That Night - Bab 71 Yang ku cintai adalah kamu
“ Oh iya, kamu sekarang masih menyusui." ia tersenyum, dan sorot matanya menunjukan kelembutan.
Aku hanya merasa merinding sekejap, takut melihatnya, hati ku berdebar.
Ternyata dia tahu aku sudah melahirkan! jantung ku berdebar, mendengar kalimat yang Owen Cheng katakan.
Dan Owen Cheng melihat ku sambil berkata, " Duduk saja, tubuh mu masih lemah."
Aku merasa diriku hampir gila, dia tahu aku sudah melahirkan, dan pasti tahu anak ku ini bukan anak ku dengan orang lain. Kalau begitu, Owen Cheng harusnya bisa menebak aku tidak mengugurkan kandungan pada saat itu.
Dan jika dia mengetahui semuanya, mengapa dia harus membicarakan tentang kerja sama, dan memanggilku untuk bertanggung jawab, apakah dia sedang bermain-main dengan ku!
Emosi ku semakin kuat, tapi muncul rasa tak berdaya.
Tak peduli beberapa bulan lalu atau sekarang, aku menghadapi Owen Cheng, dan selalu lemah. aku terlalu bodoh, berpikir jika aku bekerja keras bisa menjadi kuat, dan masih berusaha menyembunyikan bahwa aku melahirkan dua anak itu, tapi aku tak mengetahui bahwa Owen Cheng mengetahui semua nya.
Di matanya, aku pasti berantakan dan konyol.
Aku menggigit bibir ku keras-keras, mengenggam tangang menatap Owen Cheng.
Dia melihat ke arah ku tersenyum, tatapan matanya melembut, tiba-tiba berdiri di samping ku.
" Eva, kamu sangat hebat." dia memegang bahu ku, tiba-tiba suaranya menjadi lembut. " beberapa bulan ini kamu telah menderita."
" menderita?"
Aku menepis tangan Owen Cheng dan mundur beberapa langkah darinya, " Direktur Cheng, berani sekali kamu berkata begini?"
Mengapa dia menggunakan sikap sombong ini untuk mengatakan bahwa aku hebat? dan lagi berkata aku menderita?
Aku rela melakukan semua hal itu, aku tak merasa menderita, kenapa harus menilai ku! dia pikir dia siapa!
Hati ku merasa sakit, perasaan ketimpangan ini membuat aku gila. Aku berusaha membuat diriku lebih baik, aku ingin memberi diriku kesempatan untuk bisa seimbang berdialog dengan Owen Cheng, sehingga mereka yang memandang rendah aku tidak lagi memandang rendah diriku.
Tapi, Owen Chen dengan kalimat itu, dalam sekejap menyentuh bagian sensitif di hati ku, yang membuat aku menyamar sebagai musuh yang kuat.
Owen Cheng mengerut kan alis nya, dan kata-kata menjadi kembut. " Eva, aku tahu diriku salah, kalau kamu marah itu wajar."
Dia dengan sekuat tenaga berusaha memegang bahu ku, berusaha membuatku menatapnya langsung, tatapan nya serius. " Aku sudah bilang, aku menyukai mu, karena kamu adalah kamu, kamu bukan Evelin Xu, bukan orang lain, dan juga bukan.... Catherine Chu."
Mendengar nama itu, tubuh ku berkeringat dan bergetar, dengan tidak percaya memandang Owen Cheng.
Apa maksud omongan nya? Dia sedang menjelaskannya pada ku? dia memberitahu ku, orang yang disukainya adalah aku, bukan karena aku mirip dengan Catherine Chu?
Owen Cheng terus bicara: " Aku mengaku, pertama kali aku bertemu dengan mu aku kaget, itu karena aku bertemu dengan mu di hotel. Hari itu aku dijebak orang masuk ke kamar mu, saat sadar Daniel Qin sudah datang dan mempergoki nya. Melihat diri mu, reaksi pertama ku adalah ada seseorang dengan sengaja menjebak ku, maka itu aku langsung pergi."
" Tapi hanya saja sesudah itu aku memeriksa data-data mu, dan tahu kamu adalah orang yang terluka oleh ku, aku sedikit khawatir dengan keadaan mu, jadi pergi ke rumah sakit mencarimu, tapi tak menyangka keluarga Daniel Qin memaksa mu mengembalikan uang lamaran."
" Saat itu aku tak menyangka akan terjadi sesuatu dengan mu, tapi cuma berpikir hal itu terjadi karena ku, aku harus menggantinya. kamu sangat mirip dengan Catherine Chu, tapi aku adalah pria dewasa, tak mungkin karena kamu mirip dengan seseorang dan menyukai mu, apa lagi membuat mu sebagai pengganti seseorang."
Aku melihat Owen Cheng dalam-dalam, tak berani percaya dengan apa yang telinga ku daengarkan. Dia sekarang sedang memberitahu ku, alasan dia berhubungan dengan ku bukan karena aku mirip dengan Catherine Chu? Jadi Owen Cheng memilih ku, karena benar-benar menyukai ku?
Pandangan ku sejenak menjadi kabur, air mataku tak berhenti mengalir. hati ku seperti di gengam erat-erat oleh seseorang, dan menjadi panas.
" Hal ini aku tidak memberi tahu mu sebelumnya, bukan ingin menyembunyikan nya, tapi aku berpikir tak seharusnya. dan lagi......" Owen Cheng menghela nafas, " Catherine sebelum kecelakaan mobil, aku sudah putus dengan nya."
" Apa?!" Aku terbelak melihat Owen Cheng, dan kali ini sangat tak terduga.
Semua orang berkata pada ku Owen Cheng hanya punya satu pacar saja, dan lagi setelah Catherine Chu meninggal tak ada lagi wanita di samping Owen Cheng, sampai pada akhirnya aku yang mirip dengan Catherine Chu muncul.
Dan sekarang Owen Cheng berkata seperti ini, sebelum Catherine Chu kecelakaan mereka sudah putus.
Aku merasa mungkin dunia ini seperti hayalan, dan merasa kepala ku pusing.
" Kamu bukannya.... sangat menyukai nya....." aku menelan ludah, mengucapkan satu kalimat dengan terbata-bata, dan merasa tenggorokan ku kering.
Owen Cheng mengusap air mata ku, dengan tatapan tak berdaya melihat ku, " Bisa dibilang, aku dan Catherine hanya main-main, semua orang menyangka kami berpacaran, aku dan dia bersama dan merasa nyaman, dan maka dengan itu kami memutuskan berpacaran. Hanya saja, sebelum lulus kuliah kami berdua sering bertengkar, dan karena itu merasa kami berdua tak cocok, berteman saja, bukan untuk pacaran, mungkin tidak cocok."
" Hanya saja hal ini belum di publikasikan, dia sudah duluan kecelakaan." Saat mengucapkan kalimat ini Owen Cheng sedikit lesu, dan biarpun dia sudah putus dengan Catherine Chu, bukan berarti perasaanya pada Catherine Chu juga sudah hilang.
Aku menatap mulut Owen Cheng yang tidak bisa mengatakan sepatah kata pun, mencoba untuk mencerna semua yang ku dengar.
Setengah tahun ini Catherine Chu seperti duri dalam hatiku, berpikir bahwa Owen Cheng menyukai Catherine Chu, dan aku bahkan bermimpi berapa kali tentang kemesraan mereka di kampus.
Aku berusaha menjadi lebih baik, Karena Carrie Lin memberitahu ku Catherine Chu adalah perempuan yang hebat, berdiri di samping Owen Cheng dan tak merasa kalah.
Catherine Chu membuat ku " Cemburu", Tapi juga menjadi tujuan di hati ku, aku terus memberitahu diriku untuk menjadi Catherine Chu kedua, tapi aku terus ingin menjadi lebih hebat daripada Catherine Chu, dan membuat orang memandang rendah aku.
Tapi sekarang, Owen Cheng memberitahu ku, dia dan Catherine Chu hanya lah teman....
Perasaan ku kacau, sedikit senang, tapi tak bisa merasa senang.
Owen Chen memeluk ku, " Eva, jangan ribut lagi ya? Dulu aku yang salah, kamu hanya melihat foto itu dan sudah meragukan ku, aku juga marah, maka aku tidak menjelaskannya. dan lagi, kamu sudah membohongi ku berkata kamu menggugurkan kandungan itu, dan aku percaya."
Novel Terkait
Step by Step
LeksInventing A Millionaire
EdisonDoctor Stranger
Kevin WongCinta Dan Rahasia
JesslynWaiting For Love
SnowHusband Deeply Love
NaomiThat Night×
- Bab 1 Tertangkap selingkuh
- Bab 2 Mengembalikan hadiah pernikahan
- Bab 3 Kamu masih ada uang
- Bab 4 Aku bantu dia kembalikan
- Bab 5 Membawa pulang
- Bab 6 Melayani Bersama
- Bab 7 Kelaparan dan Melahap Apapun
- Bab 8 Terlihat Menyedihkan
- Bab 9 Menyelidikiku
- Bab 10 Meminta Bantuannya
- Bab 11 Menyelesaikan Masalah Hati
- Bab 12 Pertemuan yang kacau
- Bab 13 Kehamilan yang tak direncanakan
- Bab 14 Mendapat yang lebih baik
- Bab 15 Mengalami Penculikan
- Bab 16 – Bisa Dihina
- Bab 17 Menyukai Pria
- Bab 18 Kedatangan
- Bab 19 Berpura-pura
- Bab 20 Mati Saja Kau
- Bab 21 Tanda-tanda Keguguran
- Bab 22 Surat Pernikahan yang Sah
- Bab 23 Pasangan Suami Istri Sesungguhnya
- Bab 24 Sendirian di ruang kosong
- Bab 25 Pekerjaan Lain
- Bab 26 Pencabutan Tuntutan
- Bab 27 Asisten Pribadi Presdir
- Bab 28 Dengan resmi berhubungan
- Bab 29 Undangan Pernikahan
- Bab 30 Membalikkan permasalahan
- Bab 31 Jatuh Cinta
- Bab 32 Lebih cepat berakhir
- Bab 33 Jarak terlalu besar
- Bab 34 Mencari sampai ke rumah
- Bab 35 Terluka Keguguran
- Bab 36 Meninggalkan Owen Cheng
- Bab 37 Menjalin Hubungan
- Bab 38 Kembali ke Shanghai
- Bab 39 Balas Dendam Pribadi
- Bab 40 Selamat Bekerja Sama
- Bab 41 Menolak Pernikahan
- Bab 42 Sangat membenciku
- Bab 43 Tidak Percaya Padaku
- Bab 44 Bicara Baik-Baik
- Bab 45 Tidak Tahu Diri
- Bab 46 Perhitungan
- Bab 47 Tidak Sungkan
- Bab 48 Ditakdirkan untuk mati
- Bab 49 Memecahkan Ilusi
- Bab 50 Klarifikasi fakta
- Bab 51 Tidak memiliki latar belakang
- Bab 52 Aku Takut Malu
- Bab 53 Kesialanku
- Bab 54 Dia Tidak Mencintaiku
- Bab 55 Tidak Ingin Jadi Bayangan Orang Lain
- Bab 56 Dia Bisa Membantuku
- Bab 57 Jangan bersedih
- Bab 58 Membunuh Dengan Tangan Sendiri
- Bab 59 Merusak Wajahku Sendiri
- Bab 60 Menggugurkan Anak
- Bab 61 Telat Salah Melihat Kamu
- Bab 62 Melahirkan Dengan Normal
- Bab 63 Tidak Ingin Melewatkan
- Bab 64 Bertemu Dengan Dia Lagi
- Bab 65 Reuni Dengan Teman Lama
- Bab 66 Takdir Tuhan
- Bab 67 Aku tidak dapat menebaknya
- Bab 68 Setiap orang dapat berubah
- Bab 69 Mendapatkanmu
- Bab 70 Aku memilihmu
- Bab 71 Yang ku cintai adalah kamu
- Bab 72 Tak menghargai
- Bab 3 Satu kesempatan
- Bab 74 Tak akan berbaikan
- Bab 75 Bertemu dengan kenalan lama
- Bab 76 Berani
- Bab 77 Aku akan membunuhmu
- Bab 78 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 79
- Bab 80 Mengagetkan
- Bab 81 Mengunjungi Tetangga
- Bab 82 Kemarahan yang disengaja
- Bab 83 Aku datang untuk ikut makan
- Bab 84 Keluarga Daniel membuat masalah
- Bab 85 Serigala berbulu domba
- Bab 86 Mendesak Terus
- Bab 87 Melukai Diri Sendiri
- Bab 88 Mengunjungi Bibi Wang
- Bab 89 Belajar untuk berubah
- Bab 90 Pengaruh Lingkungan
- Bab 91 Aku tahu batasan
- Bab 92 Tidak tahu cara menghargai
- Bab 93 Bersaing dengan adil
- Bab 94 Kembali ke kota asal
- Bab 95 Ibu dan anak saling bertemu
- Bab 96 Bertemu Dengan Pria Brengsek
- Bab 97 Lelaki Superior
- Bab 98 Beli 1 Gratis 2
- Bab 99 Kesalahan Besar
- Bab 100 Hal Yang Paling Ditakuti
- Bab 101 Mengungguli
- Bab 102 Main Tangan
- Bab 103 Mengulang kembali
- Bab 104 Mencari pintu masuk
- Bab 105 Janji Palsu
- Bab 106 Memang Kualat
- Bab 107 Tidak Ingin Ikut Campur
- Bab 108 Segera Pindah Rumah
- Bab 109 Kabar Pernikahannya
- Bab 110 Apa yang harus dipertahankan?
- Bab 111 Memutuskan untuk Jujur
- Bab 112 Tidak Mengangkat Telepon
- Bab 13 Kegilaan
- Bab 114 Bertemu Lagi dengan Owen
- Bab 115 Tidak Khawatir lagi (Tamat)