Asisten Wanita Ndeso - Bab 92 Acara Pernikahan
Tanggal sembilan September adalah hari yang indah, cuaca yang cerah menghapus semua kemurungan dalam beberapa hari ini, matahari juga mulai menampakkan diri dari awan yang gelap, cahaya terang menyinari seluruh tempat.
Acara pernikahan Tanu dan Sasa diadakan pada hotel terbesar yang ada di dalam kota, semua hadirin turut tiba di hotel, awalnya Teto dan Rani juga berniat untuk datang, namun dikarenakan Rani sedang sakit kepala, sehingga meminta Jarwo yang mengantarkan hadiah ucapan dari mereka.
Sasa sedikit kecewa, seandainya dia memberitahukan kepada mereka bahwa Asmi telah kembali, mereka pasti akan hadir dengan tidak memedulikan apapun.
Musik acara pernikahan mulai berputar, ayahnya Sasa menggandeng Sasa yang mengenakan gaun pengantin, kemudian berjalan masuk ke dalam tempat acara, ekor gaun yang panjang sedang menyapu di lantai, sementara wajah Sasa juga penuh dengan senyuman bahagia.
Di belakang mereka ada dua orang pengiring kecil, salah satu anak laki-laki di antaranya sangat tampan, dia memiliki rambut dan bola mata yang hitam, umurnya sekitar tiga tahun, namun malahan memiliki kesan dewasa seperti anak remaja.
Fredo yang mengenakan setelan sedang berdiri di samping karpet merah, setelah tiga tahun berlalu, dia sudah semakin dewasa, saat ini tubuhnya sedang mengenakan setelan hitam yang cocok dengan bentuk tubuh dan berdiri dengan tegap, dia tentu saja harus menghadiri acara pernikahan sahabat terbaiknya.
Sedangkan hadirin lainnya pada acara pernikahan rata-rata adalah senior pebisnis, kedudukan ayah Sasa di dunia bisnis juga sangat tinggi, pada dulunya Fredo sama sekali tidak menyangka kalau Sasa adalah anak di keluarga kaya, benar-benar terlalu meremehkan dirinya.
Tatapan Fredo selalu melekat pada anak laki-laki yang menjadi pengiring kecil, dia merasa anak tersebut benar-benar sangat imut, sementara rasanya juga terkesan dekat, dia selalu ingin menatap anak laki-laki ini.
Acara pernikahan berlangsung seperti prosedur biasanya, tiba-tiba pembawa acara mengatakan kalau hari ini ada seorang hadirin spesial, dia berasal dari negara Inggris yang jauh, penyanyi terkenal yang bernama Vexa akan membawakan lagu untuk kita.
Asmi berjalan ke atas panggung dengan mengenakan gaun tradisional yang berwarna putih, dia mengepang rambut dengan gaya klasik, kemudian menjepitkan sebuah jepitan yang berbahan giok, gaun putih gaya tradisional menampakkan lengkungan tubuhnya yang indah, kulit yang putih dan warna gaun terkesan sepadan, semua hadirin di tempat mulai terkejut dengan kecantikan Asmi yang begitu menakjubkan.
Reaksi wajah Asmi sangat natural, bagaimanapun dia sudah sering menghadapi suasana seperti ini, jika bukan karena undangan dari Sasa, dia tidak akan bernyanyi di tempat ini. Sasa memberitahukan dirinya bahwa Liam sangat menyukai lagunya, oleh sebab itu Asmi memutuskan untuk bernyanyi pada acara pernikahan Sasa.
Asmi sedikit membuka matanya, namun suaranya yang merdu sudah menebar di seluruh aula, lagu yang dibawa oleh Asmi adalah lagu yang sangat lama, hadirin di tempat turut memberikan tatapan memuji kepada Asmi.
Awalnya Fredo tidak begitu perhatian dengan keadaan di atas panggung, dia terus mengobrol dengan orang di sisinya, hingga saat orang di sisinya mulai bertepuk tangan, Fredo baru mengangkat kepala dan menatap wanita yang sedang bernyanyi di atas panggung, dia mengira kalau wanita tersebut adalah orang yang dicari oleh perusahaan pernikahan, bagaimanapun acara yang diselenggarakan oleh perusahaan pernikahan rata-rata juga begitu saja.
Akan tetapi ketika Fredo mengangkat kepalanya, dia menyadari bahwa orang yang sedang bernyanyi bukan orang asing, Fredo sangat mengenal dengan bentuk wajah penyanyi tersebut, penyanyi di atas panggung sangat mirip dengan Asmi, akan tetapi dia jauh lebih cantik apabila dibandingkan dengan Asmi, semua gerak gerik dirinya memancarkan aura dari seorang artis.
“Siapa penyanyi ini ?” Fredo sangat penasaran, kedua matanya terus melekat pada penyanyi wanita yang berada di atas panggung, kemudian bertanya pada salah seorang hadirin di samping.
“Dia sepertinya datang dari Inggris, namanya Vexa, seorang penyanyi yang sangat terkenal, lagunya sangat enak didengar.” Hadirin tersebut sedang menghayati suara Vexa yang begitu merdu dan menyentuh.
Asmi membawakan dua lagu pada acara ini, salah satunya lagi adalah lagu Teresa Teng yang berjudul 《 I only care about you 》. Lagu tersebut juga merupakan lagu kesukaan ayahnya Sasa. Asmi menyanyikan lagu tersebut dengan penuh perasaan, semua hadirin di tempat juga sangat terharu.
Fredo tiba-tiba berpikir kembali bahwa Asmi juga sangat menyukai lagu Teresa Teng, dia sering mendengar Asmi menyanyikan lagu Terasa Teng.
Fredo terus memperhatikan Vexa yang sedang bernyanyi di atas panggung, Vexa benar-benar mirip sekali dengan Asmi, namun ada juga berbagai perbedaannya, Fredo selalu memiliki rasa dekat terhadap Vexa, perasaan seperti itu tidak akan pernah berubah.
Seandainya Asmi sudah kembali, kenapa ayah dan ibu juga tidak tahu hal ini ? Dia seharusnya akan memberitahukan ibunya apabila telah kembali.
Fredo merasa sedikit curiga, mungkin saja hanya sekedar bentuk wajahnya yang mirip atau bahkan karena dirinya yang terlalu banyak berpikir, bagaimanapun Asmi telah pergi selama tiga tahun dan sama sekali tidak memberikan kabar apapun, dia tidak mungkin kembali dengan tanpa alasan.
Setelah selesai bernyanyi, Asmi turun dari panggung dengan gaya elegan, Andro juga diundang untuk menghadiri acara pernikahan Sasa, Asmi yang memberitahukan kepada Sasa bahwa dirinya ada seorang sahabat dekat yang ingin menghadiri acara pernikahan budaya mereka, Sasa tentu saja sangat setuju, dia senang sekali apabila ada yang ingin memberikan selamat kepada dirinya.
Pada saat melihat sahabat yang dikatakan oleh Asmi adalah seorang pria tampan negara asing, dia bahkan turut berduka cita untuk Fredo, apalagi Tanu yang melihat demikian, tangannya yang sedang menggenggam Sasa bahkan sudah mulai berkeringat, dia tidak menyangka kalau sahabat Asmi adalah pria yang begitu tampan, pria tersebut seharusnya adalah teman Asmi ketika di Inggris.
Sasa dan Tanu merasa pria tersebut sangat elegan dan santun, pria Inggris seperti dia yang cocok untuk Asmi.
Fredo memperhatikan Vexa yang turun dari panggung dengan perlahan-lahan, pria santun yang memiliki tampang orang Inggris sedang menggandeng tangan Vexa, kemudian mereka berdua menari di dalam lantai dansa, gerakan tarian mereka terkesan sangat serasi, banyak sekali hadirin yang memperhatikan tarian mereka berdua.
Tatapan Fredo juga terus melekat pada tubuh Vexa, dia selalu merasa kalau wanita yang bernama Vexa adalah Asmi, akan tetapi mengapa Sasa tidak memberitahukan dirinya ? Jangan-jangan dia memang bukan Asmi ?
Tidak peduli lagi apa alasannya, dia memiliki cara sendiri untuk menyelidiki identitas Vexa.
Setelah selesai menari dengan Andro, Asmi sedang mengobrol sesuatu dengan Sasa, sementara Andro pergi mencari Jojo, pada saat ini, ada berbagai pria yang mencari kesempatan dan menghampiri Vexa, kemudian mengobrol dengannya.
Fredo merasa sangat tidak nyaman, saat ini dia yakin sekali kalau Vexa adalah Asmi. Asmi pernah bernyanyi di dalam bar, bahkan Tanu juga tersentuh oleh suaranya, jadi penyanyi wanita tersebut pastinya adalah Asmi.
Setelah melihat berbagai lelaki yang sedang mengelilingi Vexa dan mengobrol dengan asyik, api amarah Fredo langsung meledak, umur berbagai pria tersebut bahkan jauh lebih besar daripada Vexa.
Tatapan mata Fredo bagaikan akan memanah langsung ke tubuh berbagai pria tersebut, agar mereka dapat menjauhi Vexa.
Sasa dan Tanu juga telah melihat reaksi Fredo, mereka berdua merasa sangat lucu, pada saat melihat Fredo yang sedang memberikan tatapan tajam kepada para pria, mereka berdua hampir saja tertawa terbahak-bahak.
“Tanu, menurutmu apakah Fredo akan menyadari kalau Vexa adalah Asmi.” Sasa berbisik ringan pada telinga Tanu, mereka berdua terus membahas tentang semua gerak gerik Fredo.
“Seharusnya akan sadar, bagaimanapun bentuk wajah Asmi tidak mengalami perubahan yang besar, dengan kemampuan Fredo seharusnya dapat berpikir sendiri, lagi pula dia bernyanyi di acara pernikahanmu, dengan status kedudukan kita tidak begitu mungkin bisa mengundang artis yang begitu terkenal.” Sasa melihat Asmi yang sedang melayani berbagai pria mesum, mereka semua terus saja mengepung di sisi Vexa.
“Tidak bisa menyangka kalau Asmi akan mengalami perubahan yang begitu besar dalam tiga tahun ini, saat ini dia hanya bisa digambarkan oleh kata cantik dan menawan.” Tanu merasa kaget setelah melihat perubahan Asmi yang telah menjadi Vexa, kecantikan mereka bahkan tidak mirip seperti orang yang sama.
“Sebenarnya Asmi selalu cantik, kamu masih ingat ketika dia kembali dari Korea ? Dia benar-benar bagaikan telah menjadi orang yang berbeda.” Sasa merasa Asmi sudah sangat lancar dalam bersosialisasi dengan berbagai lelaki mesum, tidak seperti dulunya yang hanya menjauhi lelaki.
Sasa semakin kagum dengan Vexa, dia benar-benar berharap sahabatnya dapat menemukan pasangan sejatinya.
Terus masih ada Jojo yang begitu imut, dalam pandangan pertamanya, Sasa sudah merasa anak yang imut itu memiliki sedikit kemiripan dengan Fredo.
Semua raut wajah Jojo bagaikan diukir dari bentuk wajah Fredo, Sasa yakin sekali kalau Jojo adalah anak kandung Fredo.
Tidak tahu juga bagaimana reaksi Fredo ketika mengetahui bahwa dirinya memiliki seorang anak yang begitu imut, bagaimana hasil antara dirinya dan Asmi.
Setelah selesai makan, acara pernikahan akan berakhir, berbagai hadirin sudah pamit dengan perlahan-lahan, Fredo tetap saja duduk di tempatnya, asalnya Vexa masih ada di sana, Fredo pasti tidak akan meninggalkan tempat, meskipun pada saat makan, tatapan mata Fredo juga selalu melekat pada tubuh Vexa.
Pada saat makan, Fredo melihat seorang anak laki-laki yang selalu duduk di samping Vexa, Vexa juga selalu menjaga anak laki-laki tersebut, ketika melihat Vexa yang begitu perhatian dengan anak laki-laki itu, Fredo semakin yakin kalau anak yang imut itu adalah anak kandungnya.
Seandainya dia adalah Asmi, bukannya anak laki-laki itu adalah anak kandung dirinya ? Oleh sebab itu Fredo semakin perhatian dengan Vexa dan anak tersebut.
Pada saat semua hadirin telah meninggalkan tempat, di dalam aula hanya menyisakan Tanu dan Sasa, Fredo baru beranjak ke hadapan mereka, tentu saja Vexa juga sedang berada di sisi mereka, Fredo melihat Tanu dan Sasa begitu dekat dengan Vexa, dia berpikir kembali lagi, sepertinya tidak pernah mendengar dari Tanu bahwa mereka mengenal dengan seorang wanita yang bernama Vexa.
Vexa, Andro beserta Jojo datang untuk pamit kepada Tanu dan Sasa, interaksi antara Vexa dan Andro sangat mesra, hal ini membuat Fredo merasa semakin tidak nyaman.
Fredo merasa geram sekali terhadap Andro, dia selalu berprasangka buruk terhadap pria asing tersebut.
“Tanu, Sasa, jangan-jangan kalian sedang mengelabui sesuatu padaku ya?” Fredo bertanya kepada kedua pengantin dengan reaksi seram.
Novel Terkait
My Charming Lady Boss
AndikaMy Cold Wedding
Mevita1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaCinta Yang Tak Biasa
WennieHidden Son-in-Law
Andy LeeBaby, You are so cute
Callie WangCEO Daddy
TantoAsisten Wanita Ndeso×
- Bab 1 Sekretaris ke-29
- Bab 2 Perolehan Yang Tak Terduga
- Bab 3 Penyanyi Misterius
- Bab 4 Apa Benar Wanita Yang Jelek?
- Bab 5 Dengan Tidak Disengaja
- Bab 6 Menyelamatkan
- Bab 7 Permintaan Tidak Dipenuhi Terus Menjerat
- Bab 8 Ibu Kandung
- Bab 9 Cerita Belakang Layar
- Bab 10 Kelembutan Palsu
- Bab 11 Sasa Lin
- Bab 12 Perjamuan
- Bab 13 Menyiksa Siapa
- Bab 14 Ini Semua Tidak Buruk (1)
- Bab 15 Ini Semua Tidak Buruk (2)
- Bab 16 Siapa itu
- Bab 17 Hidup Manusia Hanya Berapa Puluh Tahun
- Bab 18 Kopi Nona Lim
- Bab 19 Bagaimana Kamu Melihatnya
- Bab 20 Sehati
- Bab 21 Kamu Benar-Benar Berkemampuan
- Bab 22 Curiga
- Bab 23 Ternyata Penyebabnya Adalah Ini
- Bab 24 Cinta Ibu Sama Semua
- Bab 25 Pohon Parasol
- Bab 26 Muntah
- Bab 27 Mencari Alasan (1)
- Bab 28 Mencari Alasan (2)
- Bab 29 Asap Bertebaran
- Bab 30 Pacar Baru
- Bab 31 Memerah
- Bab 32 Mengejar
- Bab 33 Suka Rasa Stroberi
- Bab 34 Menangis Dengan Getir
- Bab 35 Persoalan Secarik Kartu
- Bab 36 Pertemuan Secara Tidak Sengaja
- Bab 37 Kepahitan Dalam Cinta
- Bab 38 Bibi Yang Menyebalkan
- Bab 39 Kupu-Kupu Keluar Dari Kepompong
- Bab 40 Apakah Kamu Benar Adalah Asmi
- Bab 41 Anisa Terluka
- Bab 42 Perselisihan
- Bab 43 Berangkat
- Bab 44 Satu Kali Pertemuan
- Bab 45 Tidak Nyaman Dengan Tempat Baru
- Bab 46 Gaun Ungu
- Bab 47 Acara Pesta
- Bab 48 Tokoh Utama
- Bab 49 Drama Korea
- Bab 50 Olahraga Pagi
- Bab 51 Sound Of Silence
- Bab 52 Hari Terakhir Di Korea
- Bab 53 Tidak menarik
- Bab 54 Sebuah lingkaran merah
- Bab 55 Meminta Ijin
- Bab 56 Hamil
- Bab 57 Periksa Dan Pelajari
- Bab 58 Hidup Bersama Dengan Damai
- Bab 59 Pahitnya Hati
- Bab 60 Pesta Keluarga
- Bab 61 Bertengkar Hebat
- Bab 62 Cinta Asmi Sumirah
- Bab 63 Sembarangan Menjodohkan
- Bab 64 Pertama Kali Ke Rumah Asmi
- Bab 65 Minum Alkohol
- Bab 66 Pertemuan
- Bab 67 Asap Hijau
- Bab 68 Perpisahaan
- Bab 69 Rencana Yang Tidak Berniat Bagus
- Bab 70 Bangsal
- Bab 71 Enggan
- Bab 72 Mimpi Buruk
- Bab 73 Berjaga Malam
- Bab 74 Air Mata
- Bab 75 Memperbaiki Suasana Hati
- Bab 76 Sikap Makan
- Bab 77 Perusahaan Dargo
- Bab 78 Masalah Anak
- Bab 79 Konfirmasi Kecelakaan Mobil
- Bab 80 Susah Untuk Menerima
- Bab 81 Sangat Kecewa
- Bab 82 Kebahagiaan Yang Sederhana
- Bab 83 Mempertanyakan
- Bab 84 Kebenaran
- Bab 85 Ke Utara
- Bab 86 Gunung Es Meleleh
- Bab 87 Menghilang
- Bab 88 Balas Surat
- Bab 89 Nama Yang Sangat Tidak Asing
- Bab 90 Pulang Negeri
- Bab 91 Bertemu Dengan Sahabat Lama
- Bab 92 Acara Pernikahan
- Bab 93 Cantik dan Menawan
- Bab 94 Perjamuan Malam
- Bab 95 Pulang Rumah
- Bab 96 Pergi Ke Kuburan
- Bab 97 Bingung
- Bab 98 Konser
- Bab 99 Badai Konferensi Pers
- Bab 100 Baunya