Satan's CEO Gentle Mask - Bab 359 Jangan Melakukan Hal Bodoh
Aldio Tang baru saja menyelesaikan prosedur di hotel, ketika bersiap-siap untuk pergi, terdapat sebuah pesan di handphone yang membuat nya sedikit terkejut! Dia tidak mengerti Cindy Lin dan dia sudah bertahun-tahun tidak saling berkomunikasi, kenapa dia pada saat ini, tiba-tiba menghubungi nya! Aldio pun langsung meneleponnya kembali, mendengar nada bicara Cindy yang mabuk itu, Aldio pun sedikit khawatir! Cindy dari dulu jujur dan hidup dengan baik, bahkan ketika putus dengan Evan Su, juga menangis semalaman di dalam kamar! Kali ini, karena masalah apa, yang membuatnya tiba-tiba seperti ini....
Hanya saja ketika Aldio sudah tiba di lokasi yang dikirimkan oleh Cindy, pun melihat dia sudah terhuyung-huyung duduk di atastempat duduk ! Disampingnya tidak tahu sejak kapan ada seorang pria yang menemaninya, sedang dengan suara kecil menasehatinya sesuatu hal, namun tangannya malah dengan sesuka hati meraba di tubuhnya!!
“Cindy Lin, kamu ini kenapa?” Aldio berjalan ke sisi Cindy, menjulurkan tangan menarik Cindy berdiri dari tempat duduk nya, dengan tatapan yang dingin memberikan peringatan kepada pria yang ada di depannya!
“Bung, kamu cari masalah ya?” Pria itu jelas-jelas kesal, dengan kata-kata yang penuh dengan amarah berdiri di samping! Melihat hal yang sudah didapatkan nya hilang begitu saja, bagaimanapun juga amarah dalam hati tetap saja tidak bisa ditekan!
“Kak Cheng, hi hi.... Kamu sudah datang! Aku mengira kamu tidak akan datang! Sama seperti..... dia!” Aldio mendengar perkataan Cindy yang terbata-bata, mengeluarkan setumpuk uang koin dari dompet yang berada di kantong dalam jasnya , dengan santai melemparkannya di atas meja, “Terima kasih kamu sudah menemani teman ku!”
Pria tersebut dengan tertawa dan menerima uang yang ada di atas meja, lalu dengan bangga pergi dari tempat duduk ! Aldio melihat Cindy yang kembali duduk di tempat duduknya itu, dengan pasrah duduk di sampingnya. “Cindy, kamu tidak mungkin seperti ini!”
“Kak Cheng.... He he... kamu dulu selalu memanggil ku Little Cindy!” Cindy dengan pusing bersandar di sandaran kursi, dengan tidak berdaya berkata, “Kamu dulu selalu menatap ku dengan begitu lembut, he he.... Sekarang, kalian semua sudah teracuni oleh racun Kylie!”
“Little Cindy, aku mengantar mu pulang saja!” Aldio mendengar perkataan Cindy, kenapa terdengar sedikit aneh! Barulah ia disamping bersuara dan menasehatinya, “Ayah mu pasti akan khawatir!”
“Lantas kenapa! Dia dari dulu hanya peduli dengan reputasi nya, sejak kapan benar-benar peduli pada ku?” Cindy mengambil gelas alkhohol yang ada di atas meja, jika sang ayah lebih peduli padanya, bagaimana mungkin ia bisa jatuh sampai titik yang ada di depan mata sepert ini?
“Tidak peduli bagaimana pun juga, sekarang aku akan mengantar mu pulang dulu!” Aldio langsung mengambil gelas alkhohol yang ada di tangan Cindy, lalu meletakkan nya di atas meja. Melihat Cindy menjulurkan tangan dan berniat untuk merebutnya kembali, ia pun menjulurkan tangan menghadang badan Cindy! Lalu sembari mengambil tas punggung yang diletakkan Cindy di atas sofa!
“Aku tidak mau pulang!” Kata Cindy pada Aldio dengan suara mendalam, menolak Aldio yang ada di hadapannya.
Aldio sedikit tidak berdaya menggendong Cindy dari tempat duduk , lalu keluar dari bar itu! Sembari menghentikkan sebuah taksi, dengan suara kecil menenangkan Cindy, “Aku akan mengantar mu pulang! Dengarkan kata-kata ku ya!”
“Tidak mu.... Ya!” Cindy bergumam dengan suara kecil, lalu bersandar di bahu Aldio dan perlahan ia pun terlelap. Aldio mendengar suara nafas Cindy yang stabil, sedikit memiringkan pipinya! Kulit nya yang halus dan sedikit merah merona itu, bulu mata yang panjang dan lentik juga ikut bergetar, mengikuti nafasnya yang lembut.
Aldio mengalihkan pandangannya dari wajah Cindy, melihat bekas air mata yang ada di ujung matanya, Aldio dengan lembut mengusap bekas air mata di ujung mata Cindy! Dalam hatinya pun merasa penasaran, apa yang sebenarnya terjadi, membuat dia begitu cemas? Aldio menggendong Cindy hingga ke depan pintu rumah, namun Cindy masih saja terlelap seperti tidak tahu apa-apa! Seperti ini lah yang paling baik, Aldio dengan lembut mengetuk pintu rumah, namun sama sekali tidak ada suara dalam waktu yang sangat lama! Ia pun mau tidak mau harus mengeluarkan kunci dari tas kecil yang dibawa Cindy, namun malah terdapat sebuah amplop surat yang jatuh di atas lantai. Aldio pun membuka pintu rumah!
Lalu meletakkan Cindy di atas sofa, barulah ia kembali berjalan ke depan pintu, memungut amplop surat yang terjatuh tadi! Baru saja ingin menyimpannya kembali di tas punggung Cindy, malah ditarik oleh tangan Cindy yang dengan sembarangan melambai di udara, salah satu fotonya terjatuh di tubuh Cindy!
Aldio dikejutkan oleh isi dari foto tersebut, apakah rasa ketidak-amanan Cindy dikarenakan foto-foto inikah? Aldio memilih foto dari tubuh Cindy dan menyatukannya, lalu meletakkannya di atas meja! Menatap sinar bulan yang menyinari ruang tamu, Aldio pun menghela nafas mendalam!
Kylie melihat ember yang ada di tangan Jacob, dengan serius bertanya, “Apakah kalian yakin, ingin memberikan nya seember air dingin pada saat ini?”
“Ibu, bukan kah ingin ayah segera sadar? Ini seharusnya ialah cara yang paling tepat bukan!” Jawab Chelsea dengan suara kecil di samping! Meskipun melihat tindakan kakaknya, memang benar sedikit mengejutkan orang, tapi, ibu berkata jika terjadi sesuatu hal yang tidak diduga pada ayah,maka mereka juga tidak akan hidup dengan tenang! Oleh karena itu, setidaknya cara ini masi layak ! Tidak bisa melemparkan ayah ke dalam bak mandi air dingin seperti bapak guru! Siapa yang tahu dia akan merespon seperti apa!
“Aku merasa sedikit berlebihan! Seharusnya 1 gelas air sudah cukup bukan! Juga hemat!” Kata Jacob sambil mengambil gelas air disampingnya, lalu mengambil air di dalam ember hingga penuh, dan memercikkannya di wajah Kingston!
Seketika Kylie tidak memperhatikan, lapel bajunya pun basah karena butiran air yang menyirami tubuh Kingston! 2 anak kecil ini mau melawan! Kylie bangkit dari tempat duduknya, dengan terkejut menatap Jacob yang ada di depannya!
“Kalian berdua! Kembali istirahat di kamar!” Kylie menekan api amarah dalam hati, jika mereka berdua membantu disini, akan lebih baik jika pergi beristirahat! Kylie pun mengambil tisu yang ada di atas meja, mengelap butiran air di pipinya, 2 anak kecil nakal ini!
“Ibu, bagaimana dengan mu?” Chelsea menjulurkan kepalanya dari belakang tubuh Jacob, seperti khawatir api amarah Kylie akan seketika membakarnya, ia pun bertanya dengan penuh hati-hati.
“Ini...” Kingston merasa kepalanya seperti mau meledak, namun wajahnya malah basah, mencoba untuk bangkit dan duduk di atas sofa, ia malah melihat bayangan seseorang di depannya! Mendengar suara pembicaraan Kylie dan anak-anak yang jelas di telinga, barulah ia bertanya dengan suara rendah, “ Kylie? Kenapa aku bisa berada disini? Apa yang terjadi?”
“Kakak, lebih baik kita naik keatas dulu!” Chelsea menarik lengan Jacob, dengan tergesa-gesa pergi dai ruang tamu! Kingston baru saja sadar, ibu juga sudah marah karena ulah mereka, mereka pun tidak ingin terjepit diantara api amarah ayah dan ibu! Akhir nya... akan sangat menakutkan!
“Bagaimana aku tahu! Aku yang ingin bertanya apda mu!” Kata Kylie dengan tidak senang, ia membalikkan badan melihat Kingston yang ada dibelakangnya, bertanya sepatah demi sepatah kata, “Apakah kamu mengikuti kami?”
“Kylie, sebenarnya ada apa dengan dirimu? Apakah sama sekali tidak ada pondasi kepercayaan dianatara kita berdua?” Kingston melihat Kylie yang masih berwajah dingin, ia pun bertanya dengan suara kecil. Kylie yang seperti ini membuatnya merasa sangat asing, seperti sejak pesta makan malam hari itu, hubungan antara dia dan Kylie seperti dibangun tembok oleh seseorang tidak tahu kapan, memisahkan segalanya!
“Aku baik-baik saja! Jika kamu merasa sudah baikan, maka sudah boleh pergi dari sini! Aku tidak ingin anak-anak kembali terlibat dalam masalah baik dan buruk kalian Keluarga Ou!” kata Kylie dengan suara dingin, lalu menggeser makanam ke depan Kingston, “Setelah selesai makan, pergi lah! Disini tidak tepat untuk mu menetap!”
Kingston menjulurkan tangan mengambil makanan yang ada di depannya, menyentuh rasa yang panas sedikit menghangatkan hatinya! Melihat bayangan tubuh Kylie yang dingin itu, matanya pun sedikit berbinar, Kylie sama sekali tidak membenci nya, namun kenapa harus memperlakukannya dengan begitu dingin, lantas apakah benar-benar bersiap untuk membantu nya, oleh karena itu....
“Kylie, terima kasih!” Kingston mengangkat makanan yang ada ditangannya, dan berkata dengan suara kecil.
Kylie menghentikkan langkah kakinya, menarik nafas mendalam, barulah berkata, “Di lantai 1 masih ada kamar tamu.” Setelah mengatakan hal itu, ia pun langsung naik keatas dengan langkah cepat!
Kingston mengangkat kepala dari makanan enak yang ada di hadapannya, melihat langkah kaki Kylie yang perlahan menjauh, ia pun dengan ragu meletakkan mangkok yang ada di tangannya! Dengan hening duduk di atas sofa, menatap pemandangan malam di luar jendela yang begitu belak, tenggelam dalam pemikirannya sendiri. Mengeluarkan dompet yang dibawanya, melihat kartu nama yang terjatuh secara tidak sengaja! Dan melihat handphone yang di letakkan di atas meja makan, tatapan Kingston pun berbinar...
Kylie melihat Jacob dan Chelsea yang menuruti perkataannya dan sudah berada di balik selimut, 2 buah bola mata yang indah, saat ini sudah dengan tenang dipejamkan! Kylie sedikit tersenyum, berjalan ke sisi Jacob dan Chelsea, dengan lembut menepuk badan mereka, matanya pun perlahan menjadi kabur! Sampai ia mendengar suara pintu terbuka dan tertutup di lantai bawah, Kylie pun langsung tergesa-gesa bangkit dari atas kasur, mendorong pintu kamar. Dari sudut tangga ia menatap ruang tamu yang kosong, Kylie pun tersenyum sendiri!
Tidak peduli bagaimana perubahan kehidupan Kingston, ia masih tidak akan meletakkan sikapnya yang sombong di hadapan Kylie! Dari dulu seperti ini, meskipun ia begitu unggul, tetap saja tidak bisa masuk dalam matanya!
Kamar yang tertutupi oleh langit malam, dipenuhi dengan keheningan! Hanya saja seketika, aura bahagia di dalam kamar pun hilang karena suara deringan telepon yang panik! Seorang wanita dengan pasrah mengutuk, membuka lampu yang ada di kasur, sinar yang kekuningan menyinari kulitnya yang gelap, jari tangan yang kuus itu mengambil telepon yang ada disamping, menjawab dengan suara mendalam.
“Kepala Polisi Zhang...” Kingston melihat pohon yang melambai di sekeliling, lalu menarik nafas mendalam!
“Baik, aku sudah tahu!” Wanita itu menjawab dengan suara mendalam, lalu bangkit dari kasurnya. Melihat jam yang tergantung di dinding, wanita itu pun menjulurkan tangan memijat keningnya!
Kingston menutup telepon, lalu berjalan kembali ke dalam kamar, melihat Kylie menuangkan segelas wine penuh di konter bar, dengan sedikit canggung berkata, “Kylie, terima kasih!”
Kylie menghentikkan gerakan tangannya, lalu mengangkat kepala melihat bayangan tubuh Kingston yang terpantul di rak wine, dengan suara kecil berkata, “Bersiap-siap untuk pergi kah?”
“Iya!” Kingston memainkan handphone yang ada di tangannya, menjawab dengan suara mendalam! “Jika aku disini, berpengaruh terlalu besar pada kalian!” Kingston memberika handphone yang ada di tangannya kepada Kylie, lalu menerima gelas wine yang ada di tangan Kylie, seteguk meneguk wine tersebut hingga habis, baru lah dengan suara ringan menghela nafas, “Kylie, meskipun aku tidak tahu kamu dan Nikolas Guan, bersama-sama karena suatu hal , aku berharap kelak kehidupan mu jangan berhubungan dengan orang-orang yang ada di sekitar ku lagi!”
“Kingston, sekarang hari-hari mu tidak dilewati dengan baik bukan!” Kata Kylie dengan suara mendalam, tanpa izin langsung menuangkan wine hingga penuh, lalu meneguknya sedikit.
“Kylie……” Kingston sedikit tidak mengerti maksud dari perkataan Kylie, dia selalu merasa Kylie sedang membantunya. Tapi mendengar nada bicara yang mengelak pertanyaan sekarang ini, apakah dulunya Kingston telah salah paham!
“Aku hanya tidak berharap kamu melakukan perbuatan bodoh, demi aku!” Kingston mengambil gelas wine dari tangan Kylie, sejak kapan ia mulai meminum alkhohol! Lantas apakah Aldio yang memberikan pengaruh buruk padanya?
Novel Terkait
Mendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniDon't say goodbye
Dessy PutriDiamond Lover
LenaCinta Yang Terlarang
MinnieMi Amor
TakashiAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanInnocent Kid
FellaAkibat Pernikahan Dini
CintiaSatan's CEO Gentle Mask×
- Bab 1 Lelaki Yang Serupa Dengan Setan
- Bab 2 Ciuman Yang Buas Dan Keras
- Bab 3 Aroma Segar Pada Tubuhnya
- Bab 4 Wanita, Beraninya Kamu Menggigitku
- Bab 5 Menahan Tangannya Yang Tidak Bisa Diam
- Bab 6 Aromamu Ini Boleh Juga
- Bab 7 Miliknya Secara Pribadi
- Bab 8 Apakah Kamu Berharap Lelaki Akan Menyentuhmu?
- Bab 9 Menerima Amarah Yang Hebat
- Bab 10 Terluka Melindunginya
- Bab 11 Apakah Kamu Benar-benar Rela Menyuruhku Pergi?
- Bab 12 Ingin Mengawasiku?
- Bab 13 Hinaan Dan Cacian
- Bab 14 Tidak Terlupakan
- Bab 15 Lelaki Yang Lemah
- Bab 16 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 17 Sekarang, Puaskan Aku!
- Bab 18 Setan Lainnya
- Bab 19 Menutupi Luka Dalam Hati
- Bab 20 Menahan Rasa Sakit
- Bab 21 Tuan Putri yang Jelita
- Bab 22 Nikmatilah Baik-baik
- Bab 23 Ciuman yang Lembut
- Bab 24 Kamu Tidak Boleh Celaka!
- Bab 25 Aku Akan Menjagamu
- Bab 26 Menyembunyikan Rasa Sakit
- Bab 27 Love of Rose
- Bab 28 Membayar Harga Setimpal
- Bab 29 Amarah yang Meledak
- Bab 30 Suasana Hati yang Kacau
- Bab 31 Lembut Dan Perhatian
- Bab 32 Tatapan Kebencian
- Bab 33 Senyum Dingin
- Bab 34 Selamanya Berpura-pura
- Bab 35 Rasa Cemas
- Bab 36 Mainan Dan Barang
- Bab 37 Aku Membencinya, Selamanya
- Bab 38 Berikan Aku Penjelasan
- Bab 39 Hukuman Yang Disebut Pria Itu
- Bab 40 Pengkhianatan
- Bab 41 Wanita, Tidak Mengerti Menaatikah?
- Bab 42 Wanita Yang Keras Kepala
- Bab 43 Nasib Yang Menyedihkan
- Bab 44 Hati Tersayat
- Bab 45 Melunakkan Hatinya
- Bab 46 Hanya Pengganti
- Bab 47 Tangisan Tanpa Suara
- Bab 48 Kenangan Buruk
- Bab 49 Kakak Su, Terima Kasih
- Bab 50 Kematian, Apa Warnanya
- Bab 51 Wanita Lembut Yang Kuat
- Bab 52 Senyuman Menenangkan Pria
- Bab 53 Calon Ibu Yang Berani
- Bab 54 Sup Ayam Yang Dimasak Dengan Sepenuh Hati
- Bab 55 Senyuman Yang Tidak Berdaya
- Bab 56 Inti Dari Kehidupan
- Bab 57 Tatapan Hina Anni
- Bab 58 Apakah Sebenarnya Tujuannya Itu
- Bab 59 Bernafas Saja Terasa Sakit
- Bab 60 Kenapa Menangkapku?
- Bab 61 Terhanyut Dalam Pikirannya
- Bab 62 Hanya Bercanda
- Bab 63 Anggur Yang Pahit
- Bab 64 Tidak Meninggalkan Sedikitpun Jejak
- Bab 65 Kejadian Yang Mengejutkan
- Bab 66 Bayi yang Lemah
- Bab 67 Wanita Dijiwanya
- Bab 68 Melampiaskan Perasaan
- Bab 69 Tidak Dapat Menanggapi Cinta Itu
- Bab 70 Membuka Harga
- Bab 71 Hal yang Disembunyikan
- Bab 72 Orang Berbakat
- Bab 73 Gadis Dengan Wajah Imut
- Bab 74 Dua Sampah
- Bab 75 Jangan Takut, Ada Aku Di Sini
- Bab 76 Semakin Lihat Semakin Suka
- Bab 77 Tujuan Yang Asli
- Bab 78 Hanya Masalah Waktu
- Bab 79 Semoga Semuanya Adalah Kebetulan
- Bab 80 Berebut Kasih Sayang
- Bab 81 Menghilang Tanpa Alasan
- Bab 82 Pelukan Besar
- Bab 83 Ketidakhadiran Yang Lama
- Bab 84 Pelukan Lembut
- Bab 85 Terlambat Untuk Mengatakan Aku Mencintaimu
- Bab 86 Kebahagiaan
- Bab 87 Apa Yang Kamu Takutkan, Aku Melindungimu
- Bab 88 Dia Harus Pergi Mencarinya
- Bab 89 Perasaan Campur Aduk
- Bab 90 Suara Yang Akrab
- Bab 91 Pembicaraan Yang Adil
- Bab 92 Cinta Seperti Ini, Tidak Bisa Ditanggung
- Bab 93 Cinta Kita Masih Belum Berakir
- Bab 94 Dugaan
- Bab 95 Sebuah Racun
- Bab 96 Memenjarakannya Seumur Hidup
- Bab 97 Bayangan Yang Pergi Menjauh
- Bab 98 Suasana Yang Ramai
- Bab 99 Hidup Yang Kesepian
- Bab 100 Kebencian yang Sangat Dalam Kepadanya
- Bab 101 Mendominasi Hidupnya
- bab 102 Menggerakkan hatinya
- Bab 103 Kebahagiaan Yang Telah Lama Tidak Dirasakan
- Bab 104 Seperti Biasanya
- Bab 105 Senyuman Yang Tampan Dari Pria Itu
- Bab 106 Racun Yang Cukup Keras
- Bab 107 Berusaha Memperbaiki Semuanya
- Bab 108 Tenggelam Dalam Kelembutannya
- Bab 109 Sepenuh Hati Mengeluarkan
- Bab 110 Kekurangan Kasih Sayang Seorang Ayah
- Bab 111 Rencana Jasea, Pembunuhan
- Bab 112 Keterikatan Yang Tidak Bisa Dimusnahkan
- Bab 113 Kebahagiaan Yang Amat Besar
- Bab 114 Kebengisan Hati Manusia
- Bab 115 Penuh Dengan Harapan
- Bab 116 Berjanji Seumur Hidup.
- bab 117 Hati Yang Penuh Dengan Bekas Luka.
- Bab 118 Meskipun Merelakan Semuanya.
- Bab 119 Rasa Cemburu yang Tidak Beralasan.
- Bab 120 Lukanya, Di Bayar Selama Seumur Hidup!
- Bab 121 Nama Panggilan Yang Mudah
- Bab 122 Senyuman Bahagia
- Bab 123 Mendambakan Pujaan Hati
- Bab 124 Perasaan Yang Kacau
- Bab 125 Ancaman Keras
- Bab 126 Diam-Diam Berdoa
- Bab 127 Menusuk Kedalam Hatinya
- Bab 128 Memilih Hubungan
- Bab 129 Senyum Candaan
- Bab 130 Ayah Jahat
- Bab 131 Dulu, Tidak Pernah Ada
- Bab 132 Mimpi Yang Mendalam
- Bab 133 Sangat Kecewa
- Bab 134 Menunggu Akhir
- Bab 135 Kehilangan Tanpa Akhir
- Bab 136 Kencan Terbaik
- Bab 137 Berdoa Agar Keajaiban Terjadi
- Bab 138 Cincin Berlian Berbentuk Hati
- Bab 139 Kehormatan Yang Sangat Besar
- Bab 140 Gadis Itu
- Bab 141 Hati Yang Kosong
- Bab 142 Keterikatan Hati
- Bab 143 Tidak Tahu Berbuat Apa
- Bab 144 Melodi Yang Berkumandang Dihati
- Bab 145 Mimpi Buruk Yang Nyata
- Bab 146 Permainan, Baru Saja Dimulai
- Bab 147 Kelembutan Yang Tidak Dapat Dijelaskan
- Bab 148 Kehidupan, Sesuatu Yang Sangat Indah
- Bab 149 Hukum Karma
- Bab 150 Krisis
- Bab 151 Sebuah Hadiah Saja
- Bab 152 Menertawakan Aku Lagi
- Bab 153 Kalang-Kabut
- Bab 154 Pura-pura Berlagak Baik
- Bab 155 Ciuman Basah
- Bab 156 Aura Memikat
- Bab 157 Apakah Dia Jatuh Cinta Padanya?
- Bab 158 Kesaksian Cinta
- Bab 159 Kamu Satu-Satunya Milikku
- Bab 160 Umpan Yang Tidak Berarti
- Bab 161 Bermain Hilang Denganku?
- Bab 162 Dia Adalah Barang Di Sakunya
- Bab 163 Hubungan Darah Tidak Tergantikan
- Bab 164 Hati, Sekali Lagi Bergejolak
- Bab 165 Hukuman Baru
- Bab 166 Ayah Jahat, Hidup Bersamakah
- Bab 167 Menjaga Cinta
- Bab 168 Apa Itu Naksir? Apa Itu Harapan?
- Bab 169 Penantian Itu Adalah Cinta
- Bab 170 Memilih Kehidupan
- Bab 171 Semuanya Hanya Angin Berlalu
- Bab 172 Obsesi Yang Hancur
- Bab 173 Membalas Dengan Cinta Yang Lebih Banyak
- Bab 174 Ciuman
- Bab 175 Jangan Terlalu Naif
- Bab 176 Perhatian Dari Anak-anak
- Bab 177 Cinta Yang Penuh Manja
- Bab 178 Komunikasi Secara Mendalam
- Bab 179 Harga Yang Mahal
- Bab 180 Masalah Kakak Yang Menyedihkan Hati
- Bab 181 Melampaui Persahabatan, Bukan Cinta
- Bab 182 Kurva Anggun
- Bab 183 Penghiburan Yang Lembut
- Bab 184 Tergila-Gila Dengan Kecuekannya
- Bab 185 Tempat Teduh Yang Hangat
- Bab 186 Bagaimana Bisa Tega?
- Bab 187 Biarpun Sekujur Tubuh Penuh Luka, Juga Harus Bertahan
- Bab 188 Memprovokasi Keingintahuannya
- Bab 189 Kebahagiaan Yang Tidak Familiar
- Bab 190 Pura-pura Kuat
- Bab 191 Berterima Kasih
- Bab 192 Tulus, Arus Yang Bergejolak Secara Diam-Diam
- Bab 193 Pemikiran Yang Tidak Pasti
- Bab 194 Tidak Ada Masa Lalu, Hanya Ada Kebencian
- Bab 195 Kamu Selamanya Merupakan Wanitaku!
- Bab 196 Anggung-anggip Bagai Rumput Tengah Jalan
- Bab 197 Hati yang Membeku
- Bab 198 Rasa Nyeri yang Menusuk
- Bab 199 Hubungan Darah yang Tak Terputuskan
- Bab 200 Kebohongan Dengan Niat Baik
- Bab 201 Orang Yang Sangat Di Pertanyakan.
- Bab 202: Seorang Bocah Yang Lucu Dan Nakal
- Bab 203 Gadis Yang Jahil.
- Bab 204 Kebahagiaan, Ada Di Masa Depan Yang Tidak Jauh.
- Bab 205 Permain Anak-anak.
- Bab 206 Apakah Akan Menghasilkan Uang Dengan Berakting?
- Bab 207 Terimakasih Kamu Telah Menjaga Pacarku
- Bab 208 Memilih Seseorang Yang Tidak Kamu Cintai
- Bab 209 Menunggu Kebahagiaan
- Bab 210 Mimpi Yang Sia-Sia
- Bab 211 Membenci Pikiran Sendiri
- Bab 212 Apa Yang Sudah Aku Lakukan Padanya!
- Bab 213 Orang Yang Senantiasa Melindunginya
- Bab 214 Pertarungan Antara Dua Pria
- Bab 215 Mengkhawatirkan Masalah Orang Dewasa
- Bab 216 Ada Yang Dinamakan Dengan Tanggung Jawab
- Bab 217 Hening, Tidak Akur
- Bab 218 Derita, Dilema!
- Bab 219 Menarik Jarak
- Bab 220 Siapa Ayah dari Anak-Anak?
- Bab 221 Semua Kenanganku
- Bab 222 Harus Membawanya Pergi
- Bab 223 Jadilah Asisten Pribadiku
- Bab 224 Jatuh Kedalam Jurang
- Bab 225 Insiden
- Bab 226 Siapa Orang Yang Berhenti Di Hatinya?
- Bab 227 Suhu Tubuh Yang Familiar
- Bab 228 Tenggelam Dalam Pelukannya
- Bab 229 Maksudnya Tidak Biasa Adalah?
- Bab 230 Kami Percaya Paman
- Bab 231 Berusaha Keras Berjuang
- Bab 232 Apa Masih Ingin Kehilangan Dia?
- Bab 233 Paling Tidak Memiliki Jejaknya
- Bab 234 Satu Wajah Kelelahan
- Bab 235 Memenuhi Kekosongan Dalam Hati
- Bab 236 Untunglah, Semuanya Ada
- Bab 237 Benar-Benar Kejam!
- Bab 238 Genggamlah Harapan Itu
- Bab 239 Saling Mencintai, Mengapa Tidak Bisa Bersama
- Bab 240 Kemesraan Seperti Itu
- Bab 241 Bayangan yang Menghilang
- Bab 242 Tidak Bisa Memiliki Keduanya
- Bab 243 Menekan Jalan Pikirannya
- Bab 244 Itu Hanya Salah Paham Saja
- Bab 245 Apa Lagi yang Tersisa Darinya
- Bab 246 Ketakutan yang Merasuk Kembali
- Bab 247 Meningkatkan Kewaspadaan
- Bab 248 Posisi Itu Milik Mommy
- Bab 249 Kebahagiaan Dan Keengganan
- Bab 250 Sakitnya Sampai Lubuk Hati
- Bab 251 Tidak Punya Masa Depan Di Antara Kami
- Bab 252 Sebuah Tantangan Bagi Siapapun
- Bab 253 Kesakitan Yang Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 254 Terukir Di Dalam Hati
- Bab 255 Perasaan Memikat
- Bab 256 Rencana Manusia Tidak Sebaik Rencana Tuhan
- Bab 257 Tidak Akan Membiarkanmu Terluka
- Bab 258 Kembali Mengguncang Hatiku
- Bab 259 Bernilai Uang
- Bab 260 Kenyataan Yang Mengejutkan
- Bab 261 Merahasiakannya Dariku?
- Bab 262 Siap Menemaninya Setiap Saat
- Bab 263 Percikan Api Yang Menyilaukan
- Bab 264 Hubungan Yang Tidak Ada Perasaan Di Dalamnya.
- Bab 265 Suasana Hati Yang Buruk.
- Bab 266 Bagaimana Mungkin Baby Bukan Anaknya?
- Bab 267 Perasaan Yang Tidak Benar.
- Bab 268 Memperjuangkan Hak Asuh Anak.
- Bab 269 Wajah Iblis Yang Mempesona.
- Bab 270 Pertengkaran Kecil.
- Bab 271 Hubungan
- Bab 272 Batas Tantangannya
- Bab 273 Mengendalikan Perasaan Sendiri
- Bab 274 Tidak Tahu Berterima Kasih
- Bab 275 Dia, Sulit untuk Memilih
- Bab 276 Sengketa Tanpa Akhir
- Bab 277 Arah Hidup Yang Baru
- Bab 278 Merasakan Masamnya Hidup
- Bab 279 Diam Terisak
- Bab 280 Tidak Bisa Berhenti
- Bab 281 Wajah Yang Mirip
- Bab 282 Pasti Akan Kembali Dengan Selamat
- Bab 283 Waktu Yang Di Tentukan
- Bab 284 Tersakiti, Di sekitarnya
- Bab 285 Melewati Waktu Yang Indah
- Bab 286 Terjatuh Saat Ini
- Bab 287 Memiliki Kenyamanan
- Bab 288 Jalan Dimana Tidak Akan Bisa Kembali
- Bab 289 Mencari Benang
- Bab 290 Berubah Tanpa Disadari
- Bab 291 Pelaksanaan Rencana
- Bab 291 Pandangan Yang Meragukan
- Bab 293 Lebih Memilih Percaya
- Bab 294 Semuanya Sudah Digariskan
- Bab 295 Mengkhawatirkan Keadaannya
- Bab 296 Percaya, Atau Melepaskan?
- Bab 297 Alasan Melarikan Diri
- Bab 298 Dia, Adalah Wanita Tercantik
- Bab 299 Apa Arti Kakak Di Dalam Hatimu?
- Bab 300 Dia Adalah Orang Yang Selalu Aku Cintai
- Bab 301 Hidup Bahagia Dengannya
- Bab 302 Rasa Lain
- Bab 303 Kehidupan Sepele
- Bab 304 Pertahankan Anak Itu
- Bab 305 Hal Yang Pantas Disyukuri
- Bab 306 Menculik Sandera
- Bab 307 Debut Sensasional
- Bab 308 Waktu Kematian Ada Di Sini!
- Bab 309 Kegelapan
- Bab 310 Niat Yang Perlahan-lahan Terdorong Jauh
- Bab 311 Keserasian Antara Kita Berdua
- Bab 312 Krisis Terbesar
- Bab 313 Penuh Dengan Kecemasan Di Dalam Hatinya
- Bab 314 Tidak Bisa Diremehkan
- Bab 315 Memainkan Sebuah Permainan.
- Bab 316 Kakak, Aku Mempunyai Rencana.
- Bab 317 Pasangan Sempurna Yang Saling Mencintai.
- Bab 318 Apakah Dia Bisa Menanggungnya?
- Bab 319 Berpikir Demi Dirinya.
- Bab 320 Dapat Memikul Tanggung Jawab.
- Bab 321 Menghapuskan Keberadaannya
- Bab 322 Dipikirkan Dengan Baik
- Bab 323 Apa Yang Disebut Dengan
- Bab 324 Keputusan Akhir
- Bab 325 Tidak Ada Kesempatan Apapun Untuk Kembali
- Bab 326 Pernah Bekerja Keras Seperti Itu
- Bab 327 Karena Aku Mencintaimu
- Bab 328 Cinta, Terkubur Dihatiku
- Bab 329 Jebakan
- Bab 330 Kebencian Yang Dalam
- Bab 331 Penyesalan Di Dalam Hati
- Bab 332 Tentang Ingatan
- Bab 333 Membuat Dia Susah
- Bab 334 Merindukan Dia Hingga Bodoh
- Bab 335 Kebahagiaan Di Dalam Hati
- Bab 336 Senyuman Yang Dingin
- Bab 337 Mengenal Hatinya Sendiri
- Bab 338 Menjaga Senyuman Yang Berkilau
- Bab 339 Cinta Yang Murni
- Bab 340 Menarik Perhatiannya
- Bab 341 Ekspresi Gila
- Bab 342 Hawa Dingin Di Hati
- Bab 343 Menyeramkan Seperti Di Neraka
- Bab 344 Kasih Sayang Yang Mendalam
- Bab 345 Tatapan Bengong
- Bab 346 Memeluknya
- Bab 347 Kehidupan Yang Berbeda
- Bab 348 Kamu Adalah Pemeran Utama
- Bab 349 Merekam Film Baru
- Bab 350 Dibayar Dengan Baik
- Bab 351 Apakah Melepaskan, Juga Harapan Tinggi ?
- Bab 352 Berjuang Untuk Hidup
- Bab 353 Bisakah Aku Mengundangmu Untuk Menari?
- Bab 354 Hadiah Permintaan Maaf
- Bab 355 Anak Itu Tidak Bersalah!
- Bab 356 Hubungan Kerjasama
- Bab 357 Terjebak Dalam Bahaya
- Bab 358 Belaian Yang Lembut
- Bab 359 Jangan Melakukan Hal Bodoh
- Bab 360 Apakah Kamu Membenciku?
- Bab 361 Rasa Lelah Sepanjang Malam.
- Bab 362 Pandangan Mata Dingin Yang Terlihat Kesal.
- Bab 363 Tidak Dapat Di Percaya.
- Bab 364 Wajah Yang Pucat.
- Bab 365 Kamu Tidak Ada Jalan Untuk Mudur.
- Bab 366 Menganggap Pencuri Sebagai Seorang Ayah.
- Bab 367 Bibi Jahat
- Bab 368 Menakutkan.
- Bab 369 Suara Tawa Yang Tidak Asing.
- Bab 370 Penderitaan Yang Mendalam.
- Bab 371 Tidak Bisa Menyentuhnya
- Bab 372 Diperalat Oleh Mereka
- Bab 373 Tidak Menghormati Orang Yang Lebih Tua
- Bab 374 Anak Bodoh Yang Polos
- Bab 375 Ada Kesalapahaman
- Bab 376 Tetap Tinggal Di Sini Untuk Menemaniku
- Bab 377 Melewatkan Kebahagiaan
- Bab 378 Mentolerir Ahli Seperti Ini
- Bab 379 Apakah Kamu Ingin Pergi Beristirahat ?
- Bab 380 Sejarah Masa Lalu
- Bab 381 Kemampuan Beradu Peran
- Bab 382 Orang Rendahan Memang Tidak Masuk Akal
- Bab 383 Teguh Dengan Pilihan Sendiri
- Bab 384 Perasaan Tidak Nyaman Yang Sulit Dipahami!
- Bab 385 Keuntungan Dari Siapa?
- Bab 386 Bergabung
- Bab 387 Pesan Tidak Berdaya
- Bab 388 Biarkan Aku Tenang Sejenak
- Bab 389 Seperti Sehati
- Bab 390 Perhatikan Baik-Baik Lukamu
- Bab 391 Sama Seperti yang Dulu
- Bab 392 Banyak Pikiran
- Bab 292 Hanya Perlu Sedikit Waktu
- Bab 394 Peringatan
- Bab 395 Cemas, Lenyap
- Bab 396 Sudah Menggila
- Bab 397 Nada Berat dan Ucapan yang Tenang
- Bab 398 Hanya Candaan Belaka
- Bab 399 Harapan Sudah Sirna?
- Bab 400 Tangisan, Menghibur
- Bab 401 Semuanya Sudah Tenang
- Bab 402 Menenangkan Hati
- Bab 403 Bekerja Keras Untiuk Memadamkan Api
- Bab 404 Tidak Sebanding Dengan Usahamu
- Bab 405 Rencanaku
- Bab 406 Tersenyum Dan Penuh Semangat
- Bab 407 Ketidakberdayaan Dan Simpati
- Bab 408 Hubungan Tanpa Jalan Keluar
- Bab 409 Memberi Kompensasi
- Bab 410 Setelah Pergi Barulah Bisa Menghargai
- Bab 411 Benar-benar Di Luar Dugaan
- Bab 412 Bisa Mempunyai Banyak Pilihan
- Bab 413 Sudah Sangat Sadar
- Bab 414 Lembut, Yakin
- Bab 415 Percaya Pada Teman
- Bab 416 Dari Awal Tidak Bersalah
- Bab 417 Jangan Membuat Wanita Marah
- Bab 418 Air Mata Di Sudut Mata
- Bab 419 Mengingat Kembali Kenangan Yang Indah
- Bab 420 Yang Tidak Dapat Melihat Kebahagian, Adalah Aku
- Bab 421 Rahasia Di Antara Mereka
- Bab 422 Jangan Berpura-pura Menjadi Orang Baik!
- Bab 423 Foto-foto tersebut
- Bab 424 Hati, Hampa
- Bab 425 Dua Baris Air Mata
- Bab 426 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 427 Sebuah Kekuatan
- Bab 428 Pasti Merupakan Mimpi!
- Bab 429 Wajah Yang Jelas
- Bab 430 Semuanya, Melenyap untuk Seutuhnya
- Bab 431 Hutang Di Masa Lalu.
- Bab 432 Diam-diam Saling Berpandangan.
- Bab 433 Sikap Santai.
- Bab 434 Cara Terbaik.
- Bab 435 Tidak Tega Melihanya Jatuh Semakin Dalam.
- Bab 436 Karena, Ada Kehidupannya.
- Bab 437 Amarah Yang Bergelora.
- Bab 438 Wajah Serius.
- Bab 439 Menghancurkan Diri Sendiri
- Bab 440 Mencapai Kesepakatan.
- Bab 441 Dia Sendirian Seumur Hidup
- Bab 442 Panik Dalam Sekejap
- Bab 443 Dia Pasti Menyukainya
- Bab 444 Aku Percaya Dia!
- Bab 445 Nasib Di Masa Depan.
- Bab 446 Jaringan Rahasia.
- Bab 447 Kecurigaannya Satu Demi Satu.
- Bab 448 Pandangan Matanya, Menusuk Hatinya.
- Bab 449 Wanita Yang Tidak Berperasaan
- Bab 450 Hatinya Terkoyakkan.
- Bab 451 Mengejek Diri Sendiri
- Bab 452 Kabar Terluka
- Bab 453 Tidak Ada Keluhan
- Bab 454 Bayangan Pelan-Pelan Menghilang
- Bab 455 Berhati-Hati
- Bab 456 Sedikit Penantian
- Bab 457 Penuh Percaya Diri
- Bab 458 Kasih Sayang Yang Hangat
- Bab 459 Terselubung
- Bab 460 Tatapan Yang Ragu-Ragu
- Bab 461 Suasana Yang Kaku
- Bab 462 Ekspresi Wajah Tidak Berdaya
- Bab 463 Hangat, Setia
- Bab 464 Terpesona, Nakal
- Bab 465 Berkata Tidak Usah Bertemu Maka Tidak Usah Bertemu?
- Bab 466 Berbinar-binar
- Bab 467 Rencana Dalam Hati
- Bab 468 Target Perlindungan Yang Penting
- Bab 469 Mengganti Rencana Dalam Detik Terakhir
- Bab 471 Sangat Puas
- Bab 470 Cahaya Diambil Alih, Olehnya
- Bab 472 Semoga Kalian Bahagia
- Bab 473 Pikiran Yang Melonjak
- Bab 474 Niat Dia
- Bab 475 Bagaimana Peduli Terhadapnya
- Bab 476 Tidak Takut Dan Tidak Terkendali
- Bab 477 Kini Sudah Tidak Seperti Dulu
- Bab 478 Berusaha Keras Membuatnya Menjadi Kenyataan
- Bab 479 Memahami Kesedihannya
- Bab 480 Sebenarnya Cinta Atau Tidak?
- Bab 481 Memberi Contoh Yang Sangat Bagus
- Bab 482 Cara Yang Pas
- Bab 483 Mencicipi Aromanya
- Bab 484 Tak Bisa Berkata-Kata
- Bab 485 Wanita Gampangan
- Bab 486 Dirinya Sendiri Yang Terbawa Perasaan?
- Bab 487 Alasan Menolak.
- Bab 488 Sangat Mengalah.
- Bab 489 Nasib Sebagai Catur.
- Bab 490 Masuk Kedalam Pelukkannya.
- Bab 491 Anak Kecil Yang Mengganggu
- Bab 492 Pembicaraan Yang Canggung
- Bab 493 Pertunangan Yang Sederhana
- Bab 494 Terampil
- Bab 495 Sangat Intim
- Bab 496 Menyebarkan Ketenangan
- Bab 497 Semua Penuh Dengannya
- Bab 498 Penuh Perhatian
- Bab 499 Berbincang Dengan Baik
- Bab 500 Dengan Pelan Dia Memperingati
- Bab 501 Membuat Aku, Hidup Dengan Tidak Tenang
- Bab 502 Berikan Kesempatan Untukku
- Bab 503 Sasaran
- Bab 504 Perlombaan Bocah
- Bab 505 Penjaga Rahasia
- Bab 506 Kesakitan Yang Begitu Mendalam
- Bab 507 Saling Menjaga
- Bab 508 Dengan Tenang Menyerahkan Dirinya Padanya
- Bab 509 Tidak Ada Artinya Hidup Tanpamu
- Bab 510 Terbang Bersamamu
- Bab 511 Mengerti Niat Mereka
- Bab 512 Ayah Yang Aneh
- Bab 513 Senyuman Yang Begitu Menawan
- Bab 514 Ayah Sedang Melamar?
- Bab 515 Jangan Pergi!
- Bab 516 Malu
- Bab 517 Pernikahan Yang Lebih Baik
- Bab 518 Kita Jangan Berpisah Lagi!
- Bab 519 Memegang Kebahagiaan Sendiri
- Bab 520 Ayah, Sangat Buruk
- Bab 521 Melihat Kebahagiaan
- Bab 522 Kami Setuju!
- Bab 523 Cinta Seperti Mimpi
- Bab 524 Perjalanan Bulan Madu Untuk Dua Orang
- Bab 525 Akhir Yang Bahagia