That Night - Bab 70 Aku memilihmu

Wiri Chen meninggalkanku dalam keadaan yang sedikit canggung , setelah aku menidurkan kedua anakku, akupun berbaring di ranjang.

Aku tahu tiba-tiba aku mengatakan anak-anak mengikuti nama keluargaku pasti menyakiti hati Wiri Chen, tetapi tadi setelah aku mendengar kata-kata Wiri Chen aku menjadi sadar, dulu aku selalu bingung anak harus mengikuti nama keluarga siapa, sebenarnya yang aku pikirkan hanya nama keluarga Cheng atau Luo, tetapi tidak pernah terpikirkan olehku aku akan menikah lagi.

Kedua nama keluarga ini membuatku binggung setengah mati, jika tambah satu nama keluarga lagi, aku pasti gila.

Oleh karena itu mereka mengikuti nama keluargaku, ini paling benar, lagipula aku adalah ibu dari mereka, kalaupun nantinya Owen Cheng datang menemui anak-anak, dia tidak dapat mengatakan apa-apa, tetapi jika anak-anak mengikuti nama keluarga ayah tiri, contohnya nama keluarga Chen……

Aku membalikan badan, aku merasakan hal itu sangat merepotkan. Walaupun hatiku sangat berantakan, tetapi tidak lama akupun tertidur.

Keesokan harinya aku bangun sangat pagi, lalu menyusui kedua anakku, lalu berpesan kepada bibi dan bibi yang membantuku setelah melahirkan untuk menjaga anak-anak, dan langsung mengendarai mobil menuju kantor.

Kemarin pun aku sudah mulai bekerja, aku tidak berencana untuk cuti kembali. Tetapi mulai bekerja tidak lama, sekretaris memberitahuku bahwa CEO perusahaan besar Cheng datang, mengatakan mau membicarakan mengenai perjanjian kerjasama.

Hatiku bergidik, dengan gegabah aku mengambil gelas, tetapi malah membuat cangkir itu jatuh.

Ternyata Owen Cheng benar-benar datang, bahkan dia tidak datang untuk menemui Wiri Chen, tetapi langsung datang untuk menemuiku.

Aku menarik napas panjang lalu merapatkan bibirku, lalu segera merapikan baju dan berjalan keluar.

Owen Cheng duduk di sofa di ruang rapat, dia menyilangkan kakinya dengan santai, jarinya mengapit sebatang rokok.

Memandangi asap putih yang terbang keatas itu, anehnya hatiku terasa sakit. Dua kali bertemu, dia selalu merokok. Aku sangat tidak menyukai orang yang merokok, tetapi setiap kali melihatnya merokok, tanpa kusadari aku teringat wajahnya ketika aku masih bersamanya dan dia berjanji untuk berhenti merokok.

Aku menggengam keras tanganku dan berusaha tersenyum kepada Owen Cheng, dan masuk menggunakan sepatu hak tinggiku.

“CEO Cheng, apa kabar, membuatmu menunggu lama”. Aku berbicara sambil tersenyum, menjulurkan tanganku dengan resmi.

Melihatku datang, Owen Cheng berdiri sambil menaikkan alis, dan diapun bersalaman denganku.

Tangan yang hangat ini bagaikan mengalirkan listrik, membuat detak jantungku semakin cepat, tetapi ketika aku belum tersadar kembali, Owen Cheng sudah melepaskan tanganku, dan kembali duduk.

Aku masih merasakan suhu tubuh Owen Cheng di tanganku, dalam sekejap aku merasa kehilangan sesuatu, mataku sedikit basah.

Aku mengoyang-goyangkan jari-jariku, aku memaksa diriku utnuk tenang dengan menarik napas yang dalam.

Wajahku sangatlah tenang, tetapi ini semua karena aku menutupinya, tetapi melihat Owen Cheng, dia menghadapiku seperti menghadapi seorang customer.

Apakah aku yang sangat “tidak professional”.

Aku merapati bibirku, aku duduk didepan Owen Cheng. Bau tembakau membuatku tidak enak, aku pelan-pelan membalikan wajahku, tidak tahu apakah Owen Cheng menyadarinya, dia mematikan rokoknya yang masih ada setegah batang di asbak.

"Kamu masih tidak menyukai bau rokok”. Suaranya yang rendah terdengar merdu, hatiku bergetar mataku memandangnya, tetapi wajah Owen Cheng sangat tenang.

Owen Cheng berbicara, sambil menunjuk sebuah dokumen diatas meja, “ Ini adalah rencana kerja perusahaan kami selanjutnya, kamu lihat dulu, kita bicarakan rencana kerja sama kita.

Aku segera mengambil dokumen tersebut dan membacanya, beberapa bulan ini aku selalu membaca berbagai macam dokumen, oleh karena itu aku dapat membacanya dengan cepat. Melihat isi dokumen ini, aku semakin mengerutkan keningku.

Bukan karena rencana kerja Owen Cheng tidak bagus, tetapi rencana kerja ini sangat bagus sekali, bagus sampai aku tidak mencurigai mengapa Owen Cheng datang keperusahaan kami untuk bekerja sama. Seharusnya, banyak perusahaan yang mau untuk mendapatkan kesempatan ini.

TIba-tiba aku teringat kata-kata Owen Cheng semalam, ketika dia mengatakan perushaan kami adalah pilihan terakhir, apa maksud dia datang hari ini?

“CEO Cheng”. Aku meletakan dokumen tersebut, lalu menganggkat kepala melihatnya, “Numpang tanya kali ini anda membicarakan bisnis sebenarnya mau bekerja sama dengan Perusahaan besar Chen atau dengan East Trading Company?”

Bila dengan Perusahaan besar Chen, maka kerja sama ini sangatlah cocok, karena rencana kerja ini adalah milik Perusahaan besar Cheng, dan bukanlah perusahaan kecil di bawah bendera Perusahaan besar Cheng.

“East Trading Company”. Dia melihatku dan menjawab, aku semakin megerenyitkan alisku.

East Trading Company adalah perusahaan sekarang tempatku bekerja, ini merupakan salah satu perusahaan kecil Wiri Chen, walaupun belakangan ini kemajuannya pesat, tetapi untuk bekerjasama secara independen dengan customer besar seperti perusahaan besar Cheng, betul-betul tidak dapat dipercaya.

Owen Cheng memberikan kesempatan besar ini, mau tidak mau aku curiga dia mempunyai rencana lain.

“Takutnya East Trading Company tidak…….”

“ East Trading Company adalah anak perusahaan dari perusahaan besar Chen, aku mengerti hal ini, oleh karena itu aku percaya Perusahaan besar Chen pasti akan membatu East Trading Company untuk menjalani pejanjian bisnis ini”.

Aku melihat dia, “kalau begitu CEO Cheng anda dapat mencari CEO Chen untuk membicarakan perihal kerjasama ini”.

“Tiba-tiba Owen Cheng menaikkan sudut bibirnya, dan memajukan tubuhnya, “tetapi aku ingin berbicara dengan kamu. Eva Luo, penanggung jawab projek ini, aku memilihmu”.

Aku mencium bau parfum dan tembakau yang bercampur, detak jantungku semakin cepat, tubuhku mundur kebelakang tersandar pada sofa.

Senyuman diwajah Owen Cheng semakin jelas, seperti mengartikan sesuatu: “Kamu maju lebih pesat dari yang aku pikirkan”.

Melihat senyumannya, tiba-tiba aku merasa marah.

“CEO Cheng, tidak tahu apa yang telah anda pikirkan?” tiba-tiba aku berdiri, dan melihatnya dengan tatapan dingin.

Owen Cheng kira siapa dirinya? Berdasarkan apa dia berkata seperti ini kepadaku? Hal ini membuatku merasa dia dari awal sudah menebak aku akan hidup seperti apa, bahkan didalam hatinya dia telah membuat daftar kemajuanku, tetapi aku yang sekarang berada diluar ekspektasinya.

Hal ini juga membuatku merasa dia tinggi di atas, cara dia melihatku seperti aku adalah mainan yang berada ditangannya yang dapat diatur olehnya.

Dia melihatku lalu tertawa, dan tidak peduli dengan kelakuanku ini. Owen Cheng kembali bersandar di sofa dan menyilangkan kedua kakinya, dengan gaya yang malas mengambil kotak rokok di atas meja.

“ Di sini tidak boleh merokok, CEO Cheng, bila kamu ada masalah dengan matamu silahkan pergi untuk membuat kaca mata”. Aku berkata dengan dingin, tetapi aku merasa seperti sekor kucing yang buntutnya di injak.

Perkantoran seperti ini biasanya dilarang merokok, di kantor pun terdapat papan dengan tulisan “ NO SMOKING”, tetapi biasanya yang datang ke ruang rapat ini adalah bos-bos besar, kalaupun mereka ingin merokok, tidak ada orang yang akan melarangnya, oleh karena itu terdapat wadah asbak di sini.

Demi mendapatkan bisnis, mencium bau rokok bukanlah masalah? Tetapi kenyataannya memang seperti ini, ketika kamu memohon untuk mendapatkan sesuatu, maka kamu tidak akan menuntut sesuatu ataupun menjaga harga dirimu. Semua peraturan itu, hanya diperuntungkan kepada orang yang tidak mempunyai kemampuan untuk menolak.

Setelah mendengar kata-kataku tangan Owen Cheng yang mengambil kotak rokok terdiam, dia seperti antara tertawa dan tidak melihatku, dan meletakan kembali kotak rokok itu di atas meja.

Hanya saja, kata-kata yang selanjutnya dia katakan membuatku ketakutan.

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu