That Night - Bab 65 Reuni Dengan Teman Lama
Setelah keluar dari kurungan pada hari pertama Wiri Chen memberiku ku hari libur untuk mengajakku keluar, mengatakan bahwa aku ingin mentraktir aku makan besar untuk membantu meningkatkan nafsu makanku.
Meskipun berada di luar negeri, Wiri Chen telah memindahkan serangkaian kurungan. Dia tidak mengatakan itu membuat aku kepanasan saat cuaca sangat terik, tetapi juga mengkontrol keadaanku. Karena selama menyusui, keadaan tubuhku juga tidak baik, dia mendengarkan makanan apa saja yang tidak boleh aku makan.
Dekorasi restoran sangat indah sekali, lampu cahaya kuning yang hangat sangat bagus. Aku dan Wiri Chen memilih tempat duduk dekat jendela, dia menyodorkan menu kepadaku.
"Pesan apa saja, rayakan kebebasanmu." Wiri Chen tersenyum.
Aku sangat tidak enak, setahun ini aku menjadi semakin terbiasa keluar masuk restoran mewah yang menurutku dulu tidak terjangkau, tetapi sekarang yang aku habiskan adalah uang yang aku hasilkan sendiri, aku jadi semakin percaya diri.
Aku menatap Wiri Chen dan tersenyum, "Aku yang mentraktirmu, beberapa waktu ini merepotkanmu."
Sebenarnya bukan kali ini saja, dari beberapa bulan sebelumnya dimulai saat aku menelepon Wiri Chen, Wiri Chen selalu menjagaku.
Dia tertawa dan tidak berbicara, tetapi dia tidak membantahnya, dan dia memesan beberapa sayuran. Dengan sangat cepat makanan telah diantar ke meja, melihat makanan-makanan membuat nafsu makanku menjadi besar, aku mengambil pisau dan garpu dan menyuap dengan satu suapan besar, hanya saja belum makan beberapa suap, kalimat pertama Wiri Chen telah membuat nafsu makanku hilang.
"Eva." Tiba-tiba dia meraih tanganku, "Apa yang kukatakan padamu di rumah sakit hari itu, kapan kamu akan memberiku jawabannya?"
Tangan aku kaku, jantung aku berdetak beberapa menit lebih cepat, mengambil napas dalam-dalam lalu meletakkan pisau dan garpu, mengangkat kepala untuk menatap Wiri Chen.
Orang di depanku sangat tampan, pakaian yang disesuaikan mengelilingi tubuhnya yang kuat, menunjukkan rasa dewasa dan stabil. Dan matanya menatapku dengan lembut.
Pada hari aku melahirkan anak itu, Wiri Chen melamarku, tetapi hari itu aku terlalu lelah menangis sampai tertidur, kemudian sibuk karena masalah putriku yang sakit, dan aku soal lamarannya, aku tidak pernah memberinya jawaban.
Dalam satu bulan ini aku tidak memberi waktu untuk mengingat soal masalah ini, terbelenggu dengan cara bagaimana menanggapi Wiri Chen, hanya saja Wiri Chen tidak membahasnya, aku juga selalu berpura-pura bodoh. Tapi sekarang dia bertanya, aku tidak bisa membodohinya lagi.
Aku menjilat bibirku, "Wiri, kamu bisa menemukan yang lebih baik ..."
Inilah yang aku katakan di hatiku, Wiri Chen memiliki terlalu banyak pilihan lain, sebenarnya aku tahu, bahwa ada banyak orang bisnis yang sangat menyukai Wiri Chen.
Setelah aku datang ke luar negeri, aku tahu kekuatan Wiri Chen, bisnisnya sangat besar, dibandingkan dengan keluarga Qin jauh lebih baik. Dan sekarang aku bukannya sudah pernah bercerai, tetapi aku sudah menikah dua kali, lalu punya dua anak. Aku pernah ditunduh oleh keluarga Qin menikah dengan pria lain demi mencapai pendakian yang lebih tinggi, jika sekarang dengan Wiri Chen bahkan lebih tinggi.
Mungkin perasaan yang diberikan Owen Cheng kepadaku terlalu menyakitkan, meskipun aku tahu bahwa Wiri Chen sangat baik padaku, tetapi aku tidak berani untuk mempercayainya.
"Eva ..." Wiri Chen mengerutkan kening, ingin mengatakan sesuatu, tetapi aku tersenyum padanya, memotong perkatannya.
"Wiri, aku tahu kamu sangat baik padaku, benar-benar sangat baik, aku sangat berterima kasih padamu."
Dia tidak puas lalu menyelaku, "Aku tidak perlu rasa terima kasihmu."
Aku masih tersenyum dan mengangguk, "Aku tahu. Jadi, aku tidak pernah mengungkapkan rasa terima kasihku kepadamu."
Aku menarik tanganku kembali mengambil rambut yang urak-urakan dan meletakkannya di belakang telinga, aku dan memandang Wiri Chen sambil berkata: "Aku sudah memiliki dua pernikahan yang gagal, sebenarnya aku tidak ingin memiliki untuk ketiga kalinya, bagiku, seorang diri adalah hasil yang paling baik."
"Ditambah lagi, aku tidak sendirian sekarang, aku masih punya dua anak."
Memikirkan dua anak ini, senyum di wajahku melebar. Sebelumnya yang selalu melekat dihatiku adalah kebencian, tetapi sejak mereka lahir, motivasiku telah berubah menjadi harapan untuk memberi mereka kehidupan yang lebih baik.
Wiri Chen menatapku dengan serius, "Bagaimana kamu bisa yakin bahwa pernikahan kita berdua akan gagal?"
"Eva, Tuhan membuatku bertemu denganmu untuk ketiga kalinya, dan kamu juga sudah menjadi single kembali, aku harus percaya bahwa ini adalah takdir Tuhan."
Aku merasa tidak berdaya, menghela nafas. "Ini bukan yang bisa dijelaskan oleh takdir, siapa dengan siapa bertemu itu bukan nasib? Wiri Chen, kita berdua sudah tidak kecil lagi, dan aku adalah ibu dari dua anak. Banyak masalah kenyataan yang harus dipertimbangkan, bukan nasib. "
"Bagaimana dengan kenyataan? Apa yang tidak bisa kita lakukan bersama?"
"Aku sudah menikah dua kali, aku punya dua anak ..." aku mendengus.
Dia berkata, "Aku tidak keberatan. Dan, aku juga suka kedua anak itu, aku juga ayah mereka."
Saat anak belum lahir Wiri Chen menyebutnya dirinya menjadi ayah baptis anak itu, juga sebenarnya menanggung beban untuk bertanggung jawab sebagai seorang ayah. Aku akui, apabila tidak ada bantuan Wiri Chen, mungkin aku sudah pingsan.
Untuk sementara waktu aku tidak tahu bagaimana membantahnya,karena aku tahu betul, tidak peduli apa pun yang aku katakan, Wiri Chen punya alasan untuk membujuk aku, dan hal-hal yang selalu aku khawatirkan, menurutnya bukan masalah.
Apa yang tidak tersedia, barulah yang terbaik.
Aku hanya bisa menghela nafas, aku tidak yakin apakah saat itu Wiri Chen terpana oleh perasaan itu, tapi menurutku, Wiri Chen selalu menyukaiku, sangat mungkin karena dia tidak pernah benar-benar bisa mendapatkanku.
Mungkin, perasaannya hanya karena obsesinya terhadap aku.
"Wiri, aku benar-benar merasa tidak pantas kamu melakukan ini."
“Eva, aku akan membuktikan kepadamu, bahwa perasaanku padamu ini tidak palsu.” Dia menatapku dengan serius.
Aku hanya bisa tersenyum, tetapi hati aku agak tertekan.
Setelah masalah ini aku tidak yakin hubunganku dengan Wiri Chen akan menjadi seperti apa, bukannya aku takut mencintai dia, tetapi takut tidak bisa berteman dengan temannya.
Jadi, sebelum hubungan kami berdua memburuk, haruskah aku mempertimbangkan untuk meninggalkan perusahaan Wiri Chen, berhenti selalu merepotkannya lagi?
Aku belum berpikir jelas, tetapi tiba-tiba Wiri Chen bangkit berdiri, lalu berlutut di sebelahku.
Dalam sekejap gerakannya menarik perhatian orang lain, aku mendengar orang-orang berteriak, terlalu romantis, lalu ada yang bersiul dan menjerit, untuk sementara waktu keadaan menjadi semakin membingungkan.
Wiri Chen menatapku, mengangkat cincinnya di depanku, dia tersenyum sambil berkata, "Aku telah membeli cincinnya, aku tidak memintamu untuk bersedia menikahiku, tapi aku harap kau bisa memberiku kesempatan untuk mengejarmu."
Aku tidak tahu harus berkata apa, hanya melihat dia dengan malu-malu. Para tamu di sekitarnya sudah mulai berteriak, semua bertepuk tangan menyuruhku bersedia, aku melihat kedua mata Wiri Chen yang lembut namun kokoh, hatiku benar-benar terharu.
Bagaimanapun Wiri Chen sedang tidak melamar. mungkin, aku benar-benar harus bersedia memberinya kesempatan, terlebih tetapi memberi diriku kesempatan?
Untuk sesaat aku sedikit terguncang, aku hampir membuka mulut, tapi tiba-tiba terdengar suara dingin .
"Aku tidak berharap melihat pemandangan begitu romantis di sini."
Tubuhku bergetar hebat, darahku langsung mendidih. Suara dingin terdengar familiar, bahkan nadanya persis sama dengan suara di ingatanku.
Tubuhku menjadi kaku, tetapi itu adalah ketakutan yang belum datang. Namun, aku tidak sadar mengangkat kepala.
Di bawah pencahayaan lampu kuning, aku melihat wajah yang sudah tak terhitung muncul di dalam mimpiku, adegan yang dihadapanku sekarang terasa canggung.
Novel Terkait
My Only One
Alice SongAku bukan menantu sampah
Stiw boyGue Jadi Kaya
Faya SaitamaCinta Yang Dalam
Kim YongyiLove and Trouble
Mimi XuCantik Terlihat Jelek
SherinPernikahan Tak Sempurna
Azalea_That Night×
- Bab 1 Tertangkap selingkuh
- Bab 2 Mengembalikan hadiah pernikahan
- Bab 3 Kamu masih ada uang
- Bab 4 Aku bantu dia kembalikan
- Bab 5 Membawa pulang
- Bab 6 Melayani Bersama
- Bab 7 Kelaparan dan Melahap Apapun
- Bab 8 Terlihat Menyedihkan
- Bab 9 Menyelidikiku
- Bab 10 Meminta Bantuannya
- Bab 11 Menyelesaikan Masalah Hati
- Bab 12 Pertemuan yang kacau
- Bab 13 Kehamilan yang tak direncanakan
- Bab 14 Mendapat yang lebih baik
- Bab 15 Mengalami Penculikan
- Bab 16 – Bisa Dihina
- Bab 17 Menyukai Pria
- Bab 18 Kedatangan
- Bab 19 Berpura-pura
- Bab 20 Mati Saja Kau
- Bab 21 Tanda-tanda Keguguran
- Bab 22 Surat Pernikahan yang Sah
- Bab 23 Pasangan Suami Istri Sesungguhnya
- Bab 24 Sendirian di ruang kosong
- Bab 25 Pekerjaan Lain
- Bab 26 Pencabutan Tuntutan
- Bab 27 Asisten Pribadi Presdir
- Bab 28 Dengan resmi berhubungan
- Bab 29 Undangan Pernikahan
- Bab 30 Membalikkan permasalahan
- Bab 31 Jatuh Cinta
- Bab 32 Lebih cepat berakhir
- Bab 33 Jarak terlalu besar
- Bab 34 Mencari sampai ke rumah
- Bab 35 Terluka Keguguran
- Bab 36 Meninggalkan Owen Cheng
- Bab 37 Menjalin Hubungan
- Bab 38 Kembali ke Shanghai
- Bab 39 Balas Dendam Pribadi
- Bab 40 Selamat Bekerja Sama
- Bab 41 Menolak Pernikahan
- Bab 42 Sangat membenciku
- Bab 43 Tidak Percaya Padaku
- Bab 44 Bicara Baik-Baik
- Bab 45 Tidak Tahu Diri
- Bab 46 Perhitungan
- Bab 47 Tidak Sungkan
- Bab 48 Ditakdirkan untuk mati
- Bab 49 Memecahkan Ilusi
- Bab 50 Klarifikasi fakta
- Bab 51 Tidak memiliki latar belakang
- Bab 52 Aku Takut Malu
- Bab 53 Kesialanku
- Bab 54 Dia Tidak Mencintaiku
- Bab 55 Tidak Ingin Jadi Bayangan Orang Lain
- Bab 56 Dia Bisa Membantuku
- Bab 57 Jangan bersedih
- Bab 58 Membunuh Dengan Tangan Sendiri
- Bab 59 Merusak Wajahku Sendiri
- Bab 60 Menggugurkan Anak
- Bab 61 Telat Salah Melihat Kamu
- Bab 62 Melahirkan Dengan Normal
- Bab 63 Tidak Ingin Melewatkan
- Bab 64 Bertemu Dengan Dia Lagi
- Bab 65 Reuni Dengan Teman Lama
- Bab 66 Takdir Tuhan
- Bab 67 Aku tidak dapat menebaknya
- Bab 68 Setiap orang dapat berubah
- Bab 69 Mendapatkanmu
- Bab 70 Aku memilihmu
- Bab 71 Yang ku cintai adalah kamu
- Bab 72 Tak menghargai
- Bab 3 Satu kesempatan
- Bab 74 Tak akan berbaikan
- Bab 75 Bertemu dengan kenalan lama
- Bab 76 Berani
- Bab 77 Aku akan membunuhmu
- Bab 78 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 79
- Bab 80 Mengagetkan
- Bab 81 Mengunjungi Tetangga
- Bab 82 Kemarahan yang disengaja
- Bab 83 Aku datang untuk ikut makan
- Bab 84 Keluarga Daniel membuat masalah
- Bab 85 Serigala berbulu domba
- Bab 86 Mendesak Terus
- Bab 87 Melukai Diri Sendiri
- Bab 88 Mengunjungi Bibi Wang
- Bab 89 Belajar untuk berubah
- Bab 90 Pengaruh Lingkungan
- Bab 91 Aku tahu batasan
- Bab 92 Tidak tahu cara menghargai
- Bab 93 Bersaing dengan adil
- Bab 94 Kembali ke kota asal
- Bab 95 Ibu dan anak saling bertemu
- Bab 96 Bertemu Dengan Pria Brengsek
- Bab 97 Lelaki Superior
- Bab 98 Beli 1 Gratis 2
- Bab 99 Kesalahan Besar
- Bab 100 Hal Yang Paling Ditakuti
- Bab 101 Mengungguli
- Bab 102 Main Tangan
- Bab 103 Mengulang kembali
- Bab 104 Mencari pintu masuk
- Bab 105 Janji Palsu
- Bab 106 Memang Kualat
- Bab 107 Tidak Ingin Ikut Campur
- Bab 108 Segera Pindah Rumah
- Bab 109 Kabar Pernikahannya
- Bab 110 Apa yang harus dipertahankan?
- Bab 111 Memutuskan untuk Jujur
- Bab 112 Tidak Mengangkat Telepon
- Bab 13 Kegilaan
- Bab 114 Bertemu Lagi dengan Owen
- Bab 115 Tidak Khawatir lagi (Tamat)