut, pikirannya itu sudah terlalu rumit.

Kylie Man mengikuti langkah Janice Luo, tatapannya terus tertuju ke arah lingkungan institut yang mewah itu. Jika tempat ini disebut sebagai sebuah institut, bukankah tempat ini lebih cocok disebut sebagai sebuah kerajaan?

Koridor yang terang, lantai di sekelilingnya merupakan marmer berwarna hitam, yang kemudian dapat memantulkan bayangannya yang sedang bergerak di bawah cahaya lampu.

Rancangannya ini sepertinya terinspirasi dari Eropa, suasananya terasa dipenuhi oleh budaya Eropa.

Kylie Man terus mengikuti Janice Luo hingga akhirnya tiba di kantor biro kemahasiswaan, ia perlahan mengetuk pintunya, lalu terdengar jawaban dengan nada datar dari dalam,”Silahkan masuk.”

Setelah Janice Luo membuka pintu, ia melihat seorang gadis paruh baya sedang duduk di tengah ruang kerja yang sangat luas, wajahnya terlihat cukup tegas, ia kemudian mengangkat kepalanya dan akhirnya tersenyum,”Sudah datang?”

“Iya,”Janice Luo mengiyakannya, lalu melangkah masuk dan meletakkan dokumennya di atas mejanya,”Aku sudah membawanya kemari, aku harap kamu dapat mengurusinya.”

Wanita paruh baya itu berdiri, menurunkan kacamatanya, melihat Kylie Man sejenak, lalu menganggukkan kepalanya,”Baik, ikuti aku.”

Kylie man melirik Janice Luo sejenak, ekspresi wajahnya tetap saja terlihat dingin,”Aku akan datang menjemputmu setelah selesai kuliah nanti.”

Ia kemudian mengikuti wanita paruh baya itu hingga akhirnya tiba di sebuah ruang kelas. Kemunculannya menjadi pusat perhatian dari para teman-temannya, wajah yang menawan, kulit putih yang cerah, bibir yang mungil, mata yang menawan, serta rambut hitam yang panjang dan terurai di bahunya.

Kecantikannya itu membuat orang lain merasa sangat segar dan nyaman.

Kylie Man tidak memperkenalkan dirinya terlalu berlebihan, segalanya sepertinya sudah diatur cukup lancar oleh Kingston Ou, gurunya hanya menyuruhnya untuk duduk di kursi yang paling akhir.

Buku barunya bahkan sudah terpampang di atas mejanya.

Waktu satu hari berlalu dengan sangat cepat. Walaupun banyak sekali temannya yang berusaha untuk mempertanyakan detil dirinya saat waktu istirahat tiba.

Namun, ia hanya akan tersenyum datar dan menolak mereka.

Ketika waktu pulang sekolah tiba, senyuman yang berada di wajahnya perlahan berubah menjadi kesedihan.

Saat melangkah keluar dari gerbang sekolah, mobil hitam yang mewah itu terlihat sedang menunggunya di depan pintu gerbang, Janice Luo membukakan pintu untuknya, lalu berdiri dengan sikap hormat.

Setelah Kylie Man duduk di mobil, Janice Luo kemudian memberikan sebuah kotak kepadanya dan berkata,”Tuan Muda yang memberikannya kepadamu, silahkan kamu buka.”

Kylie Man melirik Janice Luo sejenak, ia mengambil kotak itu dan membukanya, di dalamnya terdapat sebuah ponsel yang berwarna merah muda, itu adalah ponsel model terbaru.

“Ini......,”Kylie Man merasa kurang mengerti, ia bahkan merasa bahwa lelaki itu selalu saja memberikan terlalu banyak kejutan yang tidak terduga untuknya.

“Di dalam ponsel ini terdapat nomor ponsel Tuan Muda, Tuan Muda berkata bahwa kamu boleh meneleponnya saat kamu merindukannya,”ucap Janice Luo.

Kylie Man tersenyum tak berdaya, ia bahkan tidak sempat melarikan diri, bagaimana ia mungkin bisa terlebih dahulu meneleponnya?

Ponsel tersebut tiba-tiba berdering dan terlihat berkedip, Kylie Man sedikit tercengang, ia kemudian mengambil ponselnya tanpa melihat siapa yang meneleponnya.

Setelah menjawab panggilannya, Kylie Man hanya meletakkan ponselnya di samping telinganya, tetapi tangannya bergemetar tanpa alasan.

“Bagaimana perasaanmu di hari pertamamu berkuliah hari ini?” Suara rendah itu terdengar dari dalam ponsel, Kingston Ou kini sedang berdiri di depan jendela dan menatap ke arah suasana malam Britania Raya yang mewah, disertai dengan kilauan cahaya.

“Terima kasih,”saat Kylie Man perlahan mengucapkan kedua kata itu, bibir Kingston Ou perlahan membentuk sennyuman yang menawan dan memikat.

Ia benar-benar tidak menyangka bahwa gadis ini masih dapat mengucapkan “terima kasih” kepadanya. Cahaya lampu ruangan itu menerangi wajah tampannya yang kemudian memunculkan aura dinginnya.

“Setelah satu hari tidak bertemu, apakah kamu merasa rindu padaku?” Sambil menggenggam ponselnya dengan erat, pupil mata menawan milik Kylie Man itu terlihat menyusut ketika mendengar ucapannya.

“Jika tidak ada urusan lain, aku akan memutuskan panggilannya terlebih dahulu,”ia langsung memutuskan panggilannya, hatinya kemudian berdebar tanpa alasan yang jelas.

Suara nada dering putus terdengar dari ponselnya, ekspresi wajah Kingston Ou kemudian terlihat kurang senang, wanita ini ternyata berani memutuskan panggilannya, ia pasti akan mengurusinya ketika ia pulang nanti.

“Kingston Ou......,”seiring dengan pintu kamar mandi yang dibuka, wanita dengan ras campuran terlihat melangkah keluar, tubuhnya yang seksi itu ditutupi oleh sebuah gaun berwarna ungu, yang memperlihatkan keadaan di dalamnya secara buram.

Rambut pirangnya itu terurai dan menebarkan pesona seorang wanita.

Kingston Ou meliriknya sejenak, wanita itu kemudian berjalan mendekatinya dan memeluknya dari belakang......

Tindakannya yang tidak ia sengaja itu mudah sekali memicu Hasrat lelaki.

Kingston Ou kemudian menggenggam tangannya dan berpaling, ia kemudian tersenyum, mengulurkan tangannya, lalu memainkan gaun wanita itu, tubuhnya itu kemudian terpampang di depan matanya......

Wanita ini...... Baginya hanyalah sebuah mainan saja.

Lelaki yang menakjubkan selalu saja memiliki banyak wanita yang ingin mendekatinya.

Mereka selalu saja mencelakai diri mereka sendiri, siapa lagi yang dapat sepenuhnya meluluhkan hati lelaki ini?

Tanpa disadari, kamar tersebut dipenuhi dengan suasana ambigu yang kemudian melekat.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu