That Night - Bab 64 Bertemu Dengan Dia Lagi
Hari itu adegan bahwa Owen Cheng muncul di hadapanku mulai menghantui lagi, aku ingat saat dia merokok di koridor, ketampanannya yang berantakan. Lalu memelukku dengan erat...
Aku tidak ingin memikirkannya lagi, tapi ini wajah Wiri Chen agak sedikit kaku, dan aku juga ada perasaan bosan.
Dalam beberapa bulan terakhir, aku dengan Wiri Chen belum membahas tentang masalah Owen Cheng. Hanya saja aku tidak bersembunyi seperti yang aku lakukan saat di Huang Zhou, tetapi memaksakan diri untuk memperhatikan pergerakan Perusahaan Besar Cheng.
Aku tidak sengaja memperhatikan Owen Cheng, tetapi tujuanku pada Perusahaan Besar Cheng. Saat ini aku ingat apa yang pernah dikatakan oleh Janet Song, untuk hidup harus seperti ini. Jadi aku dengan Wiri Chen belajar tentang perdagangan impor dan ekspor, karena aku tahu bahwa Perusahaan Besar Cheng juga memiliki bisnis di bidang ini.
Aku tidak membayangkan bahwa akan dengan mudah menghancurkan Peusahaan Besar Cheng, itu merupakan hal yang satu-satunya dapat terjadi di dalam serial TV. Yang dapat aku pikirkan adalah bahwa pada akhirnya aku dapat tumbuh dewasa membiarkan Owen Cheng dan Janet Song, sehingga orang-orang yang telah mencemooh aku tidak dapat merendahkan aku lagi.
Wiri Chen menghela nafas, "Tahukah kamu? Hari itu sebenarnya aku ada di depan gerbang daerah kecilmu ."
Aku terdiam, sama sekali tidak memikirkannya soal ini, tetapi Wiri Chen berkata: "Aku melihat mobil Owen Cheng keluar, tetapi aku tidak berpikir, kamu berada di dalam mobil Owen Cheng."
"Setelah aku mendengar tentang berita kamu bekerja di Perusahaan Besar Cheng, aku ingin menghubungimu, tetapi ternyata keluarlah berita tentang kamu akan menikah dengan Owen Cheng. Hari itu aku minum sampai mabuk, aku pikir melewatkanmu untuk kedua kalinya. Saat itu aku berpikir, jika dari awal aku memberi tahu kamu kalau aku menyukaimu, kalau begitu saat Daniel Qin mengintimidasimu apakah mungkin kamu akan mencariku untuk meminta bantuan?"
Aku menggigit bibirku keras-keras, hidungku berair sangat banyak, tenggorokanku seperti tersangkut oleh sesuatu. Aku memandangi Wiri Chen di hadapanku, dari awal aku sudah merasa jika perhatiannya kepadaku itu tidak biasa, tapi aku tidak menyangkanya, sebenarnya dia sudah begini lama memperhatikanku.
Aku tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaannya, jika aku tahu jika dia menyukaiku, apakah aku akan meminta bantuannya?
Aku merasa kesadaranku belum kembali sepenuhnya, tetapi aku sudah memikirkan pertanyaan ini berkali-kali, akhirnya masih belum bisa disimpulkan.
Bagaimanapun awalnya aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Wiri Chen, saat itu aku tidak memiliki kebencian pada Daniel Qin tidak seperti sekarang aku memiliki kebencian yang mendalam pada Owen Cheng. Saat itu aku hanya terluka, terluka karena Daniel Qin bangkrut, dan dipaksa untuk membayar hutang Keluarga Qin.
Namun, aku juga tidak harus dengan muka malu pergi mencari Wiri Chen, untuk meminjam uang, terutama setelah mengetahui bahwa dia menyukaiku, lebih mungkin tidak akan menghubunginya lagi.
Wiri Chen tidak menunggu jawabanku, tetapi memberikan cincin berlian ke hadapanku.
Dia terlihat sangat serius, berkata: "Eva, aku telah melewatkanmu dua kali, tetapi Tuhan telah membuatmu muncul di hadapanku lagi. Aku pikir aku tidak akan pernah melewatkanmu lagi kali ini."
“Aku harap kamu bisa memberiku kesempatan untuk menjagamu dan merawat bayimu.” Suaranya jelas dan matanya penuh ketulusan.
Aku mendengarkan dia dan seluruh orang benar-benar terpana, wajahnya sudah dingin.
Terkejut, atau terharu? Aku tidak tahu bagaimana mengekspresikan emosiku saat ini, tetapi aku tidak berpikir bahwa Wiri Chen bisa mengatakan ini kepada aku, bahkan aku sama sekali tidak pernah memikirkannya, aku meninggalkan Owen Cheng, ternyata masih ada orang lain yang mempunyai hati padaku.
Aku menangis seunggukan, sama sekali tidak bisa berbicara. Wiri Chen sama sekali tidak berpikir bahwa reaksiku akan begitu berlebihan, dengan cepat berdiri mengambil tisu untuk menyeka air mataku.
"Jangan menangis, jangan menangis, bukankah kamu bilang ... selesai melahirkan anak tidak bisa menangis kan..."
Suara Wiri Chen membawa kekhawatiran dan panik, tapi aku menangis sedih.
Meninggalkan lingkungan yang telah nyaman lalu datang ke negara asing ini, sebagai wanita hamil di tempat kerja, dalam beberapa bulan ini aku telah membiayai diri sendiri.
Aku telah mencoba untuk menyerah berkali-kali, sampai tidak terhitung berkali-kali lelah lalu ingin menangis, tapi selalu aku tahan.
Ini adalah jalan yang aku pilih sendiri, dan aku sudah tahu sebelum memilih jalan ini bahwa akan sangat sulit. Aku ingin meninggalkan lingkungan yang telah aku kenali dan orang-orang yang peduli padaku, aku harus memaksa diriku menjadi dewasa, memaksa diriku memikul beban berat, tetapi perkataan Wiri Chen, menyentuh hatiku paling dalam, membuat emosi beberapa bulan ini meluap.
Aku sangat lelah, akhirnya terus menangis lalu tertidur. Wiri Chen kemudian menertawakanku bahwa aku bisa tidur dengan nyenyak bahkan saat kejadian itu, benar-benar membuatnya tidak ada muka. Hanya saja aku sedikit bersyukur bahwa aku bisa tidur, kalau tidak aku mungkin tidak benar-benar tahu bagaimana menghadapi kejadian saat itu.
Karena itu adalah melahirkan dengan normal, aku pulih dengan sangat cepat, tidur semalaman semangatku langsung pulih dengan baik.
Hanya saja selama mengandung aku terlalu bekerja keras, dan termasuk lebih awal melahirkan, fisik dua anak ini tidak terlalu bagus. Terlebih lagi, berat adik perempuan itu terlalu rendah, malam itu muncul penyakit kuning, lalu dikirim ke unit perawatan intensif untuk anak bayi.
Wiri Chen awalnya ingin melihatku terlebih dahulu, tetapi hari berikutnya aku tidak bisa melihat bayiku lalu menjadi marah, dia tidak mau memberi tahu keadaan anak perempuanku.
Aku terhuyung-huyung dan berlari keluar dari tempat tidur untuk pergi ke unit perawatan intensif bayi, melalui kaca tebal melihat anak yang terbaring di inkubator, dia masih sangat kecil, tetapi tubuhnya berwarna kuning-kekuningan.
Aku merasa hati tersayat pisau, memegang mulutku erat-erat tidak ingin mengeluarkan suara tangis.
Setelah datang ke luar negeri hku hampir tidak pernah menangis, tetapi dari semalam sampai sekarang, air mataku tidak bisa berhenti, awalnya aku berpikir bahwa kebencian aku pada Owen Cheng telah membuat aku memakan baju besi, tetapi sekarang dua anak ini, telah menjadi kelemahanku.
"Jangan khawatir, tidak apa-apa, itu akan baik-baik saja ..." Wiri Chen menepuk pundakku terus menenangkan diriku.
Aku terus mengangguk, tetapi hati yang selalu tidak pernah tenang.
Suasana hatiku secara langsung memengaruhi kondisi fisik, aku khawatir tentang anak, akan sangat cepat tersulut emosi, mulut penuh dengan gelembung, bahkan menelan air liur pun sangat menyakitkan. Tidak tahu apakah karena sakit, aku tidak punya air ASI, sampai memberi ASI untuk makan anak-anak pun menjadi sulit, setiap hari aku hanya bisa memberi mereka susu bubuk.
Hanya dalam beberapa hari, berat badanku turun drastis, di cermin melihat sekurus itu hampir seperti tulang yang hanya terbungkus kulit, aku hanya bisa tersenyum pahit.
Orang lain khawatir bahwa setelah melahirkan anak akan menjadi gemuk, susah untuk mengembalikan tubuhnya, aku kebalikannya, bahkan lebih kurus dibanding sebelum mengandung.
Wiri Chen menatapku dengan sayang, hanya bisa menyuruh pengasuh memberiku makan, tapi aku masih belum bisa memakannya.
Untungnya hari demi hari kondisi tubuh anak itu membaik, akhirnya keluar dari unit perawatan intensif untuk bayi baru lahir. Ketika aku menggendongnya di tanganku, tanganku gemetaran, melihat wajahnya kuningnya yang sudah pudar, hatiku yang cemas akhirnya tenang.
Aku dengan sangat cepat keluar dari rumah sakit, Wiri Chen mencarikan aku seorang pengurus, dengan perawat bersama-sama mengurus bayi-bayi ini.
Anak bertambah besar dengan sangat cepat, hampir pada hari yang sama, hatiku juga mencelos.
Hanya saja, saat aku pikir semuanya akan baik-baik saja, tetapi aku bertemu dengannya lagi. Pria yang membuatku mencintainya sampai mati tetapi juga sangat membencinya.
Novel Terkait
Mi Amor
TakashiMr Huo’s Sweetpie
EllyaAfter The End
Selena BeeHanya Kamu Hidupku
RenataAdore You
ElinaPengantin Baruku
FebiDiamond Lover
LenaThat Night×
- Bab 1 Tertangkap selingkuh
- Bab 2 Mengembalikan hadiah pernikahan
- Bab 3 Kamu masih ada uang
- Bab 4 Aku bantu dia kembalikan
- Bab 5 Membawa pulang
- Bab 6 Melayani Bersama
- Bab 7 Kelaparan dan Melahap Apapun
- Bab 8 Terlihat Menyedihkan
- Bab 9 Menyelidikiku
- Bab 10 Meminta Bantuannya
- Bab 11 Menyelesaikan Masalah Hati
- Bab 12 Pertemuan yang kacau
- Bab 13 Kehamilan yang tak direncanakan
- Bab 14 Mendapat yang lebih baik
- Bab 15 Mengalami Penculikan
- Bab 16 – Bisa Dihina
- Bab 17 Menyukai Pria
- Bab 18 Kedatangan
- Bab 19 Berpura-pura
- Bab 20 Mati Saja Kau
- Bab 21 Tanda-tanda Keguguran
- Bab 22 Surat Pernikahan yang Sah
- Bab 23 Pasangan Suami Istri Sesungguhnya
- Bab 24 Sendirian di ruang kosong
- Bab 25 Pekerjaan Lain
- Bab 26 Pencabutan Tuntutan
- Bab 27 Asisten Pribadi Presdir
- Bab 28 Dengan resmi berhubungan
- Bab 29 Undangan Pernikahan
- Bab 30 Membalikkan permasalahan
- Bab 31 Jatuh Cinta
- Bab 32 Lebih cepat berakhir
- Bab 33 Jarak terlalu besar
- Bab 34 Mencari sampai ke rumah
- Bab 35 Terluka Keguguran
- Bab 36 Meninggalkan Owen Cheng
- Bab 37 Menjalin Hubungan
- Bab 38 Kembali ke Shanghai
- Bab 39 Balas Dendam Pribadi
- Bab 40 Selamat Bekerja Sama
- Bab 41 Menolak Pernikahan
- Bab 42 Sangat membenciku
- Bab 43 Tidak Percaya Padaku
- Bab 44 Bicara Baik-Baik
- Bab 45 Tidak Tahu Diri
- Bab 46 Perhitungan
- Bab 47 Tidak Sungkan
- Bab 48 Ditakdirkan untuk mati
- Bab 49 Memecahkan Ilusi
- Bab 50 Klarifikasi fakta
- Bab 51 Tidak memiliki latar belakang
- Bab 52 Aku Takut Malu
- Bab 53 Kesialanku
- Bab 54 Dia Tidak Mencintaiku
- Bab 55 Tidak Ingin Jadi Bayangan Orang Lain
- Bab 56 Dia Bisa Membantuku
- Bab 57 Jangan bersedih
- Bab 58 Membunuh Dengan Tangan Sendiri
- Bab 59 Merusak Wajahku Sendiri
- Bab 60 Menggugurkan Anak
- Bab 61 Telat Salah Melihat Kamu
- Bab 62 Melahirkan Dengan Normal
- Bab 63 Tidak Ingin Melewatkan
- Bab 64 Bertemu Dengan Dia Lagi
- Bab 65 Reuni Dengan Teman Lama
- Bab 66 Takdir Tuhan
- Bab 67 Aku tidak dapat menebaknya
- Bab 68 Setiap orang dapat berubah
- Bab 69 Mendapatkanmu
- Bab 70 Aku memilihmu
- Bab 71 Yang ku cintai adalah kamu
- Bab 72 Tak menghargai
- Bab 3 Satu kesempatan
- Bab 74 Tak akan berbaikan
- Bab 75 Bertemu dengan kenalan lama
- Bab 76 Berani
- Bab 77 Aku akan membunuhmu
- Bab 78 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 79
- Bab 80 Mengagetkan
- Bab 81 Mengunjungi Tetangga
- Bab 82 Kemarahan yang disengaja
- Bab 83 Aku datang untuk ikut makan
- Bab 84 Keluarga Daniel membuat masalah
- Bab 85 Serigala berbulu domba
- Bab 86 Mendesak Terus
- Bab 87 Melukai Diri Sendiri
- Bab 88 Mengunjungi Bibi Wang
- Bab 89 Belajar untuk berubah
- Bab 90 Pengaruh Lingkungan
- Bab 91 Aku tahu batasan
- Bab 92 Tidak tahu cara menghargai
- Bab 93 Bersaing dengan adil
- Bab 94 Kembali ke kota asal
- Bab 95 Ibu dan anak saling bertemu
- Bab 96 Bertemu Dengan Pria Brengsek
- Bab 97 Lelaki Superior
- Bab 98 Beli 1 Gratis 2
- Bab 99 Kesalahan Besar
- Bab 100 Hal Yang Paling Ditakuti
- Bab 101 Mengungguli
- Bab 102 Main Tangan
- Bab 103 Mengulang kembali
- Bab 104 Mencari pintu masuk
- Bab 105 Janji Palsu
- Bab 106 Memang Kualat
- Bab 107 Tidak Ingin Ikut Campur
- Bab 108 Segera Pindah Rumah
- Bab 109 Kabar Pernikahannya
- Bab 110 Apa yang harus dipertahankan?
- Bab 111 Memutuskan untuk Jujur
- Bab 112 Tidak Mengangkat Telepon
- Bab 13 Kegilaan
- Bab 114 Bertemu Lagi dengan Owen
- Bab 115 Tidak Khawatir lagi (Tamat)