That Night - Bab 53 Kesialanku
Janet Song tercengang, lalu dengan keras ia menghempaskan cek kewajahku.
“Kau jangan kira kamu seberapa mempunyai harga diri. Jangan lupa uang pengobatan ibumu siapa yang mengeluarkannya, sampai sekarang pun kau masih menggunakan uang Keluarga Cheng, apa kau tidak merasa malu?
Aku menggigit bibirku kuat, bau darah merasuk kedalam mulutku.
Betul, yang dia katakan itu tidak salah. Selama ini aku memakai uang Keluarga Cheng, oleh karena itu sedari awal aku tidak bisa mendapatkan hubungan yang adil. Aku memang bodoh, bodoh karena percaya bahwa Owen Cheng memang benar mencintaiku jadi dia memperlakukanku sebaik ini.”
“Eva Luo, aku beritahu satu kalimat. Manusia boleh punya gengsi, tapi harus tahu waktu, juga jangan sembarang merasa senang.” Suara Janet Song terdengar berat, terdengar tidak terlalu marah, tapi tetap punya aura yang membuat tertekan.
Dia menatapku,”Uang ini, terserah kalau kau tidak mau menerimanya, aku akan mengambilnya kembali. Manusia sering tidak bisa menerima kondisinya sendiri, saat hidup sedang sangat bermasalah, bicara tentang harga diri itu adalah hal yang lucu.”
“Kalau kau punya kemampuan ambil uang ini dan bikinlah sebuah usaha. Jangan bilang kau sudah hidup dengan Owen Cheng selama ini, dan kau tidak mempelajari apapun.”
Aku tertegun, dan menatap lurus kearah Janet Song.
Apa maksud kalimatnya ini? Sedang membujukku? Atau sedang...mengajariku?
Sikap Janet Song hari ini dengan yang sudah-sudah sama sekali tidak sama, sekarang aku sangat bingung. Tapi aku merasa kalimatnya barusan tidak seperti kalimat sindirannya selama ini, bahkan terdengar seperti sedang ingin mengajariku sesuatu.
Dia hanya membalas tatapanku, tapi tidak bicara apa-apa. Lalu membawa tasnya berjalan keluar dari ruangan.
Aku semalaman duduk disofa, selembar cek itu juga tetap berada diatas meja tak bergeming. Aku sudah memikirkannya, lalu mengambil cek itu dan memasukkannya kedalam kantong. Tidak lama ada sebuah berita yang membuatku ragu apa menerima cek ini adalah keputusan yang benar. Hanya saja aku tidak menyangka akan terjadi masalah seperti ini.
Uang yang diberikan Janet Song adalah dua puluh juta. Uang ini bisa membuat hidupku seumur hidup tidak akan kekurangan, bahkan untuk berkali-kali hidup. Tapi ku fikir lagi kata-kata Janet Song itu, aku benar-benar ingin membuat sebuah usaha, aku ingin membuat orang-orang yang tidak menganggapku itu melihatnya.
Keesokan harinya Janet Song membawaku ke kantor catatan sipil. Aku tidak hanya takut Owen Cheng tidak datang, aku juga memikirkan bagaimana kalau dia menyuruhku untuk berubah pikiran. Kalau dia membujukku, aku harus bagaimana?
Sesungguhnya, kemarin aku sedang dalam kesedihan dan langsung memutuskan. Sekarang masih sedih, tapi semakin dirasa semakin tidak tega meninggalkan Owen Cheng. Tidak bisa ku pastikan kalau Owen Cheng bicara beberapa kata apa aku akan tetap setegas kemarin, lebih takut lagi aku akan memperlakukannya seperti ia memperlakukanku, membuat diriku semakin jatuh kedalam penderitaan.
Hanya saja, ini semua karena aku over thingking.
Owen Cheng datang tepat waktu di pintu kantor catatan sipil. Dia tidak bicara sepatah katapun padaku, melewatiku begitu saja dan menganggapku seperti angin lalu. Hatiku terasa perih, lalu Janet Song mendorongku masuk untuk segera mengurus perceraian.
Kami adalah pasangan pertama yang mengurusi perceraian hari itu, semua berjalan dengan lancar. Melihat buku nikah menjadi buku cerai hatiku terasa hancur.
“Ma, aku pergi ke kantor dulu. Urusan lain kau saja yang urus.” Wajah Owen Cheng masih datar saat bicara dengan Janet Song, setelah bicara ia langsung naik mobil. Sedikitpun tidak memberi muka padaku.
Air mataku pun mengalir.
Ternyata aku masih tidak bisa kalau tidak bersedih. Tapi Owen Cheng, kenapa dia seperti tidak merasakan apa-apa? Walaupun dia menikahiku karena wajahku, tapi setelah hari-hari yang kami lewati, dan segala kelembutannya, apa dihatinya sama sekali tidak tertinggal bekas?
Tidak ada orang yang akan memberiku jawaban, aku juga tidak akan pergi bertanya.
Janet Song melihatku yang menangis perasaannya agak amburadul, menghela nafas dan bertanya apa aku ingin kembali ke Hangzhou.
Ibuku di Hangzhou, pastinya aku ingin sekali pulang, tapi aku tidak ingin diantar oleh Janet Song.
Aku sudah menelfon Carrie Lin dan mengajaknya bertemu. Janet Song tidak berisik dan akhirnya pulang, bahkan mengantarku dulu ke cafe.
Aku mencari tempat duduk didekat jendela dan memesan secangkir kopi. Ini adalah tempat orang-orang kaya, aku belum pernah kesini, tapi ini adalah tempat Owen Cheng sering datang dan pergi.
Betul, aku sengaja memilih ini. Sekarang aku ingin mencoba kehidupan yang tidak bisa ku sentuh itu.
“Eva, ada apa kau mencariku? Kenapa datang ketempat semahal ini?” Carrie Lin langsung bertanya saat menemuiku.
Hanya saja saat ia melihatku, ia sedikit tertegun. Dan bertanya dengan hati-hati: “Kau kenapa? Kau menangis?”
Aku mengusap air mataku, lalu tersenyum: “kau ingin minum apa? Pesan saja.”
Aku memberikan menu kepada Carrie Lin, alisnya mengaku sampai berubah menjadi lekukan: “Eva, apa yang terjadi?”
“Aku dan Owen Cheng sudah bercerai.”
“Apa? Bercerai?” Carrie Lin berdiri dengan wajah terkejut menatapku, kamudian perlahan ia duduk lagi.
Dia menarik tanganku dan berbicara pelan, sorot matanya dipenuhi kegelisahan.”Ada apa denganmu? Apa ini karena masalah lamaran yang lalu? Bukankah katamu, kalian sudah membicarakan itu dengan baik?
Ketika hari lamaran itu Carrie Lin juga hadir, jadi keesokan harinya ketika lamaran Owen Cheng sudah aku terima, aku langsung mengabarinya. Jadi aku bisa memahami kalau Carrie Lin sangat terkejut saat mendengar aku sudah bercerai dengan Owen Cheng. Apalagi belum lama ini Owen Cheng masih memberiku surprise, kemarin-kemarin pun ia masih sibuk menyiapkan acara resepsi pernikahan kami.
Hanya sayangnya, semua itu bukan demi aku.
“Bukan karena masalah itu, aku hanya mendapati bahwa orang yang dicintai Owen Cheng bukan aku.” Aku tersenyum pahit,”Apa kau kenal Catherine Chu?”
Tangan Carrie Lin tiba-tiba gemetar, aku merasakan perasaan yang tidak enak, lalu menatapmya.
“Kau mengenalnya.” Kalimatku ini terdengar tegas.
Hatiku seketika diselimuti rasa takut, kalau dipikir benar juga, keluarga Carrie Lin dan keluarga Owen Cheng adalah teman lama. Kalau Catherine Chu adalah perempuan yang paling di cintai Owen Cheng, mana mungkin Carrie Lin tidak mengenalnya?
Lalu apa Carrie Lin tau kalau aku dan Catherine Chu itu mirip? Apakah karena ini dia jadi tertarik padaku? Mendekat dan menjadi temanku?
Hatiku terasa dingin, aku menarik tanganku keras. Dengan sedikit takut menatap Carrie Lim, tubuhku pun merasa dingin sampai ke tulang.
Pupil Carrie Lin mengecil,”Eva, kau jangan berpikir yang macam-macam. Aku tahu siapa Catherine Chu ini, tapi aku tidak dekat dengannya.”
“Apa kau tahu wajahnya seperti apa? “ aku bertanya dengan nada dingin, suaraku terdengar agak bergetar.
Carrie Lin menatapku lama, sorot matanya penuh kebingungan, kemudian menganggukkan kepala.
Aku seperti kembali dihempaskan dari ketinggian, airmata pun tak bisa ku bendung.
Kenapa? Kenapa Carrie Lin juga tahu wajahnya seperti apa, tapi tidak memberitahuku sama sekali?
Kenapa? Kenapa orang-orang disekelilingku semua tau keberadaan Catherine Chu itu, tapi hanya aku yang tidak tahu?
Kata Valen wajahku yang mirip dengan Catherine Chu adalah sebuah keberuntungan, tapi kenapa aku merasa ini adalah kesialanku.
Persahabatan yang ku jaga, percintaan, bahkan pernikahanku dengan Daniel Qin, semua diselimuti bayangan Catherine Chu.
Novel Terkait
Hidden Son-in-Law
Andy LeeInventing A Millionaire
EdisonMy Greget Husband
Dio ZhengCutie Mom
AlexiaKisah Si Dewa Perang
Daron JayPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeThat Night×
- Bab 1 Tertangkap selingkuh
- Bab 2 Mengembalikan hadiah pernikahan
- Bab 3 Kamu masih ada uang
- Bab 4 Aku bantu dia kembalikan
- Bab 5 Membawa pulang
- Bab 6 Melayani Bersama
- Bab 7 Kelaparan dan Melahap Apapun
- Bab 8 Terlihat Menyedihkan
- Bab 9 Menyelidikiku
- Bab 10 Meminta Bantuannya
- Bab 11 Menyelesaikan Masalah Hati
- Bab 12 Pertemuan yang kacau
- Bab 13 Kehamilan yang tak direncanakan
- Bab 14 Mendapat yang lebih baik
- Bab 15 Mengalami Penculikan
- Bab 16 – Bisa Dihina
- Bab 17 Menyukai Pria
- Bab 18 Kedatangan
- Bab 19 Berpura-pura
- Bab 20 Mati Saja Kau
- Bab 21 Tanda-tanda Keguguran
- Bab 22 Surat Pernikahan yang Sah
- Bab 23 Pasangan Suami Istri Sesungguhnya
- Bab 24 Sendirian di ruang kosong
- Bab 25 Pekerjaan Lain
- Bab 26 Pencabutan Tuntutan
- Bab 27 Asisten Pribadi Presdir
- Bab 28 Dengan resmi berhubungan
- Bab 29 Undangan Pernikahan
- Bab 30 Membalikkan permasalahan
- Bab 31 Jatuh Cinta
- Bab 32 Lebih cepat berakhir
- Bab 33 Jarak terlalu besar
- Bab 34 Mencari sampai ke rumah
- Bab 35 Terluka Keguguran
- Bab 36 Meninggalkan Owen Cheng
- Bab 37 Menjalin Hubungan
- Bab 38 Kembali ke Shanghai
- Bab 39 Balas Dendam Pribadi
- Bab 40 Selamat Bekerja Sama
- Bab 41 Menolak Pernikahan
- Bab 42 Sangat membenciku
- Bab 43 Tidak Percaya Padaku
- Bab 44 Bicara Baik-Baik
- Bab 45 Tidak Tahu Diri
- Bab 46 Perhitungan
- Bab 47 Tidak Sungkan
- Bab 48 Ditakdirkan untuk mati
- Bab 49 Memecahkan Ilusi
- Bab 50 Klarifikasi fakta
- Bab 51 Tidak memiliki latar belakang
- Bab 52 Aku Takut Malu
- Bab 53 Kesialanku
- Bab 54 Dia Tidak Mencintaiku
- Bab 55 Tidak Ingin Jadi Bayangan Orang Lain
- Bab 56 Dia Bisa Membantuku
- Bab 57 Jangan bersedih
- Bab 58 Membunuh Dengan Tangan Sendiri
- Bab 59 Merusak Wajahku Sendiri
- Bab 60 Menggugurkan Anak
- Bab 61 Telat Salah Melihat Kamu
- Bab 62 Melahirkan Dengan Normal
- Bab 63 Tidak Ingin Melewatkan
- Bab 64 Bertemu Dengan Dia Lagi
- Bab 65 Reuni Dengan Teman Lama
- Bab 66 Takdir Tuhan
- Bab 67 Aku tidak dapat menebaknya
- Bab 68 Setiap orang dapat berubah
- Bab 69 Mendapatkanmu
- Bab 70 Aku memilihmu
- Bab 71 Yang ku cintai adalah kamu
- Bab 72 Tak menghargai
- Bab 3 Satu kesempatan
- Bab 74 Tak akan berbaikan
- Bab 75 Bertemu dengan kenalan lama
- Bab 76 Berani
- Bab 77 Aku akan membunuhmu
- Bab 78 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 79
- Bab 80 Mengagetkan
- Bab 81 Mengunjungi Tetangga
- Bab 82 Kemarahan yang disengaja
- Bab 83 Aku datang untuk ikut makan
- Bab 84 Keluarga Daniel membuat masalah
- Bab 85 Serigala berbulu domba
- Bab 86 Mendesak Terus
- Bab 87 Melukai Diri Sendiri
- Bab 88 Mengunjungi Bibi Wang
- Bab 89 Belajar untuk berubah
- Bab 90 Pengaruh Lingkungan
- Bab 91 Aku tahu batasan
- Bab 92 Tidak tahu cara menghargai
- Bab 93 Bersaing dengan adil
- Bab 94 Kembali ke kota asal
- Bab 95 Ibu dan anak saling bertemu
- Bab 96 Bertemu Dengan Pria Brengsek
- Bab 97 Lelaki Superior
- Bab 98 Beli 1 Gratis 2
- Bab 99 Kesalahan Besar
- Bab 100 Hal Yang Paling Ditakuti
- Bab 101 Mengungguli
- Bab 102 Main Tangan
- Bab 103 Mengulang kembali
- Bab 104 Mencari pintu masuk
- Bab 105 Janji Palsu
- Bab 106 Memang Kualat
- Bab 107 Tidak Ingin Ikut Campur
- Bab 108 Segera Pindah Rumah
- Bab 109 Kabar Pernikahannya
- Bab 110 Apa yang harus dipertahankan?
- Bab 111 Memutuskan untuk Jujur
- Bab 112 Tidak Mengangkat Telepon
- Bab 13 Kegilaan
- Bab 114 Bertemu Lagi dengan Owen
- Bab 115 Tidak Khawatir lagi (Tamat)