That Night - Bab 72 Tak menghargai
Aku tidak pernah melihat Owen Cheng seperti ini, saat ini suara nya menjadi lembut. Dia memeluk erat aku, dagu nya berada di bahu ku, badan nya sedikit bergetar, Sekejap saja membuatku merasa dia seperti anak kecil yang menderita.
Hati ku tiba-tiba merasa sakit, dengan tidak sadar mengulurkan tangan, memeluk pinggang Owen Cheng.
Meninggalkan Owen Cheng bukan karena tidak mencintai Owen Cheng, tapi karena merasa " di bohongi" membuat ku merasa benci kepadanya.
Yang disebut cinta sebenarnya, terpotong oleh benci, karena terlalu mencintai Owen Cheng, jadi membuat ku merasa benci saat melihat foto Catherine Chu, lalu membohongi Owen Cheng aku sudah menggugurkan anaknya, dan membuatnya pergi.
Aku bersandar di dada Owen Cheng mendengar detak jantung nya,detak jantungnya sangat cepat, pelukan nya hangat, mata ku menjadi basah, dia menghela nafas, dan tidak sadar semakin bersandar kepadanya.
Kalau bukan karena Wiri Chen masuk, aku akan tenggelam dalam pelukan Owen Chen.
" Eva!" suara Wiri Chen memecahkan keheningannya, tubuh ku bergetar, sadar dan melepaskan tangan.
Aku menoleh ke belakang, Wiri Chen berdiri di pintu masuk, Dia bergegas maju dan meraih lengan Owen Cheng.
" Kamu ingin apa?" Wiri Chen melihat Owen Cheng, ingin menarik ku dari pelukan Owen Cheng.
Wajah Owen Cheng dingin, memeluk ku lebih kuat. aku bingung harus bagaimana, kemarin aku memberitahu Wiri Chen diriku takut Owen Cheng akan merampas anaknya dari ku, tapi sekarang aku berada di pelukan Owen Cheng.
Aku tak tahu perasaan Wiri Chen ketika melihat ini, sama seperti aku yang tak tahu perasaan ku sendiri.
" Direktur Chen, aku memeluk istriku, ada yang salah?" Owen Cheng dengan suara dinginnya, suasana semakin dingin.
Aku terkejut melihat Owen Cheng, tak melupakan kalimatnya tadi.
istri?
" Perceraian belum sah, aku sudah bilang." Owen Cheng menjelaskan padaku, tenggorokan ku kering, tapi hati ku merasa hangat.
Saat itu Owen Cheng bilang dia mencari orang untuk memutuskan internet, tapi dia percaya aku menggugurkan anak, dan percaya aku cerai dengan Wiri Chen, aku mengira dia sudah menyelesaikan perceraian. tapi kalimat Owen Cheng itu benar-benar mengejutkan ku.
Dan saat dia percaya aku menggugurkan anaknya, Owen Cheng tidak menceraikan ku?
Aku menatapnya, tak berani berpikir apa yang di maksud nya. Pada saat itu, Owen Cheng sangat marah tetapi masih belum menyerah sepenuhnya, tetapi aku masih meragukan perasaan Owen Cheng terhadap aku ...
Wiri Chen ta menyangka, dia tertegun berapa detik, tatapan matanya di tubuh ku. dengan suara dalam berkata: " Eva, kamu sudah yakin?"
Jantung ku berdebar, " Apa...."
Dia tak berbicara dengan tergesa-gesa, tapi malah melihat ke arah Owen Cheng, " Direktur Cheng, aku menyukai Eva, hal ini tak perlu ku sembunyikan."
" Dia istri ku." Owen Cheng berbicara dingin.
Wiri Chen mundur, " Itu dulu, tapi kamu tak menghargai kesempatan itu, dan malah menyakiti nya."
" Dan setengah tahun ini Eva meninggalkan mu dia juga hidup bahagia, dan dia berjanji akan memberi ku kesempatan, mencoba untuk bersama ku. Jadi, sekarang aku harap kamu bisa menghargai Eva, membiarkan dirinya membuat kesempatan."
" Dia adalah istriku, Direktur Chen, aku pikir kamu tak mempunyai hak." Owen Cheng menggandeng pinggul ku, tapi mendengar kalimatnya, membuat hati ku bergetar.
Aku mendongak melihat nya, Ada perasaan tidak jelas di hati ku. Kegembiraan yang baru saja terasa setelah aku mendengar penjelasan Owen Cheng telah memudar. Melihat pria dingin di sebelah ku, hati ku tiba-tiba mendingin.
Sikap nya masih seperti dulu, tak berubah.
Aku mengkerutkan alis, menggigit bibirku, dan dadaku sesak.
Foto Catherine Chu hanya sebuah pemicu, setelah meninggalkan Owen Cheng aku sering memikirkan hari-hari yang lalu, bahwa saya dipandang rendah karena saya tidak cukup kuat.
Perbedaan terbesar antara Wiri Chen dan Owen Cheng adalah dia akan menghargai pikiranku, seperti yang dia katakan kepada Owen Cheng barusan, dia ingin aku memilih. Namun, jawaban Owen Cheng yang berkata bahwa aku adalah istrinya, membuat Wiri Chen tak berdaya.
Penjelasan yang diberikan oleh Owen Cheng tidak membuat aku senang. Masalah antara aku dan Owen Cheng bukanlah tentang Catherine Chu, Tapi permasalahannya adalah aku tak pernah berada di tingkat yang adil dengan Owen Cheng.
Mengingat hari-hari ku bersama Owen Cheng, Dia sangat baik padaku, tetapi dia selalu sangat sombong. Dia mencintai aku, membantu ku, membimbing ku, dia adalah kekasih ku sekaligus guru ku, tetapi dia selalu begitu keras kepala.
Dan seperti sekarang, dia pikir dia sudah menjelaskan semuanya, aku tak bisa lagi " ribut ", dan harus menerima penjelasannya, lalu menjadi istrinya.
Hati ku berdebar, dengan sadar mendorong Owen Cheng.
Sadar dengan tindakan ku, Alis Owen Cheng berkerut, menunduk melihat ku.
Tampak nya ia baru sadar objek permasalahan nya dengan Wiri Chen adalah aku, dia terus menolak Wiri Chen,dan mengabaikan ku.
Hati ku sakit, dan kekuatan di tangan aku sedikit lebih besar. Owen Cheng mengerutkan kening dan menatapku tetapi tidak memaksa, tapi wajahnya menjadi lebih dingin.
Aku keluar dari pelukan Owen Cheng, dan seketika merindukan kehangatan Owen Cheng. Hanya saja aku menatap Owen Cheng.
" Tak peduli prosesnya bagaimana, di hati ku, kita berdua sudah bercerai."
" Maksud nya apa?" Dia bicara dingin, alisnya berkerut.
Aku menggigit bibir, aku sudah merasakan Owen Cheng tak senang.
hanya saja saat dia menanyai ku apa maksud ku, aku merasa sedih.
Aku menghela nafas, tak lagi berdebat dengan Owen Cheng. atau Owen Cheng sama seperti yang tertera di internet " Pria Straight", kalau aku tidak membicarakan dengan benar, dia tidak akan mengerti.
" Dan sekarang kita sudah bercerai, hubungan aku dengan mu bukan lagi suami istri. Biarpun di internet sudah berakhir, Tetapi selama membawa surat cerai ke kantor catatan sipil, akan selalu ada cara untuk mengunggahnya ke internet."
Owen Cheng menatap ku, " Eva, kamu tahu apa yang sedang kamu katakan....."
" Aku tahu!" Aku langsung memotong pembicaraan, mengenggam tangan erat-erat.
" Direktur Cheng, kalau membicarakan kerja sama, kita akan terus berlanjut. kalau tidak mau, aku masih punya pekerjaan yang lain, dan silahkan kamu pergi duluan."
Aku tanpa ragu mengingatkan nya, aku tak mau lagi mengeluh bahwa Owen Cheng tak menghargaiku, karena aku tahu dia sendiri tidak akan menyadari nya, dan lagi di bicarakan juga tidak akan berguna.
Kalau Owen Cheng tak belajar menghargai, kalau aku berbaikan nya apakah akan ada gunanya? aku masih harus menanggung ejekan Janet Song, hanya bisa menikmati kebaikan Owen Cheng dan masih diperlakukan tak adil.
Mungkin seseorang akan mengatakan bahwa aku emosional, tapi aku benar-benar benci seseorang memandang rendah orang lain.
Novel Terkait
Mr Huo’s Sweetpie
EllyaBehind The Lie
Fiona LeeVillain's Giving Up
Axe AshciellyGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraInnocent Kid
FellaKembali Dari Kematian
Yeon KyeongMy Goddes
Riski saputroThat Night×
- Bab 1 Tertangkap selingkuh
- Bab 2 Mengembalikan hadiah pernikahan
- Bab 3 Kamu masih ada uang
- Bab 4 Aku bantu dia kembalikan
- Bab 5 Membawa pulang
- Bab 6 Melayani Bersama
- Bab 7 Kelaparan dan Melahap Apapun
- Bab 8 Terlihat Menyedihkan
- Bab 9 Menyelidikiku
- Bab 10 Meminta Bantuannya
- Bab 11 Menyelesaikan Masalah Hati
- Bab 12 Pertemuan yang kacau
- Bab 13 Kehamilan yang tak direncanakan
- Bab 14 Mendapat yang lebih baik
- Bab 15 Mengalami Penculikan
- Bab 16 – Bisa Dihina
- Bab 17 Menyukai Pria
- Bab 18 Kedatangan
- Bab 19 Berpura-pura
- Bab 20 Mati Saja Kau
- Bab 21 Tanda-tanda Keguguran
- Bab 22 Surat Pernikahan yang Sah
- Bab 23 Pasangan Suami Istri Sesungguhnya
- Bab 24 Sendirian di ruang kosong
- Bab 25 Pekerjaan Lain
- Bab 26 Pencabutan Tuntutan
- Bab 27 Asisten Pribadi Presdir
- Bab 28 Dengan resmi berhubungan
- Bab 29 Undangan Pernikahan
- Bab 30 Membalikkan permasalahan
- Bab 31 Jatuh Cinta
- Bab 32 Lebih cepat berakhir
- Bab 33 Jarak terlalu besar
- Bab 34 Mencari sampai ke rumah
- Bab 35 Terluka Keguguran
- Bab 36 Meninggalkan Owen Cheng
- Bab 37 Menjalin Hubungan
- Bab 38 Kembali ke Shanghai
- Bab 39 Balas Dendam Pribadi
- Bab 40 Selamat Bekerja Sama
- Bab 41 Menolak Pernikahan
- Bab 42 Sangat membenciku
- Bab 43 Tidak Percaya Padaku
- Bab 44 Bicara Baik-Baik
- Bab 45 Tidak Tahu Diri
- Bab 46 Perhitungan
- Bab 47 Tidak Sungkan
- Bab 48 Ditakdirkan untuk mati
- Bab 49 Memecahkan Ilusi
- Bab 50 Klarifikasi fakta
- Bab 51 Tidak memiliki latar belakang
- Bab 52 Aku Takut Malu
- Bab 53 Kesialanku
- Bab 54 Dia Tidak Mencintaiku
- Bab 55 Tidak Ingin Jadi Bayangan Orang Lain
- Bab 56 Dia Bisa Membantuku
- Bab 57 Jangan bersedih
- Bab 58 Membunuh Dengan Tangan Sendiri
- Bab 59 Merusak Wajahku Sendiri
- Bab 60 Menggugurkan Anak
- Bab 61 Telat Salah Melihat Kamu
- Bab 62 Melahirkan Dengan Normal
- Bab 63 Tidak Ingin Melewatkan
- Bab 64 Bertemu Dengan Dia Lagi
- Bab 65 Reuni Dengan Teman Lama
- Bab 66 Takdir Tuhan
- Bab 67 Aku tidak dapat menebaknya
- Bab 68 Setiap orang dapat berubah
- Bab 69 Mendapatkanmu
- Bab 70 Aku memilihmu
- Bab 71 Yang ku cintai adalah kamu
- Bab 72 Tak menghargai
- Bab 3 Satu kesempatan
- Bab 74 Tak akan berbaikan
- Bab 75 Bertemu dengan kenalan lama
- Bab 76 Berani
- Bab 77 Aku akan membunuhmu
- Bab 78 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 79
- Bab 80 Mengagetkan
- Bab 81 Mengunjungi Tetangga
- Bab 82 Kemarahan yang disengaja
- Bab 83 Aku datang untuk ikut makan
- Bab 84 Keluarga Daniel membuat masalah
- Bab 85 Serigala berbulu domba
- Bab 86 Mendesak Terus
- Bab 87 Melukai Diri Sendiri
- Bab 88 Mengunjungi Bibi Wang
- Bab 89 Belajar untuk berubah
- Bab 90 Pengaruh Lingkungan
- Bab 91 Aku tahu batasan
- Bab 92 Tidak tahu cara menghargai
- Bab 93 Bersaing dengan adil
- Bab 94 Kembali ke kota asal
- Bab 95 Ibu dan anak saling bertemu
- Bab 96 Bertemu Dengan Pria Brengsek
- Bab 97 Lelaki Superior
- Bab 98 Beli 1 Gratis 2
- Bab 99 Kesalahan Besar
- Bab 100 Hal Yang Paling Ditakuti
- Bab 101 Mengungguli
- Bab 102 Main Tangan
- Bab 103 Mengulang kembali
- Bab 104 Mencari pintu masuk
- Bab 105 Janji Palsu
- Bab 106 Memang Kualat
- Bab 107 Tidak Ingin Ikut Campur
- Bab 108 Segera Pindah Rumah
- Bab 109 Kabar Pernikahannya
- Bab 110 Apa yang harus dipertahankan?
- Bab 111 Memutuskan untuk Jujur
- Bab 112 Tidak Mengangkat Telepon
- Bab 13 Kegilaan
- Bab 114 Bertemu Lagi dengan Owen
- Bab 115 Tidak Khawatir lagi (Tamat)