Asisten Wanita Ndeso - Bab 90 Pulang Negeri
Di dalam bandara, seorang wanita menawan yang baru turun dari pesawat sudah berhasil menarik perhatian berbagai lelaki, dia mengenakan gaun merek chanel yang berwarna muda, kakinya yang panjang dan mulus pamer di luar, guntingan pada bagian pinggang sangat cocok dengan bentuk tubuhnya, sementara bentuk lengkungan pada tubuhnya juga sangat jelas, pada bagian lehernya ada sebuah kalung yang berkesan budaya Prancis, sehingga sangat serasi dengan semua pakaiannya.
Dandanan di wajahnya sangat indah, raut wajahnya sangat menonjol, khususnya kedua mata yang jernih dan bulu mata yang lentik, budaya timur pada wajahnya sangat menonjol, sehingga kelihatan jelas kalau dirinya adalah seorang wanita cantik yang berasal dari asia.
Tangan kirinya membawa seorang anak kecil yang cerdik, umurnya sekitar tiga tahun, anak kecil tersebut sambil berjalan sambil memperhatikan orang di sekeliling, dari reaksi wajahnya, kelihatannya dia sangat asing dengan tempat tersebut, kedua matanya yang berbinar-binar seolah-olah akan langsung merenung apabila melihat sesuatu.
Anak kecil tersebut mengenakan kaos lengan panjang dan celana jeans, kesannya sangat imut, orang di sekeliling yang melihat demikian turut menampakkan tatapan memuji kepada ibu dan anak tersebut.
Pria tampan yang berjalan di belakang mereka sedang mengenakan pakaian santai pada tubuhnya, kaos dan celana jeans yang mirip dengan pakaian anak laki-laki pada barusan, mereka berjalan di dalam jarak yang sangat dekat, sehingga di dalam pandangan orang lain, mereka adalah keluarga yang harmonis, wanita tersebut cantik dan menawan, sedangkan pria barusan tinggi dan tampan, bahkan anaknya juga begitu imut.
Tiga orang tersebut buru-buru masuk ke dalam taksi, tidak ada mobil khusus yang datang menjemput.
“ Vexa, kamu kembali lagi ke tempat ini, bagaimana rasanya ?” Bahasa yang dilontarkan pria tersebut sangat fasih, tidak ada logat seperti orang luar negeri yang terkesan kaku.
“ Andro, kamu tahu juga, banyak sekali kenanganku pada tempat ini, aku hidup di sini sejak kecil, aku tidak akan pernah melupakan tempat ini.” Mata Vexa sudah sedikit basah, dia telah meninggalkan tempat ini selama tiga tahun, pada saat ini, Jojo sudah bertumbuh sebagai anak laki-laki yang berumur tiga tahun dan sudah masuk ke dalam sekolah TK yang berada di Inggris.
Asmi menatap perjalanan di kota yang tidak terlalu banyak berubah, pada tepi jalan tetap saja ada pohon platanus yang bertumbuh lebat, pada saat ini, mereka tetap saja sebagai tempat teduh untuk pejalan kaki.
Asmi terbayang lagi tentang pohon berteduh yang berada di dekat perjalanan Marini Grup, pada saat berangkat kerja dan pulang kerja, dia selalu melewati berbagai pohon tersebut untuk berteduh.
“Asmi, aku tahu yang kamu rindukan adalah orang yang berada di sini, di sini bukan hanya sekedar ada saudaramu, orang yang kamu cintai juga berada di sini kan.” Andro dan Asmi sudah menjadi sahabat yang saling mencurahkan isi hati, sebagai manajer Asmi, Andro bertemu dengan Asmi yang memiliki suara merdu, kemudian membawa Asmi ke Inggris untuk mengembangkan karir.
Andro adalah seorang musikus yang terkenal di Inggris, berkat penilaian dirinya yang profesional, bakat Asmi mulai dikenal oleh masyarakat Inggris, Asmi yang berhasil melahirkan anaknya di Inggris, juga berhasil menginjak dunia musik berkat bantuan Andro, Asmi terkenal di seluruh Inggris hanya dengan menyanyikan lagu lama Eropa.
“Mungkin saja begitu, orang tuaku berada di sini, aku lahir di tempat ini, di dalam otakku selalu berharap untuk kembali ke tempat ini.” Saat ini Asmi adalah seorang wanita dewasa yang menawan, setelah melewati masa muda, saat ini tubuhnya telah menebar aura elegan dari seorang wanita dewasa.
“Pada kali ini, kamu mau menetap berapa lama, kita di Inggris masih ada sebuah konser.” Andro menatap Asmi yang sedang terjerumus di dalam kenangannya, dia mengetahui bahwa ayahnya Jojo sedang berada di dalam kota ini, Asmi berangkat ke Beijing pada saat pergi dari rumahnya.
“Tergantung suasana hati, kalau cocok, aku mungkin saja tidak akan pergi lagi, bagaimanapun tempat ini ada keluargaku.” Semua gerak gerik Asmi pada saat ini sudah berbeda total dengan Asmi yang berada pada tiga tahun yang lalu, dia selalu memiliki pandangan sendiri terhadap masalah apapun.
“Baiklah, aku turuti keinginan kamu.” Andro mengerti bahwa saat ini tidak berguna lagi meskipun dia menasihati Asmi, dia adalah seorang wanita yang memiliki cara pandang sendiri.
Taksi sudah tiba di Hotel Igrid yang telah dipesan oleh Andro, hotel tersebut memiliki ciri khas yang berbeda dengan kota ini, renovasi hotel adalah gaya mediterania yang disukai oleh Asmi, hal ini juga merupakan alasan Asmi dalam memilih hotel tersebut.
Asmi tidak suka cara kerja yang terlalu menghebohkan, dia tidak ingin mengagetkan orang lain mengenai masalah dirinya yang telah pulang negeri, khususnya untuk orang yang dikenalnya, seandainya bukan karena Sasa akan menikah, mungkin saja dia masih tidak ingin kembali ke tempat tersebut.
Apabila seseorang telah melangkah keluar, dalam hatinya pasti akan sedikit berkenan untuk kembali, tidak tahu juga harus menggunakan alasan apa untuk kembali ke kehidupan masa lalu.
Setelah masuk ke dalam kamar hotel, Asmi meletakkan barang bawaan, kota ini tidak mengalami perubahan yang besar apabila dibandingkan dengan saat kepergian dirinya, hanya saja telah bertambah berbagai gedung tinggi dan ada berbagai perumahan yang telah berkurang, tidak tahu juga bagaimana keadaan tempat tinggalnya pada dulu.
“Ibu, buat apa kita datang ke sini ?” Jojo sangat bingung, nada bicaranya sangat imut.
Asmi membungkuk badan dan berjongkok di sisi Jojo “ Jojo, kita datang ke sini dikarenakan tempat ini ada kakek dan nenekmu dan juga berbagai orang yang menyayangimu.” Asmi berpikir lagi tentang Fredo, tidak tahu juga bagaimana kabarnya, dia seharusnya sangat baik, bagaimanapun ada Anisa yang menemani di sisinya, seharusnya hidupnya sangat tenteram.
“Ibu, apa itu kakek dan nenek ?” Berkat pengaruh Asmi, sejak kecilnya Jojo sudah sangat fasih dengan dua bahasa, sehingga pertanyaan tersebut membuat Asmi merasa sedikit tidak berdaya.
“Apa itu kakek dan nenek ya, bagaimana menjelaskan hal ini kepada Jojo ya ?” Sejak kecilnya Jojo tidak pernah bertemu dengan kakek dan nenek, Asmi mengetahui bahwa bahasa yang dikenal oleh Jojo hanya hasil interaksi bersama dirinya saja, seandainya dia terus tinggal di Inggris, mungkin saja dia sama sekali tidak mengenal dengan saudaranya yang berada di dalam negeri.
Oleh sebab itu Asmi semakin nekat untuk menetap di dalam negeri, seandainya kejadian berkembang sesuai dugaannya, dia pasti akan tinggal di dalam negeri, bagaimanapun di sini ada orang yang paling mencintai dirinya dan juga ada orang yang paling dicintai dirinya.
“ Jojo, ayo ke sisi ibu.” Jojo berlarian ke dalam pelukan Asmi “Sayang, kakek dan nenek adalah orang yang paling menyayangi kamu dan juga ayahmu, mereka adalah orang yang paling menyayangi kamu.” Setelah selesai berbicara, air mata Asmi bahkan mengalir dari sudut matanya.
Sudah tiga tahun berlalu, Asmi juga tidak tahu bagaimana kabar mereka, pada saat itu dirinya nekat untuk pergi, hanya dikarenakan tidak ingin membuat mereka khawatir dengan masalah dirinya.
“Ibu, ibu bilang tante Sasa akan menikah, bagaimana bentuk wajah tante Sasa ya.” Wajah Jojo yang terkesan imut penuh dengan reaksi kebingungan.
“Sebentar lagi aku akan menelepon tante Sasa, dia akan datang menjengukmu.” Asmi mengelus hidung kecil Jojo dengan ujung jarinya.
“Baiklah, kalau begitu aku nonton film kartun dulu, lalu menunggu kedatangan tante Sasa.” Jojo sangat pengertian, seandainya ibunya ada urusan lain, dia akan menonton film kartun untuk terlebih dahulu.
Jojo membuka televisi dengan gerakan lincah, ternyata banyak sekali film kartun yang sedang ditayangkan, oleh sebab itu Jojo langsung ketagihan untuk menonton.
Asmi mengambil ponselnya dan menghubungi sebuah nomor ponsel yang sangat dikenalnya, namun dia sudah tidak pernah menghubungi nomor tersebut dalam tiga tahun ini, orang yang mengangkat teleponnya adalah Sasa yang sebagai sahabat terbaiknya.
“Halo, dengan siapa ?” Suara Sasa yang berada di sisi telepon tetap saja sangat manis, suaranya berbeda dengan suara Asmi yang selalu terkesan rendah.
“Halo, Sasa.” Asmi mengetahui bahwa telepon dari dirinya pasti akan mengejutkan Sasa.
“Asmi.” Suara Sasa sangat tajam dan bahkan hampir memekakkan telinga Asmi “Kamu Asmi ya ? Oh ya hari ini tanggal enam, kamu sudah pulang kan ?” Sasa sudah mulai melontarkan pertanyaan secara terus menerus.
“Nona pengantin, kamu di rumah sedang sibuk ? Kalau tidak sibuk, kita bertemu dulu, mau ?” Saat ini Asmi hanya boleh bertemu dengan Sasa saja, dia tidak tahu apa yang akan terjadi apabila dirinya muncul di dalam rumah.
“Baik, artis terkenal, kita mau bertemu di mana ?” Sasa sangat antusias, dalam beberapa hari ini, dia terus menanti kedatangan tanggal enam dan mengharapkan telepon dari Asmi. Dia masih khawatir bagaimana interaksi dan percakapan antara dirinya dan Asmi.
Namun ternyata semua ini tetap saja berjalan seperti dulunya, bagaikan saat dirinya baru kembali dari Amerika, setelah sekian tahun berlalu Asmi tetap saja sangat ramah terhadap dirinya.
“Kita ke kafe yang sering kita pergi pada dulunya, mau ? Yang ada di depan kantormu, suasana di sana sangat baik.” Asmi sambil berkata sambil mengenang masa-masa ketika dirinya dan Sasa sedang istirahat di kafe tersebut pada saat lelah belanja.
Akan tetapi pada saat itu mereka jarang sekali minum kopi, malahan hanya istirahat sejenak dan meminum es lemon yang gratis.
Setelah sekian tahun berlalu, Asmi sudah bukan Asmi yang dulunya lagi, sedangkan Sasa juga akan menjadi gadis yang akan menikah.
“Boleh, kita pergi sekarang saja ? Aku sudah tidak sabar untuk bertemu denganmu.” Sasa semakin mengeratkan genggaman ponsel di tangannya, seolah-olah takut akan melewatkan panggilan telepon dari Asmi.
“Baik, kalau begitu kita nanti ketemu di sana.” Asmi memutuskan sambungan telepon, sifat Sasa tetap saja seperti dulunya, Asmi tersenyum dan menghubungi Andro, agar dia dapat kemari untuk menjaga Jojo, bagaimanapun Jojo masih belum bisa beradaptasi dengan perubahan zona waktu, sehingga Asmi menyuruh Jojo istirahat terlebih dahulu di kamar hotel.
Setelah selesai membereskan koper, Andro datang mengetuk pintu, dia melihat Asmi yang telah selesai membereskan barang dan bersiap-siap untuk keluar.
“ Andro, kamu boleh bantu aku menjaga Jojo ? Aku ingin bertemu dengan teman lama.” Asmi merapikan selimut pada tubuh Jojo “ Andro, terima kasih ya kamu selalu memanjakan aku, Jojo mungkin akan tidur sebentar, seharusnya dia telah lelah karena menaiki pesawat, seandainya aku masih belum kembali ketika dia telah sadar, kamu tolong membelikan makanan untuk dia ya.” Asmi memesan kepada Andro.
“Aku mengerti, Asmi, seharusnya kamu tahu juga, waktu aku menjaga Jojo tidak kalah dibanding kamu, pada saat kamu sedang sibuk, aku yang selalu menjaga Jojo.” Andro tersenyum dan berkata pada Asmi, dia sudah menyayangi Jojo bagaikan menyayangi anak kandungnya sendiri.
Pada saat melihat Asmi di hadapannya yang begitu cantik dan menawan, dia berpikir kembali tentang keadaan ketika tiga tahun yang lalu, pada saat itu Asmi sedang duduk di stasiun kereta dengan tampang putus asa.
Andro baru saja berkunjung ke negara yang baru, dia tidak begitu jelas dengan keadaan lokasi, sehingga menanyakan sebuah nama tempat dengan Asmi. Tujuan kedatangan Andro adalah ingin liburan, namun setelah tiba dia baru menyadari bahwa ternyata dirinya sama sekali tidak tahu apapun.
Setelah mendengar suara Asmi, Andro langsung menyadari suara merdu yang dimiliki oleh Asmi, suaranya memiliki kemampuan untuk menembus batin meskipun tingkat suaranya sangat rendah, sangat cocok untuk menyanyikan lagu Eropa yang klasik.
Oleh sebab itu Andro meminta nomor telepon Asmi, Asmi baru saja tiba di Beijing dan tidak memiliki pekerjaan, oleh sebab itu dia berperan sebagai pemandu wisata untuk Andro, pada proses interaksi dengan Andro, Asmi menyadari bahwa Andro adalah orang yang sangat baik hati, dia menawarkan Asmi untuk bekerja di perusahaannya dan berjamin akan mengangkat Asmi menjadi seorang penyanyi yang berkelas atas.
Asmi merasa dirinya akan ditemukan oleh Fredo apabila menetap di dalam negeri, dia merasa penawaran Andro lumayan baik, dia boleh melahirkan di Inggris, apabila melahirkan di dalam negeri, dirinya yang tidak menikah akan sulit melahirkan di dalam rumah sakit standar.
Berkunjung ke Inggris merupakan sebuah pilihan yang baik, oleh sebab itu dia memutuskan untuk pergi ke Inggris bersama Andro.
Saat ini tiga tahun telah berlalu, meskipun waktu satu hari terkesan sangat panjang, namun apabila berpikir kembali, waktu tiga tahun malahan lewat begitu saja.
Novel Terkait
Menaklukkan Suami CEO
Red MapleIstri Pengkhianat
SubardiMy Only One
Alice SongCinta Di Balik Awan
KellyThe Richest man
AfradenCinta Yang Terlarang
MinnieAdore You
ElinaAsisten Wanita Ndeso×
- Bab 1 Sekretaris ke-29
- Bab 2 Perolehan Yang Tak Terduga
- Bab 3 Penyanyi Misterius
- Bab 4 Apa Benar Wanita Yang Jelek?
- Bab 5 Dengan Tidak Disengaja
- Bab 6 Menyelamatkan
- Bab 7 Permintaan Tidak Dipenuhi Terus Menjerat
- Bab 8 Ibu Kandung
- Bab 9 Cerita Belakang Layar
- Bab 10 Kelembutan Palsu
- Bab 11 Sasa Lin
- Bab 12 Perjamuan
- Bab 13 Menyiksa Siapa
- Bab 14 Ini Semua Tidak Buruk (1)
- Bab 15 Ini Semua Tidak Buruk (2)
- Bab 16 Siapa itu
- Bab 17 Hidup Manusia Hanya Berapa Puluh Tahun
- Bab 18 Kopi Nona Lim
- Bab 19 Bagaimana Kamu Melihatnya
- Bab 20 Sehati
- Bab 21 Kamu Benar-Benar Berkemampuan
- Bab 22 Curiga
- Bab 23 Ternyata Penyebabnya Adalah Ini
- Bab 24 Cinta Ibu Sama Semua
- Bab 25 Pohon Parasol
- Bab 26 Muntah
- Bab 27 Mencari Alasan (1)
- Bab 28 Mencari Alasan (2)
- Bab 29 Asap Bertebaran
- Bab 30 Pacar Baru
- Bab 31 Memerah
- Bab 32 Mengejar
- Bab 33 Suka Rasa Stroberi
- Bab 34 Menangis Dengan Getir
- Bab 35 Persoalan Secarik Kartu
- Bab 36 Pertemuan Secara Tidak Sengaja
- Bab 37 Kepahitan Dalam Cinta
- Bab 38 Bibi Yang Menyebalkan
- Bab 39 Kupu-Kupu Keluar Dari Kepompong
- Bab 40 Apakah Kamu Benar Adalah Asmi
- Bab 41 Anisa Terluka
- Bab 42 Perselisihan
- Bab 43 Berangkat
- Bab 44 Satu Kali Pertemuan
- Bab 45 Tidak Nyaman Dengan Tempat Baru
- Bab 46 Gaun Ungu
- Bab 47 Acara Pesta
- Bab 48 Tokoh Utama
- Bab 49 Drama Korea
- Bab 50 Olahraga Pagi
- Bab 51 Sound Of Silence
- Bab 52 Hari Terakhir Di Korea
- Bab 53 Tidak menarik
- Bab 54 Sebuah lingkaran merah
- Bab 55 Meminta Ijin
- Bab 56 Hamil
- Bab 57 Periksa Dan Pelajari
- Bab 58 Hidup Bersama Dengan Damai
- Bab 59 Pahitnya Hati
- Bab 60 Pesta Keluarga
- Bab 61 Bertengkar Hebat
- Bab 62 Cinta Asmi Sumirah
- Bab 63 Sembarangan Menjodohkan
- Bab 64 Pertama Kali Ke Rumah Asmi
- Bab 65 Minum Alkohol
- Bab 66 Pertemuan
- Bab 67 Asap Hijau
- Bab 68 Perpisahaan
- Bab 69 Rencana Yang Tidak Berniat Bagus
- Bab 70 Bangsal
- Bab 71 Enggan
- Bab 72 Mimpi Buruk
- Bab 73 Berjaga Malam
- Bab 74 Air Mata
- Bab 75 Memperbaiki Suasana Hati
- Bab 76 Sikap Makan
- Bab 77 Perusahaan Dargo
- Bab 78 Masalah Anak
- Bab 79 Konfirmasi Kecelakaan Mobil
- Bab 80 Susah Untuk Menerima
- Bab 81 Sangat Kecewa
- Bab 82 Kebahagiaan Yang Sederhana
- Bab 83 Mempertanyakan
- Bab 84 Kebenaran
- Bab 85 Ke Utara
- Bab 86 Gunung Es Meleleh
- Bab 87 Menghilang
- Bab 88 Balas Surat
- Bab 89 Nama Yang Sangat Tidak Asing
- Bab 90 Pulang Negeri
- Bab 91 Bertemu Dengan Sahabat Lama
- Bab 92 Acara Pernikahan
- Bab 93 Cantik dan Menawan
- Bab 94 Perjamuan Malam
- Bab 95 Pulang Rumah
- Bab 96 Pergi Ke Kuburan
- Bab 97 Bingung
- Bab 98 Konser
- Bab 99 Badai Konferensi Pers
- Bab 100 Baunya