Satan's CEO Gentle Mask - Bab 62 Hanya Bercanda
Dia sudah kembali ke Britania Raya selama hampir setahun, dalam waktu satu tahun ini, walaupun dia tidak mengatakannya, namun tindakannya dalam menemukan Kylie Man itu terus berlanjut.
Dia awalnya mengira masih akan ada sedikit harapan, namun sepertinya kini sudah menjadi harapan yang terlalu tinggi. Tidak peduli dimanapun, dia tetap saja tidak bisa menemukan sedikitpun jejak mengenai dirinya.
Harapannya berubah menjadi terlalu tidak masuk akal, yang akhirnya kini berubah menjadi rasa kecewa. Sepertinya, Tuhan merasa dia tidak seharusnya bahagia, jadi Iapun menarik kembali gadis yang pernah mendampinginya. Tidak peduli apakah itu Diana, ataupun Kylie Man, selama dia sepenuhnya menyukai gadis tersebut, mereka semua pasti akan menghilang dari kehidupannya, hal ini membuatnya merasa sulit untuk terus bertahan.
Pintu kamarnya itu diketuk tiga kali, Kingston Ou yang sedang terhanyut dalam kenangannya itu sengaja terus berdiam diri. Dia tidak perlu menebak untuk mengetahui siapa orang tersebut.
Ternyata benar, setelah sepuluh detik berlalu, kembali terdengar lagi ketukan pintu, yang kemudian diikuti oleh sebuah bayangan tinggi yang mendorong pintu kamarnya.
“Pagi, Charlie,”Kingston Ou yang sedang berdiri di depan jendela itu berpaling melihat ke arah pengurus rumah yang menjaganya sepanjang pertumbuhannya. Dengan arah cahaya yang berlawanan, sisi wajah lelaki itu terlihat sangat kesepian dan dingin. Charlie merasa sedikit bersedih, apakah gadis yang bernama Diana itu benar-benar meninggalkan jejak yang mendalam terhadap Tuan Muda?
“Pagi, Tuan Muda, Nona dan Paman sudah bersiap-siap sarapan di lantai bawah, apakah kamu ingin makan disini atau makan di lantai bawah bersama dengan mereka?”
Dia menggelengkan kepalanya, lalu berpaling dan menghabiskan tetesan terakhir dalam gelas anggurnya itu, cairan yang terasa sedikit pahit itu perlahan mengaliri tenggorokannya, rasa pedas mulai muncul dari ujung lidahnya, hanya dengan demikianlah dia dapat memastikan bahwa dia ini adalah orang yang maih hidup.
“Aku tidak akan makan lagi, Charlie, tolong pesankan tiket pesawat untukku. Aku ingin pergi ke Perancis, lalu bawa serta wanita yang sebelumnya kubawa kembali itu.”
“Baik, Tuan Muda.”
Perintahnya yang singkat itu tidak bisa membuat siapapun dapat menebak apa yang sebenarnya hendak ia lakukan. Namun Charlie juga merupakan pengurus rumah yang dilatih secara profesional, dia hanya akan melaksanakan perintah dari majikannya tanpa mempertanyakannya ataupun melanggarnya.
Dia merasa sedikit sakit hati melihat bayangan yang berdiri di depan jendela itu, kapan Tuan Muda akan beranjak keluar dari lukanya yang menyakitkan itu?
Dia pun langsung teringat kembali akan gadis kecil dan kurus yang Tuan Muda bawa pulang itu, wajah yang dewasa dan jantan membuatnya mengerutkan alisnya. Sejak kapan selera Tuan Muda berubah menjadi sejelek ini, tidak peduli apakah Nona Nora Leng ataupun gadis kecil yang ia bawa pulang itu hampir mirip, ada yang kurang tepat. Mereka ini masih terlalu jauh jika ingin menjadi pemimpin wanita dalam Keluarga Ou, sepertinya dia harus melaporkan hal ini kepada Tuan Besar dan Nyonya sejenak.
“Kylie Man, dimanakah kamu sebenarnya?”Gumaman datar itu melayang ke udara seiring dengan sepoian angin, namun tidak tahu apakah akan sampai di telinganya atau tidak.
Orang yang merindukan, merindukan dengan sangat mendalam, orang yang dirindukan kini sedang berada dalam keadaan sangat gugup.
Walaupun jendela ditutup oleh selapis tirai yang tebal, namun Kylie Man tetap saja dapat melihat perbedaannya dari celahnya, dia lagi-lagi sudah menetap satu hari lebih lama disini.
Ruangan itu membatasi pergerakannya, tidak tahu suda berapa kali ia melihat secara keseluruhan, namun akhirnya dia tetap saja harus mengakui bahwa ia hanya bisa melarikan diri jika ia bisa mematahkan rantai pada tangannya ini. Namun dia juga tahu bahwa hal ini sudah tidak lagi memungkinkan, jangan bicarakan rantai besinya, sekalipun ia kini bisa melarikan diri, dia juga tidak tahu apakah akan ada orang yang mengejarnya kembali atau tidak.
Kakak Su pasti sudah sangat mengkhawtirkannya, bukan? Anni pasti akan sangat marah, sedangkan Charles yang pasti akan menderita menerimanya. Namun, pihak yang paling ia rindukan tetap saja adalah sepasang bayi itu.
Sikap Jacob lebih mirip dengan sikap lelaki tersebut, dia tidak pernah tersenyum dengan mudah, juga tidak sering menangis, tetapi membuatnya sangat mencintainya. Chelsea itu lebih mirip dengan dirinya, selama ada masalah yang kurang nyaman muncul dalam hati, dia pasti akan langsung menangis, penampilannya yang terlihat sangat kasihan itu hanya bisa membuat orang menyerah dalam sekejap.
Sambil berbaring di tempat tidur, ia pun terdiam memikirkan kembali kedua bayi itu, namun dia tidak menyadari bahwa ada sepasang tangan besar yang sedang membukakan pintu kamarnya.
Victor Su memperhatikan wanita cantik yang sedang tertidur di atas tempat tidur secara saksama, tatapannya terlihat memancarkan tatapan haus. Hal yang berbeda dengan William Su adalah, dia selalu menyukai gadis yang mungil, hak warisnya bahkan ditarik hanya karena dia pernah bertindak terhadap seorang gadis kecil yang belum bertumbuh dewasa, pada hari itu, dia dipukuli habis-habisan oleh Tuan Besar Su, yang bahkan masih ia ingat untuk jangka waktu yang lama.
Sambil menggosokkan kedua tangannya, dia sudah ingin mencoba gadis yang satu ini sejak awal. Namun kakak tertua terus menghalanginya, dia berkata bahwa ia khawatir Evan Su akan menghabiskan mereka tanpa mempedulikan apapun caranya. Kakak tertua itu pengecut, pada saat itu, jika bukan karena dirinya yang memaksa ibu dari Evan, maka saat ini juga tidak akan muncul Evan Su yang merepotkan ini.
Saat membuka mata, Kylie Man baru menyadari wajah yang terus memperhatikannya itu muncul dalam ruang lingkup pandangannya. Setelah membuka lebar matanya, tubuhnya pun langsung bersikap berwaspada, ia menatap dingin lelaki yang berada di depan hadapanya itu, dia sudah tahu jelas seberapa kotor tatapan lawannya itu.
“Kuperingatkan kepadamu untuk jangan sembarangan bertindak, jika tidak, aku akan menghancurkan segalanya dan tidak membiarkan kalian mendapatkannya!”
Ancaman Kylie Man ini hanya membuatnya tersenyum aneh. Ia terlihat hanya mengerutkan bibirnya hal yang paling ia senangi adalah penampilan wanita yang sedang memberontak, terlebih lagi, Kylie Man kini sedang dikunci pada tiang tempat tidur, hal ini menambahkan rasa ketertarikannya.
“Hehe, wanita cantik, aku datang untuk bermain denganmu, kamu pasti merasa sangat kesepian sendiri. Tenang saja, kebahagiaan yang kamu dapatkan pada Evan itu tidak akan jauh berbeda dengan kebahagiaan yang aku dapatkan dari dirimu. Jika bukan kakak tertua yang mengatakan bahwa kamu ini masih ada kegunaannya, aku sudah benar-benar ingin sekali membawamu pulang ke vilaku.”
Dia hanya merasa lelaki yang berada di depan hadapannya ini membuatnya merasa jiijik hingga ingin berteriak. Namun dia hanya menggigit erat bibirnya dan tidak mengeluarkan sedikitpun suara. Pada saat sedang melawan Kingston Ou, ia mempelajari sesuatu, tidak peduli apakah ia akan berteriak ataupun memarahinya, hal itu hanya akan memperlihatkan kelemahan serta rasa takutnya.
Dia awalnya mengira gadis kecil yang berada di atas tempat tidur itu setidaknya akan memarahinya, Victor Su yang sduah bersiap-siap untuk mendengar ocehannya itu pun merasa sedikit kecewa. Wanita yang berada di tempat tidur itu hanya menatapnya dingin, tatapan dinginnya itu bahkan membuatnya merasa sedikit gugup.
“Hai, bukankah hanya seorang gadis kecil, apakah dirimu ini takut padanya? Saat sudah menekannya di tempat tidur dan menikmatinya, apakah kamu khawatir gadis ini tidak akan berteriak?”
Setelah bergumam secara diam-diam, wajahnya pun menampilkan senyuman, tubuhnya yang tinggi besar itu langsung melangkah ke arah gadis yang tidak bisa bergerak mundur itu langsung berteriak tajam hingga menusuk telinganya.
“Ah——Brengsek yang mengesalkan, aku pasti akan membunuhmu!”
Setelah menatap dingin pria yang terlihat agresif karena merasa kesal, Kylie Man pun tiba-tiba merasakan sebuah perasaan ingin membalasnya, memang sudah seharusnya!
Kylie Man yang terengah-egnah langsung membentur lelaki yang berada di depannya itu dengan rantai besi yang berada di tangannya. Hidung lelaki itu langsung berdarah, sepasang matanya kemudian menatap dingin ke arah Kylie Man yang berwaspada di atas tempat tidur.
“Baik, wanita brengsek, aku pasti akan membuatmu menangis hari ini, sialan!”
Lelaki yang sudah menyingkirkan penampilannya yang munafik itu kini mengeluarkan kehausannya yang buas, Victor Su yang merasa malu hingga kesal ini lupa bahwa wanita yang berada di depan hadapannya ini adalah token untuk mendapatkan warisan Keluarga Su, dia kini hanya ingin menekan wanita yang lemah ini dan melampiaskan keinginannya yang buas ini.
Kylie Man yang terus melangkah mundur ini kemudian menyadari bahwa dirinya ini benar-benar bukanlah lawan yang sepadan dengan lelaki ini. Ia menggertakkan gigi putihnya, menggigit bibirnya yang mmeucat, lalu berusaha menggunakan usaha terakhirnya untuk melindungi dirinya.
Lelaki itu mencengkram kaki Kylie Man yang putih cerah dengan gila-gilaan, tidak peduli bagaimanapun Kylie Man memberontak, sepasang tangan itu masih saja menggegngam erat sepasang kaki Kylie Man. Kaki keclnya yang panjang itu terasa sangat lembus, lelaki yang dipenuhi oleh pikiran kehausannya itu bahkan mengelus sepasang kakinya yang lembut itu tanpa rasa malu.
“Lepaskan aku! Dasar orang jahat! Brengsek! Bajingan! Lepaskan aku!”
Kylie Man yang dielus oleh lelaki itu tentu saja merasa malu dan kesal, dia pun langsung berteriak keras. Tidak peduli bagaimanapun ia mencoba untuk berpura-pura tenang, Kylie Man yang ketakutan ini tetap saja berteriak saat aroma jijik dari lelaki itu menghampirinya.
“Hehe, wanita cantik, terima saja nasibmu, aku sangat menyukai wanita ganas sepertimu. Aku akan melepas pakaianmu, lihat saja apakah kamu masih akan terus berpura-pura atau tidak!”
Ucapan kurang ajar yang disertai senyuman dari lelaki itu mmebuat hati Kylie Man dipenuhi rasa kesal. Dia pun memberontak sambil memperingatkan lelaki itu. Air mata malu mulai memenuhi matanya, lelaki yang berada di hadapannya ini perlahan bersatu dengan keuda lelaki kejam pada malam itu, mengapa permasalahan seperti ini selalu saja terjadi pada dirinya?”
“Adik kedua, apa yang sedang kamu lakukan!”
Saat sebuah suara yang penuh dengan rasa kesal terdengar, lelaki yang sedang menahan sepasang kaki Kylie Man yang putih cerah itu langsung berhenti. Tatapan liarnya itu hanya bisa memudar dengan perasaan tidak rela. Kylie Man yang bersusah-payah untuk bertahan itupun menatap benci lelaki yang berada di depan hadapannya, penampilannya yang kasihan itu ditambah dengan selintas sikap dingin.
“Ka...... Kakak besar...... Aku hanya ingin bercanda dengan Nona Man.”
Walaupun ia berdiri di salah satu sisi sambil tersenyum, namun hatinya dipenuhi rasa kesal. Dia hanyalah seorang gadis kecil, kenapa rupanya jika ia mempermainkan dirinya, namun ia tentu saja hanya berani bergumam dalam hati. Sebelum ia mendapatkan harta Keluarga Su, maka dia juga tidak bisa berpaling dan melawan kakak tertua.
“Kamu...... Nona Man, benar-benar mohon maaf, adik keduaku ini sudah bertindak kurang ajar terhadap dirimu, aku berharap kamu dapat memaafkan dirinya.”
Setelah menginvestigasi selama sehari, William Su merasa sedikit terkejut dan menyadari bawha putranya itu ternyata diam-diam menggunakan kkeuatan bawah tanah Keluarga Su, bahkan disertai dengan keyakinan Tuan Besar. Apakah Tuan Besar juga sudah mengetahui permasalahan ini? Keringat dingin mulai bercucuran, dia tidak pernah menyangka bahwa Evan Su itu ternyata bisa mencintai Kylie Man.
“Tuan Su, aku berharap kamu tahu akan satu hal, walaupun aku sedang berada di tanganmu, namun nyawaku sendiri berada dalam genggamanku, jika kamu lagi-lagi tidak bisa mengendalikan adikmu, aku menjamin bahwa kalian hanya akan mendapatkan mayatku, ketika saatnya tiba, aku ingin melihat cara apalagi yang akan kalian gunakan untuk berbisnis dengan Evan Su!”
Setelah berusaha untuk menenangkan pernafasannya, tatapannya yang terkejut dan takut itu kini menatap kesal lelaki yang berada di depan hadapannya. Air mata yang hendak mngalir karena rasa sedihnya itu sudah Kylie Man tahan kembali. Dia tidak bisa menampilkan kelemahannya di depan hadapan semua orang ini.
“Tentu saja tidak, tentu saja tidak, kamu adalah tamuku, bagaimana mungkin aku membiarkan situasi seperti ini terulang kembali, silahkan istriahat terlebih dahulu, Nona Man, aku menjamin tidak akan ada orang yang bisa mengganggumu lagi kedepannya.”
Setelah tersenyum palsu, rasa kesal yang muncul dalam hati William Su itu tidak terlampiaskan. Dia hanya melirik dingin adik kedua yang berada di sisinya itu, lalu memarahinya dalam hati. Manusia mengesalkan, mengapa kamu tidak bisa menahannya sejenak, Kylie Man saat ini adalah kekasih kesayangan Evan Su, jika ada masalah yang benar-benar muncul, dia sulit menjamin tindakan apa yang akan dilakukan oleh lelaki itu.
Novel Terkait
Air Mata Cinta
Bella CiaoInventing A Millionaire
EdisonMore Than Words
HannyMy Tough Bodyguard
Crystal SongDewa Perang Greget
Budi MaSatan's CEO Gentle Mask×
- Bab 1 Lelaki Yang Serupa Dengan Setan
- Bab 2 Ciuman Yang Buas Dan Keras
- Bab 3 Aroma Segar Pada Tubuhnya
- Bab 4 Wanita, Beraninya Kamu Menggigitku
- Bab 5 Menahan Tangannya Yang Tidak Bisa Diam
- Bab 6 Aromamu Ini Boleh Juga
- Bab 7 Miliknya Secara Pribadi
- Bab 8 Apakah Kamu Berharap Lelaki Akan Menyentuhmu?
- Bab 9 Menerima Amarah Yang Hebat
- Bab 10 Terluka Melindunginya
- Bab 11 Apakah Kamu Benar-benar Rela Menyuruhku Pergi?
- Bab 12 Ingin Mengawasiku?
- Bab 13 Hinaan Dan Cacian
- Bab 14 Tidak Terlupakan
- Bab 15 Lelaki Yang Lemah
- Bab 16 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 17 Sekarang, Puaskan Aku!
- Bab 18 Setan Lainnya
- Bab 19 Menutupi Luka Dalam Hati
- Bab 20 Menahan Rasa Sakit
- Bab 21 Tuan Putri yang Jelita
- Bab 22 Nikmatilah Baik-baik
- Bab 23 Ciuman yang Lembut
- Bab 24 Kamu Tidak Boleh Celaka!
- Bab 25 Aku Akan Menjagamu
- Bab 26 Menyembunyikan Rasa Sakit
- Bab 27 Love of Rose
- Bab 28 Membayar Harga Setimpal
- Bab 29 Amarah yang Meledak
- Bab 30 Suasana Hati yang Kacau
- Bab 31 Lembut Dan Perhatian
- Bab 32 Tatapan Kebencian
- Bab 33 Senyum Dingin
- Bab 34 Selamanya Berpura-pura
- Bab 35 Rasa Cemas
- Bab 36 Mainan Dan Barang
- Bab 37 Aku Membencinya, Selamanya
- Bab 38 Berikan Aku Penjelasan
- Bab 39 Hukuman Yang Disebut Pria Itu
- Bab 40 Pengkhianatan
- Bab 41 Wanita, Tidak Mengerti Menaatikah?
- Bab 42 Wanita Yang Keras Kepala
- Bab 43 Nasib Yang Menyedihkan
- Bab 44 Hati Tersayat
- Bab 45 Melunakkan Hatinya
- Bab 46 Hanya Pengganti
- Bab 47 Tangisan Tanpa Suara
- Bab 48 Kenangan Buruk
- Bab 49 Kakak Su, Terima Kasih
- Bab 50 Kematian, Apa Warnanya
- Bab 51 Wanita Lembut Yang Kuat
- Bab 52 Senyuman Menenangkan Pria
- Bab 53 Calon Ibu Yang Berani
- Bab 54 Sup Ayam Yang Dimasak Dengan Sepenuh Hati
- Bab 55 Senyuman Yang Tidak Berdaya
- Bab 56 Inti Dari Kehidupan
- Bab 57 Tatapan Hina Anni
- Bab 58 Apakah Sebenarnya Tujuannya Itu
- Bab 59 Bernafas Saja Terasa Sakit
- Bab 60 Kenapa Menangkapku?
- Bab 61 Terhanyut Dalam Pikirannya
- Bab 62 Hanya Bercanda
- Bab 63 Anggur Yang Pahit
- Bab 64 Tidak Meninggalkan Sedikitpun Jejak
- Bab 65 Kejadian Yang Mengejutkan
- Bab 66 Bayi yang Lemah
- Bab 67 Wanita Dijiwanya
- Bab 68 Melampiaskan Perasaan
- Bab 69 Tidak Dapat Menanggapi Cinta Itu
- Bab 70 Membuka Harga
- Bab 71 Hal yang Disembunyikan
- Bab 72 Orang Berbakat
- Bab 73 Gadis Dengan Wajah Imut
- Bab 74 Dua Sampah
- Bab 75 Jangan Takut, Ada Aku Di Sini
- Bab 76 Semakin Lihat Semakin Suka
- Bab 77 Tujuan Yang Asli
- Bab 78 Hanya Masalah Waktu
- Bab 79 Semoga Semuanya Adalah Kebetulan
- Bab 80 Berebut Kasih Sayang
- Bab 81 Menghilang Tanpa Alasan
- Bab 82 Pelukan Besar
- Bab 83 Ketidakhadiran Yang Lama
- Bab 84 Pelukan Lembut
- Bab 85 Terlambat Untuk Mengatakan Aku Mencintaimu
- Bab 86 Kebahagiaan
- Bab 87 Apa Yang Kamu Takutkan, Aku Melindungimu
- Bab 88 Dia Harus Pergi Mencarinya
- Bab 89 Perasaan Campur Aduk
- Bab 90 Suara Yang Akrab
- Bab 91 Pembicaraan Yang Adil
- Bab 92 Cinta Seperti Ini, Tidak Bisa Ditanggung
- Bab 93 Cinta Kita Masih Belum Berakir
- Bab 94 Dugaan
- Bab 95 Sebuah Racun
- Bab 96 Memenjarakannya Seumur Hidup
- Bab 97 Bayangan Yang Pergi Menjauh
- Bab 98 Suasana Yang Ramai
- Bab 99 Hidup Yang Kesepian
- Bab 100 Kebencian yang Sangat Dalam Kepadanya
- Bab 101 Mendominasi Hidupnya
- bab 102 Menggerakkan hatinya
- Bab 103 Kebahagiaan Yang Telah Lama Tidak Dirasakan
- Bab 104 Seperti Biasanya
- Bab 105 Senyuman Yang Tampan Dari Pria Itu
- Bab 106 Racun Yang Cukup Keras
- Bab 107 Berusaha Memperbaiki Semuanya
- Bab 108 Tenggelam Dalam Kelembutannya
- Bab 109 Sepenuh Hati Mengeluarkan
- Bab 110 Kekurangan Kasih Sayang Seorang Ayah
- Bab 111 Rencana Jasea, Pembunuhan
- Bab 112 Keterikatan Yang Tidak Bisa Dimusnahkan
- Bab 113 Kebahagiaan Yang Amat Besar
- Bab 114 Kebengisan Hati Manusia
- Bab 115 Penuh Dengan Harapan
- Bab 116 Berjanji Seumur Hidup.
- bab 117 Hati Yang Penuh Dengan Bekas Luka.
- Bab 118 Meskipun Merelakan Semuanya.
- Bab 119 Rasa Cemburu yang Tidak Beralasan.
- Bab 120 Lukanya, Di Bayar Selama Seumur Hidup!
- Bab 121 Nama Panggilan Yang Mudah
- Bab 122 Senyuman Bahagia
- Bab 123 Mendambakan Pujaan Hati
- Bab 124 Perasaan Yang Kacau
- Bab 125 Ancaman Keras
- Bab 126 Diam-Diam Berdoa
- Bab 127 Menusuk Kedalam Hatinya
- Bab 128 Memilih Hubungan
- Bab 129 Senyum Candaan
- Bab 130 Ayah Jahat
- Bab 131 Dulu, Tidak Pernah Ada
- Bab 132 Mimpi Yang Mendalam
- Bab 133 Sangat Kecewa
- Bab 134 Menunggu Akhir
- Bab 135 Kehilangan Tanpa Akhir
- Bab 136 Kencan Terbaik
- Bab 137 Berdoa Agar Keajaiban Terjadi
- Bab 138 Cincin Berlian Berbentuk Hati
- Bab 139 Kehormatan Yang Sangat Besar
- Bab 140 Gadis Itu
- Bab 141 Hati Yang Kosong
- Bab 142 Keterikatan Hati
- Bab 143 Tidak Tahu Berbuat Apa
- Bab 144 Melodi Yang Berkumandang Dihati
- Bab 145 Mimpi Buruk Yang Nyata
- Bab 146 Permainan, Baru Saja Dimulai
- Bab 147 Kelembutan Yang Tidak Dapat Dijelaskan
- Bab 148 Kehidupan, Sesuatu Yang Sangat Indah
- Bab 149 Hukum Karma
- Bab 150 Krisis
- Bab 151 Sebuah Hadiah Saja
- Bab 152 Menertawakan Aku Lagi
- Bab 153 Kalang-Kabut
- Bab 154 Pura-pura Berlagak Baik
- Bab 155 Ciuman Basah
- Bab 156 Aura Memikat
- Bab 157 Apakah Dia Jatuh Cinta Padanya?
- Bab 158 Kesaksian Cinta
- Bab 159 Kamu Satu-Satunya Milikku
- Bab 160 Umpan Yang Tidak Berarti
- Bab 161 Bermain Hilang Denganku?
- Bab 162 Dia Adalah Barang Di Sakunya
- Bab 163 Hubungan Darah Tidak Tergantikan
- Bab 164 Hati, Sekali Lagi Bergejolak
- Bab 165 Hukuman Baru
- Bab 166 Ayah Jahat, Hidup Bersamakah
- Bab 167 Menjaga Cinta
- Bab 168 Apa Itu Naksir? Apa Itu Harapan?
- Bab 169 Penantian Itu Adalah Cinta
- Bab 170 Memilih Kehidupan
- Bab 171 Semuanya Hanya Angin Berlalu
- Bab 172 Obsesi Yang Hancur
- Bab 173 Membalas Dengan Cinta Yang Lebih Banyak
- Bab 174 Ciuman
- Bab 175 Jangan Terlalu Naif
- Bab 176 Perhatian Dari Anak-anak
- Bab 177 Cinta Yang Penuh Manja
- Bab 178 Komunikasi Secara Mendalam
- Bab 179 Harga Yang Mahal
- Bab 180 Masalah Kakak Yang Menyedihkan Hati
- Bab 181 Melampaui Persahabatan, Bukan Cinta
- Bab 182 Kurva Anggun
- Bab 183 Penghiburan Yang Lembut
- Bab 184 Tergila-Gila Dengan Kecuekannya
- Bab 185 Tempat Teduh Yang Hangat
- Bab 186 Bagaimana Bisa Tega?
- Bab 187 Biarpun Sekujur Tubuh Penuh Luka, Juga Harus Bertahan
- Bab 188 Memprovokasi Keingintahuannya
- Bab 189 Kebahagiaan Yang Tidak Familiar
- Bab 190 Pura-pura Kuat
- Bab 191 Berterima Kasih
- Bab 192 Tulus, Arus Yang Bergejolak Secara Diam-Diam
- Bab 193 Pemikiran Yang Tidak Pasti
- Bab 194 Tidak Ada Masa Lalu, Hanya Ada Kebencian
- Bab 195 Kamu Selamanya Merupakan Wanitaku!
- Bab 196 Anggung-anggip Bagai Rumput Tengah Jalan
- Bab 197 Hati yang Membeku
- Bab 198 Rasa Nyeri yang Menusuk
- Bab 199 Hubungan Darah yang Tak Terputuskan
- Bab 200 Kebohongan Dengan Niat Baik
- Bab 201 Orang Yang Sangat Di Pertanyakan.
- Bab 202: Seorang Bocah Yang Lucu Dan Nakal
- Bab 203 Gadis Yang Jahil.
- Bab 204 Kebahagiaan, Ada Di Masa Depan Yang Tidak Jauh.
- Bab 205 Permain Anak-anak.
- Bab 206 Apakah Akan Menghasilkan Uang Dengan Berakting?
- Bab 207 Terimakasih Kamu Telah Menjaga Pacarku
- Bab 208 Memilih Seseorang Yang Tidak Kamu Cintai
- Bab 209 Menunggu Kebahagiaan
- Bab 210 Mimpi Yang Sia-Sia
- Bab 211 Membenci Pikiran Sendiri
- Bab 212 Apa Yang Sudah Aku Lakukan Padanya!
- Bab 213 Orang Yang Senantiasa Melindunginya
- Bab 214 Pertarungan Antara Dua Pria
- Bab 215 Mengkhawatirkan Masalah Orang Dewasa
- Bab 216 Ada Yang Dinamakan Dengan Tanggung Jawab
- Bab 217 Hening, Tidak Akur
- Bab 218 Derita, Dilema!
- Bab 219 Menarik Jarak
- Bab 220 Siapa Ayah dari Anak-Anak?
- Bab 221 Semua Kenanganku
- Bab 222 Harus Membawanya Pergi
- Bab 223 Jadilah Asisten Pribadiku
- Bab 224 Jatuh Kedalam Jurang
- Bab 225 Insiden
- Bab 226 Siapa Orang Yang Berhenti Di Hatinya?
- Bab 227 Suhu Tubuh Yang Familiar
- Bab 228 Tenggelam Dalam Pelukannya
- Bab 229 Maksudnya Tidak Biasa Adalah?
- Bab 230 Kami Percaya Paman
- Bab 231 Berusaha Keras Berjuang
- Bab 232 Apa Masih Ingin Kehilangan Dia?
- Bab 233 Paling Tidak Memiliki Jejaknya
- Bab 234 Satu Wajah Kelelahan
- Bab 235 Memenuhi Kekosongan Dalam Hati
- Bab 236 Untunglah, Semuanya Ada
- Bab 237 Benar-Benar Kejam!
- Bab 238 Genggamlah Harapan Itu
- Bab 239 Saling Mencintai, Mengapa Tidak Bisa Bersama
- Bab 240 Kemesraan Seperti Itu
- Bab 241 Bayangan yang Menghilang
- Bab 242 Tidak Bisa Memiliki Keduanya
- Bab 243 Menekan Jalan Pikirannya
- Bab 244 Itu Hanya Salah Paham Saja
- Bab 245 Apa Lagi yang Tersisa Darinya
- Bab 246 Ketakutan yang Merasuk Kembali
- Bab 247 Meningkatkan Kewaspadaan
- Bab 248 Posisi Itu Milik Mommy
- Bab 249 Kebahagiaan Dan Keengganan
- Bab 250 Sakitnya Sampai Lubuk Hati
- Bab 251 Tidak Punya Masa Depan Di Antara Kami
- Bab 252 Sebuah Tantangan Bagi Siapapun
- Bab 253 Kesakitan Yang Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 254 Terukir Di Dalam Hati
- Bab 255 Perasaan Memikat
- Bab 256 Rencana Manusia Tidak Sebaik Rencana Tuhan
- Bab 257 Tidak Akan Membiarkanmu Terluka
- Bab 258 Kembali Mengguncang Hatiku
- Bab 259 Bernilai Uang
- Bab 260 Kenyataan Yang Mengejutkan
- Bab 261 Merahasiakannya Dariku?
- Bab 262 Siap Menemaninya Setiap Saat
- Bab 263 Percikan Api Yang Menyilaukan
- Bab 264 Hubungan Yang Tidak Ada Perasaan Di Dalamnya.
- Bab 265 Suasana Hati Yang Buruk.
- Bab 266 Bagaimana Mungkin Baby Bukan Anaknya?
- Bab 267 Perasaan Yang Tidak Benar.
- Bab 268 Memperjuangkan Hak Asuh Anak.
- Bab 269 Wajah Iblis Yang Mempesona.
- Bab 270 Pertengkaran Kecil.
- Bab 271 Hubungan
- Bab 272 Batas Tantangannya
- Bab 273 Mengendalikan Perasaan Sendiri
- Bab 274 Tidak Tahu Berterima Kasih
- Bab 275 Dia, Sulit untuk Memilih
- Bab 276 Sengketa Tanpa Akhir
- Bab 277 Arah Hidup Yang Baru
- Bab 278 Merasakan Masamnya Hidup
- Bab 279 Diam Terisak
- Bab 280 Tidak Bisa Berhenti
- Bab 281 Wajah Yang Mirip
- Bab 282 Pasti Akan Kembali Dengan Selamat
- Bab 283 Waktu Yang Di Tentukan
- Bab 284 Tersakiti, Di sekitarnya
- Bab 285 Melewati Waktu Yang Indah
- Bab 286 Terjatuh Saat Ini
- Bab 287 Memiliki Kenyamanan
- Bab 288 Jalan Dimana Tidak Akan Bisa Kembali
- Bab 289 Mencari Benang
- Bab 290 Berubah Tanpa Disadari
- Bab 291 Pelaksanaan Rencana
- Bab 291 Pandangan Yang Meragukan
- Bab 293 Lebih Memilih Percaya
- Bab 294 Semuanya Sudah Digariskan
- Bab 295 Mengkhawatirkan Keadaannya
- Bab 296 Percaya, Atau Melepaskan?
- Bab 297 Alasan Melarikan Diri
- Bab 298 Dia, Adalah Wanita Tercantik
- Bab 299 Apa Arti Kakak Di Dalam Hatimu?
- Bab 300 Dia Adalah Orang Yang Selalu Aku Cintai
- Bab 301 Hidup Bahagia Dengannya
- Bab 302 Rasa Lain
- Bab 303 Kehidupan Sepele
- Bab 304 Pertahankan Anak Itu
- Bab 305 Hal Yang Pantas Disyukuri
- Bab 306 Menculik Sandera
- Bab 307 Debut Sensasional
- Bab 308 Waktu Kematian Ada Di Sini!
- Bab 309 Kegelapan
- Bab 310 Niat Yang Perlahan-lahan Terdorong Jauh
- Bab 311 Keserasian Antara Kita Berdua
- Bab 312 Krisis Terbesar
- Bab 313 Penuh Dengan Kecemasan Di Dalam Hatinya
- Bab 314 Tidak Bisa Diremehkan
- Bab 315 Memainkan Sebuah Permainan.
- Bab 316 Kakak, Aku Mempunyai Rencana.
- Bab 317 Pasangan Sempurna Yang Saling Mencintai.
- Bab 318 Apakah Dia Bisa Menanggungnya?
- Bab 319 Berpikir Demi Dirinya.
- Bab 320 Dapat Memikul Tanggung Jawab.
- Bab 321 Menghapuskan Keberadaannya
- Bab 322 Dipikirkan Dengan Baik
- Bab 323 Apa Yang Disebut Dengan
- Bab 324 Keputusan Akhir
- Bab 325 Tidak Ada Kesempatan Apapun Untuk Kembali
- Bab 326 Pernah Bekerja Keras Seperti Itu
- Bab 327 Karena Aku Mencintaimu
- Bab 328 Cinta, Terkubur Dihatiku
- Bab 329 Jebakan
- Bab 330 Kebencian Yang Dalam
- Bab 331 Penyesalan Di Dalam Hati
- Bab 332 Tentang Ingatan
- Bab 333 Membuat Dia Susah
- Bab 334 Merindukan Dia Hingga Bodoh
- Bab 335 Kebahagiaan Di Dalam Hati
- Bab 336 Senyuman Yang Dingin
- Bab 337 Mengenal Hatinya Sendiri
- Bab 338 Menjaga Senyuman Yang Berkilau
- Bab 339 Cinta Yang Murni
- Bab 340 Menarik Perhatiannya
- Bab 341 Ekspresi Gila
- Bab 342 Hawa Dingin Di Hati
- Bab 343 Menyeramkan Seperti Di Neraka
- Bab 344 Kasih Sayang Yang Mendalam
- Bab 345 Tatapan Bengong
- Bab 346 Memeluknya
- Bab 347 Kehidupan Yang Berbeda
- Bab 348 Kamu Adalah Pemeran Utama
- Bab 349 Merekam Film Baru
- Bab 350 Dibayar Dengan Baik
- Bab 351 Apakah Melepaskan, Juga Harapan Tinggi ?
- Bab 352 Berjuang Untuk Hidup
- Bab 353 Bisakah Aku Mengundangmu Untuk Menari?
- Bab 354 Hadiah Permintaan Maaf
- Bab 355 Anak Itu Tidak Bersalah!
- Bab 356 Hubungan Kerjasama
- Bab 357 Terjebak Dalam Bahaya
- Bab 358 Belaian Yang Lembut
- Bab 359 Jangan Melakukan Hal Bodoh
- Bab 360 Apakah Kamu Membenciku?
- Bab 361 Rasa Lelah Sepanjang Malam.
- Bab 362 Pandangan Mata Dingin Yang Terlihat Kesal.
- Bab 363 Tidak Dapat Di Percaya.
- Bab 364 Wajah Yang Pucat.
- Bab 365 Kamu Tidak Ada Jalan Untuk Mudur.
- Bab 366 Menganggap Pencuri Sebagai Seorang Ayah.
- Bab 367 Bibi Jahat
- Bab 368 Menakutkan.
- Bab 369 Suara Tawa Yang Tidak Asing.
- Bab 370 Penderitaan Yang Mendalam.
- Bab 371 Tidak Bisa Menyentuhnya
- Bab 372 Diperalat Oleh Mereka
- Bab 373 Tidak Menghormati Orang Yang Lebih Tua
- Bab 374 Anak Bodoh Yang Polos
- Bab 375 Ada Kesalapahaman
- Bab 376 Tetap Tinggal Di Sini Untuk Menemaniku
- Bab 377 Melewatkan Kebahagiaan
- Bab 378 Mentolerir Ahli Seperti Ini
- Bab 379 Apakah Kamu Ingin Pergi Beristirahat ?
- Bab 380 Sejarah Masa Lalu
- Bab 381 Kemampuan Beradu Peran
- Bab 382 Orang Rendahan Memang Tidak Masuk Akal
- Bab 383 Teguh Dengan Pilihan Sendiri
- Bab 384 Perasaan Tidak Nyaman Yang Sulit Dipahami!
- Bab 385 Keuntungan Dari Siapa?
- Bab 386 Bergabung
- Bab 387 Pesan Tidak Berdaya
- Bab 388 Biarkan Aku Tenang Sejenak
- Bab 389 Seperti Sehati
- Bab 390 Perhatikan Baik-Baik Lukamu
- Bab 391 Sama Seperti yang Dulu
- Bab 392 Banyak Pikiran
- Bab 292 Hanya Perlu Sedikit Waktu
- Bab 394 Peringatan
- Bab 395 Cemas, Lenyap
- Bab 396 Sudah Menggila
- Bab 397 Nada Berat dan Ucapan yang Tenang
- Bab 398 Hanya Candaan Belaka
- Bab 399 Harapan Sudah Sirna?
- Bab 400 Tangisan, Menghibur
- Bab 401 Semuanya Sudah Tenang
- Bab 402 Menenangkan Hati
- Bab 403 Bekerja Keras Untiuk Memadamkan Api
- Bab 404 Tidak Sebanding Dengan Usahamu
- Bab 405 Rencanaku
- Bab 406 Tersenyum Dan Penuh Semangat
- Bab 407 Ketidakberdayaan Dan Simpati
- Bab 408 Hubungan Tanpa Jalan Keluar
- Bab 409 Memberi Kompensasi
- Bab 410 Setelah Pergi Barulah Bisa Menghargai
- Bab 411 Benar-benar Di Luar Dugaan
- Bab 412 Bisa Mempunyai Banyak Pilihan
- Bab 413 Sudah Sangat Sadar
- Bab 414 Lembut, Yakin
- Bab 415 Percaya Pada Teman
- Bab 416 Dari Awal Tidak Bersalah
- Bab 417 Jangan Membuat Wanita Marah
- Bab 418 Air Mata Di Sudut Mata
- Bab 419 Mengingat Kembali Kenangan Yang Indah
- Bab 420 Yang Tidak Dapat Melihat Kebahagian, Adalah Aku
- Bab 421 Rahasia Di Antara Mereka
- Bab 422 Jangan Berpura-pura Menjadi Orang Baik!
- Bab 423 Foto-foto tersebut
- Bab 424 Hati, Hampa
- Bab 425 Dua Baris Air Mata
- Bab 426 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 427 Sebuah Kekuatan
- Bab 428 Pasti Merupakan Mimpi!
- Bab 429 Wajah Yang Jelas
- Bab 430 Semuanya, Melenyap untuk Seutuhnya
- Bab 431 Hutang Di Masa Lalu.
- Bab 432 Diam-diam Saling Berpandangan.
- Bab 433 Sikap Santai.
- Bab 434 Cara Terbaik.
- Bab 435 Tidak Tega Melihanya Jatuh Semakin Dalam.
- Bab 436 Karena, Ada Kehidupannya.
- Bab 437 Amarah Yang Bergelora.
- Bab 438 Wajah Serius.
- Bab 439 Menghancurkan Diri Sendiri
- Bab 440 Mencapai Kesepakatan.
- Bab 441 Dia Sendirian Seumur Hidup
- Bab 442 Panik Dalam Sekejap
- Bab 443 Dia Pasti Menyukainya
- Bab 444 Aku Percaya Dia!
- Bab 445 Nasib Di Masa Depan.
- Bab 446 Jaringan Rahasia.
- Bab 447 Kecurigaannya Satu Demi Satu.
- Bab 448 Pandangan Matanya, Menusuk Hatinya.
- Bab 449 Wanita Yang Tidak Berperasaan
- Bab 450 Hatinya Terkoyakkan.
- Bab 451 Mengejek Diri Sendiri
- Bab 452 Kabar Terluka
- Bab 453 Tidak Ada Keluhan
- Bab 454 Bayangan Pelan-Pelan Menghilang
- Bab 455 Berhati-Hati
- Bab 456 Sedikit Penantian
- Bab 457 Penuh Percaya Diri
- Bab 458 Kasih Sayang Yang Hangat
- Bab 459 Terselubung
- Bab 460 Tatapan Yang Ragu-Ragu
- Bab 461 Suasana Yang Kaku
- Bab 462 Ekspresi Wajah Tidak Berdaya
- Bab 463 Hangat, Setia
- Bab 464 Terpesona, Nakal
- Bab 465 Berkata Tidak Usah Bertemu Maka Tidak Usah Bertemu?
- Bab 466 Berbinar-binar
- Bab 467 Rencana Dalam Hati
- Bab 468 Target Perlindungan Yang Penting
- Bab 469 Mengganti Rencana Dalam Detik Terakhir
- Bab 471 Sangat Puas
- Bab 470 Cahaya Diambil Alih, Olehnya
- Bab 472 Semoga Kalian Bahagia
- Bab 473 Pikiran Yang Melonjak
- Bab 474 Niat Dia
- Bab 475 Bagaimana Peduli Terhadapnya
- Bab 476 Tidak Takut Dan Tidak Terkendali
- Bab 477 Kini Sudah Tidak Seperti Dulu
- Bab 478 Berusaha Keras Membuatnya Menjadi Kenyataan
- Bab 479 Memahami Kesedihannya
- Bab 480 Sebenarnya Cinta Atau Tidak?
- Bab 481 Memberi Contoh Yang Sangat Bagus
- Bab 482 Cara Yang Pas
- Bab 483 Mencicipi Aromanya
- Bab 484 Tak Bisa Berkata-Kata
- Bab 485 Wanita Gampangan
- Bab 486 Dirinya Sendiri Yang Terbawa Perasaan?
- Bab 487 Alasan Menolak.
- Bab 488 Sangat Mengalah.
- Bab 489 Nasib Sebagai Catur.
- Bab 490 Masuk Kedalam Pelukkannya.
- Bab 491 Anak Kecil Yang Mengganggu
- Bab 492 Pembicaraan Yang Canggung
- Bab 493 Pertunangan Yang Sederhana
- Bab 494 Terampil
- Bab 495 Sangat Intim
- Bab 496 Menyebarkan Ketenangan
- Bab 497 Semua Penuh Dengannya
- Bab 498 Penuh Perhatian
- Bab 499 Berbincang Dengan Baik
- Bab 500 Dengan Pelan Dia Memperingati
- Bab 501 Membuat Aku, Hidup Dengan Tidak Tenang
- Bab 502 Berikan Kesempatan Untukku
- Bab 503 Sasaran
- Bab 504 Perlombaan Bocah
- Bab 505 Penjaga Rahasia
- Bab 506 Kesakitan Yang Begitu Mendalam
- Bab 507 Saling Menjaga
- Bab 508 Dengan Tenang Menyerahkan Dirinya Padanya
- Bab 509 Tidak Ada Artinya Hidup Tanpamu
- Bab 510 Terbang Bersamamu
- Bab 511 Mengerti Niat Mereka
- Bab 512 Ayah Yang Aneh
- Bab 513 Senyuman Yang Begitu Menawan
- Bab 514 Ayah Sedang Melamar?
- Bab 515 Jangan Pergi!
- Bab 516 Malu
- Bab 517 Pernikahan Yang Lebih Baik
- Bab 518 Kita Jangan Berpisah Lagi!
- Bab 519 Memegang Kebahagiaan Sendiri
- Bab 520 Ayah, Sangat Buruk
- Bab 521 Melihat Kebahagiaan
- Bab 522 Kami Setuju!
- Bab 523 Cinta Seperti Mimpi
- Bab 524 Perjalanan Bulan Madu Untuk Dua Orang
- Bab 525 Akhir Yang Bahagia