That Night - Bab 3 Kamu masih ada uang

"Kamu sembarangan!" Ayah tiriku langsung maju.

Dia memelototi Tina, wajahnya memerah, "Uang hadiah pernikahan sudah diberikan, bagaimana mungkin diminta kembali? Anak perempuan yang sudah dinikahkan bagaikan air yang disiram keluar, hadiah pernikahan yang diberikan juga sama, apakah kamu bisa meminta kembali air yang sudah disiram?"

"Heh, anak perempuan seperti ini, keluarga mana yang mau?" Tina tersenyum sinis.

"Kalian sudah mengajukan pernikahan di KUA, sudah termasuk menikah! Uang hadiah pernikahan ini tidak akan dikembalikan!" Ayah tiri bersikeras dan tanpa tanda-tanda akan mengalah.

Ayah tiriku tahu mengenai kejadian semalam, sekarang dia tidak bersedia mengalah karena uang yang kuterima sudah kuberikan kepada ibuku, dan ayahku langsung mengambil uang tersebut dan membayar cicilan pertama, dia membelikan rumah untuk putranya.

Sekarang Daniel bermaksud meminta kembali uang tersebut, itu sama seperti memotong dagingnya, otomatis dia tidak bersedia.

Tapi, aku merasa sangat malu melihat mereka beradu mulut.

"Cukup!" Aku berteriak, "Aku akan mengembalikan uang hadiah pernikahan, ibuku masih belum sehat, kalian tenang sedikit."

Hatiku bagai disayat pisau, mengeluarkan kebencian yang amat sangat.

"Kamu kembalikan? Pakai apa? Eva, aku beritahu kamu, aku tidak punya uang." Suara ayah tiri terdengar sangat mengerikan.

"Tidak punya uang, jual saja rumah itu, hadiah pernikahan itu punyaku."

Dadaku naik turun dengan cepat, menatap ayah tiriku dengan mata lebar, telapak tanganku sudah berdarah karena kuremas terlalu kuat.

Perasaanku sudah hampir meledak, kalau ayah tiriku melawan sekali lagi, aku benar-benar akan langsung memukulnya.

"Kapan kamu akan mengembalikannya?" Daniel tersenyum dingin menatapiku, tiba-tiba berjalan kemari.

Hatiku bergetar, emosiku mendadak hilang, tanpa sadar menundukkan kepalaku.

"Aku masih punya enam puluh juta di kartu bank, aku....akan memberikannya kepadamu...." aku berkata dengan lemah.

Sebelumnya aku berkata mau menjual rumah hanyalah emosi sesaat, rumah itu tidak dibeli dibawah namaku, tidak segampang itu menjualnya. Terlebih lagi, kalaupun mau jual, juga tidak mungkin bisa langsung terjual.

"Apa? Kamu masih punya uang?" Ayah tiriku melihatku dengan tatapan kaget.

Aku berpaling menghindarinya, dan merasa harga diriku sudah jatuh dan diinjak-injak.

Sebelum Daniel muncul dihidupku, ayah tiriku terus bermaksud menikahkan aku dengan putranya, yang juga adalah abang tiriku, Edward Wang.

Kehidupan Edward sangat santai dan tidak pernah memiliki pekerjaan serius, rupanya biasa saja dan tidak memiliki rumah dan mobil, tidak akan ada perempuan yang mau menikahinya.

Saat itu, hadiah pernikahan kuberikan semua ke ibuku, aku tahu uang ini pasti akan diambil ayah tiriku, tapi aku juga tidak menghentikannya. Mengambil lima ratus juta itu untuk membelikan putra ayah tiriku rumah, dan menggantikannya dengan ketenangan hidupku, aku sangat bersedia.

Tapi, 60juta ini adalah uang yang biasa aku tabung dengan berhemat, aku tidak berani memberitahu ayah tiriku, karena tubuh ibuku tidak baik, aku perlu uang ini untuk jaga-jaga.

Aku melihat Daniel dengan tatapan memohon, berharap dia setuju, tapi aku sudah menyiapkan diri mendengar ejekan darinya.

Tapi tanda disangka, Daniel malah tersenyum dingin dan mengulurkan tangannya.

"Baik, serahkanlah."

Aku terkejut dan terdiam, Daniel mengangkat sebelah alisnya dan tertawa dingin, "Kenapa? Kamu pikir aku tidak akan terima, hanya bercanda saja?"

"Eva Luo, jangan pura-pura berlagak kasihan denganku, sudah tidak berguna."

Hatiku bagai disayat pisau, kemudian mengambil kartu bank dan menyerahkannya.

Daniel melirik kartu dan berkata, "Nomor sandi."

Aku merasakan kepahitan di mulutku, kemudian menyebutkan 6 angka, "151111."

Tanggal 11 bulan 11 tahun 2015, adalah hari dimana kita mulai berpacaran. Semenjak berpacaran dengan Daniel, nomor sandiku semua kuganti jadi ini, dengan begini setiap aku memasukkan nomor sandiku, aku merasa bahagia.

Daniel jelas terdiam, dan ada sedikit kemarahan di matanya, "Masih kurang 440juta, bagaimana kamu akan mengembalikannya?"

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu