That Night - Bab 60 Menggugurkan Anak

Owen Cheng bilang padaku, sebelum melakukan apapun harus memikirkannya dengan matang terlebih dulu.

Dulu saat mengatakan kalimat ini Owen Cheng sangat lembut, tapi kenyataan membuktikan, pengalaman yang penuh kelembutan selalu tidak meninggalkan kesan yang dalam.

Kalau tidak, saat aku mengambil gunting tersebut, kenapa aku tidak mempertimbangkan akibatnya?

Sekarang wajahku sudah rusak, tapi masih tetap tidak bisa lepas dari Owen Cheng, sebaliknya malah membuat dia semakin marah.

“Eva Luo, didalam perutmu ada anakku, jangan coba-coba ingin pergi kemana-mana.”

Owen Cheng berucap tajam ditelingaku. Aku menggigit bibirku, detik ini aku benar-benar ingin membunuh anak didalam perutku ini. Hanya saja, tanganku yang dingin selalu kutaruh diatas perutku, bahkan sedikitpun tidak berani memakai tenaga.

Aku tidak tahu aku sedang menanti apa, tapi setiap kali teringat anak ini akan terluka, aku akan menjadi sangat khawatir. Barangkali karena aku pernah kehilangan anak, aku bicara pada diriku sendiri.

“Tok tok tok..” suara pintu diketuk, tidak menunggu aku dan Owen Cheng menjawab, pintu sudah dibuka.

“Direktur Cheng, aku ingin bicara dengan Eva.” Terdengar suara yang familiar. Aku menoleh untuk melihat, wajah Wiri Chen masih terluka.”

Aku langsung menyalahkan diriku sendiri, kalau bukan karena aku, Wiri Chen tidak akan dipukul Oleh Owen Cheng.

Melihatnya, Owen Cheng langsung bersikap dingin,”Pergi.”

Wiri Chen tidak bergeming, hanya menatap Owen Cheng dengan tenang,”Kalau kau ingin membuat emosi Eva semakin kacau, kau boleh menyuruh ku pergi. Tapi apa kau tidak sadar, kalau dia tidak ingin menemuimu?”

Aku sedikit tidak tenang, tidak tahu Wiri Chen mencariku ingin bicara apa. Tapi kemarahan Owen Cheng bukan kemarahan yang orang biasa bisa terima, aku sudah membuatnya terluka, tidak boleh membuatnya dilukai Owen Cheng lagi.”

“Tuan Chen, maaf sudah membuatmu terluka,” aku meminta maaf padanya, lalu menatap Owen Cheng dan bicara: “Aku tidak ada hubungan apa-apa dengannya, dia juga bukan pacarku. Yang ku katakan sebelum ini hanya karena ingin membuatmu marah saja, ingin kau melepaskanku. Jadi tolong jangan kau lukai orang yang tidak tahu apa-apa lagi.”

Aku bicara dengan nada tidak menyindir sedikitpun,”Kalau kau tidak percaya, kau boleh pergi mencari tahu. Berdasarkan kemampuanmu, kau ingin mencari tahu apapun pasti sangat mudah, atau kau bahkan sudah mencari tahu?

Saat kalimat ini keluar, aku semakin yakin bahwa Owen Cheng sudah mencari tahu tentang Wiri Cheng, dia serba ingin tahu, serba ingin menggenggam segala hal didalam genggamannya. Pengurusan perceraian kami pun semua dibawah tangannya, kapan aku bertemu dengan Wiri Chen, apa Owen Cheng bisa tidak tau?

“Tuan Chen, pulanglah dulu, kalau sekarang kau pergi ke Airport mungkin masih sempat...” aku juga tidak yakin. Tapi aku tahu Wiri Chen harus berangkat ke luar negeri. Kalau aku menghambat pekerjaannya, aku benar-benar tidak enak.

Hanya saja Wiri Chen malah tersenyum, melihat kearah Owen Cheng,”Direktur Cheng, aku ingin bicara dengan Eva. Lagipula kalian adalah suami istri, harus saling menghormati pasangan dan memberi pasangan ruang, apa menurutmu ini betul?”

Hatiku terasa sakit dan berucap dingin: “kami bukan suami istri.”

Owen Cheng tersudut olehku, ia melirik dingin kearahku lalu keluar.

Terdengar suara “Draggg” , pintu ruangan di tutup keras oleh Owen Cheng. Tanpa sadar aku gemetar, tapi karena kepergian Owen Cheng aku bisa bernafas lebih lega.

Hanya saja tidak ku sangka Owen cheng bisa membiarkan aku bicara dengan Wiri Chen. Tapi kalau di ingat lagi, bukankah dia hanya suka pada wajahku saja. Kenapa aku harus banyak memakai perasaan? Sekarang wajahku saja sudah rusak, dia tidak membiarkanku pergi, itu karena anak didalam perutku saja.

“Maaf..” aku menatap Wiri Chen dengan perasaan bersalah.

Wiri Chen masih tersenyum hangat dengan senyum yang sama,”Tidak apa-apa, hanya luka luar saja.”

Dia menarik sebuah kursi mendekat ke kasur. ”Kau berencana bagaimana?”

Aku menggelengkan kepala, ”Aku juga tidak tahu, sekarang aku hamil. Dia pasti tidak akan melepaskanku dengan mudah, maaf tidak memberitahumu soal ini, jadi merepotkanmu.”

“Diantara kita tidak perlu bicara begitu sungkan.”

Wiri Chen berucap, aku tertegun sesaat. Lalu segera ingin mengabaikan kalimat berlebihan penuh aroma asmara barusan,”Cepatlah pergi ke airport, apa pesawatnya masih...”

“Urusan ke luar negeri tidak masalah, aku sudah menyuruh sekertarisku mengganti schedule.” Dia memotong kalimatku, tatapan matanya tetap tertuju padaku, tiba-tiba berucap: “Eva, apa kau ingin pergi?”

Jantungku berdegup semakin kencang, apa dia punya cara untuk membantuku pergi?

Kalau dipikir lagi aku juga tidak tahu kenapa aku harus terburu-buru meninggalkan Owen Cheng. Mungkin karena aku sudah tidak bisa menerima perasaan lebih rendah dari orang lain. Kenyataan membuktikan, meninggalkan Owen Cheng adalah hal baik.

“Apa kau punya cara?” aku mengabaikan panggilan yang terdengar akrab barusan. Dikepalaku hanya terpikir mungkin dia bisa membawaku pergi.

Wiri Chen menganggukkan kepala, pandangannya perlahan turun. Dibalik selimut aku bisa merasakan kalau pandangannya berhenti diperutku, jantungku berdegup kencang.

“Owen Cheng adalah orang yang sangat sombong, sikap dan kelakuanmu hari ini sudah menamparnya. Kalau kau menggugurkan anakmu, dia....”

“Tidak boleh!” aku langsung membuka mulut, menatap Wiri Chen dengan tatapan peringatan.

Ternyata dia ingin aku menggugurkan anakku?!

Aku menatapnya, seketika merasa takut. seolah merasa dia seperti orang yang akan mengambil nyawa anakku dengan tangannya.

Wiri Chen tertegun sesaat, seperti tidak menyangka aku akan bereaksi seperti ini. Tapi keterkejutan didalam sorot matanya seolah hanya bersinar sebentar, lalu kembali tenang, hanya saja aku merasa dari sorot matanya tergambar sedikit perasaan kecewa.

“Maksudku bukan menyuruhmu benar-benar menggugurkan anakmu.”

Aku tertegun dan mengerutkan alisku: “jadi maksudmu?”

“Eva, aku bisa membantumu.” Suaranya terdengar berat, sorot matanya tertuju padaku.

Menatapnya degup jantungku semakin cepat, lalu menganggukkan kepala.

Owen Cheng tidak memberi kami banyak waktu dan sudah mengetuk pintu dengan tidak sabar. Hanya saja Wiri Chen sudah selesai memberitahuku rencananya. Mendengar ketukan pintu itu, Wiri Chen beranjak dari duduknya, mengagukkan kepalanya kearah Owen Cheng dan langsung pergi.

Aku melihat wajah Owen Cheng yang di tekuk, alisnya juga berkerut hebat. Belum sempat ia mendekat, aku berpegangan dengan samping kasur mendudukkan diriku, “Owen Cheng, ayo kita bicara.”

Dia mengangkat alis dan mengangguk,”Bicara apa?”

“Membicarakan apa yang bisa membuatmu melepaskanku.” Suaraku terdengar dingin, ku genggam erat selimut, hatiku terasa sakit seperti ditusujk jarum.

“Eva.” Dia mengerutkan alis,”Jangan begini, kemarin aku tidak menahanmu karena aku ingin menyuruhmu tenang dulu. Apa kau tidak merasa kalau kemarahanmu itu sangat tidak jelas?”

Dia bilang kemarahanku tidak jelas?

“Kau bilang kemarahanku tidak jelas? Oke, lalu kenapa kau tidak memberitahuku tentang kau dan Catherine Chu? Kenapa kau masih menyimpan foto kalian didalam laci di ruang buku? Dan lagi,bukankah kau tidak punya waktu untuk pulang? Lalu kenapa kau tiba-tiba pulang? Apa kau takut aku melihat foto Catherine Chu!

Aku memelototkan mataku kearah Owen Cheng,semua itu membuat Owen Cheng tidak bisa berkata-kata. Aku bicara dengan sangat tegas,”Owen cheng, aku gugurkan saja anak ini, lalu kau lepaskan aku pergi.”

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu