That Night - Bab 20 Mati Saja Kau
Aku memelototi mereka, hatiku merasa puas dan bahagia.
"Kamu tidak bisa ..." Tina Zhang tampak ketakutan.
“Mengapa aku tidak bisa?” Aku memotong kata-katanya dan mencibir, “Apa yang bisa kau lakukan untuk menghentikanku? Apakah kamu akan memberi Owen wanita jalang lain?”
Aku menjadi semakin berani, dan mata aku tertuju pada Valen.
Aku tidak takut sama sekali. Aku berjalan beberapa langkah ke depan, dan aku jelas melihat bahwa Valen takut dan secara tidak tidak sadar menyusutkan tubuhnya.
Aku mencibir. "Bukankah kau suka Daniel Qin? Aku sudah cerai dengannya sekarang. Kamu sebaiknya cepat menikahinya, karena jika wanita jalang sepertiku tiba-tiba datang, kau tidak akan tahu."
Menjual diriku ke Owen Cheng setidaknya jauh lebih menyenangkan daripada menikahi Daniel Qin.
“Kamu ... kamu tidak tahu malu!” Valen menghantamkan kata-kata itu padaku.
Aku mendengus, "Bisakah lebih tidak tahu malu dari dirimu?"
“Jika ingin menikah dengannya, kamu harus bekerja lebih keras.” Aku melirik Valen dengan tatapan menghina.
"Oh! Mantan ibu mertuaku paling peduli dengan latar belakang keluarga dan kemampuan pribadi. Aku tidak tahu apakah situasimu bisa memenuhi syaratnya?"
Ketika Daniel Qin ingin menikahi aku, Tina Zhang sangat merendahkanku, aku mengingatnya dengan sangat, sangat jelas.
Kondisi keluarga Valen ini lebih baik daripada aku, tetapi juga tidak se-baik yang diinginkan Tina Zhang.
Bagaimana mungkin Tina Zhang bersedia membiarkan Daniel Qin menikahinya?
Aku menantikan hari itu, hari dimana Valen menangis!
Suara dari ruangan ibuku membuatku tiba-tiba panik.
"Eva, cepat kemari! Kondisi tante tidak baik!"
Carrie Lin terdengar sangat cemas, aku bergegas mengikutinya.
Di atas tempat tidur, ibuku berjuang untuk bangun dan Carrie Lin tidak bisa menahannya. Tubuhku lemas, pengawal itu membantuku berdiri.
Ya Tuhan, aku benar-benar lupa bahwa ibuku bisa mendengar semuanya.
Ayahku telah meninggal saat aku masih muda, ibuku membesarkanku seorang diri.
Ibuku selalu mementingkan karir, mendengar kata-kataku, dia mungkin menderita.
Namun, yang mengejutkanku adalah bahwa ibuku marah dengan Tina Zhang.
"Apakah kalian sekeluarga tidak tahu malu? Aku benar-benar berpikir bahwa putriku yang salah sebelumnya, tetapi ternyata? Putramu benar-benar sampah!"
Ibuku marah dan berteriak. Aku telah berbicara dengannya tentang semua hal dalam dua hari terakhir, termasuk Daniel Qin dan kebenaran kecelakaan aku malam itu.
“Siapa yang kau katakan sampah?!” Tina Zhang berteriak pada ibuku dengan marah.
"Putri yang kau besarkan, itulah sampah yang sebenarnya. Dia menghancurkan keluarga Qin, sekarang mereka telah bercerai, tetapi dia menjebloskan Daniel ke kantor polisi dan menuntut Daniel dengan bantuan pria menjijikan itu!! "
"Apa dosa keluarga Qin? Mengapa harus bertemu orang sepertimu..." Tina Zhang menangis.
Wajah ibuku pucat, tetapi teriakannya sangat nyaring sampai suaranya bergetar, "Semua itu karena kesalahan Daniel!"
Air mataku turun dan aku bergegas menghentikan ibuku, "Bu, berbaringlah, tenanglah, tenang..."
"Kamu membesarkan seorang wanita jalang! Kalian semua wanita jalang! Jika Daniel masuk penjara, aku bersumpah kalian tidak akan bisa hidup dengan tenang!" Suara Tina Zhang terdengar tajam.
Tubuh ibuku kaku dan dia terjatuh di tempat tidur.
“Bu!” Detak jantungku tiba-tiba berhenti, dan hawa dingin yang tak berkesudahan menyapu seluruh tubuhku.
“Cepat panggil dokter,” Carrie Lin berteriak, dan memberi ibuku pertolongan pertama.
Aku mengangguk dengan tergesa-gesa dan ingin keluar untuk mencari dokter, tetapi pintu keluar diblokir oleh keluarga Qin.
"Pergi!" Aku mendengus.
“Jika kamu tidak mencabut gugatan hari ini, aku tidak akan membiarkanmu pergi.” Tina Zhang tidak menyerah.
Salah satu pengawal menghindar dari Tina Zhang berlari ke ruang dokter, dan pengawal lain ada di depan aku.
Melihat Tina Zhang, aku benar-benar ingin membunuhnya.
“Jika terjadi sesuatu pada ibuku, kalian tidak akan kulepaskan!” Tubuh aku tidak bisa tidak gemetar, karena marah, tetapi juga karena ketakutan.
"Oh, jangan mengancamku. Meskipun ibumu selamat kali ini, aku tidak akan berhenti datang mencari masalah dengan ibumu. Menggunakan hidup ibumu untuk kutukarkan dengan kebebasan Daniel!" Wajah Tina Zhang merah, dia menghampiriku dan mengangkat tangannya.
Ketika Valen melihatnya beraksi, dia bergegas menghampiriku sebelum Tina Zhang dan menjambak rambutku. Pengawal itu dengan cepat menahannya, tetapi Hanson Qin melawannya.
Ruangan itu menjadi kekacauan besar. Kemarahan dan kekhawatiran tentang ibu aku membuatku ingin menghabisi orang-orang di depanku.
Tapi aku hanya mempunyai dua tangan, dan aku harus melawan empat tangan. Valen menjambak rambutku, dan tamparan Tina Zhang jatuh kuat di wajahku.
“Hei wanita jalang, mati saja kau!” Tina Zhang menamparku sekali lagi.
Aku jatuh dengan keras di tanah, dan rasa sakit yang luar biasa terasa di perutku.
Novel Terkait
Asisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaMarriage Journey
Hyon SongIstri Yang Sombong
JessicaCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyCinta Seorang CEO Arogan
MedellineAir Mata Cinta
Bella CiaoThat Night×
- Bab 1 Tertangkap selingkuh
- Bab 2 Mengembalikan hadiah pernikahan
- Bab 3 Kamu masih ada uang
- Bab 4 Aku bantu dia kembalikan
- Bab 5 Membawa pulang
- Bab 6 Melayani Bersama
- Bab 7 Kelaparan dan Melahap Apapun
- Bab 8 Terlihat Menyedihkan
- Bab 9 Menyelidikiku
- Bab 10 Meminta Bantuannya
- Bab 11 Menyelesaikan Masalah Hati
- Bab 12 Pertemuan yang kacau
- Bab 13 Kehamilan yang tak direncanakan
- Bab 14 Mendapat yang lebih baik
- Bab 15 Mengalami Penculikan
- Bab 16 – Bisa Dihina
- Bab 17 Menyukai Pria
- Bab 18 Kedatangan
- Bab 19 Berpura-pura
- Bab 20 Mati Saja Kau
- Bab 21 Tanda-tanda Keguguran
- Bab 22 Surat Pernikahan yang Sah
- Bab 23 Pasangan Suami Istri Sesungguhnya
- Bab 24 Sendirian di ruang kosong
- Bab 25 Pekerjaan Lain
- Bab 26 Pencabutan Tuntutan
- Bab 27 Asisten Pribadi Presdir
- Bab 28 Dengan resmi berhubungan
- Bab 29 Undangan Pernikahan
- Bab 30 Membalikkan permasalahan
- Bab 31 Jatuh Cinta
- Bab 32 Lebih cepat berakhir
- Bab 33 Jarak terlalu besar
- Bab 34 Mencari sampai ke rumah
- Bab 35 Terluka Keguguran
- Bab 36 Meninggalkan Owen Cheng
- Bab 37 Menjalin Hubungan
- Bab 38 Kembali ke Shanghai
- Bab 39 Balas Dendam Pribadi
- Bab 40 Selamat Bekerja Sama
- Bab 41 Menolak Pernikahan
- Bab 42 Sangat membenciku
- Bab 43 Tidak Percaya Padaku
- Bab 44 Bicara Baik-Baik
- Bab 45 Tidak Tahu Diri
- Bab 46 Perhitungan
- Bab 47 Tidak Sungkan
- Bab 48 Ditakdirkan untuk mati
- Bab 49 Memecahkan Ilusi
- Bab 50 Klarifikasi fakta
- Bab 51 Tidak memiliki latar belakang
- Bab 52 Aku Takut Malu
- Bab 53 Kesialanku
- Bab 54 Dia Tidak Mencintaiku
- Bab 55 Tidak Ingin Jadi Bayangan Orang Lain
- Bab 56 Dia Bisa Membantuku
- Bab 57 Jangan bersedih
- Bab 58 Membunuh Dengan Tangan Sendiri
- Bab 59 Merusak Wajahku Sendiri
- Bab 60 Menggugurkan Anak
- Bab 61 Telat Salah Melihat Kamu
- Bab 62 Melahirkan Dengan Normal
- Bab 63 Tidak Ingin Melewatkan
- Bab 64 Bertemu Dengan Dia Lagi
- Bab 65 Reuni Dengan Teman Lama
- Bab 66 Takdir Tuhan
- Bab 67 Aku tidak dapat menebaknya
- Bab 68 Setiap orang dapat berubah
- Bab 69 Mendapatkanmu
- Bab 70 Aku memilihmu
- Bab 71 Yang ku cintai adalah kamu
- Bab 72 Tak menghargai
- Bab 3 Satu kesempatan
- Bab 74 Tak akan berbaikan
- Bab 75 Bertemu dengan kenalan lama
- Bab 76 Berani
- Bab 77 Aku akan membunuhmu
- Bab 78 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 79
- Bab 80 Mengagetkan
- Bab 81 Mengunjungi Tetangga
- Bab 82 Kemarahan yang disengaja
- Bab 83 Aku datang untuk ikut makan
- Bab 84 Keluarga Daniel membuat masalah
- Bab 85 Serigala berbulu domba
- Bab 86 Mendesak Terus
- Bab 87 Melukai Diri Sendiri
- Bab 88 Mengunjungi Bibi Wang
- Bab 89 Belajar untuk berubah
- Bab 90 Pengaruh Lingkungan
- Bab 91 Aku tahu batasan
- Bab 92 Tidak tahu cara menghargai
- Bab 93 Bersaing dengan adil
- Bab 94 Kembali ke kota asal
- Bab 95 Ibu dan anak saling bertemu
- Bab 96 Bertemu Dengan Pria Brengsek
- Bab 97 Lelaki Superior
- Bab 98 Beli 1 Gratis 2
- Bab 99 Kesalahan Besar
- Bab 100 Hal Yang Paling Ditakuti
- Bab 101 Mengungguli
- Bab 102 Main Tangan
- Bab 103 Mengulang kembali
- Bab 104 Mencari pintu masuk
- Bab 105 Janji Palsu
- Bab 106 Memang Kualat
- Bab 107 Tidak Ingin Ikut Campur
- Bab 108 Segera Pindah Rumah
- Bab 109 Kabar Pernikahannya
- Bab 110 Apa yang harus dipertahankan?
- Bab 111 Memutuskan untuk Jujur
- Bab 112 Tidak Mengangkat Telepon
- Bab 13 Kegilaan
- Bab 114 Bertemu Lagi dengan Owen
- Bab 115 Tidak Khawatir lagi (Tamat)