That Night - Bab 92 Tidak tahu cara menghargai
Melihat kedua laki-laki itu duduk di sofa, hatiku begitu kacau, aku benar-benar ingin mencari tempat untuk bersembunyi. Tapi aku takut mereka akan bertengkar jadi mau tidak mau aku harus duduk di sebelah mereka.
Bibi Wang merasa suasana ini begitu aneh, dia berdiskusi denganku untuk menyuruh bibi Zhang dan bibi Liu membawa anak-anak ke rumah Owen dan membiarkan kita bertiga disini. Apa yang terjadi disini bisa menganggu anak-anak yang sedang istirahat.
Aku mengangguk, melihat mereka mengendong anak-anak mereka, tapi ekspresi mereka terlihat tidak begitu santai.
Owen memecah kesunyian “terima kasih telah merawat Eva selama lebih dari setengah tahun”
“Aku tidak butuh ucapan terima kasihmu.” Jawabnya dengan nada yang begitu dingin, dan ototnya begitu tegang, terlihat jelas kalau dia sedang menahannya.
Dia menatap Owen “Aku menjaga Eva karena aku menyukainya, ini tidak ada hubugannya denganmu.”
Hatiku begitu berat, aku hanya bisa terdiam di samping sofa. Wiri berbicara terlalu blak-blakan, aku begitu cemas dan ingin menangis.
Sejujurnya, akulah yang pertama menghubungi Wiri karena aku ingin meminta bantuannya. Jika aku tahu kalau dia menyukaiku , aku tidak akan pernah mengbunginya.
Situasi yang ada didepanku ini benar-benar sesuatu yang tidak ingin ku lihat. Faktanya , perlakuan baik yang diberikannya untukku merupakan sebuah tanda, saat itu aku benci melihat Owen dan Daniel, dan tidak memikirkan apapun dan akhirnya mengambil langkah ini sampai hari ini.
Napas Owen begitu berat, dia menatap Wiri dan mengambil rokok kemudian menyalakannya. Sebelum rokok itu sempat nyala , rokok itu sudah dijatuhkan oleh Wiri.
“Eva masih masa menyusui, tidak boleh menghirup asap rokok.” Dia menatap wajah Owen dengan dingin dan sangat menakutkan.
Aku melihat ekspresinya sangat menakutkan, tapi matanya seperti ingin menangis.
Dia benar-benar peduli denganku, peduli tanpa pamrih, tapi sayang dia bukan orang yang tepat.
Owen mengerutkan alisnya, aku takut kalau dia akan merasa kesal dan akan melakukannya, tapi aku melihat Owen membuang rokoknya ke tong sampah bersama dengan sekotak rokok yang tersisa didalam.
Aku terkejut, tak menyangka kalau Owen akan melakukan itu, Wiri juga tidak menyangka Owen akan melakukan hal seperti itu. Dia tetap menjaga ekspresi wajahnya yang dingin, Owen berdiri dan membungkuk hormat kepada Wiri.
Aku benar-benar terkejut kali ini, Wiri juga mengerutkan alisnya, ia memandang Owen dengan berani.
“Terima kasih karena telah menjaga Eva dan kedua anakku.” Owen berbicara dengan tulus.
Otot-otot di wajah Wiri mengeras, dan suaranya menjadi semakin rendah, dia bahkan menggertakan giginya “sudah kubilang kan, aku merawat Eva karena aku menyukainya, bukan karena dirimu”
“Yah, aku tahu” kata Owen. “tapi aku masih ingin mengucapkan terima kasih , karena jika tidak ada kau maka kehidupan Eva tidak akan sebaik ini, dan aku tidak akan tenang saat menunggu Eva sampai hari ini.”
“Owen, kau ada diposisi apa sampai bisa berkata seperti itu? Kau pikir dirimu apa?” Wiri berdiri dan menunjuk kearahnya.
“iya! Kau punya uang, kemampuanmu juga bagus, tapi kau pikir kau ini siapa, kenapa kau bisa pikir kalau kau menginginkan Eva maka kau akan mendapatkannya kalau tidak menginginkannya maka kau membuangnya?”
“Aku tahu bahwa selama ini kau tidak memiliki wanita, bahkan jika perusahaan Chen tidak sebesar perusahaan Cheng, aku tidak kekurangan wanita disekitarku. Mungkin di matamu Eva hanyalah wanita biasa, tapi dimataku dia tidak ada tandingannya, jika kau tidak mengerti cara menghargai orang maka jangan kau sakiti dirinya!”
Wiri begitu marah, wajahnya memerah, aku mengenalnya begitu lama tapi aku tidak pernah melihatnya seperti ini.
Hatiku begitu sakit, aku hanya bisa terdiam ingin berteriak dan menangis, tapi air mataku tidak bisa keluar.
Apa bagusnya diriku sampai pria ini harus membayar semua harga ini? Bagaimana aku bisa menerima cintanya? Bagaimana aku bisa menebus semua utangku padanya?
Sering sekali aku merasa tidak kompeten seperti sekarang, aku tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan kecuali menangis.
“Aku tidak ada tidak menghargai Eva” Owen mengertakan giginya dan mengepal tangannya.
“Tidak ada tidak menghargai?” nada bicara Wiri semakin tinggi, Wiri mencibirnya 2 kali “bagaimana kau menghargainya?, menceraikan wanita yang sedang hamil, kehilangan anak dan berada di ruang operasi sendiri?”
Dia menatap tajam Owen dan tersenyum dingin “Owen, jika ini yang kau sebut menghargai, maka ini terlalu murah!”
Wajah Owen berubah. Dia ingin membuka mulutnya untuk berbicara tapi ditahannya dan hanya mengatup mulutnya.
Aku melihat kearah Wiri , perasaanku campur aduk, aku tidak menyangka dia akan menjadi orang yang kuat untukku, tapi aku tidak bisa berdebat dengan kata-katanya karena yang dikatakannya semua adalah fakta.
Tapi intinya, meskipun begitu, aku tetap mencintai Owen.
Suasananya begitu tegang untuk sementara waktu, aku hampir sulit untuk bernapas. Aku ingin menjelaskan kepada Wiri kalau Owen tidak benar-benar menceraikanku, sebaliknya dia membuat perceraian palsu dan membuatku marah, tapi dalam situasi ini aku tidak bisa menjelaskannya.
Ketika aku terjerat, tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar. Ini begitu aneh jika ada yang masuk saat ini, tapi aku butuh seorang untuk memecah ketegangan dalam ruangan ini.
“Aku akan membuka pintunya…..” dengan cepat menyeka air mataku dan menuju pintu. Aku melihat Carrie di luar, aku tidak bisa menahan emosiku dan berlari menghampirinya.
“Eva, ada apa? Apa yang terjadi denganmu?” Carrie jelas takut dengan reaksiku, dia terus menepuk-nepuk punggungku.
Aku menangis terisak-isak, aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskan situasi ini kepadanya, dia melihat Owen dan Wiri di ruang tamu.
Wajahnya berubah, seakan-akan sudah mengerti ceritanya. Dia menepuk punggungku dan berjalan bersamaku, berbalik dan tersenyum kepada Wiri.
“Halo, aku adalah sahabat Eva, namaku Carrie.” Dia mengulurkan tangan kepada Wiri, suaranya yang lembut dan senyumannya seperti membawa hiburan dalam situasi ini.
Wajah Wiri masih tegang tapi tetap berjabat tangan dengan Carrie, “halo, namaku Wiri, aku…..”
Wiri berhenti dan menatap Eva dengan dingin, dan matanya menatapku. Aku sedikit gugup, aku melihat Wiri menelan ludah dan mendengar suaranya yang akrab dan tegas.
Novel Terkait
Love and Trouble
Mimi XuThe Revival of the King
ShintaMy Greget Husband
Dio ZhengSi Menantu Buta
DeddyMarriage Journey
Hyon SongBaby, You are so cute
Callie WangThat Night×
- Bab 1 Tertangkap selingkuh
- Bab 2 Mengembalikan hadiah pernikahan
- Bab 3 Kamu masih ada uang
- Bab 4 Aku bantu dia kembalikan
- Bab 5 Membawa pulang
- Bab 6 Melayani Bersama
- Bab 7 Kelaparan dan Melahap Apapun
- Bab 8 Terlihat Menyedihkan
- Bab 9 Menyelidikiku
- Bab 10 Meminta Bantuannya
- Bab 11 Menyelesaikan Masalah Hati
- Bab 12 Pertemuan yang kacau
- Bab 13 Kehamilan yang tak direncanakan
- Bab 14 Mendapat yang lebih baik
- Bab 15 Mengalami Penculikan
- Bab 16 – Bisa Dihina
- Bab 17 Menyukai Pria
- Bab 18 Kedatangan
- Bab 19 Berpura-pura
- Bab 20 Mati Saja Kau
- Bab 21 Tanda-tanda Keguguran
- Bab 22 Surat Pernikahan yang Sah
- Bab 23 Pasangan Suami Istri Sesungguhnya
- Bab 24 Sendirian di ruang kosong
- Bab 25 Pekerjaan Lain
- Bab 26 Pencabutan Tuntutan
- Bab 27 Asisten Pribadi Presdir
- Bab 28 Dengan resmi berhubungan
- Bab 29 Undangan Pernikahan
- Bab 30 Membalikkan permasalahan
- Bab 31 Jatuh Cinta
- Bab 32 Lebih cepat berakhir
- Bab 33 Jarak terlalu besar
- Bab 34 Mencari sampai ke rumah
- Bab 35 Terluka Keguguran
- Bab 36 Meninggalkan Owen Cheng
- Bab 37 Menjalin Hubungan
- Bab 38 Kembali ke Shanghai
- Bab 39 Balas Dendam Pribadi
- Bab 40 Selamat Bekerja Sama
- Bab 41 Menolak Pernikahan
- Bab 42 Sangat membenciku
- Bab 43 Tidak Percaya Padaku
- Bab 44 Bicara Baik-Baik
- Bab 45 Tidak Tahu Diri
- Bab 46 Perhitungan
- Bab 47 Tidak Sungkan
- Bab 48 Ditakdirkan untuk mati
- Bab 49 Memecahkan Ilusi
- Bab 50 Klarifikasi fakta
- Bab 51 Tidak memiliki latar belakang
- Bab 52 Aku Takut Malu
- Bab 53 Kesialanku
- Bab 54 Dia Tidak Mencintaiku
- Bab 55 Tidak Ingin Jadi Bayangan Orang Lain
- Bab 56 Dia Bisa Membantuku
- Bab 57 Jangan bersedih
- Bab 58 Membunuh Dengan Tangan Sendiri
- Bab 59 Merusak Wajahku Sendiri
- Bab 60 Menggugurkan Anak
- Bab 61 Telat Salah Melihat Kamu
- Bab 62 Melahirkan Dengan Normal
- Bab 63 Tidak Ingin Melewatkan
- Bab 64 Bertemu Dengan Dia Lagi
- Bab 65 Reuni Dengan Teman Lama
- Bab 66 Takdir Tuhan
- Bab 67 Aku tidak dapat menebaknya
- Bab 68 Setiap orang dapat berubah
- Bab 69 Mendapatkanmu
- Bab 70 Aku memilihmu
- Bab 71 Yang ku cintai adalah kamu
- Bab 72 Tak menghargai
- Bab 3 Satu kesempatan
- Bab 74 Tak akan berbaikan
- Bab 75 Bertemu dengan kenalan lama
- Bab 76 Berani
- Bab 77 Aku akan membunuhmu
- Bab 78 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 79
- Bab 80 Mengagetkan
- Bab 81 Mengunjungi Tetangga
- Bab 82 Kemarahan yang disengaja
- Bab 83 Aku datang untuk ikut makan
- Bab 84 Keluarga Daniel membuat masalah
- Bab 85 Serigala berbulu domba
- Bab 86 Mendesak Terus
- Bab 87 Melukai Diri Sendiri
- Bab 88 Mengunjungi Bibi Wang
- Bab 89 Belajar untuk berubah
- Bab 90 Pengaruh Lingkungan
- Bab 91 Aku tahu batasan
- Bab 92 Tidak tahu cara menghargai
- Bab 93 Bersaing dengan adil
- Bab 94 Kembali ke kota asal
- Bab 95 Ibu dan anak saling bertemu
- Bab 96 Bertemu Dengan Pria Brengsek
- Bab 97 Lelaki Superior
- Bab 98 Beli 1 Gratis 2
- Bab 99 Kesalahan Besar
- Bab 100 Hal Yang Paling Ditakuti
- Bab 101 Mengungguli
- Bab 102 Main Tangan
- Bab 103 Mengulang kembali
- Bab 104 Mencari pintu masuk
- Bab 105 Janji Palsu
- Bab 106 Memang Kualat
- Bab 107 Tidak Ingin Ikut Campur
- Bab 108 Segera Pindah Rumah
- Bab 109 Kabar Pernikahannya
- Bab 110 Apa yang harus dipertahankan?
- Bab 111 Memutuskan untuk Jujur
- Bab 112 Tidak Mengangkat Telepon
- Bab 13 Kegilaan
- Bab 114 Bertemu Lagi dengan Owen
- Bab 115 Tidak Khawatir lagi (Tamat)