That Night - Bab 74 Tak akan berbaikan
Tangan ku yang memegang sumpit bergetar, lalu menaruh mangkok di meja, menelan makanan di mulut ku.
" Wiri, apakah kerja sama kali ini menguntungkan atau merugikan perusahaan?"
Wiri Chen mengerutkan alis, " Eva, tak boleh melihat seperti itu...."
Aku melihatnya dan tertawa, " Kenapa tidak?"
" Bukankah perusahaan di buka untuk mencari keuntungan, kalau Perusahaan Besar Cheng memberi keuntungan yang cukup banyak, apakah kita punya alasan menolak kerja sama ini?"
Wiri semakin mengerutkan alis nya, " Kamu tahu apa yang aku khawatirkan."
Dia melihat aku, seperti ada yang mau di omongkan. Aku menghindari sorotan matanya dan merasa bersalah, tapi aku menguatkan diri melihat dirinya.
" Aku mengerti." Aku mengangguk pada Wiri Chen, berusaha menenangkan diri, aku melihat dia lalu bicara dengan serius: " Aku akan membedakan dengan jelas pekerjaan dan kehidupan pribadi, apa lagi, aku sekarang dan Owen Cheng.....tak ada hubungan apapun."
aku seperti diejek, tetapi hati ku merasa sakit.
" Eva." Wiri Chen berteriak, aku buru-buru memutuskan panggilan di ponsel. " Kamu tenang saja, aku tidak kenapa-napa."
Aku tidak ingin Wiri Chen bicara, ada sebagian kalimat yang tak baik jika sangat di mengerti. Hanya saja Wiri Chen memerdulikan perasaan ku, Setengah tahun ini dia tidak pernah membahas tentang Owen Cheng, tapi kali ini dia tidak mengganti topik pembicaraan.
" Eva, kamu tak bisa melepaskan dia, hal itu aku atau kamu juga tahu jelas."
Aku ingin menghindar tapi tak bisa.
Wiri Chen menghela nafas, mengenggam tangan ku. " Eva, aku benar-benar takut kamu di kejar Owen Cheng lagi. setengah tahun ini aku berada di sampingmu, Tapi aku tahu aku belum masuk ke hati mu."
" Awalnya aku memanfaat kan waktu kelahiran anak untuk melamar mu, tapi aku pikir bila aku berusaha, mungkin ada kesempatan untuk masuk ke hati mu. Tapi, aku tidak menyangka Owen Cheng akan muncul."
" Eva, kamu sangat tidak mudah memberiku waktu tiga bulan, aku sangat berharap kamu tidak berhubungan terlalu banyak dengan Owen Cheng. Aku mengaku, aku egois, aku tak percaya diri, tapi semua itu tidak ada apa-apanya di banding kehilangan kamu."
Aku tertegun, melihat Wiri Chen di hadapanku perasaan ku campur aduk.
Setengah tahun yang lalu ketika aku berada di saat yang tak berdaya aku menemukan Wiri Chen, dan di setengah tahun ini Wiri Chen seperti malaikat pelindung ku, di bandingkan Owen Cheng, Wiri Chen lebih banyak membantuku, dia juga guru dan teman, memnghargaiku, membuat ku bertumbuh.
Hanya saja, aku tak menyangka Wiri Chen akan memperlihatkan sisi lemahnya pada ku.
aku bertanya-tanya apakah aku benar-benar bisa membuat Wiri Chen merasa dihargai.
Hati ku sekejap menjadi lembut, aku tak ingin berpura-pura di hadapan Wiri Chen, dan saat ini aku ingin memberi tahu isi hati ku yang sebarnya.
" Wiri, aku dan Owen Cheng tidak memungkinkan untuk berbaikan." Suara ku serak.
Ketika Owen Cheng menjelaskan kepada aku hari ini, aku benar-benar tidak bisa menahan kegembiraannya. aku juga langsung memeluknya erat-erat. Tapi setelah itu, tingkah laku Owen Cheng membuat aku tersadar.
" Dan aku sangat berterima kasih kamu tiba-tiba datang hari ini, kalau tidak aku mungkin akan jatuh." Aku tertawa sedikit.
Wiri Chen melihat aku, meraih gelas di meja dan meminum air di dalamnya.
" Sebenarnya aku tidak pernah bicara ini, tapi aku pikir kamu mungkin tahu sedikit, aku mirip dengan mantan pacar Owen Cheng sewaktu kuliah, dulu alasan aku bercerai dengan nya adalah aku melihat foto mantan pacar nya, mengira Owen Cheng menganggap ku sebagai ganti nya."
Aku melihat Wiri Chen, dia diam, dan saat itu aku tahu Wiri Chen mengerti hal ini.
Aku tertawa, Setengah tahun ini seperti ketahuan, jadi aku tak keras kepala seperti dulu, saat ini Wiri Chen mengetahui sesuatu dan tak merasa aneh, aku tak akan " Bangga " merasa Wiri Chen telah menyelidiki aku, tapi malah berpikir Wiri Chen seperti pelindung, hal tentang dirinya banyak orang yang tertarik.
" Hari ini sebelum kamu masuk, Owen Cheng menjelaskan pada ku, dia bilang dia bersama aku bukan karena aku mirip dengan Catherine Chu, tapi karena menyukai ku. Dan lagi, dia bercerai dengan ku karena emosi, emosi karena aku menuduh yang tidak."
Wiri Chen terkejut melihat ku, sorot matanya tampak tak tenang. aku tahu apa yang di khawatirkannya, aku tertawa, " Jadi aku bilang terima kasih kamu datang, kalau tidak aku akan terharu dan setuju."
" Apa maksud nya?" Wiri Chen tak menjelaskannya dan melihat ku.
Aku menghela nafas, mengambil sumpit dan menjepit nasi di mangkok, " Dulu aku meninggalkan Owen Cheng karena merasa dia membohongi ku, tapi akar masalah ku dengan Owen Cheng bukan itu saja."
" Wiri, saat berhadapan dengan Owen Cheng aku selalu merasa lebih rendah. Dia sudah terbiasa dengan hal itu, atau mungkin tidak sengaja, tetapi dia tidak tahu bagaimana menghargai aku."
Aku tak berhenti berpikir, hubungan ku dengan Owen Cheng seperti jaman dulu raja dan selirnya? Raja bisa mencintai selirnya, tapi tidak benar-benar memandangnya sebagai pasangan. Mungkin pikiranku agak berlebihan, tetapi seperti hari ini Wiri Chen mengatakan bahwa aku harus memilih sendiri, tetapi Owen Cheng langsung mengatakan bahwa Wiri Chen tak punya hak menandingi nya dan biarpun dia mengatakan itu pada Wiri Chen, tapi aku merasa dia menganggap ku seperti barang.
Owen Cheng terlalu menguasai ku, dan aku sudah bilang kami bercerai, sebagai suami istri, jadi kalau menikah apakah harus terjebak seumur hidup?
Setia dengan pernikahan itu benar, tapi aku sudah mengalami dua kali kegagalan berumah tangga, dan semakin hari aku berpikir bahwa pernikahan bukan sesuatu yang baik.
Pernikahan hanyalah dua orang yang berjalan bersama, tetapi seharusnya tidak menjadi ikatan buat satu orang. Tidak peduli siapa yang berada di dalam pernikahan, orang itu tidak boleh kehilangan pilihan karena pernikahannya.
Dan perkataan Owen Cheng, jelas-jelas mengabaikan hak ku memilih.
Boleh di bilang, aku bisa menolak Wiri Chen, tapi hal ini harus aku yang memilih, bukan Owen Cheng yang memilih.
Wiri Chen bisa mengerti hal ini, tapi tidak dengan Owen Cheng.
Dan seperti sekarang, Wiri Chen tak berharap aku bekerja sama dengan Owen Cheng, tapi dia masih memberitahu ku yang sebenarnya, dan masih membujuk ku. Wiri Chen adalah bos di perusahaan, tapi dia tahu aku akan memerhatikan hal ini, jadi ia bertanya pendapat ku.
Tapi kalau hal ini di berikan kepada Owen Cheng, aku pikir dia akan menyembunyikan hal ini dari diriku, dan tak memberitahu ku sedikit pun.
Wiri Chen menatap ku, tatapan nya bersinar. dia tiba-tiba menutup bibirnya, tidak bisa menahan diri untuk tidak menatapku dengan gembira berkata: " Kalau begitu, aku lebih cocok dengan keinginan mu dibanding Owen Cheng."
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraCinta Dan Rahasia
JesslynAsisten Bos Cantik
Boris DreyHalf a Heart
Romansa UniverseAku bukan menantu sampah
Stiw boyThat Night×
- Bab 1 Tertangkap selingkuh
- Bab 2 Mengembalikan hadiah pernikahan
- Bab 3 Kamu masih ada uang
- Bab 4 Aku bantu dia kembalikan
- Bab 5 Membawa pulang
- Bab 6 Melayani Bersama
- Bab 7 Kelaparan dan Melahap Apapun
- Bab 8 Terlihat Menyedihkan
- Bab 9 Menyelidikiku
- Bab 10 Meminta Bantuannya
- Bab 11 Menyelesaikan Masalah Hati
- Bab 12 Pertemuan yang kacau
- Bab 13 Kehamilan yang tak direncanakan
- Bab 14 Mendapat yang lebih baik
- Bab 15 Mengalami Penculikan
- Bab 16 – Bisa Dihina
- Bab 17 Menyukai Pria
- Bab 18 Kedatangan
- Bab 19 Berpura-pura
- Bab 20 Mati Saja Kau
- Bab 21 Tanda-tanda Keguguran
- Bab 22 Surat Pernikahan yang Sah
- Bab 23 Pasangan Suami Istri Sesungguhnya
- Bab 24 Sendirian di ruang kosong
- Bab 25 Pekerjaan Lain
- Bab 26 Pencabutan Tuntutan
- Bab 27 Asisten Pribadi Presdir
- Bab 28 Dengan resmi berhubungan
- Bab 29 Undangan Pernikahan
- Bab 30 Membalikkan permasalahan
- Bab 31 Jatuh Cinta
- Bab 32 Lebih cepat berakhir
- Bab 33 Jarak terlalu besar
- Bab 34 Mencari sampai ke rumah
- Bab 35 Terluka Keguguran
- Bab 36 Meninggalkan Owen Cheng
- Bab 37 Menjalin Hubungan
- Bab 38 Kembali ke Shanghai
- Bab 39 Balas Dendam Pribadi
- Bab 40 Selamat Bekerja Sama
- Bab 41 Menolak Pernikahan
- Bab 42 Sangat membenciku
- Bab 43 Tidak Percaya Padaku
- Bab 44 Bicara Baik-Baik
- Bab 45 Tidak Tahu Diri
- Bab 46 Perhitungan
- Bab 47 Tidak Sungkan
- Bab 48 Ditakdirkan untuk mati
- Bab 49 Memecahkan Ilusi
- Bab 50 Klarifikasi fakta
- Bab 51 Tidak memiliki latar belakang
- Bab 52 Aku Takut Malu
- Bab 53 Kesialanku
- Bab 54 Dia Tidak Mencintaiku
- Bab 55 Tidak Ingin Jadi Bayangan Orang Lain
- Bab 56 Dia Bisa Membantuku
- Bab 57 Jangan bersedih
- Bab 58 Membunuh Dengan Tangan Sendiri
- Bab 59 Merusak Wajahku Sendiri
- Bab 60 Menggugurkan Anak
- Bab 61 Telat Salah Melihat Kamu
- Bab 62 Melahirkan Dengan Normal
- Bab 63 Tidak Ingin Melewatkan
- Bab 64 Bertemu Dengan Dia Lagi
- Bab 65 Reuni Dengan Teman Lama
- Bab 66 Takdir Tuhan
- Bab 67 Aku tidak dapat menebaknya
- Bab 68 Setiap orang dapat berubah
- Bab 69 Mendapatkanmu
- Bab 70 Aku memilihmu
- Bab 71 Yang ku cintai adalah kamu
- Bab 72 Tak menghargai
- Bab 3 Satu kesempatan
- Bab 74 Tak akan berbaikan
- Bab 75 Bertemu dengan kenalan lama
- Bab 76 Berani
- Bab 77 Aku akan membunuhmu
- Bab 78 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 79
- Bab 80 Mengagetkan
- Bab 81 Mengunjungi Tetangga
- Bab 82 Kemarahan yang disengaja
- Bab 83 Aku datang untuk ikut makan
- Bab 84 Keluarga Daniel membuat masalah
- Bab 85 Serigala berbulu domba
- Bab 86 Mendesak Terus
- Bab 87 Melukai Diri Sendiri
- Bab 88 Mengunjungi Bibi Wang
- Bab 89 Belajar untuk berubah
- Bab 90 Pengaruh Lingkungan
- Bab 91 Aku tahu batasan
- Bab 92 Tidak tahu cara menghargai
- Bab 93 Bersaing dengan adil
- Bab 94 Kembali ke kota asal
- Bab 95 Ibu dan anak saling bertemu
- Bab 96 Bertemu Dengan Pria Brengsek
- Bab 97 Lelaki Superior
- Bab 98 Beli 1 Gratis 2
- Bab 99 Kesalahan Besar
- Bab 100 Hal Yang Paling Ditakuti
- Bab 101 Mengungguli
- Bab 102 Main Tangan
- Bab 103 Mengulang kembali
- Bab 104 Mencari pintu masuk
- Bab 105 Janji Palsu
- Bab 106 Memang Kualat
- Bab 107 Tidak Ingin Ikut Campur
- Bab 108 Segera Pindah Rumah
- Bab 109 Kabar Pernikahannya
- Bab 110 Apa yang harus dipertahankan?
- Bab 111 Memutuskan untuk Jujur
- Bab 112 Tidak Mengangkat Telepon
- Bab 13 Kegilaan
- Bab 114 Bertemu Lagi dengan Owen
- Bab 115 Tidak Khawatir lagi (Tamat)