Satan's CEO Gentle Mask - Bab 399 Harapan Sudah Sirna?

"Tuan Guan, aku ingin bertemu beberapa orang, tapi karena sekarang kami tidak diperbolehkan keluar dari sini sembarangan, bisakah Anda yang membantuku mencari orang-orang terebut?" pinta Kylie. "Aku ada beberapa hal yang membutuhlan bantuan dari mereka!"

"Sebenarnya, ada hal yang ingin kami sampaikan juga kepadamu. Semoga kau tidak akan terkejut mendengarnya." Nikolas berbalik berkata pada Kylie. "Aku baru saja menerima kabar bahwa salah satu bawahanku telah melihat Kingston, mereka sedang mengejarnya sekarang. Tidak tahu bagaimana akhirnya sekarang. Kami akan menerima kabar lain sekitar sore nanti."

"Kalian sekarang ingin pergi menangkap Kingston. Apakah ini yang ingin kau katakan padaku?" tanya Kylie berusaha menahan perasaannya. Namun alhasil, matanya masih tetap memerah.

"Iya benar. Jadi, aku ingin memberitahumu untuk tidak berpikiran untuk membantu Kingston lagi. Karena kalian pasti tidak akan pernah bisa bertemu dengannya lagi! Jadi jagalah diri kalian sendiri, tak perlu memikirkannya lagi, OK?" ujar Nikolas sabar sambil menghela nafasnya. Nikolas agak tidak tega melihat wajah polos anak-anak itu.

"Jacob, bawa Chelsea kembali ke kamar kalian. Ada hal yang harus mama bicarakan dengan paman Guan." Kylie tidak ingin anaknya mendengarkan pertengkarannya dengan Nikolas. Dia tahu bahwa anaknya sangat menunggu-nunggu kembalinya Kingston. Tetapi sepertinya itu sudah berakhir!

"Tuan Guan, apakah maksud Anda adalah Kingston akan segera meninggalkan dunia ini? Tega sekali kau berkata seperti itu di depan anak kecil, padahal kau tahu bagaimana perasaan mereka pada Kingston!" ujar Kylie menutupi wajahnya. Dia sungguh kejam! Padahal dia baru saja sadar diri, lalu dia tega memberitahunya bahwa semua harapannya telah sirna?

"Kylie," Nikolas mengulurkan tangannya menopang Kylie yang gemetar menutupi wajahnya lalu menarik nafas dalam-dalam dan menjelaskan, "Kau sendiri tahu, cepat atau lambat hal ini akan terjadi."

"Tidak! Hal ini tidak seharusnya terjadi sekarang ini! Kenapa kalian semua harus sekeji ini? Apa untungnya kalian jika Kingston harus mati?" Kylie mengusap air matanya. Ia tidak percaya ia baru tersadar, bahwa tidak lama lagi Kingston akan benar-benar lenyap dari kehidupannya. Ini pasti tidak nyata!

"Kami sudah melakukan rencana kami sebaik mungkin, dia tidak mungkin bisa keluar dari sana dengan selamat. Lupakan saja dia, sudah lama berlalu. Kau juga sudah seharusnya menjalani hidupmu sendiri, bukannya malah membuang-buang hidupmu demi Kingston Ou! Lupakan saja semua beban ini, pikirkan baik-baik, OK?" Nikolas berusaha menghiburnya. Sepertinya Kylie memang tidak kuat melihat semua ini terjadi.

"Kau tidak tahu apa-apa, kau..." Kylie menyibakkan tangannya. Apakah benar Kingston akan meninggalkan dunia ini begitu saja? Dia tidak bisa percaya! Dulu ia selalu menyakiti dirinya, tetapi ia berhasil bertahan hingga sekarang! Tetapi kenapa sekarang ini, di saat ia baru menyadari isi hatinya sesungguhnya, Kingston malah harus pergi? Pergi ke tempat yang tidak mungkin bisa kembali lagi!

"Aku akan menelpon Charles untuk pergi menyelamatkannya!" seru Kylie berusaha melepaskan diri dari Nikolas. Dia akan menelepon Charles untuk menyelamat Kingston. Dia pasti bersedia membantu!

"Kau kira kau akan bisa menghubungi Charles?" melihat Kylie yang begitu menggebu-gebu Nikolas hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Saat kau tidak sadar, kau menyebut-nyebut nama Kingston. Kalau bisa kutebak, hubungan kalian sepertinya sangat dalam! Saat dia datang melihat kedua anak itu, aku akan langsung menangkapnya! Kau pikir Charles akan bisa menolongnya?" Nikolas melihat wajah terkejut Kylie, matanya dibakar api amarah, di wajahnya terdapat bekas air mata yang mengering.

"Dasar kau brengsek! Yang kalian lakukan adalah pembunuhan! Binatang berdarah dingin! Dia adalah manusia, bukan hewan! Bagaimana bisa kau tega melakukan hal yang keji ini!" Kylie tak kuasa memukuli dada Nikolas. Orang-orang yang akan membunuh Kingston ini tidak akan dia maafkan! Tidak akan! "Aku tidak akan melepaskan kalian begitu saja!"

Kylie masih memukuli dada Nikolas, hatinya bak gelas yang pecah berkeping-keping. Ia merasa sangat tak berdaya. Padahal dirinya tahu Kingston akan menghadapi sebuah masalah yang berbahaya. Tetapi ia hanya bisa berdiam menunggu kabar di sini. Ini membuatnya membenci dirinya sendiri! Mengapa ia tidak bisa membantunya?

"Cepat atau lambat dia akan mati, ini bukanlah hal yang bisa kau cegah!" bisik Nikolas di telinga Kylie. Ia mengulurkan tangannya lagi untuk menopang Kylie yang melemas, "Di saat seperti ini mungkin bersama dengan anak-anakmu akan memberimu sedikit harapan." ujar Nikolas lalu mengangkat Kylie dalam gendongannya, melihat matanya yang menerawang ke kejauhan Nikolas hanya bisa menghela nafasnya pasrah. "Lama kelamaan kau juga akan mulai melupakannya, waktu dan teman bisa mengobati sakit hatimu."

Nikolas membaringkan Kylie di kasur, melihar kedua anaknya berusaha tegar saat melihatnya masuk ke kamar.

"Jaga ibu kalian baik-baik. Kalau ada sesuatu panggil paman dan tante, OK?" tanya Nikolas merendahkan suaranya. Mata Jacob dan Chelsea dipenuhi rasa penasaran.

"Tapi, paman, ada hal yang ingin kami tanyakan. Apa yang tadi paman bicarakan dengan mama? Sampai-sampai mama menjadi seperti ini..." tanya Chelsea. Jarak mereka tadi agak jauh, ia tidak mendengarkan apa-apa.

"Hanya masalah kecil! Tentang bagaimana mengurus kalian dengan baik! Tidak perlu khawatir, sebentar lagi juga akan membaik!" balas Nikolas lembut. Ia melirik ke arah Kylie yang berbaring tak berdaya di kasur, lalu beranjak pergi.

"Mama?" panggil Jacob mencoba mendorong pelan lengan Kylie. Tetapi Kylie sama sekali tidak bereaksi. Baru saja Jacob akan menyerah, Kylie tiba-tiba duduk menatap Jacob dan Chelsea, sebelum akhirnya mengangkat telunjuknya ke bibir, mengisyaratkan mereka untuk tidak berbicara. Kylie bernjak dari kasur dan berdiri tegak.

"Apakah kalian ada kabar apapun tentang paman Charles?" tanya Kylie mengecilkan suaranya. Melihat anak-anaknya saling bertukar pandang, ia pun berkata lagi, "Guru kalian sedang ditangkap orang. Apakah kalian ingin menolongnya?"

"Tidak mungkin. Kami melihat sendiri paman Guan pergi mengantar guru, mana mungkin bisa terjadi masalah seperti itu! Kami sangat yakin! Jadi kami tidak percaya dengan apa yang barusan mama katakan, tidak mungkin pak guru ditangkap oleh paman Guan." balas Chelsea menjelaskan. Tidak mungkin mereka salah lihat!

"Ini semua hanyalah ucapan paman Guan. Kalian masih kecil, tidak perlu memikirkan masalah seperti ini. Kalian berdua pasti sudah menyusuri seluruh isi rumah ini 'kan!" selidik Kylie. Sekarang ia hanya ingin tahu dimana Charles berada. Tidak peduli apa rencana Nikolas, tidak semestia ia memberitakan hal seperti ini padanya saat kondisinya sedang tidak baik. Ia pasti sungguh-sungguh!

"Di balik gunung ada sebuah kamar yang paman bilang tidak boleh kami hampiri. Selain itu tempat lain sudah pernah kita lihat!" Jacob menaikkan pundaknya. Tetapi ia setuju dengan ucapan Chelsea. Mereka melihat dengan mata kepala sendiri bahwa pak guru telah diantar pergi, mana mungkin ia masih di sini?

"Kalau begitu mama akan ke sana dulu, apakah kalian tahu bagaimana jalannya?" tanya Kylie lagi. Anak-anaknya tidak boleh terlibat dalam masalah ini! Dia tidak akan membolehkan mereka untuk ikut. Ia harus tahu apakah di tempat itu ada seseorang!

"Baik, mama. Kalau mama memang yakin sekali, kami masih ada berita lain yang ingin kami beritahukan! Contohnya, kamar ini sebenarnya ada kamar rahasianya. Tapi sampai sekarang ini kami belum menemukannya." ucap Jacob menaikkan pundaknya lagi. Mereka sudah berusaha semampu mungkin untuk mencari kamar itu!

"Oh benarkah itu, Chelsea?" tanya Kylie menatap Jacob dan Chelsea bergantian.

"Benar begitu. Beberapa hari ini aku dan kakak terus mencari tempat untuk keluar. Kami hanya menemukan beberapa jalan buntu saja, tidak menemukan apa-apa." ujar Chelse menghela nafasnya. Melihat raut wajah Kylie, mereka tahu bahwa ia ingin mereka berdua keluar mengalihkan perhatian para pembantu dan bodyguard darinya.

"Menurutku kalau kakak ikut dengan mama ke sana akan lebih aman, bagaimana?" Chelsea tidak akan membiarkan mamanya sendirian dalam bahaya.

"Baiklah!" Jacob menoleh ke arah Chelsea di belakangnya, melihatnya berjalan keluar kamar dengan raut wajah campur aduk.

"Paman, tante, apakah kalian melihat di mana kakakku? Aku tadi berbalik badan sebentar tapi kakakku langsung menghilang. Bisakah kalian membantuku mencarinya?" seru Chelsea. Sesaat setelah itu tiga orang bodyguard dan dua orang pembantu langsung datang. Bahkan Nikolas Guan sendiri juga langsung menghampirinya untuk menanyakan apa yang terjadi.

"Aku juga tidak tahu , paman. Aku juga mau tahu apa yang barusan terjadi, kenapa sampa sekarang kakakku masih tidak kelihatan? Aku juga ingin tahu kakak ada di mana. Mama baru saja tertidur, lalu tiba-tiba ada kejadian ini, harus bagaimana?" rengek Chelsea mulai menangis. "Kakak pergi ke mana? Kenapa tidak memberitahuku?"

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu