Satan's CEO Gentle Mask - Bab 87 Apa Yang Kamu Takutkan, Aku Melindungimu

Irrena Feng membawa Evan Su ke lantai atas, lalu menutup pintu dengan punggungnya.

Dia mengaitkan kedua tangan ke leher Evan Su untuk menciumnya.

Evan Su tersenyum menciumnya dan Irrena Feng menghisap lidahnya, setelah beberapa saat Irrena Feng baru melepaskannya, Evan Su mengangkat kepala mencium kening Irrena Feng, "Aku tidak tahu apa sudah puas."

"Aku belum puas, aku masih ingin..."

Irrena Feng langsung membuka kancing baju Evan Su.

“Irrena, kamu terlalu berani.” Evan Su berbisik di telinganya, tidak menyangka Irrena begitu berani di rumahnya sendiri, gadis ini selalu membuat beberapa kejutan luar biasa.

“Hehe aku merindukanmu!” Irrena Feng tidak berhenti melepaskan baju Evan Su, melihat tubuh kokohnya.

“Irrena jangan buat masalah!” Evan Su masih sedikit khawatir, bagaimanapun dia adalah tamu di rumah Irrena.

“Tidak masalah, mereka tidak akan masuk.” Irrena Feng berkata sambil mengelus tubuh Evan Su.

Evan Su kewalahan dengan inisiatifnya, tetapi instingnya membuatnya tidak bisa membebaskan diri, akhirnya ia menghela nafas, menuruti perasaannya dan memeluk erat Irrena Feng.

“Evan, aku sangat menyukaimu!” Irrena Feng berkata dengan gelisah.

“Aku juga!” Evan Su segera merespons.

Keduanya saling berciuman.

Evan Su pria yang kaku, dia tidak pernah sembarangan dalam berhubungan, hari ini adalah inisiatif Irrena Feng...

"Irrena, kamu pertama kali?"

“Yah, tidak apa.” Emosi keras kepala Irrena Feng membuatnya diam.

"Irrena, ada begitu banyak orang di luar, jangan sampai ketahuan." Katanya gugup.

"Aku tidak peduli... tidak masalah..."

Evan Su menggelengkan kepala tidak berdaya.

Setelah lama berpelukan, Evan Su melihat wajah Irrena Feng tidak bisa tidak mencium wajahnya lagi.

"Irrena, Evan, turun makan malam."

Sandra Huo mengetuk pintu beberapa kali.

“Iya ibu turun duluan, kami segera turun.” Irrena Feng berkata kepada ibunya dengan panik sambil merapikan diri di depan cermin, lalu menarik Evan Su turun ke lantai bawah.

Evan Su tersenyum melihat sikapnya, kepribadian yang ramah, tidak terlihat seperti seorang gadis yang konservatif. Evan Su tidak menduga dia masih perawan, meskipun dirinya tidak mempedulikan itu, sikapnya hari ini seperti seorang gadis liar, tidak menyangka ia memberi kejutan besar untuknya.

Gadis ini sebenarnya cukup menghargai diri sendiri, Evan Su tanpa sadar tersenyum.

"Kenapa kamu tersenyum."

Irrena Hou kebetulan menoleh melihatnya tersenyum, menduga ada sesuatu yang salah dengan senyumannya.

"Bukan apa-apa, cepat pergi makan."

Evan Su seusai bicara, menarik dan menggenggam tangan Irrena lebih keras.

“Cepat jalan, semua orang menunggu.” Evan Su melihat ke depan, hatinya tersenyum bahagia.

Hari ini sebelum datang kemari, ia merasa mereka sedikit terburu-buru untuk menikah, tapi sekarang ia ingin memberi tahu kakek untuk segera menetapkan hari pernikahan, semakin cepat semakin baik, ia ingin secepatnya menikahi wanita yang membuat dirinya cemas dan bahagia.

Keduanya bergandengan tangan berjalan ke ruang makan, Daniel Feng dan Habert Su saling tersenyum.

Irrena Huo juga tersenyum puas melihat mereka berdua menempel bagai lem.

“Ayo duduk makan.” Irrena Huo menyapa mereka berdua.

“Wow, banyak makanan lezat!”

Irrena Feng duduk dan berkata dengan gembira, Evan Su tersenyum melihat wajahnya yang polos dan cantik, ia juga langsung duduk di sebelahnya.

Habert Su melirik Evan Su, tetapi Evan Su hanya memandang Irrena Feng.

"Um...uhukk..." Habert Su terbatuk dua kali sambil menutupi mulutnya, Evan Su baru bereaksi.

"Kakek apa merasa tidak nyaman? Mau minum segelas air?" Evan Su bertanya dengan panik.

“Bukan apa-apa, Evan, kamu harus menghormati paman Feng dengan segelas wine?” Habert Su berpikir dalam hati, bocah ini sekarang hanya memandang istrinya, tidak memikirkan bagaimana mungkin ada seorang istri tanpa seorang ayah, jadi ia mengingatkan cucunya ini.

"Ya, ya..." Evan Su segera mengisi gelas wine Daniel Feng dan gelasnya sendiri, lalu bersulang.

"Paman Feng, terima kasih sudah menyetujui pernikahanku dengan Irrena, aku bersulang untuk menghormatimu."

Daniel Feng mengambil gelas dan meminumnya, lalu tersenyum bahagia.

"Evan, kamu harus mengubah nama panggilan?"

Mengatakan ini, wajah tampan Evan Su sedikit kemerahan, dengan malu memanggil "Ayah."

"Hei! Itu benar!"

Daniel Feng tertawa.

Kemudian dia menunjuk ke samping dengan tangannya, tidak bersuara, tatapan mata dan gerak tubuhnya mengisyaratkan bahwa kamu hanya bersulang padaku, ibumu akan cemburu.

Evan Su melihat ekspresinya, menahan keinginan untuk tertawa, ia mengisi gelas wine Sandra Huo dan gelasnya sendiri, lalu bersulang.

"Bu, aku bersulang untuk menghormatimu, terima kasih sudah membesarkan Irrena."

Irrena Huo berkata, "Aku sebagi ibu harus mengatakan beberapa kata, kamu harus baik-baik kepada Irrena, kalau tidak, aku tidak akan mengampunimu!"

“Bu!” Begitu dia selesai bicara, Irrena Feng dengan manja memanggil Ibu.

“Mengapa, melihat aku membicarakannya, kamu jadi tidak senang, lihat, belum menikah, sudah berbalik menyikut.” Sandra Huo sengaja menggoda kedua anak itu.

Dia menggelengkan kepala dan sengaja mengerutkan kening, ekspresinya membuat semua orang di meja makan tertawa.

Irrena Feng tidak menyangka ibu akan menggodanya, ia menarik lengannya, dengan wajah memerah berkata. "Bu, ibu... beri aku sedikit muka!"

Evan Su tertawa lebih keras daripada orang lain.

“Evan Su, kamu tertawa, tidak membantuku.” Irrena Feng mengulurkan tangan mencubit ketiak Evan Su.

“Jangan, jangan buat masalah.” Evan Su menggenggam tangannya, lalu meletakannya diatas meja makan dengan wajah serius.

Melihat ekspresinya yang serius, Irrena Feng tidak berani berulah, ia duduk tegak dengan patuh menunggu untuk mendengarkan didikan para penatua.

"Irrena, apa yang kamu lakukan? Beri Evan makan." Sandra Huo menegur Irrena Feng yang duduk terdiam.

"Ya bu, dia bisa makan sendiri." Seusai bicara, dia menoleh dan bertanya kepada Evan, “Betul?"

“Tentu kamu benar, tapi jangan hanya duduk, kamu juga harus makan sesuatu.” Kata Evan Su.

"Aku tidak lapar, saat aku membantu di dapur, aku sudah makan kenyang." Irrena Feng menjawab jujur, saat membantu di dapur, ia sebentar mencicipi ini, sebentar mencicipi itu.

Evan Su tersenyum tidak berdaya, ia makan sendiri dengan tenang.

Habert Su makan beberapa suap, berpikir sudah waktunya, jadi ia meletakkan sumpit dan duduk tegak.

"Daniel, hari ini aku datang kemari untuk membicarakan pernikahan kedua anak ini, awalnya ku ingin menunggu, tapi takut tulangku tidak bisa menunggu untuk mengendong cucu, jadi aku ingin mereka secepat mungkin menikah, dengan begini aku dapat sepenuhnya yakin menyerahkan semua harta keluarga kepada Evan Su, aku juga ingin memeluk cucu secepat mungkin.

"Iya sangat bagus, sebenarnya aku juga memikirkan hal yang sama, hari ini aku melihat hubungan mereka begitu baik, aku juga ingin mereka segera menikah jadi kita dapat mengendong cucu secepat mungkin."

Daniel Feng meniru ucapan Habert Su.

"Oke, hari ini mari kita berdiskusi kapan mereka segera menikah."

Hebert Su tertawa mengeluarkan sesuatu, ternyata peramal sudah menghitung hari baik, Habert menyerahkan buku itu kepada Daniel Feng.

"Hari baik dihitung sesuai dengan karakter mereka berdua, bulan depan tanggal 13, 15 dan 26 adalah hari-hari yang baik. Mana yang tepat untuk keluargamu?"

Daniel Feng melihatnya dan menyerahkan kepada Irrena Huo.

"Hari apa yang kamu pilih?"

Evan Feng dan Irrena Su duduk dengan patuh, tapi mereka juga meregangkan leher ingin melihat dengan jelas.

Sandra Huo melihatnya, tersenyum bertanya. "Kenapa? sudah tidak sabar ingin menikah? Hari ini aku akan meminta pendapatmu, menurutmu hari apa yang tepat?"

Irrena Feng merasa malu melihat ibu bertanya kepada dirinya, ia berkata, “Ibu yang memilih, aku tidak mengerti.”

Sandra Huo menggodanya sambil tersenyum, lalu berkata dengan sangat serius. "Tanggal 13 dan 15 bukan hari Minggu, tanggal 26 cukup baik, ini juga hari keberuntungan, mereka yang datang ke pesta pernikahan tidak akan khawatir dengan anak-anak, mereka dapat membawanya, jadi semakin ramai."

"Yah mengikuti saranmu tanggal 26."

Hari sudah ditetapkan, Evan Su mengeluh dalam hati, demi hari minggu harus mundur sepuluh hari, tapi ia hanya memikirkannya, tidak berani bicara.

Setelah makan malam, hari pernikahan sudah disepakati bersama, mereka mengobrol di ruang tamu, Irrena Feng menarik Evan Su berlari ke lantai dua.

Begitu masuk kamar, ia segera mengunci pintu dan memeluk Evan Su.

"Evan, kita lanjutkan."

"Lanjutkan? Kamu tidak demam?" Evan Su memandangnya dengan tidak percaya, ada apa dengan Irrena hari ini?

"Kenapa? Kamu tidak mau?" Irrena Feng berkata dengan lembut.

Evan Su sakit kepala menghadapi gadis yang terlalu berani ini, aku belum pernah melihatnya seperti ini sebelumnya!

"Tentu aku mau, tapi ini siang hari di rumahmu, kakekku juga ada di sini..."

Evan Su berkata dengan hati-hati, takut ada yang mendengar, sepanjang waktu merasa tidak aman.

"Apa yang kamu takutkan? Aku melindungimu!"

Irrena Feng berkata dengan tegas dan langsung memeluk Evan Su.

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu