That Night - Bab 67 Aku tidak dapat menebaknya
Mungkin karena ekspresi Wiri Chen yang sangat serius, atau mungkin juga karena setelah bertemu dengan Owen Cheng hatiku menjadi berantakan, akhirnya aku menggangukan kepala.
Dia terlihat sangat senang, dan juga jelas terlihat napsu makanku telah hilang, dia mengajakku meninggalkan restoran dan membawaku berjalan-jalan di sebuah taman. Tanganku memegang kopi dan hotdog berjalan ditaman dengannya, aku makan dengan santai, kehidupan santai seperti ini membuatku merasa kehidupanku berubah.
"Apakah kamu merasa sesekali jalan-jalan santai seperti ini perasaan menjadi lebih baik?" Wiri Chen melihatku dari samping, bibirnya tersenyum.
Aku menganggukan kepala kepadanya, sejak tiba di luar negri, setiap hari aku sibuk bekerja, setengah tahun ini kemajuanku sangat pesat, semua orang dapat melihatnya. Wiri Chen sering menasehatiku untuk lebih santai, banyak hal tidak dengan mudah dapat di raih, tetapi hanya dengan menyibukan diri, aku tidak lagi berpikir yang tidak-tidak.
Seperti sekarang aku berjalan-jalan di taman dengan Wiri Chen, tetapi di dalam pikiranku semua adalah keadaan tadi ketika bertemu dengan Owen Cheng di restoran.
"Eva, bahagialah". Tiba-tiba dia menggenggam tanganku, aku terkejut, tiba-tiba aku ingin menarik kembali tanganku.
"Eva, kamu berjanjji padaku untuk memberikanku waktu 3 bulan".
TIba-tiba aku terdiam, Wiri Chen tersenyum, "Jangan menolakku, belajarlah untuk menikmatinya".
Aku tersenyum dengan terpaksa dan menganggukkan kepala, usiaku tahun ini 26 tahun, dan juga aku telah 2 kali menikah dan 2 kali bercerai, dan sekarang aku adalah ibu dari 2 orang anak, sudah tidak boleh lagi melakukan sesuatu yang tidak pasti. Tetapi, aku benar-benar tidak biasa bermesraan dengan Wiri Chen seperti ini.
Untung Wiri Chen tidak melanjutkan, dia hanya menggandeng tanganku dan berjalan-jalan santai, aku terus memberitahu diriku karena telah memberi WIri Chen waktu 3 bulan, maka tiga bulan ini aku harus lebih bisa membuka diriku.
Tetapi didalam hati aku selalu teringat kedua anakku, tidak berapa lama kemudaian aku berkata kepada Wiri Chen, aku ingin pulang.
Ketika aku pulang kerumah kedua anakku telah makan dan tidur, melihat kedua anak yang tidur di kasur kecil, tanpa aku sadari aku teringat akan Owen Cheng
Walaupun kedua anak ini baru satu bulan lebih, tetapi ditubuh mereka terdapat bayangan Owen Cheng. Betul, kedua anak ini juga mirip denganku, tetapi mereka lebih mirip dengan Owen Cheng, setiap kali melihat mereka berdua hatiku sangatlah kacau.
Aku terkejut ketika hari ini bertemu dengan Owen Cheng di restoran. Sekarang aku sangatlah merasa tidak tenang.
Dulu aku bisa bersama Owen Cheng itu karena aku mengandung anaknya, dan Owen Cheng memintaku untuk melahirkan anak ini, oleh karena itulah ada perjanjian.
Waktu itu aku tidak mengerti permintaan dari Owen Cheng, tapi akhirnya aku mengetahui ternyata wajahku mirip dengan Catherine Chu, aku semakin merasa Owen Cheng menginginkan anak yang mirip dengan dirinya dan juga mirip dengan Catherine Chu.
Tetapi akhirnya ketika anak itu sudah tidak ada lagipun, Owen Cheng bersedia tetap bersamaku, aku rasa karena Owen Cheng sudah terbiasa akan kehadiranku, dan juga hidup dengan ku yang memiliki wajah seperti Catherine Chu dan juga aku adalah orang yang tidak merepotkan dia dan cukup menyenangkan.Dan juga, aku adalah mantan istri Daniel Qin, dan kebetulan Daniel Qin lah yang tanpa sengaja membunuh Catherine Chu
Walaupun, operasi dapat mengubah wajah menjadi seperi Catherine Chu, tetapi gen tidak dapat diubah.
Aku tidak tahu apakah Owen Cheng mengetahui aku melahirkan kedua anak ini, dan yang lebih aku khawatirkan adalah keberadaan kedua anak ini, apakah dia akan mengambil anak ini dari sisiku.
Semakin dipikirkan semakin aku merasa takut, aku mengetahui kekuatan Owen Cheng, walaupun aku bukanlah Eva Luo yang dapat ditekan, tetapi Owen Cheng bukanlah lawan yang sepadan.
Menjadi kuat! Aku harus menjadi lebih kuat.
Sekarang aku tahu pentingnya pekerjaan dan uang, bilamana aku sampai harus berhadapan dengan pengadilan, aku harus dapat membuktikan kepada pengadilan bahwa aku mempunyai kemampuan untuk menghidupi anak-anakku.
Teringat hal ini aku menjadi tidak tenang, sejak melahirkan sudah satu bulan lebih aku tidak ke kantor, sebenarnya aku berpikir untuk cuti lebih lama, tetapi hari ini ketika bertemu dengan Owen Cheng aku merasa terancam, satu menit pun aku tidak dapat berdiam diri lagi.
"Aku ke perusahaan sebentar, tolong kalian jaga anak-anak". Aku berkata kepada bibi dan bibi yang menjagaku sehabis melahirkan, dan akupun mengambil tas dan pergi keluar rumah.
Wiri Chen sudah pulang kerumah, kalau tidak mana mungkin aku dapat keluar dengan mudah.
Orang-orang dikantor begitu melihatku semua merasa heran, karena ini adalah hari pertamaku masuk kerja setelah melahirkan, dan juga aku datang dengan sangat tiba-tiba, setelah aku duduk di ruang kerjaku, aku baru merasa lega, dan dengan segera aku mulai masuk ke dunia kerja yang sibuk.
Satu bulan, walaupun aku mengerti semua pekerjaan di kantor, tetapi tetap saja ad beberapa hal yang sebelumnya tidak aku perhatikan.
Aku lupa waktu begitu mulai bekerja, begitu aku mengangkat kepalaku setelah membaca dokumen terakhir, ternyata langit sudah sangat gelap.
Aku memijat bahuku yang sakit, tiba-tiba bekerja dalam porsi yang lumayan banyak aku merasa tidak terbiasa. Karyawan yang lain sudah pulang, cahaya diluar sedikit gelap. Aku melihat jam, lalu segera mengambil tas dan pulang.
Walaupun anak-anak sudah mulai minum susu formula, tetapi setiap hari aku tetap memberi mereka asi. Ini adalah petama kalinya aku meninggalkan anak-anakku cukup lama, walalupun aku tahu bibi dan bibi yang menjaga lahiranku cukup bertanggung jawab, tetapi aku tetap merasa khawatir.
"tuktuktuk......." suara hak sepatu tinggiku yang mengenai lantai berbunyi sangat nyaring, di lorong sepi seperti ini suara sepatuku bergema, membuat bulu kuduk berdiri.
Aku menggengam erat tasku, lalu menekan tombol lift.
Mungkin karena telah lama tidak datang ke kantor, dulu aku sering lembur, tetapi sekarang aku merasa takut.
Lift langsung meluncur ke basement tempat parkir mobil, memegang kunci mobil sambil mencari mobilku, langkah kakiku sedikit tidak karuan.
Tiba-tiba ada bayangan hitam yang lewat, aku terkejut, dan sedikit berteriak, " Aaa...."
Basement yang gelap, aku melihat sebuah bayangan badan yang besar. Tercium bau tembakau, tangan Owen Cheng memegang sebuah rokok berdiri tidak jauh dari tempatku berdiri, cahaya dari rokok kadang terang kadang gelap.
Aku sama sekali tidak mengira akan bertemu dengannya di tempat ini, banyak kata-kata yang tersangkut di tengorokan, aku belum sempat berbicara, tiba-tiba Owen Cheng mendekat beberapa langkah. Bayangannya yang gelap menutupiku, tanpa aku sadari aku mudur kebelakang, punggungku bersandar pada tembok.
"Apa yang akan kau lakukan......." Suaraku parau, jatungku berdegup dengan kencang.
Bau yang asing tetapi familiar ini menutupiku, aku melihat dia dengan rasa takut, aku menggengam erat tanganku.
Dia tidak berbicara, hanya melihatku. Tatapannya sangat tenang dan dalam, tetapi sepertinya terselubung banyak perasaan, seperti dulu tetapi aku tidak dapat menebaknya.
Dia menghisap dalam rokoknya, lalu mengeluarkan asap putih, lalu membuang rokok itu dilantai dan menginjaknya. Gerakannya seperti penjahat, tetapi terdapat gaya tampan yang berantakan, tiba-tiba dia menjulurkan tangannya, dan dia menahanku di sudut tembok.
Novel Terkait
Sang Pendosa
DoniThat Night
Star AngelGue Jadi Kaya
Faya SaitamaEternal Love
Regina WangInventing A Millionaire
EdisonLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieThat Night×
- Bab 1 Tertangkap selingkuh
- Bab 2 Mengembalikan hadiah pernikahan
- Bab 3 Kamu masih ada uang
- Bab 4 Aku bantu dia kembalikan
- Bab 5 Membawa pulang
- Bab 6 Melayani Bersama
- Bab 7 Kelaparan dan Melahap Apapun
- Bab 8 Terlihat Menyedihkan
- Bab 9 Menyelidikiku
- Bab 10 Meminta Bantuannya
- Bab 11 Menyelesaikan Masalah Hati
- Bab 12 Pertemuan yang kacau
- Bab 13 Kehamilan yang tak direncanakan
- Bab 14 Mendapat yang lebih baik
- Bab 15 Mengalami Penculikan
- Bab 16 – Bisa Dihina
- Bab 17 Menyukai Pria
- Bab 18 Kedatangan
- Bab 19 Berpura-pura
- Bab 20 Mati Saja Kau
- Bab 21 Tanda-tanda Keguguran
- Bab 22 Surat Pernikahan yang Sah
- Bab 23 Pasangan Suami Istri Sesungguhnya
- Bab 24 Sendirian di ruang kosong
- Bab 25 Pekerjaan Lain
- Bab 26 Pencabutan Tuntutan
- Bab 27 Asisten Pribadi Presdir
- Bab 28 Dengan resmi berhubungan
- Bab 29 Undangan Pernikahan
- Bab 30 Membalikkan permasalahan
- Bab 31 Jatuh Cinta
- Bab 32 Lebih cepat berakhir
- Bab 33 Jarak terlalu besar
- Bab 34 Mencari sampai ke rumah
- Bab 35 Terluka Keguguran
- Bab 36 Meninggalkan Owen Cheng
- Bab 37 Menjalin Hubungan
- Bab 38 Kembali ke Shanghai
- Bab 39 Balas Dendam Pribadi
- Bab 40 Selamat Bekerja Sama
- Bab 41 Menolak Pernikahan
- Bab 42 Sangat membenciku
- Bab 43 Tidak Percaya Padaku
- Bab 44 Bicara Baik-Baik
- Bab 45 Tidak Tahu Diri
- Bab 46 Perhitungan
- Bab 47 Tidak Sungkan
- Bab 48 Ditakdirkan untuk mati
- Bab 49 Memecahkan Ilusi
- Bab 50 Klarifikasi fakta
- Bab 51 Tidak memiliki latar belakang
- Bab 52 Aku Takut Malu
- Bab 53 Kesialanku
- Bab 54 Dia Tidak Mencintaiku
- Bab 55 Tidak Ingin Jadi Bayangan Orang Lain
- Bab 56 Dia Bisa Membantuku
- Bab 57 Jangan bersedih
- Bab 58 Membunuh Dengan Tangan Sendiri
- Bab 59 Merusak Wajahku Sendiri
- Bab 60 Menggugurkan Anak
- Bab 61 Telat Salah Melihat Kamu
- Bab 62 Melahirkan Dengan Normal
- Bab 63 Tidak Ingin Melewatkan
- Bab 64 Bertemu Dengan Dia Lagi
- Bab 65 Reuni Dengan Teman Lama
- Bab 66 Takdir Tuhan
- Bab 67 Aku tidak dapat menebaknya
- Bab 68 Setiap orang dapat berubah
- Bab 69 Mendapatkanmu
- Bab 70 Aku memilihmu
- Bab 71 Yang ku cintai adalah kamu
- Bab 72 Tak menghargai
- Bab 3 Satu kesempatan
- Bab 74 Tak akan berbaikan
- Bab 75 Bertemu dengan kenalan lama
- Bab 76 Berani
- Bab 77 Aku akan membunuhmu
- Bab 78 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 79
- Bab 80 Mengagetkan
- Bab 81 Mengunjungi Tetangga
- Bab 82 Kemarahan yang disengaja
- Bab 83 Aku datang untuk ikut makan
- Bab 84 Keluarga Daniel membuat masalah
- Bab 85 Serigala berbulu domba
- Bab 86 Mendesak Terus
- Bab 87 Melukai Diri Sendiri
- Bab 88 Mengunjungi Bibi Wang
- Bab 89 Belajar untuk berubah
- Bab 90 Pengaruh Lingkungan
- Bab 91 Aku tahu batasan
- Bab 92 Tidak tahu cara menghargai
- Bab 93 Bersaing dengan adil
- Bab 94 Kembali ke kota asal
- Bab 95 Ibu dan anak saling bertemu
- Bab 96 Bertemu Dengan Pria Brengsek
- Bab 97 Lelaki Superior
- Bab 98 Beli 1 Gratis 2
- Bab 99 Kesalahan Besar
- Bab 100 Hal Yang Paling Ditakuti
- Bab 101 Mengungguli
- Bab 102 Main Tangan
- Bab 103 Mengulang kembali
- Bab 104 Mencari pintu masuk
- Bab 105 Janji Palsu
- Bab 106 Memang Kualat
- Bab 107 Tidak Ingin Ikut Campur
- Bab 108 Segera Pindah Rumah
- Bab 109 Kabar Pernikahannya
- Bab 110 Apa yang harus dipertahankan?
- Bab 111 Memutuskan untuk Jujur
- Bab 112 Tidak Mengangkat Telepon
- Bab 13 Kegilaan
- Bab 114 Bertemu Lagi dengan Owen
- Bab 115 Tidak Khawatir lagi (Tamat)