That Night - Bab 98 Beli 1 Gratis 2
Saat itu aku hanya melihat perbedaan status keluargaku dan keluarga Qin, dan merasa beruhubungan dengan seseorang yang lebih tinggi status sosialnya denganmu dan tidak terbandingkan rasa syukurnya karena aku berpikir Daniel Qin ingin memberikan semua yang terbaik bagiku, tetapi malah kehilangan karakter karena Daniel Qin adalah seorang pria superior yang tidak menghormati ku sama sekali.
Bahasa gaulnya adalah, Daniel Qin benar-benar “seorang lelaki superior”!
Aku mengkerutkan dahi dan menyunggingkan senyum melihat Daniel Qin, “Untuk anakku, ada masalah?”
Daniel Qin membeku mendengarnya, ekspresinya seperti telah memakan bangku. Alisnya berkerut menjadi satu, melihatku dan kehabisan kata-kata, “Kau sudah mempunyai anak……”
Suaranya dengan jelas menunjukkan keterkejutannya dan hatinya hancur, melihat ekspresinya dalam sekejap aku dapat menebaknya bahwa ia sedang ragu apakah aku telah mengkhianati nya.
Tapi aku tidak menunjukkannya. Hanya saja menggenggam dengan erat kantong belanjaan dalam tanganku, menunduk sedikit.
“Ya, aku sudah punya anak, bahkan dua anak.” Aku merendahkan suaraku, mencuri pandang melihat ekspresi Daniel Qin melalui ekor mataku.
Keterkejutan dalam mimik wajahnya semakin ketara, tubuhnya terhuyung-huyung beberapa langkah ke belakang.
Aku tiba-tiba saja merasa tidak bertenaga, reaksi Daniel Qin benar-benar membuatku bosan. Ada atau tidaknya perasaannya padaku, lagipula kami sudah bercerai sejak lama, sekarang setelah mengetahui aku telah mempunyai anak dan ia menunjukkan reaksi yang sangat terpukul, sungguh sangat aneh.
Tetapi kemudian aku mengerti kenapa Daniel Qin menunjukkan reaksi seperti itu, di dalam hatinya mungkin aku masih terombang-ambing, dia dapat memenuhi “perasaan yang dalam” dengan berkata akan menikahiku saat aku pulang, dan sangat yakin aku tidak akan menolaknya.
Dimata seorang Daniel Qin, mungkin perempuan adalah sebuah benda. Benda tersebut adalah miliknya, hanya jika ia menginginkannya, hanya jika ia bisa membelinya, “benda” tersebut tidak akan menolak.
Jadi, aku sedikit tidak mengerti mengapa Daniel Qin terkejut. Atau karena benda yang telah disukainya tiba-tiba harga jualnya turun, dan bahkan beli satu gratis dua?
“Aku masuk dulu, jangan datang lagi lain kali.” Aku berkata dengan dingin, tidak memikirkan apapun lagi.
Keinginan untuk membalas Daniel Qin hanyalah sebuah keinginan, seharusnya tidak membeli barang saat keadaanku tidak stabil, karena perasaan kacau tadi, seharusnya aku tidak perlu membeli dua kaleng susu bubuk tadi.
Setelah membeli barang aku menjadi lebih tenang, aku merasa hidupku sudah cukup kacau, benar-benar tidak boleh menambah beban bagi diri sendiri lagi.
Jika dengan adanya Daniel Qin yang menempel padaku, aku akan semakin pusing.
Daniel Qin tidak mengikuti lagi, aku menenangkan diri sebelum memasuki ruang rawat. Ibuku sedang duduk di ranjang dan bermain dengan kedua anakku, Kakak Zhang dan Kakak Liu sedang bercengkrama dengan ibuku, yang aku dengar adalah mereka sedang membicarakan kehidupanku saat di luar negeri, tiba-tiba saja aku menjadi grogi.
“Popok sudah dibeli, segera gantikan popok mereka.” Aku memotong pembicaraan mereka, ada sedikit kekhawatiran Kakak Zhang dan Kakak Liu akan keceplosan.
Sebelum datang aku terlebih dahulu menjelaskan kondisi kesehatan ibuku pada Kakak Zhang dan Kakak Liu, juga menjelaskan secara singkat perihal masalahku sebelum keluar negeri pada mereka. Mereka berdua sangat kaget, dan mengerti jalan pikiran ku sekarang, dan memberitahuku harus benar-benar membuat keputusan dalam keadaan tenang dan perlahan.
Tapi walaupun aku telah mengingatkan mereka jangan sampai bilang pada ibuku bahwa aku sudah bercerai dengan Owen Cheng, dan juga tidak boleh mengakatakan bahwa mereka adalah pengasuh bayi dan asisten rumah tangga yang di pekerjakan oleh Wiri Chen, jika tidak ibuku akan berpikir banyak.
Tapi aku juga masih khawatir akan keceplosan, aku sendiri sangat susah untuk berbicara pada ibuku, karena aku sangat bermulut besar, bisa saja keceplosan sesuatu.
“Baiklah, Eason baru saja mengompol.” Kakak Liu membuka suara mencairkan suasana, dan menggendong Eason Han ke tepi.
Aku meletakkan kantong belanjaan pada sudut, Kakak Zhang melihat kantong tersebut dan tertegun, “Kenapa membeli dua kaleng susu lagi? Yang kita bawa masih banyak.”
Sekarang semua kepala rumah tangga dalam negeri ingin memberi anaknya susu bubuk, walaupun aku tidak merasa susu di luar negeri lebih bagus, tetapi Eason dan Joanna lahir di luar negeri, mereka selalu saja minum susu merek luar negeri, aku takut mereka tidak terbiasa jika aku mengganti susu mereka, jadi sebelum terbang kesini aku menyuruh orang untuk mengirimnya sekardus.
Dan sekarang membeli dua kaleng lagi benar-benar terlalu banyak.
“Sedang ada potongan harga, jadi kubeli.” Aku tertawa dan berbohong.
Kakak Zhang tidak banyak bertanya dan segera membereskan barang. Aku duduk disamping ranjang ibuku, “Ma, aku menyewa rumah, beberapa hari lagi akan selesai dibereskan dan kita akan tinggal bersama.”
Sebelumnya aku telah menyewa sebuah rumah dan berencana tinggal bersama ibuku setelah ia sembuh, tapi ibuku belum sembuh Owen Cheng sudah membawa ku kembali ke Shanghai. Jika dihitung-hitung sudah satu tahun lebih, aku juga sudah menelantarkan ibuku di rumah sakit selama satu tahun, benar-benar sangat merasa bersalah terhadapnya.
“Baik, mama akan tinggal bersamamu.” Ibuku menyetujuinya dengan senang, aku juga tertawa bersamanya.
Hanya saja ibuku tidak lupa membahas Owen Cheng, “Eva, kapan kau dan Owen Cheng akan mengurus pernikahan? Anakmu sudah lahir, jika tidak diurus bagaimana bisa tercatat secara hukum?”
Aku tertegun dan baru terpikir mencatatkan anak secara sipil merupakan hal penting.
Tujuan utamaku pulang memang ingin mencatatkan kedua anakku secara sipil, tapi bagaimana caranya, aku juga tidak jelas, tampaknya masih harus berkonsultasi pada ahlinya.
“Hal ini tidak usah terburu-buru, Owen Cheng akan mencari cara.” Aku menenangkan ibuku, setelah mengatakan kalimat itu aku baru terpikir, ibuku pasti berpikir bahwa kami sudah memiliki surat nikah, tetapi bagaimana ia bisa bertanya pertanyaan seperti ini.
Dengan cepat aku menjawab: “jangan pikirkan pernikahan dulu, aku dan Owen Cheng hanya tidak melakukan upacara pernikahan, tetapi dari awal sudah memiliki surat nikah.”
Aku sedikit pergumulan dalam hatiku, aku berbicara dengan terburu-buru, dan dengan grogi mengamati ekspresi ibuku.
Ia bertanya bukan untuk menguji ku kan? Apakah ia sudah merasakan sesuatu yang aneh?
Jika mendengar jawabanku barusan ibuku menghela nafas lega. “Jika sudah ada surat nikah maka pertahankanlah pernikahan ini baik-baik.”
Hatiku ada sedikit perasaan yang tidak bisa kujelaskan, sepertinya kepulangan ku tanpa Owen Cheng membuat ibuku sedikit cemas.
Ditambah lagi ibuku adalah orang yang konservatif, jika sekarang aku belum mengurus surat nikah dan membawa dua anak pulang beserta ku, dan tidak pernah membicarakan kehamilanku padanya, akan menjadi seberapa cemaskah dia.
Joanna dan Eason lahir di luar negeri, mendaftarkan registrasinya mungkin akan sedikit ribet. Aku dan Owen Cheng ingin menyelesaikan masalah ini dahulu.” Aku melihat ibuku membuka mulut.
“Apakah benar-benar ribet? Apakah akan gagal diurus?”
Aku dengan cepat menjawab, “Tidak, tidak akan, aku sudah bilang Owen sudah punya jalan. Bisnisnya sangat besar, ia memiliki relasi yang banyak.”
Ibuku sedikit tertegun dan sedikit mengangguk, kelihatan sangat mempercayai kemampuan Owen Cheng. Hanya saja dengan melihat ibuku begitu mempercayai Owen Cheng, hatiku merasa bersalah.
Novel Terkait
1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaThe Gravity between Us
Vella PinkyMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaSomeday Unexpected Love
AlexanderPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Cinta Yang Berpaling
NajokurataLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieLove Is A War Zone
Qing QingThat Night×
- Bab 1 Tertangkap selingkuh
- Bab 2 Mengembalikan hadiah pernikahan
- Bab 3 Kamu masih ada uang
- Bab 4 Aku bantu dia kembalikan
- Bab 5 Membawa pulang
- Bab 6 Melayani Bersama
- Bab 7 Kelaparan dan Melahap Apapun
- Bab 8 Terlihat Menyedihkan
- Bab 9 Menyelidikiku
- Bab 10 Meminta Bantuannya
- Bab 11 Menyelesaikan Masalah Hati
- Bab 12 Pertemuan yang kacau
- Bab 13 Kehamilan yang tak direncanakan
- Bab 14 Mendapat yang lebih baik
- Bab 15 Mengalami Penculikan
- Bab 16 – Bisa Dihina
- Bab 17 Menyukai Pria
- Bab 18 Kedatangan
- Bab 19 Berpura-pura
- Bab 20 Mati Saja Kau
- Bab 21 Tanda-tanda Keguguran
- Bab 22 Surat Pernikahan yang Sah
- Bab 23 Pasangan Suami Istri Sesungguhnya
- Bab 24 Sendirian di ruang kosong
- Bab 25 Pekerjaan Lain
- Bab 26 Pencabutan Tuntutan
- Bab 27 Asisten Pribadi Presdir
- Bab 28 Dengan resmi berhubungan
- Bab 29 Undangan Pernikahan
- Bab 30 Membalikkan permasalahan
- Bab 31 Jatuh Cinta
- Bab 32 Lebih cepat berakhir
- Bab 33 Jarak terlalu besar
- Bab 34 Mencari sampai ke rumah
- Bab 35 Terluka Keguguran
- Bab 36 Meninggalkan Owen Cheng
- Bab 37 Menjalin Hubungan
- Bab 38 Kembali ke Shanghai
- Bab 39 Balas Dendam Pribadi
- Bab 40 Selamat Bekerja Sama
- Bab 41 Menolak Pernikahan
- Bab 42 Sangat membenciku
- Bab 43 Tidak Percaya Padaku
- Bab 44 Bicara Baik-Baik
- Bab 45 Tidak Tahu Diri
- Bab 46 Perhitungan
- Bab 47 Tidak Sungkan
- Bab 48 Ditakdirkan untuk mati
- Bab 49 Memecahkan Ilusi
- Bab 50 Klarifikasi fakta
- Bab 51 Tidak memiliki latar belakang
- Bab 52 Aku Takut Malu
- Bab 53 Kesialanku
- Bab 54 Dia Tidak Mencintaiku
- Bab 55 Tidak Ingin Jadi Bayangan Orang Lain
- Bab 56 Dia Bisa Membantuku
- Bab 57 Jangan bersedih
- Bab 58 Membunuh Dengan Tangan Sendiri
- Bab 59 Merusak Wajahku Sendiri
- Bab 60 Menggugurkan Anak
- Bab 61 Telat Salah Melihat Kamu
- Bab 62 Melahirkan Dengan Normal
- Bab 63 Tidak Ingin Melewatkan
- Bab 64 Bertemu Dengan Dia Lagi
- Bab 65 Reuni Dengan Teman Lama
- Bab 66 Takdir Tuhan
- Bab 67 Aku tidak dapat menebaknya
- Bab 68 Setiap orang dapat berubah
- Bab 69 Mendapatkanmu
- Bab 70 Aku memilihmu
- Bab 71 Yang ku cintai adalah kamu
- Bab 72 Tak menghargai
- Bab 3 Satu kesempatan
- Bab 74 Tak akan berbaikan
- Bab 75 Bertemu dengan kenalan lama
- Bab 76 Berani
- Bab 77 Aku akan membunuhmu
- Bab 78 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 79
- Bab 80 Mengagetkan
- Bab 81 Mengunjungi Tetangga
- Bab 82 Kemarahan yang disengaja
- Bab 83 Aku datang untuk ikut makan
- Bab 84 Keluarga Daniel membuat masalah
- Bab 85 Serigala berbulu domba
- Bab 86 Mendesak Terus
- Bab 87 Melukai Diri Sendiri
- Bab 88 Mengunjungi Bibi Wang
- Bab 89 Belajar untuk berubah
- Bab 90 Pengaruh Lingkungan
- Bab 91 Aku tahu batasan
- Bab 92 Tidak tahu cara menghargai
- Bab 93 Bersaing dengan adil
- Bab 94 Kembali ke kota asal
- Bab 95 Ibu dan anak saling bertemu
- Bab 96 Bertemu Dengan Pria Brengsek
- Bab 97 Lelaki Superior
- Bab 98 Beli 1 Gratis 2
- Bab 99 Kesalahan Besar
- Bab 100 Hal Yang Paling Ditakuti
- Bab 101 Mengungguli
- Bab 102 Main Tangan
- Bab 103 Mengulang kembali
- Bab 104 Mencari pintu masuk
- Bab 105 Janji Palsu
- Bab 106 Memang Kualat
- Bab 107 Tidak Ingin Ikut Campur
- Bab 108 Segera Pindah Rumah
- Bab 109 Kabar Pernikahannya
- Bab 110 Apa yang harus dipertahankan?
- Bab 111 Memutuskan untuk Jujur
- Bab 112 Tidak Mengangkat Telepon
- Bab 13 Kegilaan
- Bab 114 Bertemu Lagi dengan Owen
- Bab 115 Tidak Khawatir lagi (Tamat)