Asisten Wanita Ndeso - Bab 41 Anisa Terluka

Pada saat ini banyak orang yang masuk keluar perusahaan, banyak sekali karyawan yang berdiri di depan pintu lift, bagaimanapun waktu sekarang adalah jam kerja yang paling ramai.

Tanu berkata kepada Asmi “Kita naik lift CEO saja, pasti akan sangat menghebohkan kalau kamu naik lift karyawan, mungkin saja hari ini kamu akan menjadi orang yang paling terkenal di perusahaan, kamu tenang saja, Adda tidak akan bicara sembarangan, dia adalah orang yang mengenal batas." Tanu dan Asmi berjalan hingga depan pintu lift CEO, biasanya tidak akan ada karyawan yang menanti di depan lift ini.

“Asmi, kamu benar-benar sangat cantik, hanya saja kamu biasanya tidak pandai mempercantik diri, semua ini Sasa yang memilih untukmu ya ?” Tanu dapat merasakan jejak Sasa dari segi pakaian di tubuh Asmi, hanya Sasa saja yang bisa menyukai cara berpakaian seperti ini, meskipun semua baju ini memang terkesan cantik apabila dikenakan pada tubuh Asmi.

Sasa selalu menyukai barang yang terkesan manis, dia tidak mirip dengan wanita kantoran yang selalu berpakaian dewasa, meskipun mengenakan seragam kerja, Sasa juga bakal mengenakan rok yang mengembang, dia tidak terlalu menyukai barang yang terkesan kaku.

“Manajer Tanu, benar sekali tebakan kamu, kelihatannya kamu sangat mengerti dengan Sasa.” Asmi merasa sangat tenang apabila berinteraksi dengan Tanu, dia adalah orang yang enak dilihat dan sangat ceria, Asmi tidak merasakan beban apapun apabila berbicara dengan Tanu, berbeda dengan ketegangan yang dirasakan dirinya ketika berbicara dengan Fredo.

“Lumayan saja, rasanya tidak ada beban apapun ketika berinteraksi dengan Sasa, ini juga harus berterima kasih padamu, bukannya kamu yang menjodohkan kami berdua ya ?” Tanu masih ingat bahwa pada acara makan malam di hari itu, Asmi sengaja meninggalkan mereka agar Sasa dapat berbicara dengan dirinya.

“Kejadian masa lalu tidak perlu diungkit lagi, kamu sangat serasi dengan Sasa, kamu harus menghargai dia, aku dan Sasa sudah lama berteman, dia adalah gadis yang sangat baik, kamu tidak boleh menyakiti dia ya.” Pada saat ini, pintu lift telah terbuka, Asmi dan Tanu masuk ke dalam lift.

Tanu merasa kata-kata tersebut sama artinya ketika Sasa mengingatkan dirinya untuk lebih perhatian kepada Asmi, Sasa pernah menyuruh Tanu bersumpah bahwa dirinya akan menganggap Asmi sebagai teman sendiri dan akan melindungi Asmi ketika di perusahaan.

Pantas saja Asmi dan Sasa dapat menjadi sahabat, Tanu diam-diam berpikir. Namun justru dikarenakan demikian, Tanu lebih yakin lagi bahwa mereka berdua adalah gadis yang baik hati.

“Asmi, aku boleh menanyakan sesuatu padamu ?” Tanu sangat penasaran dengan suatu hal, pernah beberapa kalinya dia ingin menanyakan hal tersebut kepada Asmi, namun akhirnya tetap saja tidak berani melontarkannya.

“Manajer Tanu, kalau kejadian masa lalu, aku sudah tidak ingin membahas lagi, tetapi kalau masalah pekerjaan, aku pasti akan melontarkan semua yang aku ketahui.” Asmi lebih kurang dapat menebak mengenai apa yang akan ditanyakan oleh Tanu.

“Baiklah, aku mengerti, ke depannya tidak akan tanya lagi. Aku tahu kamu seorang gadis yang baik, kamu juga tidak bakal bertindak demikian hanya karena ingin mendekati Bos, aku percaya padamu.” Tanu mulai ingat dengan sesuatu, Sasa sepertinya pernah bilang bahwa Asmi telah bertahan penampilan jeleknya selama sepuluh tahun.

Betapa pentingnya waktu sepuluh tahun bagi seorang gadis ? Apalagi bagi gadis muda yang akan menginjak dewasa. Masa-masa ini seharusnya merupakan masa yang paling indah dalam hidup seorang gadis. Namun dia bahkan bisa mempertahankan penampilannya selama sepuluh tahun hanya karena seorang lelaki yang tidak dikenalnya, Tanu sangat salut kepada Asmi.

Tanu berdiri di dalam lift CEO dan terus memperhatikan Asmi, Asmi tetap saja bereaksi malu dan menunduk kepala. Asmi selalu menunduk kepalanya dan bereaksi minder, namun tubuhnya tetap berdiri tegap dan terkesan angkuh.

Sebenarnya siapakah dirimu yang sebenarnya ? Lift tiba dengan cepat, setelah itu Tanu meletakkan koper Asmi ke dalam meja kerjanya.

“Bos mungkin akan telat datang, kamu siapkan saja semua datanya, Bos sedang pergi menjenguk nona Anisa.” Tanu mulai menjelaskan kepada Asmi, dikarenakan Asmi baru pertama kalinya keluar negeri, sehingga Tanu merasa khawatir apabila Asmi tidak dapat mempersiapkan barangnya dengan baik.

Sebenarnya Asmi sudah selesai mempersiapkan semuanya, dia tidak pernah melibatkan unsur pribadi ke dalam pekerjaannya, meskipun terjadi masalah keluarga, dia tetap saja dapat menyelesaikan pekerjaan dirinya dengan baik.

“Terima kasih ya manajer Tanu, aku pasti akan bekerja dengan baik.” Setelah selesai membereskan meja kerja sendiri, Asmi lanjut merapikan meja kerja Fredo, bagaimanapun semua ini adalah tanggung jawab dari seorang asisten CEO.

Meskipun jabatan asisten CEO kesannya sangat tinggi dan memiliki kekuasaan, namun sebenarnya hanya pekerja biasa saja, sementara pekerja tersebut harus ahli dalam menyelesaikan semua pekerjaan.

Kamu mesti memiliki pengetahuan profesional di bidang ilmu ekonomi dan statistik, kamu juga mesti ahli dalam negosiasi, setelah itu harus ahli dalam bidang ilmu akuntansi dan juga mesti ahli dalam menjaga kebersihan. Intinya hanya seseorang yang berbakat dalam segala hal baru sanggup menduduki jabatan tersebut.

Sementara Asmi kebetulannya adalah orang seperti ini, dia rela mengerjakan segala jenis pekerjaan, tentu saja juga sanggup menyelesaikannya. Apabila orang lain yang menduduki jabatan tersebut, mereka pasti tidak bakal membereskan kantor Fredo, namun sifat Asmi cenderung tidak dapat menikmati kesantaian.

Fredo sudah menerima panggilan telepon dari Tanu, biasanya Tanu tidak akan menelepon dirinya pada waktu pagi hari, pada saat menerima panggilan telepon dari Tanu, dirinya sudah hampir tiba di kantor.

“Bos, kamu hari ini kalau sampai kantor, kamu pasti akan kaget.” Fredo masih belum sempat berbicara, Tanu sudah memutuskan sambungan teleponnya.

Fredo sama sekali tidak mendengar dengan jelas mengenai apa yang dikatakan oleh Tanu, Tanu selalu berbicara dengan cepat, apalagi pada saat menelepon, kecepatan dirinya selalu luar biasa.

Awalnya Fredo bermaksud untuk menelepon kembali, namun setelah berpikir lagi, dirinya sudah hampir tiba di kantor juga, sehingga dia memutuskan untuk mencari Tanu lagi ketika tiba di kantornya. Dalam waktu dekat ini, hubungan asmara Tanu sepertinya sangat lancar, dia baru saja melepaskan kekaguman dirinya terhadap Asmi, malahan sudah langsung jatuh cinta kepada sahabatnya Asmi.

Akan tetapi, Fredo sama sekali tidak tertarik dengan hal ini, dia tidak menyukai Asmi, sehingga juga tidak menyukai sahabat Asmi yang kelihatannya sangat kekanak-kanakan itu.

Fredo selalu keras kepala dalam menghadapi berbagai hal, contohnya seperti ketika menghadapi permasalahan Rani, dia sudah meyakinkan diri bahwa Rani yang merebut ayahnya dari sisi ibunya, asalkan dia sudah yakin dengan suatu masalah, dia tidak akan menyelidiki kebenaran dan kenyataan yang terjadi lagi.

Pada kenyataannya, Fredo adalah anak angkatnya Teto, hanya saja Teto berharap Fredo dapat bertumbuh dengan baik, sehingga membohongi dirinya bahwa ibunya telah meninggal dunia karena sakit.

Mobil sport Fredo yang berwarna biru telah terparkir di tempat khususnya, dia turun dari mobil dengan gerakan yang lincah, dia tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Tanu barusan.

Dia merasa sepertinya sesuatu di sisinya telah mengalami perubahan. Jangan-jangan Asmi sudah diusir ? Dia menggeleng kepala sendiri lagi, tidak mungkin, saat ini Anisa masih berbaring di dalam rumah sakit, siapa suruh dia mengenakan sepatu dengan tumit yang begitu tinggi ?

Fredo tersenyum sendiri apabila mengingat dengan lelucon yang dilakukan dirinya pada semalam. Meskipun dia sedikit segan karena Anisa yang sudah terluka, namun bagaimanapun lelucon ini juga sedikit berfungsi, bagaimanapun Anisa sudah tidak perlu mengikuti dirinya ke Korea lagi.

Semalam Fredo pergi belanja bersama Anisa. Sebenarnya dulunya Fredo sama sekali tidak pernah belanja bersama Anisa, hanya saja Fredo semalam memberikan baju Anisa kepada Asmi, sehingga Anisa terus meributkan hal ini dan meminta Fredo untuk menggantikannya. Akhirnya Fredo tidak sanggup menahan keributan Anisa, sehingga menyetujui untuk belanja bersamanya.

Pada proses pembelanjaan dirinya dan Anisa, dia sepertinya telah melihat bayangan Asmi, Asmi ditemani oleh seorang gadis dan sedang belanja barang. Meskipun dalam hatinya sangat benci dengan Asmi, namun dia tetap saja tidak dapat melupakan bayangan Asmi. Bayangan Asmi juga selalu muncul di dalam otak pemikirannya.

Fredo tersenyum dan berkata kepada Anisa bahwa sepertinya dirinya telah melihat Asmi, alhasil Anisa malahan terpeleset dan kakinya juga ikut keseleo.

Tidak tahu juga apa alasannya, Anisa selalu merasa grogi apabila mendengar nama Asmi. Sebenarnya Anisa sama sekali tidak perlu mempedulikan Asmi, dengan kecantikan Anisa beserta aura dan latar belakang keluarganya, dia sama sekali tidak perlu khawatir dengan apapun.

Akan tetapi, Anisa malahan membuat kesalahan yang sering dilakukan oleh semua wanita dalam negeri, yaitu terlalu menyeret lelaki sendiri pada setiap waktu dan tempat.

Pada kenyataannya, logikanya seperti menggenggam pasir dengan tangan, apabila kamu menggenggam dengan erat, akan semakin banyak pasir yang terjatuh. Apabila kamu dapat mempertahankan mentalitas yang baik dan hanya mengambil secara sekaligus saja, mungkin saja akan dapat mengambil pasir dengan jumlah yang lebih banyak.

Hubungan pernikahan juga demikian, interaksi antara lelaki dan wanita juga demikian. Apabila kamu terlalu memperhatikan pihak lawan, maka kenyataan akan berlangsung pada arah yang berlawanan.

Pada akhirnya, hanya dikarenakan satu kalimat yang dilontarkan oleh Fredo dengan tanpa sengaja, kaki Anisa keseleo dan luka parah.

Dokter menyuruh Anisa agar jangan turun dari kasur dalam waktu satu minggu, dengan demikian trip Korea antara mereka juga akan hangus begitu saja. Fredo masih sengaja melontarkan kata-kata menyesali hal tersebut kepada Anisa, sehingga Anisa juga merasa terharu dengan kata-katanya.

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu